KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]

By Cintaprita

521K 54.1K 59.5K

[FOLLOW SEBELUM BACA] 'Bad boy doesn't cry, they fight' Ksatria Geovandra. Gelap, tangguh, dan berbahaya. Sta... More

PROLOG
CAST
[01] Kedatangan 5 Siswa Baru
[02] KSTARIA GEOVANDRA
[03] RUANG BASKET
[04] BALAPAN
[05] DANAU
[06] MIMPI
[07] NARKOBA?
[08] PULANG SEKOLAH
[09] PANTI
[10] ADA APA ?
[11] CEMBURU?
[12] PART TIME
[13] INSIDEN
[14] Rumah Sakit
[15] MERAWAT KSATRIA
[16] TEMAN LAMA
[18] MIMPI
[19] GARA-GARA GABRIELLA
[20] TEMAN LAMA?
[21] MAIN BASKET
[22] ULANG TAHUN
[23] ADA APA DENGAN DICKO
[24] FOTO
[25] TERNYATA ....
[26] KENAPA?
[27] REX
[28] KANTOR POLISI
[29] KEPAGIAN
[30] ANONIM
[31] FAKTA LAINNYA

[17] DICKO

16.9K 2K 2.4K
By Cintaprita

Aku lumayan rajin update gak sihh, semoga tuntas sampe ending 🙏

Tapi kamu masi nungguin Ksatria dan Selena kannn???

Question of the day :

1. Apalikasi yang terakhir kamu buka sebelum buka wattpad?

2. Lagu yang kalo di puter buat sejuta tahun ke depan gak akan bosen?

3. Suka mandi pake air hangat atau dingin?

SPAM BLUE LOVE DULU LAH💙💙

Happy reading💞💞

"Sat kenalin ini Dicko, temen gue. Dan, Ko, kenalin ini Ksatria temen gue juga," ucap Selena seraya menatap kedua cowok itu dengan tersenyum lebar.

"Pacar," sela Ksatria dengan wajah sangarnya.

Selena gak tahu kenapa Ksatria kelihatan bener-bener gak suka sama Dicko, padahal kemarin dia fine-fine aja pas Selena cerita tentang Dicko.

"Gue Dicko, temen Selena." Dicko menjulurkan tangannya tapi sama sekali tak Ksatria balas hingga membuat Selena pelototi dengan tajam.

"Lo gak bilang temen lama lo dan yang sekarang tinggal di rumah lo itu cowok," protes Ksatria, dia bahkan gak malu untuk terang-terangan mengatakan hal itu di depan Dicko.

"Lo gak nanya," sahut Selena.

"Heh lo, Dicki!"

"Dicko, namanya Dicko! Gak usah ubah-ubah nama orang seenak jidat lo," kesal Selena.

"Mau Dicko kek Dicky kek gue gak peduli. Tapi awas aja sampe lo apa-apain cewek gue," ancam Ksatria seraya memegangi kerah seragam Dicko.

"Dia sama lo juga lamaan dia kenal sama gue."

"Tetep aja!"

Selena benar-benar merasa gak enak sama Dicko, gimana juga Ksatria benar-benar kasar. Akhirnya ia menatap Dicko lalu berkata, "Kok lo masuk ruang kepsek dulu sana, takutnya udah ditungguin."

"Iya juga, gue masuk ya. Btw, Sat, gue juga bisa tonjok lo kalo lo nyakitin Selena!"

"Yeuu malah pada saling nantangin, udah ah bubar-bubar!"

Selena pusing tujuh keliling kalau sudah menyangkut masalah cowok, kenapa sih semua cowok selalu menyelesaikan masalah dengan cara ribut? Heran!

Saat tahu Ksatria akan membalas, Selena segara membekap mulut Ksatria dan menariknya pergi. "Good luck, Ko!" serunya pada Dicko yang tersenyum puas.

Selena membawa Ksatria pada koridor yang lumayan sepi dan melepaskan cekalan tangannya.

"Apa-apaan lo narik gue kayak gini? Gue mau tonjok muka sialannya."

"Lo tonjok dia sama aja lo tonjok gue, Sat."

Ksatria lantas terdiam. "Lo kok belain banget temen lo?"

"Ya emang kenapa?"

"Harusnya lo belain cowok lo dong, belain gue!"

