Daddy's Enemy

By vifelzgint

259K 4.2K 96

Bagaimana perasaan kalian, jika setiap kencan yang kalian jalani selalu terganggu dan berujung bencana karena... More

Prolog
Rude
That's What a BEST FRIEND Are For
What a Day!
BAD or GOOD day?
I'll Stand By You

He's Back

10.1K 525 8
By vifelzgint

*Our paths may change as life goes along, but the bond between us remains ever strong*
-•-•-•-•-

"Kamu dari mana aja selama ini Will?" Tanya Alice ketika pelukan mereka telah merenggang.

"Mencari jati diri princess" jawab Will dengan gaya bicaranya yang dibuat- buat.

"Jangan pergi lagi! Pokoknya kamu ga boleh kemana - mana lagi. Ini perintah! Ngerti?!" Rengek Alice yang kembali membenamkan wajahnya di lekukan leher Will.

"Aye..aye princess! Gue janji ga bakalan ninggalin bocah gue sendirian lagi" janji Will seraya mengelus - elus rambut Alice.

"Adriel?" Sapa suara berat yang tiba - tiba muncul dari belakang mereka.

"I'm home daddy! This bad boy has returned from a loooong trip hahah" Ujar Will seraya melepaskan pelukannya dengan Alice dan berjalan menuju daddy-nya.

"Where have you been all this bad boy? Don't you miss your family, huh?!" Tanya Abram sambil memeluk erat anak lelakinya yang nakal itu.

"Of course I miss both of you! Especially you dad! Satu - satunya teman berantam gue, ya gak? Hahahah" Jawab Will dengan gaya bengalnya yang tak berubah sedari dulu.

Dan pada saat reuni ayah dan anak itu berlangsung, terdengar lah suara orang berlari tergesa- gesa dari arah halaman belakang.

"ADRIELLL?!! DRIELL ANAK MOMMY! AGHHHHH..." seru Anastasia, mommy mereka, yang sifatnya sebelas- duabelas dengan Alice.

"My queen" kata Will sembari membungkuk hormat ala bangsawan dihadapan sang mommy, lalu mengambil tangan sang mommy dan mengecup punggung tangan itu dengan lembut dan mesra.

"Dasar Hiperbola!" Cibir Abram dan Alice bersamaan. Dan tidak dipedulikan oleh ibu dan anak yang sedang merayakan reuni itu.

"Anak nakal mommy! Abang Toyibnya mommy! Akhirnya pulang juga kamuuu... Awas aja kalau kamu tinggalin mommy lagi!" Kata Anastasia sembari memeluk haru anaknya dan sedikit mengancam sang anak sulung.

"Yes mom! I've been back and will not leave you again. I prooooomisssee" Jawab Will sembari membalas pelukan hangat milik mommy-nya seorang.

"Ngomong- ngomong Will, kamu masuk lewat mana? Kenapa mommy gak tau kamu pulang?" Tanya Alice bingung dan diangguki oleh Anastasia dan Abram.

"Gimana mommy bisa tau, kalo fokusnya cuma ke taneman doang?" Jawab Will sambil memutarkan bola matanya bosan.

"Kamu kan bisa suruh mbok panggilin mommy Driel!" Kata sang mommy tak mau kalah.

"Tadi si mbok udah nawarin kok mom cuma akunya aja yang nggak mau ganggu mommy" Kata Will dengan tampang innocent-nya yang dibuat-buat.

"Bisakah kita melanjutkan reuni keluarga kita ini di ruang makan? Karena daddy sudah sangat kelaparan" Sela Abram dengan jujur.

"Ohh! Mommy hampir lupa ini sudah jam makan malam.. Hahaha! Ayo kita makan" Ajak Anastasia kepada keluarga kecilnya. Lalu keluarga kecil yang hangat itupun melangkah menuju ruang makan bersama-sama.

•••

Adriel William Alexander, anak sulung dari Abram dan Anastasia Alexander. Ya! Dia adalah pewaris utama kekayaan keluarga Alexander, dan juga kakak kandung dari Alice.
Adriel dan Alice terpaut umur yang cukup jauh - 6 tahun, itu yang menjadikan Alice sangat manja kepada kakaknya ini. Sekarang umur Adriel 29 tahun dan Alice 23 tahun, 'Will' adalah panggilan kesayangan Alice padanya. Tidak ada seorangpun yang boleh memanggil Adriel dengan sebutan 'Will' kecuali Alice, begitulah peraturan sang princess dan itu tak tetbantahkan.

Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa Adriel adalah sang putra mahkota di keluarga Alexander karena pada saat usianya yang ke 22 tahun, Adriel memutuskan untuk pergi dari kediaman Abram Alexander. Dia memutuskan pergi bukan karena sebuah pertengkaran ataupun hal lainnya yang berbau negatif. Dia hanya ingin menikmati masa mudanya dengan hidup bebas dan belajar mandiri tanpa ada bantuan dana dari kedua orang tuanya.

Bermodalkan uang tabungan yang selama ini ia kumpulkan dan ketertarikannya dalam bidang otomotif, dia mulai mendirikan usaha otomotif kecil -kecilan yang sekarang sudah menjadi perusahan otomotif terbesar no 2 di Indonesia dan memiliki beberapa cabang di luar negeri.

