Mr. Ezekiel - Neighbor With B...

By Theshittyqueen

2.9M 129K 7.5K

Lorraine Morgan malu bukan main ketika ia sedang asik melakukan masturbasi demi melepas penat, kegiatan eroti... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34

Bab 35

61.1K 3.3K 478
By Theshittyqueen

Sarah menatap tak percaya ke arah Lorraine, gila. Lorraine jahat sekali.

“Kau benar-benar jahat Lorraine, aku tahu Ezekiel telah melakukan kesalahan padamu. Ezekiel memang agak bodoh, dia juga tamak tapi apa ini tidak keterlaluan? Ezekiel menunggu mu selama 4 tahun, berharap kau akan kembali. Kau memang tidak berkewajiban untuk kembali padanya karna itu kemauan Ezekiel sendiri untuk menunggu mu, tapi paling tidak temui Ezekiel sebelum kau menikah dengan laki-laki lain. Atau paling tidak kirim pesan, katakan pada Ezekiel untuk tidak menunggu mu. Katakan pada Ezekiel kalau kau sudah menemukan pendamping yang akan kau nikahi, bukannya muncul tiba-tiba dan mengenalkan laki-laki lain sebagai suami mu.”

Lorraine mengerutkan keningnya melihat Sarah yang emosi, “Kenapa kau marah padaku?”

“Bagaimana aku tidak marah? Aku melihat sendiri bagaimana Ezekiel selama empat tahun ini menunggu mu, dia benar-benar mengharapkan kau kembali. Elvano sudah mendekatkannya dengan banyak wanita tapi selalu Ezekiel tolak dengan alasan bagaimana kalau tiba-tiba kau kembali, Ezekiel tidak mau membuat mu kecewa lagi jika kau kembali saat Ezekiel menjalin hubungan dengan wanita lain. Selama empat tahun ini Ezekiel juga yang rutin mengurus Ayah mu, mengunjungi Ayah mu di rumah sakit saat Ibu mu memilih untuk menceraikan Ayahmu dan tinggal dengan kekasihnya. Ezekiel yang memberikan Ayah mu harapan kalau kau sebenarnya masih hidup, agar Ayah mu mau berjuang untuk sembuh. Untuk bisa menyambut mu saat kau pulang dan meminta maaf kepadamu.”

Lorraine terdiam, Lorraine mencengkram lengan Gilbert membuat Gilbert menoleh ke arahnya dengan ekspresi kasihan.

“Sudah Lorraine jangan berbohong lagi, katakan saja yang sesungguhnya.” bisik Gilbert ke telinga Lorraine.

Lorraine menatap perut Sarah yang membuncit, “Anak itu.. apa anak itu anak Ezekiel?”

Sarah semakin tak mengerti dengan Lorraine, apa-apaan lagi ini?

“Tentu saja ini bukan anak Ezekiel, ini anak ku dengan Elvano. Jangan bilang kau.. astaga Lorraine!” Sarah mengusap wajahnya kasar, “Kau tidak bohong ke Ezekiel soal kau sudah menikah karna kau pikir aku sedang mengandung anak Ezekiel kan?”

Lorraine menggigit bibirnya, “Ku pikir kau hamil anak Ezekiel.”

“Astaga Lorraine, ku pikir hanya Ezekiel manusia paling bodoh di dunia ini ternyata kau juga sama saja. Kalian benar-benar cocok, aku tidak hamil anak Ezekiel. Aku hamil anak Elvano, kami sudah menikah sejak satu tahun yang lalu.” Sarah menghela nafas kasar, ia menelan rasa jengkelnya. Bukan saatnya untuk marah-marah dengan Lorraine sekarang ini, “Lorraine.. apa kau masih mencintai Ezekiel?”

“Masih, sampai detik ini aku masih sangat mencintainya.” jawab Lorraine cepat tanpa berpikir dua kali, karna memang itu yang ia rasakan.

“Kalau begitu kejar Ezekiel, masih ada harapan untuk kalian berdua Lorraine. 4 tahun berlalu dan kalian masih saling cinta bukankah itu sebuah pertanda kalau kalian sebenarnya saling membutuhkan satu sama lain?”

Lorraine menatap Gilbert seolah meminta persetujuan, Gilbert menganggukkan kepalanya.

“Pergilah, aku tidak masalah di sini. Kejar cinta mu Lorraine.”

Lorraine melepas rangkulannya di lengan Gilbert, Lorraine mengangkat gaunnya dan berlari mengejar Ezekiel.

Namun sayang, saat Lorraine berhasil keluar gedung hotel Lorraine melihat mobil Ezekiel sudah melaju pergi.

