GANDRA

By AamAmelia297

676 293 172

Dia adalah Gandra Dinantara,ketua geng VALGENZ ia sangat membeci keramaian,siapapun orang yang mengusiknya ha... More

prolog
1.murid baru
Nama-Nama Visual
2.mulai kesal.
3.pasar malam.
4.Rahasia?
5.RAZERGOS
6.Kontrakan.
7.mata mata
8.Balapan Liar.
9.Familly
10. Tau diri.
11. mengalah
12.cafe smile coffe
13. Mata minus.
14.Bola
16.Berita di lapangan
17. Malaikat?
18.sudah layu.
19.pemakaman
20.Hangat.
21.Bukan dia
22.merasa aneh
24.pertengkaran.
25.berbeda.
26.rumah sakit.
27.kembali
28.cowok gila
29.Perihal masa lalu

15.penghalang.

4 1 0
By AamAmelia297

siapa bilang hidup akan terus menyenangkan ada saatnya kamu lemah. _Oliveira Lorinzo.

HAPPY READING!

selepas pulang sekolah Lori menunggu jemputan, sudah hampir setengah jam tetap saja belum ada yang menjemput. ia mencoba memberikan pesan kepada sopirnya, tetapi tidak ada jawaban. bahkan adiknya Talia tidak kelihatan sejak tadi.

tiba-tiba Lori mendapati pesan.

Pak Herman: Neng Bapak tadi udah jemput, tapi neng Talia nyuruh bapak langsung pulang gak nunggu neng. maaf neng, mau bapak jemput neng Veira dimana?

sungguh Lori sangat kesal, adik tirinya itu memang sangat tidak bisa diandalkan entah apa maunya, tetapi Lori masih memilih sabar.

Lori kemudian menjawab pesan pak Herman sopir dirumahnya itu.

reply: oh yaudah pak, gak usah Ve pulang sendiri aja.

seseorang baru saja lewat dari hadapan Lori dan menghentikan kendaraanya, Lori melirik dengan Bingung siapa orang yang sedang menghampirinya itu.

"Haii." sapa orang itu.

Lori tidak membalas, ia hanya melirik mencari bis untuk mengantarnya pulang. orang itu terus menatap Lori, ia tidak mengenali seragam milik lelaki yang terus memandangnya tadi.

"sombong banget," ucapnya lagi, karna tidak mendapati respon dari Lori.

kemudian Lori melirik kearahnya. "lo tanya gue?" Balas Lori, ia kemudian sedikit menjauh dari lelaki yang terus mengajak dirinya berkenalan.

"iya Nama gue Zargo, nama lo siapa?" Zargo mengulurkan tangan, Lori menjawab tanpa bersalaman dengan lelaki itu.

"Veira."

"Nama yang bagus, lo nyari apa?" tanya Zargo.

"nyari bis, gue mau pulang." ujarnya dibalas dengan ketus.

"mau gue anterin? boleh minta id Line lo." Zargo terus mencari cara untuk terus dekat dengan Lori.

kemudian seseorang datang, ia mendapatkan wajah Zargo musuh bebuyutan sekolah Bangsa, Gandra tidak ingin jika lelaki itu mengusik murid murid Sma Bangsa. ia menghampiri keduanya yang sedang mengobrol.

"dia pulang bareng gue, lo pulang aja Zargo." ucap lelaki itu, Zargo dan Lori melirik keduanya.

lori semakin curiga dengan dua orang lelaki itu, mereka sangat terlihat tampan dan berwajah menyeramkan. bisa dilihat dari wajah Gandra, yang cukup tidak suka melihat Zargo.

Zargo tertawa. "Lo siapanya cewek ini?" Balas Zargo, kehadirannya malah membuat Zargo semakin kesal saja.

"dia cewek gue, mau apa lo?!"

Lori sangat kaget, Gandra Sialan! siapa juga yang ingin berpacaran dengan cowok brengsek sepertinya, Lori masih tetap diam. membiarkan keduanya berbicara.

"lo pacaran sama dia?" Zargo melirik kearah Lori, membuat Lori ikut melirik kearah Zargo kemudian Gandra, ia memberikan kode kepada Lori agar ia tidak jujur.

