[NF] Us, Love and Oddity

By nissafhilya

378K 17.2K 579

Aku mencintai nya, mencintai segala ke anehan nya dan keanehan yang Tuhan telah ciptakan di antara kami berdu... More

Prolog
Chapter 2
The second meeting
Ali Vs My little sister
3 kinds of roses
Lucky girl
Promise?
Prilly sorry
Jealous
Whatever
Really?
She is Bunga
Chapter 24
Oneday
Chapter 26
Dangerous
Ali's mother
Chapter 20
Relationship
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Us, Love and Oddity
Extrapart
Terjebak Friendzone
publish ulang
Bagian tanpa judul 36

Chapter 27

6.4K 479 60
By nissafhilya

Ali's POV

    Prilly, gadis itu sangat keras kepala aku terkekeh melihat nya yang tetap kekeuh membela diri karena keluar di saat kondisi tubuh nya sedang sakit bahkan musim hujan seperti ini.
Kalau tidak ku paksa untuk pulang bisa saja dia akan bertahan sampai hujan turun , ckck dasar Prilly.

  Dering ponsel ku tiba tiba mengusik perjalanan kami saat berada di perjalanan pulang menandakan sebuah pesan masuk dari orang yang terduga yaitu Bunga, memang tak ku duga karena tepat nya akhir akhir ini dia mencoba menjauh dari kami semua.

By : Bunga

Ali, gue di sungai Jun

Isi dari pesan itu, tunggu Sungai? Kenapa tiba tiba dia mengirimkan sebuah pesan yang mengatakan bahwa dia berada di Junfire? Apa dia ingin aku menyusul nya? Seperti nya ini hal yang tepat untuk mempertanyakan tingkah laku aneh nya akhir akhir ini.

Aku melaju kan mobil ke arah jalanan besar Junfire.

"Loh ini bukan jalan pulang Li" Prilly bertanya saat aku membanting stir berbelok arah ke jalanan besar Junfire , rasa penasaran ku terhadap sikap Bunga membuat ku tak fokus dan tidak bisa menjawab pertanyaan nya yang terlihat lebih penasaran dengan perubahan sikap ku

Aku menghentikan mobil ke sisi kiri jalanan kawasan Sungai Jun yang pasti sudah bisa Prilly tebak.
Tak banyak orang di sini mengingat berekreasi di sungai bukan pilihan tepat di saat musim hujan "Kita turun di sini sebentar" Pinta ku tanpa memberi penjelasan rinci padanya dan Prilly pun mengiyakan. Tanpa basi aku keluar dari mobil dan berlari ke arah tepi Sungai Jun mendekati sosok gadis yang terlihat duduk frustasi memeluk lutut nya sendiri semakin ku dekati aku semakin yakin gadis itu adalah Bunga, dasar bodoh . Bisa bisa nya bertahan di tepi sungai saat cuaca seperti ini.

"Bunga?" Aku mencoba menyapa nya, menepuk sebelah bahu untuk melihat wajah nya tertutup tangan.

"A-ali" Air mata itu berlimpah, belum sempat aku minta penjelasan pada nya ia sudah berhasil meraih tubuh ku mendekat dan mencium ku. Mencium? Apa ini arti nya kami bericuman? Tubuh ku menjadi kaku! Mata ku membulat lebar mendapat lumatan kecil namun menuntut dari Bunga.
Ini tidak benar, aku berasa mengembalikan akal sehat ku sebelum semua ini berujung masalah.
Aku mencoba melepaskan ciuman kami tapi nihil, Bungan malah semakin mempererat pagutan nya . Oh Tuhan! Ku harap Prilly tidak melihat ini.
Sebelum nafas kami berdua habis, Bunga segera melepaskan ciuman panas nya yang tidak berdampak apapun akan perasaan ku pada Bunga dan lagi, dia meraih tubuh ku untuk memeluk lebih erat menempelkan kepala nya di dada ku. Aku seperti tercekik di posisi ini ku rasa Bunga sudah gila, dimana akal sehat nya

"Bunga!! Apa yang lo lakuin!! Lo gila hah!!??" Bentak ku mencoba melepaskan kaitan tangan nya

"Bunga!! Lo mau ngancurin hubungan gue sama Prilly? Please gue mohon lepasin gue gamau Prilly liat ini dan salah paham! Gue bisa gila Bunga!!!" Aku memusut wajah ku gusar, dalam hati berdoa agar Prilly tidak melihat ini. Bunga masih tak ingin melepaskan pelukan nya, bahkan tangis nya semakin menjadi tubuh nya bergetar hebat menahan isak tangis. Sebenar nya apa yang terjadi pada gadis ini.

