Gavindra (Tamat) ✔️

By AngkasaDiandraa

2.5M 255K 10.8K

just Brothership, Not BL / Homo Alvian namanya, bocah 15 tahun yang tiba-tiba terbangun di tubuh bocah 10 tah... More

01 - Awal
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40 - ENDING
Javier & Martin BL

18

61.9K 6.2K 315
By AngkasaDiandraa

Avin merengut tak suka, padahal ia sudah membuat masalah agar tak ikut makan malam dengan keluarga nya tapi tetap saja Javier mengancam dengan berbagai ancaman yang memuakkan

"Tuan muda ayo, yang lainnya sudah menunggu" Avin menghela nafasnya tak suka

Ia turun bersama Kim dengan Kim yang menggandeng tangan nya, melihat semua keluarga nya sudah berkumpul di ruang tamu pun dengan si Alis bahenol yang lagi-lagi sedang caper

Lihatlah rengekan bayi nya itu, ingin sekali Avin meracuni nya hidup-hidup

"Gavindra kau sudah siap ?" Tanya Javier yang menghampiri nya, ia langsung menggendong Avin, menghirup aroma Gavindra yang begitu lembut dan manis

"Kau memakai parfum apa" tanya Javier

"Dauni sakula" balas Avin malas

"Baiklah, ayo pergi"

Segera seluruh keluarga pergi menggunakan dua mobil, satu mobil berisi Javier, Avin, dan Astra, lalu di mobil lainnya berisi Dirga, Haikal dan Aris

Mobil mereka tentu saja di Kawali bak mobil presiden, depan belakang, kanan kiri mereka di Kawali dengan ketat

Seperti kata Javier sebelumnya jika ini pertama kalinya ia membawa Gavindra keluar jadi ia berharap tak ada yang terjadi

"Kau senang ?" Tanya Javier yang memangku Avin sementara Astra memilih memainkan ponsel nya di samping Javier

"Kenapa kita makan di lual ? Memang nya belas di mansion abis ?" Tanya Avin polos membuat Astra refleks terkekeh pelan

"Jangan teltawa !" Sentak Avin menatap Astra garang, ia sensitif saat ada yang menertawakan nya setelah ia berbicara

"Tidakk, Daddy hanya ingin mengajak mu keluar saja, apa ada sesuatu yang kau inginkan ?"

"Entahlah~"

Mata Avin sayu jujur saja, jadi ia menduselkan wajahnya di ceruk leher Javier bersiap akan tidur, keadaan makin mendukung kala tangan besar Javier juga ikut menepuk-nepuk punggung nya pelan

Tak butuh waktu lama mereka sampai di tujuan, sebuah resort mewah yang hanya bisa di datangi oleh mereka yang dari kalangan atas, selain karena harga nya yang tinggi, makanan di resort ini juga dari kualitas terbaik, di kirim langsung dari negara asalnya

"Ada apa dengan Gavindra dad" tanya Kaivan yang melihat Avin begitu lesu

"Tidak, dia hanya tertidur saja" balas Javier

Setelah itu mereka masuk, tentu saja hanya ada keluarga Dirgantara karena Javier tak ingin masyarakat tau akan keberadaan Avin, itu akan menjadi masalah besar nantinya

Duduk di meja bundar yang sudah di penuhi berbagai hidangan mewah membuat Avin yang tertidur kini mulai menggeliat, tapi ia tak berniat untuk bangun malah semakin menyamankan dirinya dalam pangkuan Javier

"Gavindra, bangun dulu" ucap Javier

"Tidak mau"

"Makan dulu, lihatlah banyak makanan di sini"

Avin membuka sebelah mata nya mengintip, lalu tatapan nya mengarah pada puding jeruk yang ada di hadapan Aris

"Mau itu" tunjuk Avin pada puding di hadapan Aris

"Ini punya Aris" ucap Aris menyembunyikan puding nya

"Dasal pelit, kalau pelit nanti jadi iblis mau !" Ucap Avin kesal, Aris merengut tak suka

"Ini saja bagaimana ?" Avin menoleh pada Kaivan yang menyodorkan puding juga tapi.... Puding itu berwarna coklat dan ia tak begitu menyukai sesuatu yang berhubungan dengan coklat, ia anti dengan yang coklat-coklat

