LOVING AMBULANCE

Από _____ty

315 116 18

Cerita tentang seragam coklat tua coklat muda berbalut merah putih yang melingkar di sekeliling leher. Cerita... Περισσότερα

Prolog
Part 1 : Panggilan
Part 3 : Latihan Rutin 1
Part 4 : Latihan Rutin 2
Part 5 : Ayam
Part 6 : Uprak PTKU
Part 7 : Pemberangkatan
Part 8 : Dunia Pertendaan
Part 9 : Happy Night
Part 10 : Dini Hari
Part 11 : Main 'Belet'
Part 12 : Rangkulan
Part 13 : Asyik... Bantara
Part 14 : Cowok Ganteng spek 'Ona'
Part 15 : Ke-edanan Yang Haqiqi
Part 16 : Hari-hari MIPA 2
Part 17 : Antara Musibah dan Rezeki
Part 18 : Camping SBH I'm Coming!
Part 19 : Upacara Pembukaan Perkemahan atau Hati?
Part 20 : Meet With Cowok Ganteng
Part 21 : Hujan Membawa Cogan
Part 22 : Pin Garuda dan Arsyid
Part 23 : Ling-Ling TG atau Phi Kang Shuang?
Part 24 : Bukan Sebatas Patok Tenda
Part 25 : Bukan Ona
Part 26 : Alia Tidak Berperikemanusiaan
Part 27 : Kejutan Virtual
Part 28 : Always Ngaji
Part 29 : Alun-Alun
Part 30 : Camping With Abang's Friend
Part 31 : Menyatu Dengan Alam
Part 32 : Kerusuhan Alia
Part 33 : Kepo Yang Menyesatkan
Part 34 : Ternyata Sama Saja
Part 35 : Melawan Hukum Percintaan
Part 36 : The End of MIPA II
Part 37 : Frist Holiday
Part 38 : Posong Day
Part 39 : Twelve Numbers
Part 40 : One Day With Alia
Part 41 : Hot News
Part 42 : Join REMASQO
Part 43 : On The Way, Laksana
Part 44 : Kedawung Day One
Part 45 : Kedawung Day Two
Part 45 : Kedawung Day Three
Part 46 : Duo

Part 2 : SKU

16 5 1
Από _____ty

Memenuhi syarat kecakapan umum itu sangat ringan, yang berat itu amanah untuk mengamalkannya. — People who experience

.

Aina memakirkan motornya dihalaman depan toko perlengkapan pramuka. Ona pun ikut serta turun dan bercermin sebentar membetulkan posisi jilbabnya yang meleyot.

Aina melepas helm yang dipakai. "Demen ngaca juga ya"

"Biar tetap keren dong" Ona tertawa kecil karena ucapannya sendiri.

Kedua gadis yang baru akrab itu langsung memasuki toko. Ona berjalan kearah perbukuan. Sedangkan Aina berjalan lebih kedalam ingin mencari barang yang ia cari.

Ona kebingungan sendiri dalam memilih buku SKU jadi asal saja ambil yang penting ada tulisan SKU-nya. Ona langsung berjalan membayar buku SKU tersebut, yang diketahui berharga sangat terlampau murah. Hanya dua ribu rupiah saja.

Lalu Ona menyusuri setiap sudut ruangan untuk mencari Aina. "Woy Ai!"

Aina sedang asyik memilih-milih langsung menengok kebelakang sebentar. "Udah Na?"

"Udah" Ona menyengir sambil memamerkan buku SKU yang di dominasikan warna merah.

Aina mengernyit sebentar, lalu ia menggeleng pelan. "Kamu salah pilih SKU Na!" Tegurnya sambil berjalan mendekat kearah gadis berkepang dua itu.

Ona hanya bergidik tak tau "salah ya? Bener kok tuh ada tulisannya, SKU"

"Aku tau"

"Nah berarti nggak salah dong"

Aina merebut buku kecil yang berada ditangan kanan Ona. "Maksud aku ... Ini tuh SKU anak SMP!"

"buat anak SMA tuh warna kuning"

Ona menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil menyengir lebar. "Oh kuning ya?"

Aina mengangguk membenarkan, "iya, sana tukar" titahnya.

"Emang bisa?"

"Ya bisa kan belum kamu tulis identitas"

Ona patuh, ia langsung berjalan mendatangi meja kasir dan mengutarakan maksudnya. Mbak kasir sempat tertawa kecil, sedangkan Ona merutuki dirinya yang asyik mengambil sesuatu.