Pada akhirnya Lorraine menghentikan taksi untuk mengikuti mobil Ezekiel dari belakang.

Sementara Sarah menatap Gilbert dengan satu alis terangkat, “Jadi.. kau ini siapanya Lorraine?”

Me? I'm her best friend, and actually I'm gay.”

***

Lorraine tidak menyangka selama empat tahun ia akhirnya kembali lagi ke tempat ini, Lorraine mengangkat tangannya mengetuk pintu rumah Ezekiel yang tertutup. Lorraine tahu Ezekiel ada di dalam.

“Ezekiel.. buka pintunya ini aku Lorraine.” teriak Lorraine memanggil dari luar.

Tak lama pintu itu terbuka, muncul Ezekiel dengan matanya yang basah akan air mata dan juga kemejanya yang telah berantakan. Dasi yang sebelumnya Ezekiel pakai dengan rapi pun sudah tidak tahu menghilang ke mana.

“Lorraine?” tanya Ezekiel seolah tak percaya melihat Lorraine berdiri di hadapannya, bukankah seharusnya Lorraine masih ada di hotel dengan suaminya yang bernama Gilbert itu.

“Iya ini aku, boleh aku masuk?”

Ezekiel melihat ke belakang Lorraine, seolah mencari seseorang.

“Gilbert tidak ada di sini, aku datang sendirian. Sekali lagi aku bertanya boleh aku masuk? Ada yang ingin ku katakan padamu.”

Ezekiel akhirnya mempersilahkan Lorraine untuk masuk, mereka berdua duduk di sofa ruang tamu. Mereka agak canggung, jujur momen ini membuat Ezekiel agak takut. Karna terakhir kali ia bicara dengan Lorraine di ruang tamu hubungan mereka hancur dan Lorraine pergi meninggalkannya.

Lorraine meremas tangannya sendiri, ia bingung harus memulai dari mana. “Aku.. aku sebenarnya tidak menikah dengan Gilbert, Dia bukan suami ku.”

Jujur Ezekiel terkejut mendengar perkataan Lorraine ini, tapi lebih dari terkejut Ezekiel lebih merasa lega. Tapi Ezekiel juga bingung kenapa Lorraine berbohong dan kenapa Lorraine menyusulnya kemari dan mendadak mengakui kebohongannya.

“Aku bingung harus memulainya dari mana, mungkin aku harus memulai dari alasan kenapa aku baru berani menginjakkan kaki ke negara ini setelah empat tahun.” Lorraine menarik nafas dalam-dalam menyiapkan dirinya untuk bicara yang sebenarnya kepada Ezekiel. Soal apa yang terjadi kepadanya di negeri orang sampai 4 tahun baru kembali.

“Ezekiel.. setelah membaca surat yang kau titipkan pada resepsionist empat tahun yang lalu, aku seolah mendapat keberanian untuk mengejar mimpi ku. Kau yang bilang di surat itu kalau aku boleh berkelana kemana pun dan terbang kemana pun mengejar kebahagiaan ku, kau akan menunggu ku pulang dengan tangan terbuka. Saat itu aku berpikir memang ini pilihan terbaik, kau dan aku kita butuh waktu untuk sendiri-sendiri. Kau kejar impian mu aku pun begitu, kau kepakan sayap perusahaan hingga kau bisa setara dengan Logan dan aku pun pergi berkeliling ke banyak tempat, belajar banyak hal dan menemukan apa yang aku sukai di dunia ini selain dirimu.”

“Aku mulai suka membuat design pakaian wanita, Gilbert.. dia sebenarnya adalah orang yang mengajarkan ku banyak hal soal design pakaian wanita. Kami punya minat yang sama maka dari itu kami dekat dan sering berpergian bersama, aku tidak lebih dari teman dengan Gilbert karna Gilbert seorang gay.”

Ezekiel tidak pernah dalam hidupnya selega ini mendengar tentang orientasi seksual orang lain.

“Selama empat tahun aku menjalaninya sampai aku dan Gilbert memutuskan untuk membuat brand kami sendiri dan kami cukup sukses, kemudian aku kembali teringat dengan mu. Empat tahun berlalu dan cinta ku padamu masih sama Ezekiel, aku ingin pulang ke pelukan mu tapi aku tidak berani datang begitu saja setelah menghilang selama empat tahun. Aku khawatir jika kau sudah memulai hidup baru mu, aku butuh alasan untuk kembali dan aku tidak bisa menggunakan Ayah ku sebagai alasan.”

