Bonito

By ritderorreader

1.7K 329 10

sequel of GORGEOUS and YOU TWO Kisah seorang albino yang menemukan kembali senyuman nya yang telah lama hilan... More

{1}
{2}
{3}
Eomma
{4}
{5}
{6}
Kookie side story {1}
Kookie side story {2}
Kookie side story {3}
Kookie side story {4}
Kookie side story {5}
{7}
{8}
Hyung
{9}
{10}
{11}
{12}
halo
{13}
{14}
{15}
{16}
{17}
{18}
{19}
{20}
{21}
{22}
{23}
{24}
{25}
{26}
{27}
{28}
{30}
{31}
{32}
{33}
{34}
AND

{29}

27 3 0
By ritderorreader

Enjoy⟵⁠(⁠o⁠_⁠O⁠)

.
.
.
.

Mingi membuka matanya perlahan, ia terganggu akibat merasakan usapan lembut pada surai putih pucat nya

Mingi tidak pingsan, Mingi pura pura agar dia di perbolehkan tidak mengikuti kelas dengan begitu dia juga tidak bertemu dengan si gadis rapper, jadi Mingi tetap menjadi remaja swag yang keren

Setelah mengetahui siapa itu, Mingi pasrah kembali menutup matanya  karena tidak mampu lagi untuk melompat dari ranjang dan lari sekuat tenaga dari sini dan saat ini

Sosok cantik itu terus tersenyum dan tangannya tak berhenti bergerak di kepala Mingi

"Dengan kau seperti ini, kau jadi ketinggalan pelajaran lagi, dan aku harus membantumu mengejarnya lagi, benar kan?" Ucapnya lembut
"Sampai sebegitu jijik nya, ya? kau padaku? maaf, aku memberi mu kesan buruk pada awal pertemuan kita, kau tenang saja aku bukan psikopat yang terobsesi pada mu, aku tulus ingin bersahabat dengan mu, waktu ku terus menipis aku mohon....!"
"Apa kau tetap menolak?"

Nami mengetahui keluhan Mingi terhadap nya, pasti ketiga sahabatnya itu yang membeberkan

Mingi tetap diam, matanya mencuri curi pandang tak berani menatap mata Nami,
Dan sekalinya mata mereka saling ber si bobrok, Mingi terkejut kala melihat mata gadis itu berkaca kaca

Gadis itu mengelap air matanya dan kembali tersenyum lebar
"Kau mau tetap disini, kau sudah merasa baikan?"

"A..aku tidak apa-apa, ini karena ulah Dowook tadi!"

"Tidak perlu berbohong seperti itu Mingi-ah, aku sudah tahu semuanya kok!"
Sudah Mingi duga
"Para sahabat mu yang memberi tahu, karena mereka ku ancam pastinya hehe!"
"Han Sung Woo, Go Ahri dan Kim Dowook adalah anak anak yang baik, kau beruntung sekali Mingi!"
"Kau pura pura pingsan untuk menghindari ku dengan menghabiskan waktu di ruang kesehatan, tapi maaf aku tidak bisa membiarkan itu terjadi karena aku ingin memanfaatkan hari ini dengan sebaik mungkin, karena ini adalah hari terakhir aku di sekolah ini!"
"Hari yang kau tunggu tunggu telah tiba!"

Mingi terdiam, lagi...

"Sekali lagi aku minta maaf atas kelancangan ku kemarin, aku tidak akan mengulanginya lagi!" Nami menangkup sebelah telapak Mingi di antara kedua telapak tangannya
"Baiklah kalau kau ingin aku tetap menjauhi mu!" Gadis itu menarik nafas dalam-dalam
"Aku permisi, aku tidak akan kembali mengusik mu lagi, ini adalah hari terakhir kalinya aku mengganggu mu kau bisa sebangku lagi dengan Song GI, sampai jumpa Mingi..!"
"Eh... salah...maaf, maksudku..... kita tidak akan berjumpa lagi Mingi, sesuai keinginan mu!"
Mereka bertatapan cukup lama

"Daaa....!"Nami membalik tubuhnya lalu mengusap air matanya dan memulai langkahnya

Namun, Nami tidak jadi melangkah karena merasakan Mingi menarik almamaternya, mencegahnya untuk pergi

Nami tersenyum lebar sampai giginya terlihat

"Kapan kau akan berangkat?"