Aku, masih tak berani menatap ke arah Prilly dan tetesan air dari hujan pun perlahan menuruni bumi ku harap Prilly masih di dalam mobil agar dia tidak kehujanan, namun harapan ku sirna saat aku menatap ke arah sana. Ke arah Prilly yang memeluk Guntur tubuh nya abruk memeluk Guntur dan tubuh nya pun juga tak kalah bergetar . Apa dia menangis? Apa Prilly melihat semua ini? Tidak! Ini tidak boleh terjadi dan sekarang kemana dia?? Bersama Guntur? Dan mereka pergi? Prilly!!! Akkkhhh!!
Aku segera ingin melepas kan pelukan Bunga namun ia tetap bertahan hingga aku harus merelakan Prilly menjauh bersama Guntur dan mobil nya.

"Bunga!! Gue minta penjelasan sama lo!!" Bunga masih tak bergeming

"Bunga!! Lo denger gue kan??? Lo liat sekarang!! Prilly ninggalin gue karena tingkah lo kaya gini!! Shitt!!!"
"Ali gue hamil" Sambar nya sebelum aku mendorong kasar tubuh nya.
Apa dia gila???
Tunggu!! A-apa yang baru saja diucap kan nya?? Dia hamil? Hamil??

"A-apa maksud lo? Gu gue ga ngerti!!" Aku melepaskan pelukannya lalu memegang kedua bahu nya

"Gu- gue hamil Li, gue hamil!!!" Jelas nya sekali lagi berhasil membuat ku tercekat, tenggorokan ku terasa tercekik . Kalian bisa bayang kan betapa shock nya jika mendengar sahabat kalian hamil dan kalian sama sekali tidak tahu dengan siapa dia berhubungan

"Gue hamil Li, gue hancur sekarang!! Gue gatau harus ngapain" Ia terduduk di pasir yang gersang itu. Aku masih tidak bisa menangkap ucapan nya . Ini terlalu mengejutkan, bagaimana seorang Bunga bisa melakukan hal bodoh yang sudah berdampak pada masa depan nya?? Segala fikiran ku tentang takut nya kehilangan Prilly dan apapun itu tiba tiba kosong dan hilang terisi dengan beribu ribu pertanyaan yang tidak mungkin bisa Bunga jawab saat ini juga.

Aku berjongkok menyeimbangi tubuh nya yang duduk, bibir ku terkantup rahang ku mengeras menahan amarah yang sedari tadi aku tahan "Bilang!! Bilang sama gue siapa yang ngelakuin ini sama lo!!!" Aku mengguncang tubuh nya, ia menggeleng tetap menutupi "Gue tanya sekali lagi!! Siapa yang ngelakuin ini sama elo!!" Teriak ku, emosi ku mencurat

"Aaa- Albert Li" Jawab nya sambil terisak, wajah nya menunduk tangisan nya semakin runtuh .

"Albert?" Albert si bajingan itu? "Albert si playboy kampung itu?" Dia mengangguk. Neptunus!! Bunga benar benar gila! Bisa bisa nya berhubungan dengan pria seperti Albert?

"Lo pasti becanda"

"Gue ga becanda Li! Untuk apa gue becanda untuk hal besar kaya gini"

"Udah tau resiko nya besar kenapa lo masih ngelakuin hal itu ha!? Lo bahkan tau Albert itu penjahat wanita dan lo? Masih bisa bisa berhubungan sama dia? Dan jadi dia cowo yang selama ini lo sembunyiin dari kami? Lo udah salah! Pergaulan lo udah bener bener salah, gue, Guntur dan temen temen yang lain selalu berusaha ngejaga lo! Selalu bilang kalau ini ga akan pernah terjadi sama salah satu di antara kita semua . Tapi kenapa lo malah-" Aku berteriak frustasi "Siapa aja yang tau soal ini? Dan berapa usia kehamilan lo?"

"Gada yang tau soal ini kecuali elo.... udah du...dua bulan"

"Shit!!"

