KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]

By Cintaprita

560K 55.7K 59.7K

[FOLLOW SEBELUM BACA] 'Bad boy doesn't cry, they fight' Ksatria Geovandra. Gelap, tangguh, dan berbahaya. Sta... More

PROLOG
CAST
[01] Kedatangan 5 Siswa Baru
[02] KSTARIA GEOVANDRA
[03] RUANG BASKET
[04] BALAPAN
[05] DANAU
[06] MIMPI
[07] NARKOBA?
[08] PULANG SEKOLAH
[10] ADA APA ?
[11] CEMBURU?
[12] PART TIME
[13] INSIDEN
[14] Rumah Sakit
[15] MERAWAT KSATRIA
[16] TEMAN LAMA
[17] DICKO
[18] MIMPI
[19] GARA-GARA GABRIELLA
[20] TEMAN LAMA?
[21] MAIN BASKET
[22] ULANG TAHUN
[23] ADA APA DENGAN DICKO
[24] FOTO
[25] TERNYATA ....
[26] KENAPA?
[27] REX
[28] KANTOR POLISI
[29] KEPAGIAN
[30] ANONIM
[31] FAKTA LAINNYA

[09] PANTI

17.8K 2.1K 2.5K
By Cintaprita

Hai. Gimana kabar kamu?

Hari ini ada hal besar yang terjadi?

Question of the day :

1. Apa yang kamu lakuin kalo ada satu hari bebas ngelakuin apapun

2. Sifat cowok yang kamu gak suka?

3. Kalo ada kamu versi cowok, kamu bakal naksir gakk?

💙SPAM BLUE LIVE AYANKK💙

Happy readinggg❤️





Ksatria menahan tawa saat melihat wajah Selena yang cengo bukan main.

"Kenapa?" tanya Ksatria berusaha menggoda cewek itu. "Lo pikir gue mau ngajak berbuat maksiat sama lo?"

Selena menatapnya dengan kesal. "Gak lucu!"

Ya gimana enggak, dibalik rindangnya pepohonan di sekitar rumah dengan bangunan tua itu ternyata adalah panti asuhan. Lagian siapa sih yang menyarankan bangunan ini jadi panti asuhan, sangat sangat sangat gak layak.

"Jelek kan?" tanya Ksatria seolah memvalidasi isi pikiran Selena. "Tapi orang-orang di dalem sana, gak ada satupun yang ngeluh. Ayo gue kenalin ke mereka!" Tanpa permisi Ksatria menggandeng tangan Selena untuk masuk ke dalam rumah.

"Kak Sat!" seru salah satu anak panti yang kebetulan mau keluar. Anak itu segera berlari ke arah Ksatria dan memeluk kakinya dengan erat.

Ksatria langsung berjongkok dan balas memeluk anak itu. "Temen-temen kakak mana?" tanyanya dengan tersenyum manis.

"Lagi pada main di belakang kak. Ayo aku anter kesana!" Anak kecil itu menarik tangan Ksatria untuk ikut.

Selena menatapnya cengo. Mana sisi kriminal yang akhir-akhir ini sering kali Selena lihat? Mana cowok yang doyan berantem sampai-sampai Selena muak berhadapan dengannya? Mana cowok yang kata orang-orang terlihat sangar juga galak? MANA?!

"Sel, ayo ikut," ajak Ksatria yang dengan canggung menganggukkan kepala dan mengekor dibelakangnya.

Selena terus menatapi Ksatria yang asik bercengkrama dengan anak kecil itu. Seolah-olah dia adalah kakak yang baik. Padahal Selena tidak tahu kalau dia punya adik atau tidak.

"Aku suka mainannya kak, makasih ya!"

Ksatria hanya tersenyum, tapi senyumannya terlihat sangat tulus serta tangannya terangkat untuk mengusap rambut bocah lelaki itu.

"Woy Sat, lama amat dah. Belok dulu ke Oyo lo ya?!" teriak Malik yang lagi lari-larian mengoper bola dengan para anak panti. Begitu juga dengan Aster, Gara dan Nathaniel, mereka seolah-olah melupakan jati diri mereka sebagai berandal.