"Gak usah pake otot juga kali, lihat tuh ntar putus," seliroh Selena seraya menunjuk leher Ksatria.

Ksatria menghela napas berat, seolah beban yang ia pikul sangatlah besar, rasa-rasanya presiden saja kalah karenanya.

"Gue mau kasih lo sesuatu," ucap Ksatrua tiba-tiba.

"Semendadak ini?"

Ksatria tak menjawab, cowok itu merogoh saku celananya kemudian menunjukkan sebuah kalung berbandul liontin yang indah.

Selena terdiam sejenak, memikirkan menganai banyak kemungkinan yang membuatnya pernah melihat kalung liontin itu dimanapun. Atau ia pernah melihatnya di toko perhiasan yang bulan lalu ia kunjungi bersama Rara, ya?

"Tapi kayaknya itu mahal deh."

"Emang."

Selena berdecih dan membiarkan Ksatria untuk memasangkan dileher jenjangnya.

"Udah gue tebak, kalung itu memang cuma cocok di lo," ucapnya dengan tersenyum hambar.

"Maksudnya?"

"Jaga baik-baik kalung itu, sampe hilang, gue hajar temen sialan lo."

"Lah hubungannya Dicko sama kalung ini apa deh, gak jelas banget sih jadi orang."

"Gue serius."

Selena menelan ludahnya susah payah. Seberharga apa sih kalung ini. "Kalo gitu, mending lo simpen aja deh kaling ini, gue takut gak sengaja ...."

"Lepas kita ciuman brutal di sini."

"Sat!" seru Selena, gimana kalau ada siswa yang lewat atau mendengar obrolan gak bermutunya.

Ksatria terkekeh. "Ya udah gue cabut dulu." Cowok itu menepuk puncak kepala Selena beberapa kali.

"Kemana?"

"Ke kantin."

"Ya baguslah, jangan bolos."

"Ke kantin sekolah lama gue."

"Gila!"

****

"Ko, lo pasti kaget ya cowok gue kayak preman gitu?" tanya Selena pada Dicko yang sedang melahap makan siangnya.

"Gak juga sih," sahutnya dengan santai.

Tatapan Selena mengedar kesana kemari, mengamati kondisi kantin yang penuh dan sesak seperti biasanya. Harusnya Rara ada di sini, sayangnya teman kesayangannya satu itu izin tiga hari dari sekolah, alasannya ikut orang tuanya keluar kota, padahal mah bilang aja lagi liburan.

"Lagian lo pacaran kok sama cowok preman sih, Sel. Kayak gak ada cowok lain aja."

"Btw, Ko. Tadi abis dari ruang kepala sekolah lo pergi kemana dulu?"

"Pergi? Gue langsung di anter ke kelas."

Selena mengerutkan dahi, kalau tidak salah lihat tadi ia melihat seorang siswa yang keluar dari ruang kepala sekolah tidak lama setelah Dicko masuk. Apa salah lihat ya?

"Gue salah lihat kali ya. Apa penampilan lo yang pasaran?" ledeknya.

"Sialan lo."

"Gimana sekolah ini menurut lo?"

"Ya biasa aja sih."

"Enak aja, sekolah ini luar biasa kali."

"Tapi enggak ...."

"Hay masbro!"

Obrolan keduanya terhenti saat gerombolan tamu tak di undang menjarah mejanya. Malik tiba-tiba datang seraya merangkul bahu Dicko. Sementara yang lainnya langsung menganbil alih posisi duduk dan Ksatria yang menarik kursi lain supaya bisa duduk di sebelah Selena.

"Gimana kabar lo?" ledeknya.

Selena menatap kedua orang di depannya dengan penuh tanya. "Lo kenal Dicko sebelumnya?"

Malik menatap Selena dengan tersenyum manis. "Anggap aja dia temen lama."

"Kok bisa?"

"Kita pernah ketemu sekali, dulu," sahut Dicko dengan cepat.

Malik malah terbahak. "Yes man, kita cuma ketemu sekali," tekannya membuat teman-temannya tertawa.

Seketika Selena menatap Ksatria. "Maksudnya ini apa?"

Ksatria angkat tangan. "Gue gak ikutan."

"Ko, jangan bilang lo di bully sama mereka?" tanya Selena penuh selidik.

"Bully? Yakali kita suka ngebully, udah gak zaman," sahut Aster. "Dosa."