Nami berbalik dan kembali tersenyum manis
"Minggu depan, tapi sepertinya aku tidak bisa mengabulkan permintaan Papi dan Daddy ku untuk membawamu menemui mereka!"
"Tapi tidak apa-apa kok, itu bukan masalah yang besar!"

Mingi mengangguk
"Baiklah aku mau!"

Mata Nami membelalak
"Benarkah? Kau mau ikut ku ajak ke rumah ku?"

Mingi merotasi kan matanya jengah

"Kyaaaa.... Yipppyyy!"
Gadis itu memekik tertahan dan kakinya berjingkrak jingkrak seperti kangguru

"Hari ini ada mata pelajaran olahraga lari di lapangan, cuaca sangat terik, aku juga lupa memakai krim pelindung kulit ku, jadi aku mau membolos saja hari ini dengan dalih sakit!"

"Kalau begitu, sekarang saja ku ajak kau menemui Papi dan Daddy ku, mereka sedang free hari ini, kalau besok mereka semua akan sibuk kembali, kecuali Papi ku,  Daddy dan Namseok hyung di kantor sedang kan, seperti yang kita tahu Joonjin Hyung sibuk di sini!"

Mingi bangun dari acara berbaring nya dan memakai sepatunya

"Berhenti tersenyum seperti itu, gigi mu bisa kering nanti!" Ucap Mingi sinis

"Kalau begitu tolong basahi!" Gadis itu kembali berulah, kata kata frontal nan sarkastik nya membuat Mingi menghunuskan tatapan matanya tajam

"Hehe...aku hanya bercanda!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lho ssaem tidak mengajar?"

"Hanya hari ini saja, membebaskan mereka bukanlah masalah besar! Karena hari ini Nami berhasil memenuhi janjinya pada Daddy dan Papi untuk membawamu bertemu dengan mereka"

Mingi tersenyum canggung

"Saat tidak di lingkungan sekolah kau panggil aku 'Hyung' saja Mingi!"

"Baik Joonjin Hyung!"

Joonjin mulai melajukan mobilnya

Mingi kembali terusik kala Nami menggenggam tangan nya
"Hanya kali ini saja, aku mohon!"
Mingi menanggapi dengan hembusan nafas dan kembali diam, pandangan lurus ke depan
"Terimakasih Park Mingi!"
.
.
.
.
.
.
.

.

.

"Kau tinggal di penthouse? Kau bilang kau punya Mansion!"
"Kondominium ini seluruhnya milik Daddy mu? Luar biasa!"

"Iya tapi Mansion itu ada di Inggris, Daddy ku tidak punya Mansion di Korea, dia itu gila kerja, Namseok hyung bilang Daddy sering tidur di kantor!"

"Saat pekerjaan nya selesai atau dia libur kerja, Daddy ku akan langsung terbang berkunjung ke Inggris se sempat waktu yang ia punya di tempat ku, menghabiskan waktunya untuk ku, intinya Daddy ku sering mondar-mandir Korea- Norwich! Bersama kedua Hyung ku dari aku lahir hingga sebesar sekarang ini, Dan bulan lalu aku baru saja tiba bersama Papi ku kesini, aku begitu antusias mengenal tempat ini, mencoba rasanya menjadi murid yang bersekolah di sini, mendapatkan teman teman baru dan masih banyak lagi, rasanya ingin sekali aku berada lebih lama disini, mengelilingi kota Seoul yang indah ini, dan menghabiskan waktu ku bersama mu!"
Masih sempat sempatnya gadis itu mencoba membuat Mingi tersipu

"Tapi sayangnya minggu depan aku harus kembali lagi ke Inggris, untuk masuk universitas!"