"Yasudah ini" Aris menyodorkan puding nya membuat Avin kembali mengernyit bingung

Ia menatap Aris bingung, agak Laen emang tapi yasudah lah

Akhirnya Avin memakan puding itu dengan nikmat di pangkuan Javier, sesekali juga Javier juga menyuapi nasi agar perut Avin terisi

"Mau pipis" ucap Avin mendongak menatap Javier

"Daddy akan mengantar mu, Daddy juga ingin ke kamar mandi" ucap Javier

Ia langsung menggendong Gavindra untuk ke kamar mandi, ia juga kebelet buang air kecil jadi sekalian saja

"Gavindra, tunggu disini Daddy masuk dulu nanti gantian oke, jangan kemana-mana hmm" Gavindra mengangguk kala ia di dudukkan di wastafel

Baru beberapa detik saja Javier masuk seseorang keluar dari bilik kamar mandi, mendekati Gavindra yang sedang memainkan air

"Ummpphhh" Gavindra pingsan, kala sesuatu membengkap mulut nya

Terkekeh pelan dan langsung membawa Gavindra dalam gendongan nya dan berlalu dengan cepat sebelum seseorang yang ada di dalam bilik keluar

Tak lama Javier keluar, mengernyit bingung kala tak melihat Gavindra di tempat yang ia letakkan

"Gavindra ?" Panggil Javier

Hening

Tak ada jawaban apapun

"Gavindra kau dimana ?" Javier mulai membuka satu persatu pintu bilik kamar mandi, perasaanya mulai kalut dan khawatir, ia mulai panik

"GAVINDRA !!!"

Sialan..

Wajah Javier menggelap, tangan nya mengepal, ia mengambil sebelah sepatu milik Gavindra yang tertinggal di lantai

Ia kecolongan

Ia kehilangan Gavindra nya, ketakutan nya terjadi

Javier keluar dengan tangan nya yang mengepal kuat, rasa marah, kesal, khawatir, panik bersatu

"Kita pulang" titah Javier yang melewati meja dimana keluarga nya berkumpul

Mereka mengernyit kala melihat Javier yang sedang menahan amarah, apalagi Javier sendirian padahal tadi bersama Gavindra

"Dimana Gavindra" tanya Dirga

Namun Javier tak menjawab nya, ia sedang tak ingin membahas apapun, ia hanya harus menenangkan dirinya sebelum ia memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk menemukan Gavindra

Akhirnya Dirga dan yang lainnya pulang bahkan belum menyentuh makanan nya sedikit pun

Aris terdiam, saat ia berjalan keluar tatapan nya mengarah pada sebuah mobil mewah yang berdiri di kegelapan, ia tau mobil milik siapa itu berarti semuanya berjalan dengan lancar

"Aku akan memberi mu hukuman" ucap Javier melewati Kim, Kim mengangguk mengerti

Ini salah nya karena Gavindra hilang, jadi ia harus bertanggung jawab

Malam ini pembunuhan masal akan terjadi di kediaman Dirgantara, tak ada alasan mereka bisa menghindar, satu-satunya jalan adalah pasrah

Sementara itu di sebuah mansion lainnya, di sebuah kamar bernuansa abu-abu gelap seorang bocah berusia 10 tahun tengah tertidur pulas akibat obat bius nya, seorang pria dewasa juga berada di sana, duduk di sebuah sofa tunggal sambil memperhatikan gumpalan daging yang tertidur begitu pulas dengan wine di tangan nya

Ia menyeringai tipis membayangkan apa yang terjadi di kediaman Dirgantara saat ini

"Gavindra Dirgantara, oh atau harus ku ganti Gavindra Albert" ucap nya terkekeh pelan seoalah sesuatu memang sangat lucu

Avin mulai menggeliat pelan, kepala nya berdnyut sakit, Perut nya sakit karena ia belum makan

"Enghh..." Avin meringis pelan, memegang kepala nya yang benar-benar begitu pusing

Kaki nya berat, jadi ia menunduk lalu membulatkan mata nya lebar kala sebuah rantai terpasang apik di pergelangan kaki nya

"Sudah bangun" Avin langsung mencari sumber suara dan terdiam saat melihat pria yang tadi sore ia temui

"Mengingat ku anak manis" ucap Jack menghampiri Avin dengan aura alpha nya, aura yang sama dengan yang di miliki Javier Daddy nya

Tidak...