Setelah yakin bahwa dirinya sukses dan tidak akan menjadi anak lelaki nakal yang menyusahkan seperti dahulu, diapun kembali pulang ke rumah lamanya bersama dengan keluarganya .

•••

"Jadi Will kamu bakalan tinggal dirumah ini lagi kan?" Tanya Alice serius pada saat mereka sedang menikmati makan malam.

"Kasi tau gak yaa.. Ehmm" Jawab Will dengan gaya aneh anak alay jaman sekarang, seolah ia masih pantas menggunakan gaya itu.

"Udah tua masih berasa ebiji, euhhh" Cibir Alice yang seperti terserang gatal-gatal saat kakaknya itu dengan percaya dirinya menggunakan gaya lebay-nya.

"Maunya kamu emang gimana princess?" Tanya Will sambil menjawil hidung Alice.

"Willy! Akutuh lagi makan jangan pencet - pencet hidung aku dong!" Protes Alice, yang tak senang acara makannya diganggu.

"Dasar adik keciiill! Begitu aja marah, langsung deh jejeritan hiperbolanya dimulai. Susah emang kalo satu spesies sama orang utan!" Cibir Will menggoda emosi adik perempuan kesayangannya itu.

"Kalo aku orang utan kamu kakaknya orang utan dong! Begosihh!" Balas Alice tak mau kalah dari sang kakak.

"Bisakah kalian tidak ribut sehari saja? Demi apapun kalian baru saja bertemu setelah bertahun - tahun, dan sekarang sedang makan malam! Cepat habiskan makanan kalian berdua! " Omelan Anastasia sukses membungkam mulut kedua bersaudara itu. Well, mungkin ini yang dikatakan sebagai The power of emak-emak.

"Driel, bersikaplah lebih dewasa terhadap adikmu, dan kamu Lizz jangan mudah tergoda dengan kejahilan kakakmu ini" Timpal Abram, menasehati kedua putra-putri kesayangannya itu.

"Yesss mom, dad" jawab mereka serentak. Setelah itu hening, hanya ada dentingan peralatan makan yang mereka gunakan diruangan itu.

•••

Setelah selesai acara makan bersama tadi, seperti biasa keluarga mereka akan duduk - duduk di ruang keluarga sambil membicarakan apa yang perlu dibicarakan.

"Ngomong- ngomong tentang kepulangan kamu Driel, apakah kamu ada rencana bergabung dengan perusahaan?" Tanya Abram dengan nada bicara dan ekspresi wajah yang dipasang se-serius mungkin.

"Driel belum mikirin tentang itu dad, soalnya aku kan juga harus handle perusahaan aku sendiri" Jawab Adriel sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Baiklah, dad terima alasan kamu" Balas Abram sembari mengangguk mengerti.

"Lizz" Panggil Abram masih dengan nada serius, kepada anak bungsunya itu.

"Hmm?" Alice hanya menjawabnya dengan deheman halus, pasalnya sekarang dia lagi bermanja - manja dengan mommy-nya. Semuanya hanya maklum, sebab Alice adalah anak dan adik kesayangan di keluarga itu. Mereka menantikan kehadirannya selama enam tahun.

"Kamu belum berniat gabung ke perusahaan? Atau kamu gak niat cari kerjaan yang lain?" Tanya Abram dengan sedikit lebih berhati-hati. Perasaan anak bungsunya itu sungguh 'halus' dan apabila gadis kecilnya itu sudah meluncurkan aksi ngambek-nya, seluruh keluarga akan dibuatnya pusing tujuh puluh keliling dengan sikapnya itu.

"Kok tiba- tiba bahas soal itu dad?" Tanya Alice sembari menegakkan badannya yang berada di pangkuan sang mommy.

"Kamu tidak merasa sudah saatnya kamu gunain ijazah kamu itu? Buat apa kamu sekolah jauh-jauh sampai ke Paris kalau ujung - ujungnya ilmu yang kamu dapat tidak dipergunakan dengan semestinya?" Jelas Abram panjang lebar kepada si bungsu.

"Tapi Alice masih senang di dunia modeling dad" Jawab Alice jujur dengan nada lirih, sembari menundukkan kepala menahan tangis.

Nah kan! Perasaannya sungguh halus!

"Sampai kapan Lizz? Sudah waktunya berhenti bermain!" Tegur sang daddy serius.

"Alice nggak tau dad" Balas Alice dengan senyum getirnya dan kemudian melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Alice memang sangat sensitive jika topik ini diangkat, hal itu membuat mom dan dad nya hanya dapat menggelengkan kepala dan mengelus dada dengan sabar melihat kelakuan anak bungsu mereka itu.

"Biar Driel susulin deh, susah adik kecil! Ngambeknya lama heheh" ujar Adriel angkat bicara. Setelah permisi kepada kedua orang tuanya, Adriel pun langsung menyusul adik kecil kesayangannya itu.

TBC.
Sori karena masih banyak typo. Ini sudah diminimalisir sebaik mungkin. Tapi ya namanya juha manusia, pasti ada salah-salah kan? Hehe.. ;)
PS : Coba intip media ada foto castnya Adriel William Alexander!

~Vifelzgint.

Continue Reading

You'll Also Like

5.1M 67.7K 78
"ndree, kenapa kamu milih perjodohan itu?" "kamu ini anggep aku apa? "Kinar menyeka air matanya "lo itu cuma pemuas nafsu gue dan juga partner ditem...
1.9M 9K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...