"Dari kau lahir? Kenapa kau dan Papi mu tidak tinggal di sini saja? Biar Daddy mu tidak repot repot, tindakan Daddy mu sama persis dengan rencana Ayah ku saat bercerai dari Eomma Nana kemarin, Ayah ku berencana akan sering sering berkunjung ke Jepang untuk menemui Kiena!"

Nami tersenyum getir
"Nah itu dia, itulah mengapa kemarin aku mengatakan bahwa nasibku dan adikmu itu sama, tujuan ku dan Papiku kemari adalah untuk mengurus proses rujuk orang tua ku, Mingi!"

"Apa?" Mingi sangat terkejut

" Dulu Papi Ku menggugat Daddy ku saat tengah mengandungku, itu terjadi karena Papi ku begitu marah atas penghianatan yang dilakukan oleh Daddy ku!"
"Tapi Daddy ku tidak pernah menyetujuinya karena dia juga sangat mencintai Papi ku dan mengaku bersalah telah mencoba berselingkuh dengan seorang wanita yang merupakan mantan pacarnya waktu SMA !"
"Aku tidak mau tahu lebih jauh akan hal pahit itu, tapi Daddy ku membuktikan bahwa dia benar benar menyesali perbuatannya dan selama bertahun tahun dia berusaha mengambil lagi hati Papi ku, Daddy ku pantang menyerah hingga kerja keras nya membuahkan hasil!"
"Papi ku sangat keras kepala, kemarahannya berlangsung selama.... berapa usia ku sekarang? Ah.. ya.. umur ku sudah menginjak enam belas tahun, ya, selama itu aku dan para Hyung ku, harus menelan pil pahit menjadi anak broken home"

"Tapi syukurlah, badai itu sudah berlalu, semoga ini adalah badai terakhir yang menerpa keluarga ku, setelah ini Daddy ku akan pensiun, menyerahkan tanggung jawab mengurus perusahaan kepada Namseok Hyung dan beberapa urusan penanganan gedung sekolah kepada Joonjin Hyung, dan dia akan ikut dengan aku dan Papi ku ke Norwegia,.....  Yey...aku senang sekali!"

"Selamat ya Nami, kau sangat beruntung, aku iri padamu, aku jadi merindukan mendiang Ayah dan Papa ku!"
Nami tersenyum dan menggenggam tangan Mingi
"Kau juga sangat beruntung Park Mingi, kau mendapatkan banyak sekali kasih sayang dari banyak orang, kasih dari Ayah, Eomma, Hyung, para sahabat baik, dua grandma, dua grandpa dan akan di tambah dengan keluarga ku, kau juga tak kalah beruntung!"

Mingi dan Nami bertatapan mata lekat dan dalam, sampai...

"Ayo kita masuk!"
Itu Joonjin ssaem yang baru saja kembali dari memakirkan mobilnya di garasi gedung kondominium milik Tuan Kim Namjoon,

"Papi dan Daddy ku akan sangat senang melihat mu!" Nami menggandeng tangan Mingi dan tangan Joonjin

Nami tak sadar bahwa Mingi masih menatapnya dalam perjalanan masuk kedalam gedung
Mingi merasa sudah agak terbiasa dengan senyuman dan tingkah gadis itu, jadi Mingi atau kah Nami yang aneh?

.
.

.
.

Lift menunjukkan telah sampai ke lantai paling atas gedung, keluarga Kim ini luar biasa kaya

Mingi gugup

"Papii.. Daddy.......anybody home?!" Suara nyaring Nami menggema di seluruh ruangan

"Oh...my daughter, my son, and.....?" Sosok itu terdiam melihat Mingi

Seorang lelaki berwajah sama persis dengan Nami mendekat, apron masak melekat di tubuh langsingnya dan sarung tangan oven terpasang di tangannya

"Papi, look who I came with!"