"g–gue... pacarnya Gandra." sahut Lori, melihat tatapan tajamnya membuat dirinya menciut.

"gue gak percaya." ucapnya.

Gandra mendekati Lori, kemudian.

cup!

"masih gak percaya?"

satu kecupan terjun dipipi Lori, baik Lori maupun Zargo sangat terkejut, Zargo langsung pergi menahan emosi yang bergemuruh.

setelah Zargo pergi, Lori langsung melirik kearah Gandra, lelaki itu hanya tersenyum. sedangkan dirinya menahan amarah karna Gandra berani-beraninya mencium pipi miliknya.

"sialann!!! Gandra lo ngapain ngomong kalo gue pacar lo, harga diri gue mau ditaro dimana!" Lori berteriak membuat lelaki itu menutup telinganya.

"berisik tutup mulut lo, mau pulang atau mau diem disini sampe malem?" balas Gandra.

"gue masih mau nungguin bis, lagian gue gak mau dianterin sama lo!" jelas Lori.

"siapa juga yang mau nganterin lo, GR lo." jawabnya ketus. Lori sudah cukup lama menahan emosi.

Gandra langsung beranjak menaiki motornya. "sampe malempun gak akan ada gojek maupun bis lewat, jadi selamat menunggu." Jelas Gandra, apa lelaki itu tidak main-main.

lori semakin gelisah, Gandra sudah menyalakan motornya kemudian melaju, Lori kemudian memanggil Gandra Agar lelaki itu berhenti. dan benar. Gandra berhenti kemudian mundur mendekati kearah Lori.

"apalagi." ucapnya dengan malas.

"anterin gue... " pinta Lori, Gandra ingin menolak, tapi Lori memaksa dengan muka memelas.

"gue gak denger, coba lo ngomong sekali lagi." Balas Gandra membuat lelucon.

Lori menghela nafas panjang. "Boleh anterin gue? plisss." pintanya lagi.

*****

motor Gandra tiba di rumah Lori. cowok itu memperhatikan rumah besar bercat abu-abu beserta kendaraan pribadi milik ayahnya, sedangkan Lori sendari tadi diam.

"gue pulang duluan, helmnya balikin besok aja."

"iya btw, thanks you banget. gue masuk dulu!" ujarnya dibalas ketus.ia meninggalkan Gandra  yang menghidupkan mesin motornya. mendengar suara Lori berteriak, sontak Gandra membuka helmnya.

"Enggak! kenapa Bolanya dirusak?!" Lori berteriak dengan wajah kaget. Gandra turun dari Motornya dan mengintip disela tanaman rumah Lori.

Lori lalu menatap Gadis yang berdiri memegang bola yang baru saja ia pecahkan, barang satu-satunya kenangan bersama temanya itu telah rusak mengempes. Gandra Sangat yakin itu adalah adiknya wajahnya juga sangat familliar. tapi, kenapa Lori rasanya ingin menangis saat melihat bola yang sudah kusam itu dirusak?

"gue gak suka, lihat barang barang rongsok lo ada dilemari depan papah gue! kenapa lo tuh harus bawa bawa barang ber bakteri kerumah ini?!" Gadis itu menyunggingkan senyum sinis nya. "apa lo berharap nyokap lo balik kesini? atau orang yang punya bola ini! rasanya gak mungkin?!"

baru kali ini Lori dibuat diam. kemudian ia mengambil bola yang dilemparkan ketanah oleh Talia. kini ia berlutut di depan bola yang penuh dengan tusukan. Gandra menjadi penasaran melihatnya.

"tapi kenapa lo harus ngerusak Barang gue? kenapa lo tega banget sama gue? padahal lo bisa simpen baik-baik kekamar gue tanpa ngerusak."

"mau lo nyuruh simpen dimanapun gue gak peduli! kalo gue gak suka, lo mau bilang apa!" Gadis itu sangat marah."disini lo cuma numpang kalo bukan karna gue! SADAR DIRI!"

Lori hanya diam. ia tidak melawan, jika bukan dirumahnya ia akan melakukan apapun. kedua matanya terasa panas, perlakuan Talia terhadap dirinya sangat kejam. tidak ada yang pernah membelanya. sekalipun asisten rumah tangganya.

