Notes With You

By Sellyaulya_

7.7K 666 166

Genre: Spiritual-Romance {story 4} Spin off: Complement of my heart _________________________________________... More

PROLOG
NWY - 01
NWY - 02
NWY - 03
NWY - 04
NWY - 05
NWY - 06
NWY - 07
NWY - 09

NWY - 08

228 14 4
By Sellyaulya_

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Siapa yang gak jawab salamnya dosa tahu 😊

Sebelum baca cerita ini, aku curhat bentar yaaa. Sepertinya hampir satu tahun lebih aku hiatus nulis cerita ini, bukan aku bingung mau nulis apa lagi atau malas yaa. Tapi, aku menyelesaikan tugas aku sebagai seorang mahasiswa dulu, karena ya begitu aku gak bisa memecah fokus aku antara skripsi dan nulis. Jadi, hari ini insyaallah aku akan kembali menyelesaikan cerita ini. Intinya aku selalu butuh dukungan kalian untuk nulis ini lagi yaaa ❤️

Btw, untuk bab ini sebenarnya udah ada di cerita Complement Of My Heart. Ada tapinya nih, banyak bagian yang aku hapus dan tambahkan lagi yakkk.

Kalau kalian rindu cerita ini, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya yaaa. Rindu banget lihat notifikasi dari kalian. 🥰🥰

Sepertinya terlalu panjang intro aja nih aku nya, lanjut baca aja yaaa

Happy reading 🦋

*****

“Bagaimana sayang, kamu mau kan?” tanya Hanum sambil menyisir rambut Amel yang sudah kusut. Sedangkan Azzam dan Zizi duduk di sofa sambil melihat aksi Hanum membujuk Amel.

“Bun, Amel gakpapa kok tinggal di apartemen aja. Masih ada Mas Azzam dan bunda juga bisa datang kapan aja mau melihat keadaan Amel,” mendengar hal itu Hanum tidak boleh menyerah untuk membujuk Amel.

“Sayang, Azzam pasti sangat sibuk dan juga bunda gak mungkin bisa dua puluh empat jam bersama kamu. Kalau kamu di rumah bunda, insya Allah bunda bisa menjaga kamu setiap waktu. Bunda mohon kamu mengerti keinginan bunda ya, bunda gak pengen hal ini kembali terjadi lagi,” mendengar hal itu Amel tidak tega menolak permintaan Hanum.

“Ya udah, Amel mau bun,” Hanum langsung memeluk Amel dengan begitu erat. Ini keputusan yang baik untuk Amel dan calon cucunya nanti.

Sedangkan Azzam menyerahkan keputusan itu kepada Amel, ia tidak ingin memaksa untuk hal ini. Ia ingin Amel marasa nyaman di manapun ia berada. Walaupun Amel tadinya tetap ingin tinggal di apartemen mereka, Azzam akan mengurangi jam kerjanya. Tetapi, ia juga bersyukur karena Amel mau menerima ajakan Hanum.

“Makasih sayang,” jawab Hanum.

“Semalam bunda ketemu sama Mama Kia, dan ia mengatakan bahwa Dhaffi akan dijodohkan,” mendengar hal itu mereka semua kaget.

Apalagi Azzam, ia tidak yakin bahwa Dhaffi akan menerima perjodohan itu. Sebab, Azzam tahu selama tiga tahun lamanya Dhaffi masih menetapkan hatinya kepada desainer muda itu. Tetapi, Azzam juga tahu kenapa Dhaffi belum melamar gadis itu, karena Kia sama sekali tidak memberikan restu terhadap hubungan Dhaffi.

“Sama siapa, bun?” tanya Azzam yang merasa penasaran dengan semua ini.

“Bunda lupa namanya, tapi kata Mama Kia, Dhaffi itu dijodohkan dengan anak rekan kerja papanya,” mendengar hal itu Azzam hanya mangut-mangut saja.

“Tapi, Dhaffi katanya menolak hal itu,” ucap Hanum kembali.

Sebenarnya Dhaffi bukan menolak hal itu, tetapi ia masih bingung dengan semua hal itu secara tiba-tiba terjadi. Makanya, ia hanya diam saat ditanyakan hal itu oleh kedua orangtuanya. Ia juga memberikan kepastian, sebab dari pihak wanitanya masih juga ragu sama sepertinya saat ini, apalagi dengan wanita yang tidak pernah ia duga sama sekali.

*****

Ketika pikiran mereka sama-sama tertuju pada pembicaraan tadi, tiba-tiba pintu terbuka dan muncul seseorang yang cukup mengusik Azzam, sebab Amel terlalu dekat dengan lelaki itu. Walaupun hanya sahabat, ia tidak seratus persen dengan hal itu. Mana ada seorang wanita dan lelaki sahabatan, tanpa ada perasaan di dalamnya?

Ya, Ayana lah yang datang bersama dengan Yuda. "Kok kalian bisa barengan ke sininya?” tanya Amel.

“Janjian,” jawab Ayana seadanya. Sedangkan Yuda hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah itu, mereka memberikan salam kepada Hanum. Walaupun mereka memiliki karakter yang begitu bandel, tetapi sopan santun kepada orang tua masih tetap mereka jaga dengan baik.

"Gimana keadaan lo?" Tanya Yuda yang langsung menghampiri Amel dan memposisikan tubuhnya di samping wanita itu.

“Alhamdulillah, udah baik kok,” ucap Amel dengan tersenyum hangat. Sedangkan Azzam yang melihat itu, langsung mengepalkan tangannya.

Baby nya cowok atau cewek, Mel?” tanya Yuda sambil menyentuh kepala Amel. Mungkin menurut mereka berdua, hal itu sudah menjadi kebiasaan. Tetapi, menurut Azzam hal itu sudah keterlaluan.