"Gue salah Li, gue bodoh!! Gue tau itu" Ia tak kalah frustasi dan kini histeris memeluk lutut nya.

"Ga ada waktu buat menyesali dan nyalahin diri lo sendiri, sekarang ikut gue!!" Aku menarik pergelangan nya secara kasar dan tak akan melepaskan meski ku dengar ringisan dan sesekali berontak

"Mau kemana Ali? Lepasin sakitt"

"Kita ketemu Albert! Sekarang masuk ke mobil"

Selama perjalanan Bunga terus menangis dan aku tak henti henti nya mengumpat kebodohan Bunga. Gila dia sudah gila! Jadi ini alasan kenapa selama ini dia menghindar dan bersikap tak wajah pada kami? Kenapa dia harus menyembunyikan rahasia besar yang berujung pada masa depan nya?
Dan berarti yang waktu itu Prilly lihat di rumah sakit itu memang Bunga yang memeriksakan kandungan nya? Gadis yang malang.
Aku melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata rata lalu lintas, persetan dengan suara klakson keras dari orang orang yang mengingatkan laju kendaraan ku

Dan kini kami berhenti di pondok kecil yang biasa menjadi tongkrongan Albert dan kawan kawan nya aku segera turun dan berhenti tepat di depan Albert di susul oleh Bunga yang cukup menjaga jarak
Albert menatap ku dengan seringai nya "Waah waah wahh apa kita kedatangan tamu?" Gurau nya lalu mendelik ke arah Bunga, seketika ekspressi wajah nya berubah tak dapat di artikan terlihat penyesalan, keriduan, dan takut menjadi satu

"Dengan apa yang udah lo lakuin sama Bunga, sekarang lo campakin dia begitu aja?" Aku menarik kerah kaos bewarna merah nya

"Apa maksud lo?"

"Lo pura pura lupa? Atau emang lo udah lupa sama apa yang lo lakuin sama Bunga sampai Bunga hamil?"

"Ha-hamil?" Wajah nya kebingungan, mencoba menjadi penjelasan "Bunga? Ka-kamu hamil?" Tanya nya ke arah Bunga yang sekilas mengangguk. Cih apa dia pura pura tidak tahu?

Tanpa fikir panjang aku menghambur kan pukulan ku untuk nya, melampiaskan segala rasa amarah sekaligus kekecewaan dan ini cukup membantu ku mendapat rasa kepuasaan memberi pelajatan atas apa yang sudah ia lakukan pada Bunga.

Aku saling baku hantam tanpa mengingat orang di sekitar, tak perduli hujan semakin lebat bahkan membersihkan darah yang ada di pelipis ku memukul seperti orang yang kehilangan waras nya.

'Akkhh!!' Ringisan itu sangat familiar ketika beriringan dengan suara pukulan keras mengenai pipi

"Prilly!! Ka-kamu gapapa kan?" Apa benar ada Prilly di sini? Ku harap pendengaran ku salah karena berkali kali terkena hantaman

"Guntur udah cukup!! Cukup semua cukup!!!" Teriak itu kembali terdengar dari suara yang sama, dan dia meneriaki nama Guntur? Apa aku berhalusinasi?
Tak ingin penasaran aku segera menoleh pada si pemilik suara menghentikan pukulan terakhir ku pada Albert yang sudah babak belur di bawah kuasa ku.
Dan benar saja ini bukan halusinasi ku atau pendengaran ku yang salah Prilly ada, dia ada di sini entah sejak kapan tapi aku baru menyadari nya.
Lalu apa suara ringisan tadi adalah suara Prilly juga? Darah segar yang sedikit tersapu di sudut bibir nya terlihat jelas

"Lo semua bawa temen lo itu pergi dari sini sekarang atau gue bikin lo semua kaya temen lo itu!!!" Guntur memerintah kawanan Albert untuk membawa Albert yang sudah babak belur karena ku

"Cih! Kalian yang datang ke sini tanpa permisi!! Dan kalian ngusir gue?" Albert menyeringai

"Diam lo banci!!" Sahut ku dengan emosi yang sudah benar benar kalut

"Albert!? Gue emang gatau apa yang terjadi antara lo sama Ali, tapi lo gamau kan muka lo tambah ancur?" Guntur menyeka sudut bibir nya yang sedikit berdarah.