"harusnya lo sadar diri! sejak awal gue dan bokap lo gak suka tinggal disini!" Nada setengah berteriak. gadis itu langsung memilih meninggal kan Lori sambil membanting pintu rumahnya, hingga menimbulkan suara yang cukup keras.

ia melepaskan tasnya dan mengambil keran dekat mobil milik ayahnya, karna bolanya cukup kotor terkena air kotor dan tanah kotor jadi Lori harus membersihkanya. "untung gak parah," gumam Lori. "ori kangen Bunda, Kangen lo juga Ta." ia tidak mengeluh meski telapak tangannya terkena goresan pisau yang cukup besar tadi. Gandra terpaku melihat Lori dikejauhan. cowok itu merasa dirinya adalah salah satu orang yang paling jahat karna kata-katanya tadi walaupun sikap Lori cukup menyebalkan.ia tahu setelah melihat kehidupan di keluarganya.

Gandra baru saja sampai rumah. ia tidak bisa berhenti bertanya. perasaan bersalah terus bermunculan di benaknya. apalagi saat wajah Lori ingin menangis, Gandra seperti orang jahat tidak bisa berbuat apa-apa. bahkan untuk menenangkan suasana hatinya saja ia tidak bisa dan memilih untuk pergi.

hari sudah larut malam.cukup lama Gandra ditempat Lori tadi. ia menutup gerbang rumahnya. dan tiba-tiba suara cowok dengan langkah yang terhenti.

"ngapain lagi lo kesini!"

hanya ada satu-satubya orang yang terus bersikap sinis seperti Zargo dihidup Gandra. cowok itu berdiri didepan rumah Milik Gandra, sangat tidak tahu malu.

"kenapa?" tanya Zargo  memperhatikan sorotan Gandra didepannya.

"jangan pernah ganggu dia, sekalipun temen temen gue! "

"oh,setelah allisya meninggal.lo masih bisa tenang?

"apalagi cewek itu–"

"jangan bawa-bawa dia Ke masalah lo dan gue."

mendengar nama Allisya tadi, membuat Gandra harus menahan emosi agar tidak menimbulkan perkelahian. Gandra bisa saja langsung menyerang cowok itu tapi ia mencoba tetap tenang. jangan sampai tangan manisnya memukuli cowok itu agar berhenti membahas tentang Allisya.

"Allisya itu masalalu gue. gue emang pernah sayang sama dia, gue udah ngerelain Allisya buat lo dia lebih milih lo. terus mau lo apa sekarang?" ujar Gandra dengan santai.

"setelah apa yang udah gue kasih ke lo, lo seolah nyalah nyalahin tentang kematian Allisya ke gue?! buat apa gue ngebunuh orang yang paling berarti buat gue." Gandra terus menyekat omongan Zargo.

"oh, satu lagi. gue minta sama lo jauhi Veira!"

"gue pikir, selera lo naik tapi ternyata malah ciut. selera lo cewek cupu, sombong, dan aneh. gue sering lihat Veira  yang sama Tasya kan? "

"siapa yang lo bilang aneh?! " suara Gandra meninggi bersama, saat ia membalikan badannya. ia melihat Zargo yang sendari tadi sengaja menyulutkan emosinya. walaupn Zargo lebih tua darinya tapi ia tidak suka cara bicara Zargo.

"siapa lagi? aneh, cantik juga cantikan Allisya. kenapa selera lo jadi turun?"

Gandra melangkah kerumah Milik Zargo yang bersebelahan dengannya, sementara Zargo menunggu cowok itu agar datang ketempat nya.

"lo denger Zargo! lo gak berhak ngehina cewek gue. kali ini gue ampunin lo. tapi sekali lagi lo sebut cewek gue aneh, gue gak akan segan segan ngebuhun lo didepan nyokap bokap lo sendiri!"

ini sudah dibawa terlalu serius, Zargo sejak tadi memancing emosinya. walaupun tidak ada urusannya dengan Lori tetap saja, zargo pasti akan menganggu Lori.

"kayak yang berani aja lo? " sebelah alis Zargo naik.

Gandra mendekati tubuh Zargo, kedua matanya menatap nyalang mata Zargo.