Azzam langsung melangkah mendekat ke arah mereka berdua. "Kalau tamu duduk di sofa aja!” ucap Azzam dengan tegas. Padahal Amel belum sempat menjawab ucapan dari Yuda.

“Kok di sofa?” tanya Yuda yang tidak terima dengan perintah Azzam.

“Ayana aja duduk di sofa, kamu kan juga tamu. Yang berhak duduk di sini hanya saya,” jawab Azzam dengan penuh penekanan.

Sedangkan Yuda yang tidak ingin ribut, ia langsung beranjak dan duduk di samping Hanum. Ia tidak ingin duduk satu sofa dengan Zizi, karena hal itu hanya membuatnya canggung saja.

“Mas mau apel,” ucap Amel menggoyangkan tangan Azzam mencairkan suasana yang sedikit mencekam antara suami dan sahabatnya itu.

Mendengar hal itu Azzam langsung mencuci apel itu dan langsung mengupasnya. Semua mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing, ada yang bermain ponsel dan ada yang hanya menatap kosong ke arah depan.

*****

Hampir setengah jam lebih mereka bercerita-cerita, pandangan Amel dan Zizi tidak bisa teralihkan dari mata sembab Ayana. Mereka yakin, pasti Ayana habis menangis semalaman.

Amel langsung menyuruh Zizi membawa Ayana ke luar untuk bercerita melalui chat yang ia kirimkan kepada adik iparnya itu, ia yakin Ayana tidak baik-baik saja.

"Ayana, ikut aku bentar yok keluar," sedangkan Ayana yang mendengar hal itu, hanya mengikuti ajakan Zizi, dan saat ini mereka sudah berada di taman rumah sakit itu.

“Kamu kenapa Ay?” tanya Zizi.

Mendengar hal itu Ayana tampak berpikir, apakah ia sudah siap menceritakan semua ini kepada Zizi? Sedangkan hatinya belum siap menerima kenyataan ini, ia tidak ingin mereka menganggap semua yang terjadi ini menjadi rasa khawatir serta kasihan kepada dirinya. Ia tidak ingin menjadi wanita yang lemah, selama ini ia berusaha kuat menghadapi segalanya.

“Hey kok malah ngelamun,” ucap Zizi kembali sambil menyentuh lengan Ayana. Sedangkan Ayana langsung memeluk Zizi, air matanya tumpah seketika.

Saat ini Ayana butuh sandaran, ia tidak kuat lagi menahan beban ini lagi rasanya. Semuanya terasa begitu menyakitkan, ketika kenyataan itu belum siap ia hadapi sampai kapan pun.

“Kamu cerita aja, jangan pernah menyembunyikan hal apapun kepada aku maupun Amel. Kita udah seperti saudara Ay, jangan membebani diri sendiri,” ucap Zizi sambil mengelus punggung Ayana.

Zizi juga merasakan, gadis yang berada di pelukannya saat ini, mengalami penurunan berat badan yang begitu drastis. Ia dapat melihat hal itu dari kedatangan awal Ayana. Ia juga penasaran kenapa Ayana bisa sedekat itu dengan Yuda? Ya, walaupun mereka sudah saling mengenal, tetapi itu hanya sebatas teman jika ada Amel di antara mereka. Bukannya Zizi cemburu, tetapi hanya penasaran saja, ingat hanya penasaran.

Setelah merasa cukup tenang, Ayana menggenggam tangan Zizi. “Gue mohon, apapun yang akan gue bilang ke lo, jangan merasa kasihan dengan gue, gue ikhlas menerima takdir ini,” ucap Ayana yang kembali menitikkan air matanya.

Sedangkan Zizi merasa bingung dengan apa yang dikatakan oleh Ayana barusan. Kenapa Ayana mengatakan hal yang seakan terjadi itu sangat berat saja? Pikir Zizi.

“Gue hamil,” dua kata itu membuat genggaman Zizi langsung mengendur. Ia berharap semua ini hanya lah mimpi, dengan apa yang baru dikatakan oleh Ayana.

“Kamu bercanda kan?” tanya Zizi dengan tangan gemetar.

“Zi, gue udah hancur. Gue gak tahu lagi harus apa, gue akan dibenci sama orang-orang,” tangis Ayana pecah kembali.

“Siapa Ayahnya?” tanya Zizi dengan tegas. Sedangkan Ayana hanya menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin menjawab pertanyaan dari Zizi. Ia tidak ingin merusak kebahagiaan ayah dari bayi yang saat ini berada dalam rahimnya.

bersambung...

Huuuuu mengurus emosi banget yaaa?

Jangan lupa follow dan tambahkan cerita ini ke deretan pustaka kalian yaakkk ❤️

Dukungan kalian sangat berarti banget 🙏🏻🙏🏻

Continue Reading

You'll Also Like

4.9M 526K 52
Lentera Senja terbit di Penerbit Loveable Spiritual - Romansa - Militer MEMINTA JODOH DI JABAL RAHMAH? LALU BERTEMU JODOH DI HAGIA SHOPIA? Ini kisah...
399K 33.9K 37
"1000 wanita cantik dapat dikalahkan oleh 1 wanita beruntung." Ishara Zaya Leonard, gadis 20 tahun yang memiliki paras cantik, rambut pirang dan yang...
6.3M 446K 58
Apakah seorang anak Kiai harus bisa menjadi penerus kepemilikan pesantren? Ya. Namun, berbeda dengan seorang Haafiz Alif Faezan. Mahasiswa lulusan sa...
Hakim By ul

Spiritual

1.3M 75.2K 53
[Revisi] Kalian percaya cinta pada pandangan pertama? Hakim tidak, awalnya tidak. Bahkan saat hatinya berdesir melihat gadis berisik yang duduk satu...