"Oh my, you're Jimin and Yoongi's son, Park Mingi!"

Papi Nami mendekat dan langsung memeluk tubuh Mingi, ini seperti Deja Vu saat pertama kali Mingi bertemu dengan V, ya benar Mingi kikuk dan cengo

"Come on you guys sit down, I happened to make a lot of delicious cakes today!"

"I'll clean up first papi!" Ucap Joonjin

"You might as well call Namseok over!"

"Okay Papi!"
Joonjin pergi menapaki tangga

"And you Nami, hurry up and get your Daddy here too, he's on the terrace!"

"Okay!"
"Sebentar ya Mingi!"
Mingi mengangguk

Nami mulai menaiki tangga meninggalkan Mingi yang super canggung bersama Papi nya

"Let's go sit over there Mingi!"
Papi Nami menarik tangan Mingi menuju sofa

Disinilah Mingi mencoba meminggirkan rasa canggung dengan berusaha memahami untuk menanggapi ajakan obrolan Papi Nami padanya
"How are you Mingi? we are very sad about your father's death, for years Daddy Nami helped your grandparents to find you and your papa's whereabouts but to no avail."

"Until yesterday we learnt from your grandparents that Yoongi has also long gone to join your father while you have been cared for by a foreign woman in a foreign land."

Tangisan Papi Nami pecah dan kembali memeluk Mingi
"Maaf aku tidak terlalu faham dengan yang anda ucapkan!" Ucap Mingi hati hati

"Oh maafkan aku, kebiasaan sulit untuk ditinggal kan!"
"Perkenalkan aku, Kim Seokjin, panggil aku Jinny Papa!"

Mingi tetap diam

"Pasti Nami sudah cerita, kan? bahwa aku dan Daddy Nami adalah sahabat orang tua mu dari lama sekali!"

Mingi mengangguk dan membungkuk salam
"Maaf, apa aku boleh meminta penjelasan, arti dari apa yang Papa Jinny bilang tadi?"

"Yang mana?"

"Yang pakai bahasa Inggris tadi!"

"Oh itu tidak penting lagi, lupakan!"
Seokjin tidak mau Mingi kembali bersedih, Seokjin sudah tak sungkan sungkan untuk mengelus elus surai putih Mingi

Ting....
Suara oven terdengar

"Cookies ku sudah matang, sebentar ya Mingi!"
Saat hendak menuju dapur, Seokjin berhenti sejenak karena berpapasan dengan pria berbadan kekar dan wajah ramah rupawan nya berhiaskan lesung pipi dan Mingi lihat mereka sesaat saling bertatapan lalu tersebut kompak melirik Mingi
Mingi yakin pria itu adalah Daddy Nami, mereka sedang mengobrol dengan menggunakan bahasa mata

Nami dan Daddy nya mendekat dan duduk di masing masing sebelah tubuh Mingi, jujur Mingi jadi super canggung
"Halo Mingi, kau sudah sebesar ini, dulu aku sering melihat mu menggelantung pada woven wrap di tubuh Papa atau Ayah mu, waktu sudah berjalan begitu cepat dan pastinya berat untuk mu!"
Seperti halnya dengan Seokjin, Namjoon juga tidak ingin membahas kisah sedih kematian Jimin dan Yoongi, Mingi tidak boleh bersedih saat berkunjung di kediaman nya
Mingi mengangguk dan membungkuk salam

"Hey Mingi tak perlu canggung begitu, perkenalkan ini Daddy ku, Kim Namjoon dan yang tadi itu Papi ku Kim Seokjin!"

"Ya kami sudah berkenalan dan sedikit berbincang tadi!"
"Salam kenal Tuan Kim!'
Mingi meletakkan kedua tangannya di perut nya dan membungkuk samar

"Samakan lah caramu memanggil ku dengan Nami, panggil aku Daddy!"

"Terimakasih Daddy Namjoon!"