"lo lupa, gue pernah bikin lo nyaris mati disini, 3 tahun lalu karna hampir ngelecehin Allisya. tapi bodoh banget Allisya mau sama cowok brengsek seperti lo Zar!" Lirih Gandra.

Zargo langsung pergi setelah mendengar perkataan Gandra yang membuat nya emosi, sedangkan Gandra menggeleng dan masuk kedala rumahnya.ia sudah disambut oleh Ibundanya dan Tara adiknya.

"sudah pulang Dra,Bunda tadi lihat Zargo diluar. kamu berantem lagi sama anak itu?"

Gandra yang baru masuk langsung diam,ibu nya selalu ikut campur tentang dirinya, padahal ia juga harus mengurus dirinya sendiri. kemudian Gandra menggeleng."enggak, Gandra gak Ada masalah."ucapnya dengan ketus.

kemudian lelaki itu menghampiri adiknya yang sedangkan belajar dan mengacak puncak rambut sang adiknya. "semangatt terus belajarnya biar pinter." Gandra langsung pergi naik ke atas kamarnya.

"Kak Andra,kapan kak Maikel main kerumah lagi?" teriak Tara, ia sangat menyukai Maikel karna sering membawa kan beberapa cemilan untuknya.

"Ihh... Sebel banget deh kak Andra gak jawab Tara!"

"Tara gak boleh gitu sayang." Sambung Bundanya.

Gandra langsung beristirahat, setelah mengantar Lori. Ia menjadi merasa bersalah karna terlalu keras padanya disekolah.

"Gue masih penasaran, barang apa yang dirusak oleh saudaranya cewek itu." Batin Gandra.

"Gue gak nyangka dibalik wajah dia yang sederhana, ternyata anak pegusaha ternama," tiba-tiba mulut Gandra berbicara demikian.

******

Lori sejak tadi menanggis terisak,karna Bola kesayangannya dan kenang-kenangan satu-satunya dari sahabatnya telah Rusak. Ia masih mengharapkan bahwa keajaiban itu ada, Ia ingin bertemu dengan sosok Anta sahabatnya itu. Bahkan ibundanya.

"Anta... Dunia kejam sama gue." Lirih Lori.

"Barang yang Lo kasih, udah Rusak. Gue minta maaf." Ia memasukan bola yang sudah mengempes Kedalam kotak.

"Bunda ori kangen, apa Bunda gak kangen ori? Bunda gak tau ayah sering banget marahin ori, bahkan pukul ori begitupun dengan adik tiri ori." Jelas Lori, air mata jatuh menetes begitu saja dipipi.

******







HALOO!! SEMOGA KALIAN SUKA YA SAMA CERITA GANDRA! GIMANA SUKA?

NEXT? SPAM KOMEN NEXT DULU DONG!! BUAT LANJUT KE CERITA BERIKUTNYA!

Aku mau bilang terimakasih banyak, yang sudah baca cerita Gandra aku seneng bangett karna kaliann sukaa. Aku jadi sangat bersemangat buat terus bikin cerita Gandra semakin maju. Dan terimakasih sudah jadi penyemangat untuk aku lanjut cerita ini.

TEAM VALGENZ MANA NIHH?
ATAU ADA TEAM CEDGAR?
RAZERGOS???

Kalian lagi kangen sama siapa nih?
Lori kangen banget sama Anta.
Sama Bundanya juga

Kalian team Gandra or Lori?

Follow wattpad aku:
AamAmelia297

Follow juga instagram aku.
Xy_amelia18
Callme_mel

Valgenz.
Gandra Dinantara
Maikel Gutama
Tino jayadi
Toni jayadi
Galang Rajadinata
Andrean Nugroho
Fahry Ambon

Razergos
Oliveira Lorinzo
Raurel kanjani
Tanggara sbastiam
migo
Digo
Kang Ari
Rizqo sanjaya

Kalian inget nama-namanya? Siapa hayoo?! Komen bisa kali ya?

Salam_amel















Continue Reading

You'll Also Like

244K 11.3K 17
Level tertinggi dalam cinta adalah ketika kamu melihat seseorang dengan keadaan terburuknya dan tetap memutuskan untuk mencintainya. -𝓽𝓾𝓡𝓲𝓼π“ͺ𝓷�...
436K 33.5K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
250K 15.2K 34
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...
3.4M 275K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...