"Oyo apa kak?" tanya anak lainnya dengan polos.

Ksatria memelototi Malik yang bicara sompral di depan anak kecil, sementara Malik nyengir lebar.

"Kakak ini siapa?" Seorang bocah perempuan menghampiri Selena yang dari tadi cuma ngang ngong kayak orang bloon.

Ksatria kembali berbalik dan menatap Selena. "Pacar kakak."

BUGH.

Satu pukulan lolos dari Selena dan tepat mengenai bahu Ksatria. "Sembarangan." Ia kembali menatap anak perempuan itu. "Nama kakak Selena."

Ksatria cuma terkekeh doang melihat interaksi Selena dan bocah perempuan itu yang kalau tidak salah di detik berikutnya langsung memperkenalkan diri sebagai Arum.

"Kak Selena mau ikut aku bantuin bu Kika gak?"

Selena mengerutkan dahi, siapa lagi bu Kika?

Akhirnya Ksatria angkat bicara. "Bu Kika itu pengurus panti. Biasanya kalo kita ke sini dia suka masak-masak gitu. Lo gak wajib bantu kalo gak mau."

"Gue mau!" sela Selena. "Kakak mau bantu," ujarnya lagi pada Arum.

Arum tersenyum bahagia kemudian lengan mungilnya menggenggam jemari Selena dan menariknya masuk ke area rumah lainnya.

"Kakak beneran pacarnya kak Ksatria?" tanya Arum dengan polos.

"Bukan dek, kakak cuma ...." Selena kebingungan untuk mengklarifikasinya. Pacarnya? Tentu saja bukan! Tapi temannya juga bukan. Kalau bilang musuh, tentu tidak baik mengatakannya pada anak sekecil itu. Takut pikirannya terkontaminasi.

"Anggap aja hubungan kakak sama kak Ksatria itu kayak simbiosis parasitisme."

"Simbio ... sis parasitisme itu apa kak?"

Selena cuma tersenyum tipis. "Nanti juga kamu tahu."

Gak lama dari itu Arum membawa Selena ke bagian rumah lainnya yang mungkin bisa di bilang dapur.

"Bu Kika aku bawa kak Selena!" seru Arum dengan heboh.

Wanita paruh baya yang semula membelakangi Selena berbalik, memperlihatkan wajahnya yang keibuan juga penyayang.

"Oh ini pacarnya Ksatria?" tanpa aba-aba wanita itu memeluk Selena lalu menatapnya dengan berbinar.

"Eh ... enggak ...."

"Kamu gak usah di dapur, mending di depan aja, makannya bentar lagi juga mateng."

"Emm saya bantu bu."

"Gak usah nanti tangannya kotor."

"Gak papa!"

Akhirnya dengan sedikit paksaan dari Selena, bu Kika pun mempersilahkan Selena untuk membantu. Ya walaupun membantu dalam konteks lain, Selena cuma bantu menuangkan sayur ke atas piring atau pekerjaan ringan lainnya.

Tiba-tiba terbesit sedikit pertanyaan di kepala Selena. "Bu saya mau tanya."

Bu Kika seketika menatap Selena. "Nanya apa?" tanyanya dengan tersenyum ramah.

"Ksatria emang sering ke sini ya?"

"Udah sekitar dua tahun." Bu Kika menghela napas kemudian mulai bercerita. "Kalau gak ada Ksatria dan teman-temannya mungkin nasib ibu dan anak panti udah berakhir di jalanan."

"Kenapa emangnya bu?"

"Sudah sejak lama panti asuhan ini gak ada donatur tetap. Sebelum adanya mereka, gak jarang kami makan hanya sekali sehari, itupun dengan porsi sedikit."

Selena mengusap lengan bu Kika sebagai bentuk simpati.

"Tapi semenjak mereka datang dua tahun lalu. Jangankan makanan, semua keperluan panti jadi terpenuhi. Bahkan uang dari mereka jumlahnya sangat besar."