"Siang inget dosa, malemnya berbuat dosa, cuakss!"

"Lo juga ya nyet!"

"Mana ada, gue mah anak sholeh," sahut Malik.

"Sholehah kali lo mah," seloroh Gara.

"Si anying. Sini gue lihatin kejantanan gue," Malik mengambil ancang-ancang mendekati Gara dan hendak membuka celananya.

"Lik, Gar, kalo homo minimal jangan terang-terangan lah nyet," lerai Aster.

Malik mengulum senyum kemudian mencolek dagu Aster. "Daripada ama si Gara, mending ama lo aja ganteng, yuk."

"Najis!"

Semuanya lantas tertawa. Sementara Selena melihat gelagat aneh dari Dicko.

"Ko, lo mau pergi sekarang?"

Dicko sontak menatap Selena dan menggeleng. "Nanti, makanan gue belum habis."

"Awas aja kalo kalian semua gangguin Dicko, langsung berhadapannya sama gue!" ancam Selena.

"Ngeri! Ngeri!" seru yang lain heboh.

Ksatria malah terkekeh. "Emang siapa sih yang mau apa-apain temen kesayangan lo itu."

"Tau nih Sat cewek lo soudzon mulu ama kita-kita," keluh Malik yang dengan watados memakan mie yang sebelumnya tengah Dicko makan.

"Bukan soudzon, tampang kalian semua tuh udah 11 12 sama preman."

"Ppttt," Dicko menahan tawanya.

"Ngetawain siapa lo?!" seru Gara.

"Gar," tegur Ksatria. "Kita lihat aja, ngetawain sekali lagi, bogeman gue melayang."

DUK.

"Anjing!" Ringis Ksatria saat tulang keringnya di tendang tanpa belas kasih oleh Selena.

"Gak usah main bogem-bogeman kalo lo masih mau jadi cowok gue!"

"Gak usah ancam-ancam gue," tekan Ksatria.

"Makannya gak usah cari ribut sama orang."

"Lah dia duluan."

"Lo duluan!" ucap Dicko gak mau kalah.

Keduanya terus beradu mulut sebelum Dicko berdehem pelan. "Sel."

"Apa?!"

"Gue punya temen, cowok, baik, pinter, sopan, gak pernah kasar sama cewek. Mau gue kenalin aja gak sama dia ...."

Perkataan Dicko tak selesai karena Ksatria telah lebih dulu melompati meja kantin dan hendak meninju wajah cowok itu. "Sebelum itu terjadi, lo duluan yang gue kenalin ke Tuhan!"

"Lo pukul kita gak akan ngobrol sebulan!"

Ksatria menatap Selena dengan frustrasi. "Fuck!"

Dia mundur dengan mengatur kerah seragamnya, sementara Dicko tersenyum puas.

Selena menatap Dicko dengan serius. "Ko, mending kita ke kelas aja, gerah gue di sini banyak setan!"

"Woww!" Seru cowok-cowok itu dengan heboh.

"Setan mana ada yang ganteng gini!"

"Setan aja minder di miripin ama kita, ya gak?" tanya Malik dengan tersenyum lebar.

"Gak!"

"Yeuu si anying!"



*TBC



Guys gimana sama part inii?

Sukaa?

Kalo kamu jadi Selena bakal kesel juga gakk?

1 kata untuk part ini

1 emot yg menggambarkan part ini

SPAM KOMENN YUKKK

3K NEXT CEPATT hehehe

See yaa💕

Continue Reading

You'll Also Like

60.2K 2.3K 43
[ Selesai] Keputusan Sandra untuk menjalin hubungan dengan kakak kelasnya membuat kehidupannya berubah 360Β°. Sandra kira menjalin hubungan dengan kak...
517K 56K 41
Dilamar sama dosen sendiri?! *** Romantis-Komedi-Religi Syabita Putri Algara bertemu dengan laki-laki tampan nan cuek yang ia sebut dengan panggilan...
104K 10.3K 24
Kim Yerim berubah menjadi bayi berusia 1 tahun karena sebuah kutukan dan diasuh oleh keempat kakaknya di Red Velvet.
8.1M 997K 63
[FOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA, BUAT TANDA PARKIR] Seorang Villain yang jahat dan suka menindas tiba-tiba menjadi seorang yang polos,cengeng dan childis...