Jangan bilang apa yang ia pikirkan benar

"Sayanganya yang kau pikirkan itu memang benar" ucap Jack seolah tau apa yang Avin pikirkan

Avin menegang, tidak, ia tidak boleh disini

"Lepas ! Avin mau pulang !" Teriak Avin pada Jack

"Pulang kemana, mulai sekarang ini rumah mu dan mulai sekarang namamu adalah Gavindra Albert, bukan Avin tapi Al !" Ucap Jack tegas menatap Avin tajam

"Gak mau, Avin mau pulang !! Avin mau Daddy-"

Plakkk

Avin meringis kala tamparan keras itu mengenai pipi nya, cetakan tangan terlihat begitu jelas tentu saja, ia menunduk meremat selimut yang menutupi setengah tubuh nya

"Javier menjual mu pada ku" ucapan Jack sontak membuat Avin mendongak, Jack menyeringai tipis

Mengambil sebuah remote dan mulai memutar sebuah Vidio

"Kau menjual anak mu pada ku ?" Avin tau jika yang bertanya itu adalah Jack, tapi pria yang duduk membelakangi nya ia tak kenal, tapi... Punggung tegap itu persis seperti milik Daddy nya

"Hmm, dia selalu menganggu Aris aku tak ingin ia bertindak jauh lagi, jadi aku menyerahkan nya untuk mu"

"Berapa yang harus ku bayar untuk anak manis ini"

"Satu pulau yang kau miliki di Indonesia"

Avin melihat Jack terkekeh di dalam Vidio itu, perasaanya tak usah di tanya lagi, tangan nya bergetar sudah sedari tadi, Jack yang melihat nya tersenyum puas tanpa Avin sadari

"Baiklah"

"Deal

Klik

Jack mematikan tv nya lalu menunduk menatap Avin yang sudah berlinang air mata, sialan benar-benar sangat manis dan cantik, persis seperti mantan nya

Jack mengangkat tangan nya menghapus air mata yang membasahi wajah gembil Avin

"Jangan menangis, sekarang aku adalah Daddy mu, tidakk, aku tak ingin kau memanggil ku Daddy, aku hanya tak ingin di samakan oleh pria brengsek Javier jadi kau harus memanggil ku papa atau ayah, apapun asal jangan Daddy"

Avin tak menjawab tentu saja, perasaan nya sedang kalut, ia tak percaya Javier tega menjual nya walaupun ada niatan akan pergi tapi bukan seperti ini juga

"Dan, satu langkah kau keluar dari pintu sengatan listrik yang ku pasang akan langsung membuat mu pingsan, jadi jangan coba-coba" ucap Jack lagi menepuk pipi Avin beberapa kali dan pergi meninggalkan Avin yang menangis

Avin berusaha melepaskan rantai yang membelenggu kaki nya, namun malah kaki nya yang lecet

"Hiks... Hiks.. Daddy... Hiks.."





______________

Ini kan yang kalian mau, oke lanjut~

Continue Reading

You'll Also Like

684K 72K 30
[MINIMAL VOTE LAH KALO BACA] Samudera Gaisendra, pemuda yang sangat mengharapkan kasih sayang kedua kakak kembarnya. Dia memang mendapatkan kasih say...
2.5M 233K 45
"Selamat jiwa anda telah dipilih untuk masuk dan menghancurkan plot cerita 'Love You Baobei' karena alur yang melenceng dari yang sudah ditetapkan" "...
702K 72.5K 31
Tentang ia yang hanya bayangan di keluarga nya, tentang ia yang harus di paksa kuat oleh keadaan, dan tentang ia yang harus bisa tegar di saat semua...
1.5M 179K 64
Tentang jiwa Delon yang berpindah ke raga Kara. _______ Delon Nugraha, remaja tengil yang sayangnya memiliki wajah menggemaskan serta manis secara be...