Selena menelan ludahnya. Ia jadi bingung dengan mereka, apakah selama ini ia salah menilai orang?

"Anak-anak juga sayang banget sama mereka, karena mereka benar-benar memperlakukan kami dengan manusiawi." Bu Kika mendekati Selena lalu menggenggam lengannya dengan lembut. "Makannya ibu seneng kalo emang nak Selena ini pacarnya Ksatria."

"Ken ... kenapa gitu bu?" tanya Selena dengan kikuk.

"Orang baik harus sama orang baik juga."

Ibu gak tahu aja diluaran sana dia kayak gimana!!

"Ibu gak tahu gimana mereka di luar sana, tapi sejauh ibu kenal mereka. Mereka memang baik dan tulus dari hati untuk menolong kami. Gak peduli kalau dia penjahat atau kriminal, selagi meraka punya hati, menurut ibu mereka layak di sebut baik," tuturnya yang seolah menjawab perdebatan kecil di hati Selena.

Angin sore masuk lewat jendela yang terbuka, menerpa kulit lengan Selena dengan lembut. Gak tahu kanapa, ia merasa aneh dengan hatinya. Sesekali ia menyaksikan para berandalan itu yang masih asyik bermain dengan anak panti, bahkan mengabaikan keringat yang membanjiri tubuhnya.

*****

"Buki enak banget ayamnya, ini bumbunya pake bumbu cinta ya?!" seru Malik yang makan dengan lahap.

Padahal Selena tahu bahwa Malik sering makan makanan yang lebih enak daripada ini, tapi seolah mengabaikan itu semua, cowok itu malah menikmati makanannya.

"Ah kamu mah, Lik. Suka bercanda."

"Sel kenapa gak di makan?" tanya Aster yang memang duduknya gak jauh darinya. "Gak doyan ya? Sini biar aa Aster aja yang makan."

"Yeuuu!" Tapi buru-buru ditooyr oleh Gara. "Anak setan!"

"Tau nih si Aster, kek orang gak makan setaon njir," sahut Malik ikut menimpali. "Tapi kalo gak di makan mending ke aa Malik aja sini."

"Yeuu sama aja lo Sat!" dengus Gara.

"Gak level makan yang kayak gini?" decih Ksatria yang duduk di sampingnya.

Sontak Selena menoleh dan menatapnya dengan kesal. "Apaan sih, gue makan kali." Detik berikutnya ia langsung makan dengan perasaan dongkol sampai ia tersedak dan terbatuk-batuk.

"Tuhkan orang makan jangan di ajak bercanda," peringat bu Kika seraya menyodorkan segelas air putih pada Selena yang langsung di tegak habis. Bahkan matanya sampai berair karena tersedak.

Bukannya merasa bersalah, cowok-cowok itu malah terbahak.

Setelah acara makan selesai, dengan sukarela Selena menawarkan diri untuk mencuci piring. Ya sebenarnya tahu diri aja sih, bantuin masak enggak masa iya mau langsung pulang. Kan gak enak.

"Lagi simulasi jadi istri baik, hmm?"

Selena hampir saja memecahkan gelas yang sedang ia cuci saat sebuah suara menginterupsi kegiatannya.

"Apa sih," ketusnya.

Cowok itu berdiri tepat di samping Selana, memperhatikan Selena yang sedang mencuci piring.

"Kenapa sih lihatin. Gue bisa kok cuci piring, bersih kok." Ya gimana enggak, tatapan cowok itu seperti meragukan kemampuan Selena.

Ksatria menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Iya tahu. Jadi lo mau gue nikahin kapan? Soalnya gue suka lihat lo kayak gini."

Selena menatap Ksatria dengan sengit. "Kayak gini gimana?"

Ksatria mendekatkan bibirnya ke telinga Selena. "Sexy abis."

BUGH.

Sekali lagi pukulan menderat di bahu lebarnya. Lumayan keras sampai cowok itu mengaduh kesakitan. Mampus!

