I'll Stand By You

10.7K 544 18
                                    

Oh, why you look so sad?
Tears are in your eyes
Come on and come to me now
Don't be ashamed to cry
Let me see you through
Cause I've seen the dark side to

***

"Thanks Nicholas, udah bawa aku keluar dari dalam sana" Kata Alice lirih setelah mereka berdua sampai didepan Mobil Alice.

"Nggak masalah, kamu udah mendingan sekarang?" Nicholas menggendikan bahunya santai.

"Hemm.. Sedikit" Jawab Alice, sembari meringis kecil.

Nicholas menatap lekat kedua bola mata gadis dihadapannya itu, seolah mencari sebuah kebenaran dimata indah itu. Lalu sesaat kemudian ia mengeluarkan senyuman maut andalannya.

"You know, sometimes it's okey to forget how to laugh. Kalau kamu mau nangis ya nangis aja" Ucap Nicholas, masih sembari menatap dalam kedua bola mata indah milik Alice.

"Si-siapa yang mau nangis? I'm fine! Trust me, I'm fineee" Balas Alice sedikit gugup karena mendapat tatapan intens dari Nicholas. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke berbagai penjuru agar bebas dari tatapan itu.

"Eyes never lies Alice. Mungkin bibir kamu bilang kamu oke, tapi mata kamu..." Nicholas menggantung ucapannya, dan kembali menggendikan bahunya.

"Gausah sok tau! Kamu siapa emangnya bisa -bisanya ceramahin aku kayak gitu huh?! Kamu nggak tau yang aku rasain!" Alice mengeluarkan semua kekesalannya dengan tangisan yang berderai, masih sembari mengalihkan pandangannya dari lelaki dihadapannya itu. Yang sedang menatapnya dengan begitu intens.

"Ssstt.. It's okey.. It's okey. I'm here. Udahan ya nangis nya? Kita dilihatin orang tuh.." Bujuk Nicholas sembari menarik Alice kepelukannya dan mengelus - elus kepala Alice dengan lembut.

"Tadi kamu bilang kalau mau nangis ya nangis aja... Hiks.. Sekarang giliran aku nangis kamu larang-larang! Kok kamu plin-plan sih?! Ini juga ngapain segala pake peluk-peluk aku?" Balas Alice panjang lebar, lengkap dengan air matanya yang masih mengalir di kedua pipinya.

"Yang dipeluk juga mau aja kan? Malah balas meluk nih.. " Goda Nicholas. Kini tangannya sudah berpindah ke punggung Alice dan kembali mengusapnya lembut, hendak menenangkan.

Dan Alice pun mengurai pelukan mereka saat ia merasa sudah cukup baikan.

"Sorry aku jadi ngerepotin kamu, ga seharusnya aku ngelibatin kamu padahal kita belum kenal betul" Ujar gadis itu dengan suara serak sehabis menangis miliknya.

"Nggak masalah... Aku nggak merasa repot sama sekali" Balas Nicholas dengan santainya.

"Ehmm.. Kalo gitu aku duluan ya.. Thanks for today" Pamit Alice yang entah mengapa tiba-tiba merasa canggung dengan situasinya sekarang.

Tanpa disangka- sangka Nicholas mengulurkan tangannya sambil menatap Alice dan Alice pun serta merta menjabat tangan Nicholas.

"Aku bukan minta salaman Alice" Ujar Nicholas sembari terkekeh kecil.

"Terus apa dong?" Tanya Alice mengerutkan alisnya, bingung.

"Mana kunci mobil kamu? Sini kasi ke aku" Nicholas kembali mengulurkan tangannya kehadapan Alice.

"Maksudnya gimana? Kamu mau minta imbalan mobil aku karena tadi aku udah nyusahin kamu, dengan nangis di dada kamu?" Tanya Alice sembari menggaruk kepalanya yang mendadak gatal akibat kebingungannya.

"Ya enggaklah!" Balas Nicholas yang sekarang malah terlihat kesal akibat cara kerja otak Alice yang mendadak lemot.

"Terus mau ngapain minta kunci mobil aku?" Tanya Alice kembali.

Daddy's EnemyWhere stories live. Discover now