Namjoon mengelus Surai Mingi sayang

"Hey Mingi coba lihat Papa Jinny bawa apa?"
"Taraa... Ini ada beberapa cookies,  tangerine segar dan cheesecake kau menyukai nya kan?"

Mingi terkejut

"Kau pasti bertanya tanya kenapa Papa bisa tahu, karena.... Yoongi sangat menggilai dua makanan ini dan ku tebak selera mu sama dengannya, tebakan ku benar bukan?"

Mingi lagi dan lagi hanya mengangguk, keceriaan Seokjin dan yang lain sama sekali tidak mempengaruhi Mingi, Mingi tetap terlihat biasa saja, membuat Seokjin menghela nafas dan berbisik pada Namjoon
"His lazy lips and lazy gaze, I'm sure it's not just his taste in food that's so similar to Yoongi's, but everything!"

"Looks like it's true Jinseok!" Balas Namjoon

"Papi, Daddy... I'm sorry I didn't mean to teach my parents but I was just repeating what you said about it not being polite to whisper like that! You must be talking about Mingi to see her so awkward like that" ucap Nami

Mingi benar benar seperti orang bodoh di sini, dia tidak faham dengan apa yang sedang keluarga ini bicarakan

"Maaf, sudah ayo di makan ini semua nya Mingi, habiskan ya? Jangan malu-malu!"

Mingi menyuapkan sesendok kue favorit nya itu dan tersenyum

"Ini dijamin lezat karena aku buatnya sendiri"

"Terimakasih Papa Jinny, dan benar ini sangat enak!"

Suara langkah kaki mendekat, itu adalah Joonjin yang datang bersama kembarannya

"Halo salam kenal Mingi...aku Kim Namseok, Hyung nya Joonjin dan Nami!"

"Halo Namseok Hyung!" Balas Mingi

"Come join us!" Tawar Seokjin pada kedua putranya

"It's okay, we're full, and I'm just here to say hi to Mingi!" Jawab Namseok

"Oh..ok!"

Mingi membungkuk hormat pada kedua Hyung nya Nami
"Dulu kami sering sekali berkunjung dan bermain di rumah mu lho Mingi, dulu setiap ada kesibukan, Papi Jinny akan menitipkan ku dan Joonjin ke Papa Yoongi!" Ucap Namseok

"Papa mu sangat menyayangi kami!"sahut Joonjin

"Tapi semenjak Papa Yoongi mengandung, Papi Jinny sangat waspada, kami tidak boleh dekat dekat dengan Papa Yoongi!"

"Kenapa?" Tanya Mingi

"Karena mereka ini aktif dan sangat nakal, mereka selalu ingin di gendong oleh Papa mu, itu tidak mungkin dilakukan saat Yoongi mengandung!" Jawab Seokjin

"Kami benar benar sangat terpukul saat kemarin mengetahui bahwa Papa Yoongi tidak hanya menghilang, tapi ternyata juga telah pergi ke langit sudah lama sekali, kami turut berdukacita atas semuanya, kau adalah anak yang luar biasa, kami bangga padamu Mingi!" ungkap Namseok tak kuasa menahan air matanya

Mingi tersenyum sendu
"Sekarang gantian anggaplah Papa Seokjin kami sebagai Papa mu juga ok?"

"Nah itu benar, sekarang kau adalah bagian dari keluarga kami!" Ucap Seokjin sambil kembali mengelus rambut Mingi

"Terimakasih semuanya!"

"Your welcome!" Jawab mereka kompak bersama sama

TBC ԅ(⁠☉⁠。⁠☉⁠)⁠!
Stok terakhir draft ku, aku akan buat untuk next chapter hehe enjoy

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 276K 48
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
2.1M 190K 30
Mati dalam penyesalan mendalam membuat Eva seorang Istri dan juga Ibu yang sudah memiliki 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa mendapatkan kesempa...
1.1M 51.2K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
338K 5.8K 15
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...