"Lo dapet duit darimana ngasih sumbangan ke panti ini?" tanya Selena tiba-tiba membuat Ksatria kembali menegakan tubuhnya.

"Udah mulai penasaran tentang gue kan?" godanya.

"Enggak tuh, biasa aja. Lagian kalo gak mau jawab juga gak papa."

"Lo inget narkoba malem itu?"

Seketika Selena menghentikan aktivitasnya.

"Itu bukan punya gue, apalagi jual tuh barang."

"Terus?"

"Gue sabotase transaksi ilegal, dan barangnya gue kasih ke orang yang tepat. Imbalannya, gue dapet duit."

"Kok mau?"

"Kenapa enggak? Kalo narkoba-narkoba yang gue curi berhasil di jual ke orang-orang apa gak bahaya? Lo tahu sendiri efek samping narkoba. Dan mereka jual-jualin ke anak sekolah yang bahkan mereka gak punya duit sendiri buat beli. Efeknya apa? Mereka rela berbuat segalanya demi dapet barang itu termasuk bunuh orang."

Sumpah demi tuhan, baru kali ini Selena merasa ada yang aneh tentang sudut pandangnya pada Ksatria.

"Biasa aja kali, gue tahu gue bikin lo jatuh cinta kan?" Cowok itu tersenyum miring.

Selena menggeleng. "Gak ya!"

"Masa sih? Gue kurang apa menurut lo?"

"Kurang akhlak."

"Sialan."

"Awas deh gue mau lanjut lagi cuci piring."

"Sel."

"Apa?"

"Lo emang gak mau."

"Gak mau apa?"

"Lihat anak panti emangnya lo gak mau punya anak dari gue?"

"Emang gak waras!" makinya.

Tiba-tiba Ksatria menatapnya dengan dalam. Sebelah tangannya berada di pinggang Selena. "Lihat mata gue."

Awalnya Selena gak mau, tapi Ksatria mengarahkannya sendiri sampai keduanya benar-benar bertatapan. Ia mengigit bibirnya sendiri, jantungnya berdegub dengan sangat kencang bahkan rasanya bisa meledak kapan saja.

"Bohong banget kalo lo gak suka sama gue," ucap Ksatria lamat-lamat. Tatapnnya berlarian antara mata juga bibir Selena. Melihat cewek itu mengigit bibir bawahnya, Ksatria dengan ibu jarinya menarik bibir bawah Selena.

"Gue ... gue emang gak suka sama lo." Ucap Selana dengan terbata.

"Yakin?"

Ksatria terus menatapi Selana dengan intens membuat Selena merasa terbakar di dalam dirinya. Rasanya aneh, ia tidak mau kabur tapi tidak mau hal ini terjadi untuk ke sekian kalinya.

Ksatria mendekatkan wajahnya menbuat Selena berhasil memejamkan kedua matanya erat-erat. Bahkan hembusan napas cowok itu benar-benar terasa menerpa wajahnya.

"Rum, kita main diluar yuk. Di dalem kayaknya ada cicak mau kawin!" seru Malik yang membuat Selena secara refleks menjauhkan tubuhnya dengan wajah memerah.

Sementara Ksatria malah terkekeh dan menjilat bibir bawahnya.

"Gak usah ganggu gue, sana pergi!"

*TBC

Pengen sama siapa digituin?

Guys kasih komentar untuk part inii

Semangatin aku dongg, biar updatenya lancar, kadang males aja gituuu huhu

Suka gak sama part ini?

Pernah ngalamin cinta segitiga?

Kamu pernah di posisi siapa kalo dicerita ini?

Next? 3K komen yukkk

SPAM NEXT

SPAM EMOT

SPAM SELENA

SPAM KSATRIA

See yaa💕

Continue Reading

You'll Also Like

820K 23K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
885K 6.3K 10
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...
9.4M 392K 63
On Going (Segera terbit) Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di ke...
333K 9.5K 40
Alskara Sky Elgailel. Orang-orang tahunya lelaki itu sama sekali tak berminat berurusan dengan makhluk berjenis kelamin perempuan. Nyatanya, bahkan...