“Gilbert lagi-lagi membantu ku, dia bilang dia punya kenalan yang akan menikah dan dia diundang. Mungkin aku bisa jadikan pergi menghadiri pernikahan kenalan Gilbert sebagai alasan kembali ke sini. Dan yaa.. aku tidak sabar untuk bertemu dengan mu, melihat keadaan mu dan bicara lagi dengan mu. Ingin bertanya apa perusahaan yang kini kau kelola baik-baik saja, apa kau merindukan ku, apa kau masih sendiri. Tapi aku melihat mu bersama dengan Sarah, kalian berdiri berdampingan dengan keadaan Sarah tengah mengandung. Ku pikir kau dan Sarah telah rujuk, sehingga aku berbohong kalau Gilbert adalah suami ku.”

Lorraine menatap ragu-ragu ke arah Ezekiel, “Apa kau marah?”

Ezekiel menghela nafas panjang, “Mana mungkin aku marah. Kau tidak tahu betapa leganya aku mendengar semua ini. Aku tidak masalah soal menunggu, bahkan kalau harus menunggu sepuluh tahun lagi aku akan menyanggupinya. Kau tidak tahu betapa aku menunggu hari ini tiba Lorraine, menunggu kau kembali agar kita bisa memulainya kembali dari awal. Tanpa kebohongan, tanpa rasa janggal di hati, tanpa trauma mu, hanya bermodalkan perasaan cinta kita yang bertahan sampai sekarang.”

Ezekiel bangkit berdiri, ia melangkah mendekati Lorraine dan berlutut di hadapan Lorraine. Kedua tangan Ezekiel meraih tangan Lorraine dan menggenggamnya erat.

“Apa sekarang kau sudah siap untuk memulainya lagi dari awal bersama ku?” Ezekiel menatap mata Lorraine penuh harap, ia berharap ia bisa bersatu kembali dengan Lorraine. “Kau tidak perlu menjawabnya sekarang, tidak masalah aku bisa men—”

“Aku mau. Aku mau memulai lagi dari awal dengan mu Ezekiel. Karna pada akhirnya tidak ada yang bisa ku cintai di dunia ini selain dirimu. Maaf sudah membuat mu menunggu selama ini untuk ku.”

Ezekiel menggelengkan kepalanya, Ezekiel mengecup punggung tangan Lorraine penuh perasaan. “Aku tidak masalah menunggu mu bertahun-tahun asalkan kau kembali, lihat sekarang? Perjuangan ku menunggu mu tidak sia-sia.”

Ezekiel memandangi wajah Lorraine yang ia rindukan, wajah yang selalu datang ke mimpinya setiap malam. “Boleh aku mencium mu?”

Lorraine tertawa kecil mendengar pertanyaan Ezekiel, “Tentu saja boleh, bukankah kita sudah jadi sepasang kekasih lagi sekarang?”

Ezekiel menangkup kedua pipi Lorraine, memiringkan kepalanya saat menyatukan kedua bibir mereka. Ezekiel awalnya mengecup bibir Lorraine kemudian bibirnya bergerak melumat bibir Lorraine, berusaha menyalurkan rasa rindu yang telah terpendam selama bertahun-tahun itu.


Lorraine mengalungkan tangannya di leher Ezekiel, mereka berdua semakin dalam melepaskan rindu. Sampai Lorraine merasakan basah di pipinya.

Itu bukan air mata Lorraine, Lorraine membuka matanya dan menyadari kalau Ezekiel lah yang menangis sembari menciumnya penuh perasaan.

Saat tautan bibir mereka terpisah, Lorraine mengusap pipi Ezekiel yang basah akan air mata. “Kenapa kau menangis?”

“Karna aku bahagia aku bisa bersama mu lagi. Aku sangat sangat mencintai mu Lorraine, sangaattt mencintai mu.” ucap Ezekiel dengan suara bergetar.

Lorraine tersenyum kecil, dikecupnya kening Ezekiel sekilas sebelum ia menjawab pernyataan cinta Ezekiel. “Aku juga sangat mencintai mu Ezekiel.”

THE REAL THE END

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 59.6K 64
⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Berawal dari malam itu, malam yang telah merubah hidup ELmira. Awal dari sebuah pernikahan yang menyeramkan bagi Elmira...
1M 52.8K 26
Cassie kehilangan ayahnya ketika berusia sepuluh tahun kemudian ibunya menikah lagi. Ayah tirinya adalah pengusaha yang pernah berjaya namun kebiasaa...
1.5M 45.7K 22
[ Cerita anpaedah duasatu plus-plus ] Hidup damai Annara Shanessa tak bertahan lama. Pertemuan tak sengaja dengan pria bajingan itu menyusup perih da...
1.2M 81.8K 21
Warning: 18+ hanya untuk 18 tahun ke atas! Baca "My Lovely Architect" dulu Disaat kau mulai mengenal cinta dan cintamu harus bertepuk sebelah tangan...