Albert ber cih ria "Kali ini lo menang Li, tapi lain kali lo bakal dapetin yang setimpal" Ucap nya sambil di bantu berjalan kepada dua teman nya.

Suasana sedikit tenang sekarang namun emosi ku masih belum bisa surut mengingat apa yang sudah Albert lakukan pada Bunga, satu satu nya sahabat yang selalu berusaha ku jaga . Aku bersandar pada sisi pondok yang sudah tua ini dan ku lihat Guntur mulai mendekatkan langkah pada ku

'Bukk!!!'

Yeah aku merasakan lagi, hantaman keras di wajah ku tiga kali berturut turut dari Guntur

"Guntur!!!" Prilly memekik kaget "Itu buat lo karena lo udah nyium Bunga, kedua karena lo udah bikin cewe lo sendiri nangis, dan ketiga karena lo udah nyakitin diri lo sendiri" Guntur meradang emosi nya memuncak di hadapan ku yang tersungkur ke bawah"Gue ga nyangka lo seburuk ini, cewe lo sendiri ada dan lo masih bisa bisa nya cium sahabat lo sendiri? Bunga? Pengecut banget lo, gue fikir lo bener bener cinta sama Prilly" Sambung nya

Tunggu? Sejak kapan dia perduli pada kisah percintaan ku? Membicarakan soal cinta memang dia tau apa yang di sebut dengan cinta? Bahkan pernah merasakan nya saja tidak "Cih, sejak kapan lo peduli soal percintaan gue?" Aku melirik kearah Prilly dengan pandangan gusar, dia malah membalas tatapan ku seperti tatapan terintimidasi "Lo itu gatau apa apa tentang cewe Tur!! Apalagi soal Cinta Lo gatau apa apa!!" Guntur berhasil meraih kerah baju ku "Gue emang gatau tentang cinta, tapi gue tau batasan batasan mana yang bisa cewe itu sendiri sakit hati, dan elo? Lo pengecut ga bisa bedain mana cewe lo dan mana sahabat lo sendiri"

'Bukk!!!'

Ku rasa dia pantas mendapatkan itu, aku tersenyum renyah

"Ali! Guntur!! Udah cukup!! Ali!! Aku gatau apa yang ada di fikiran kamu" Suara itu, Prilly perlahan mendekat ke arah ku hingga kami benar benar berhadapan.
Oh Tuhan- Prilly gadis itu terlihat tak karuan, menatap mata ku lekat menimbulkan irisan penyesalan atas apa yang ku perbuat dan ia lihat hari ini

"Aku- aku gatau apa yang terjadi antara kamu sama Bunga!! Dan, dan aku aku gatau apa yang kamu lakuin ini bisa di maafin atau enggak" Air mata itu mulai menetes, jangan menangis Prill! Aku tak sanggup melihat air mata itu. Ia terus mencoba memberanikan diri menatap mata ku, entah apa yang ia cari . Tatapan nya melemah dan sayu, sepersekian detik kemudian berubah menjadi gusar

"Prill, ini semua ga seperti yang kamu fikir" Aku meraih tangan nya memperjelas semua yang sudah terjadi namun tidak seperti yang di harap kan Prilly menepis tangan nya kasar "Sekarang liat? Kamu tau aku paling benci liat kamu berantem kaya gini?"

"Aku ngelakuin semua ini ada alasan Prill, aku udah pernah bilang sama kamu! Aku ngelakuin semua ini pasti punya alasan"

"Dan sekarang apa yang alasan yang bisa kamu jelasin ke aku?" Aku terdiam sejenak "Aku ga bisa jelasin sekarang" kaku ku

"Sekarang? Atau enggak selama nya?"

"Prill kamu itu harus ngertiin aku, kamu harus bisa ngerti posisi aku sekarang Bunga itu-" Belum sempat aku menyelesaikan kini sebuah tamparan mendarat tepat di pipi ku

"Cukup!! Sampai kapan aku harus ngertiin kamu? Bahkan sampai saat ini kamu masih minta pengertian aku? Apa semua nya ga bisa di selesain secara baik? Apa ini cara kamu ngeluapin emosi kamu? Lihat diri kamu!! Kamu nyakitin diri kamu karena alasan yang sama sekali aku gatau dan kamu masih minta pengertian aku?" Dia menatap ku lirih dengan air mata yang tersimpan di pelupuk mata"Aku benci sama kamu Li, aku benci sama kamu yang ga pernah bisa selesain masalah tanpa kekerasan. Kalo kaya gini terus aku bisa aja pergi dari kamu" sambung nya berhasil membuat ku meradang, mata ku membulat lebar mendengar ucapan itu. Ucapan yang tidak seharus nya begitu saja ia ucap kan

Aku benar benar kecewa atas ucapan yang keluar dari mulut nya . Aku meraih dan mencengkram tangan nya kuat hingga ku dengar ia meringis kecil "Gue udah bilang dari awal, ini cara hidup gue kalo ga suka lo boleh pergi. Pergi kaya apa yang lo mau"

Tunggu! Tidak, tidak! Ini bukan hal yang ingin aku ucap kan bukan pula yang aku rangkai.  Ini tidak benar, hati dan logika ku berlawanan untuk mengatakan hal itu .
Ku harap Prilly tidak mengiyakan apa yang baru saja aku ucap kan.

Buliran air mata sedari ia tahan sudah tak tertampung lagi, isak tangis pun sebisa mungkin di sembunyikan yang aku tahu Prilly berusaha untuk tidak terlihat lemah di mata ku
"Oke, aku bakalan pergi" Ucapan itu lolos dari mulut nya dan berhasil meroboh kan pertahanan ku, rasa takut kehilangan Prilly.
Aku menyesal atas apa yang aku ucap kan pada nya dan merasa jadi bagian lelaki brengsek sekaligus paling bodoh di muka bumi. Aku menatap Prilly penuh harap, berharap Prilly menarik kembali ucapan nya

Aku masih terdiam saat dia memutuskan untuk pergi, dan aku hanya diam tanpa mengejar nya? Aku mengutuk diri ku sendiri.

"A-ali?" Uluran tangan itu menahan ku "Kamu janjikan untuk selalu ngejaga aku? Cu-cu cuma kamu yang bisa ngerti aku Li" Tangis Bunga kembali menyeruak beserta isakan nya yang membuat ku tak tega.
Ini bukan saat yang tepat untuk marah kembali ini saat nya untuk mengejar Prilly

"Ali kamu harus janji" Rengek Bunga yang tidak dapat ku artikan aku menghela nafas berat lalu meraih tangan nya untuk kembali masuk ke mobil ku mengingat hujan tak kunjung reda dan Prilly pasti kehujanan di sana

    Gadis itu, terduduk di sisi jalan. Air mata nya tak kunjung berhenti namun ia masih mampu mengeluarkan senyum indah nya bersama Guntur, aku kalah start dari nya . Guntut terlebih dahulu sampai dan menemukan Prilly.
Gadis bodoh! Sudah tau kondisi nya masih sakit tapi masih berani berada di tengah hujan

Mereka terlihat bercanda dan Prilly tersenyum, mereka berbicara yang tak dapat aku dengar hingga Guntur membantu nya untuk menaiki mobil.
Ku harap Guntur bisa mengantar gadis itu pulang tanpa kurang satu apa pun .Cih, aku masih bisa memperdulikan nya setelah mengingat apa yang aku perbuat.

Fiuh~ semoga nyambung aja deh -_- udah kejawab kan kenapa si Bunga jadi aneh gitu? Ini yang selama ini aku rahasiain dari kalian *apalahini*  dan maap kan segala typo yang tidak di sengaja karena di publish tanpa di edit . oke vote menyurut, dan comment menyeruak yeyy!! makasih atas berbagai respon kalian lapyuhhh. di tunggu lagi yaawww >

Continue Reading

You'll Also Like

2.7K 313 31
Cinta tidak pernah tahu akan berakhir dengan siapa dan berawal bagaimana. Cinta hanya tahu bahwa barang siapa yang menginginkannya pasti akan merasa...
6K 1.3K 17
Menjalani hidup yang sempurna tentu keinginan semua orang. Uang berlimpah, makan dan tidur nyaman, pendidikan tinggi, jalan-jalan kemanapun bisa ting...
655K 24.1K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
1.6M 2.3K 4
15++ Yang masih unyu-unyu harap menjauh ya.. nanti lu-lu pada pada minta dikawinin lagi sama emak bapak lu. * * * Demi apapun belum juga mendapatkan...