"Mampus dah malunya aku" Gumam Ona yang masih terdengar jelas oleh Aina yang berjalan disampingnya sambil menahan tawanya.

Aina benar-benar mengantarkannya sampai rumah, Ona juga mengajak Aina masuk. Dia ingin langsung mengisi perutnya yang keroncongan.

"Duduk dulu Ai, gue mau keatas bentar"

Aina mengangguk patuh, Ona berlari menaiki tangga dan sesegera mungkin mengganti pakaiannya. Lalu ia kembali berlari menuruni tangga dan menengok kearah ruang tamu melihat Aina yang sedang leha-leha menatap handphone ditanganya.

Ona masuk kedapur untuk membuatkan temannya minum. "Ai, sini ke dapur"

Aina yang sedang asyik-asyiknya scroll beranda Instagram mendengar panggilan itu dia sontak berdiri berjalan menuju dapur.

"Nape --- wih pinter masak juga Na?"

Ona yang sedang memanasi masakan pagi tadi tertawa melihat wajah kagum dari Aina. "Ini masakan emak Ai, aku cuma panasin doang"

Aini menatap dia datar, lalu duduk di salah satu kursi makan. "Aku kira masak. Btw ortu mana kok sepi amat"

"Ayah lagi kerja, bunda gatau --- mungkin kerumah nenek"

Aina membulatkan mulutnya membentuk huruf O. "Makan dulu ya Ai, laper" kekeh Ona sambil meletakan piring diatas meja.

"Kamu makan aja, aku kedepan" Aina sudah bangkit dari duduknya.

"Eh --- kamu ikut temenin aku makan Ai! Aku nggak bisa makan sendiri" alibi Ona.

Aina berdecak pelan, "boong kamu, aku sering liat kamu makan bakso sendiri kalo curut kamu lagi rapat"

Ona menyengir kuda mendengarnya. Ternyata dia tidak pandai berbohong. "Hadeh kamu sering liat juga, yaudah gih makan aja"

Aina menurut, lagipula dirinya juga lapar, sekarang sudah jadwalnya makan siang, jadi tak salah jika dia menerima tawaran yang menggiurkan.

Mereka berdua makan dengan sesekali ngobrol ringan. Tidak sampai lima belas menit mereka telah selesai dengan sesi makan siang itu.

Mereka berdua duduk diteras sambil menikmati udara segar.

"Nah poin yang agama udah berapa tadi" tanya Aina yang sedang sibuk chatingan dengan temannya.

"Tadi sampai sholat berjamaah, kurang nih yang ngurus jenazah, aku belajar sebentar dulu"

"Okey" Aina kembali menatap handphone ditangannya. Dan memposisikan duduknya pada senderan kursi.

"Ayo Ai, aku siap nih"

"Yang bener aja, belum lima menit, awas aja kalo salah"

"Enggak nih, aku kan pinter mana ada kata salah?" Ucap Ona sambil menepuk dadanya dengan bangga.

Aina tak menggubris, dia membuka laman web pada handphonenya yang menampilkan jawaban-jawaban SKU.

"Mulai"

"Jadi, cara mengurus jenazah itu singkat saja, untuk jenazah laki-laki diurus oleh orang yang sudah ditunjuk sebelum jenazah meninggal, atau kerabat terdekatnya. Begitupun sebaliknya dengan jenazah perempuan ..."

" ... Emm, suami boleh mengurus jenazah istrinya, begitupun sebaliknya ..."

Aina mengangguk-angguk paham.

Ona melirik sebentar Aina yang fokus menyimak dirinya, lalu ia menarik nafas sambil berusaha mengingat apa yang ia pelajari. "Untuk jenazah anak-anak boleh diurus oleh siapapun karena tidak ada batas aurat ..."

"Dan jika ada seorang laki-laki yang meninggal dikalangan masyarakat perempuan, yang artinya tidak ada laki-laki satupun maka jenazah cukup di tayamumkan saja"

"... Terakhir, orang islam tidak diperbolehkan mengurus jenazah orang kafir, atau non islam"

Aina bertepuk tangan ria, ia sangat senang karena temannya yang satu ini mempunyai otak yang lancar seperti aliran air disungai.

"Lanjut ... Silahkan pelajari bab-bab lain bestie, aku yakin kalo gini terus nggak sampe satu hari selesai"

Ona tersenyum manis "waduh, terbang nih"

"Jujur kamu pinter si, pake banget" Aina berkata dengan jujur. "itu otak apa jus apel dah, encer banget"

"Hadeh ada-ada aja Ai"

Mereka berdua terkekeh, selanjutnya Ona belajar untuk bab-bab selanjutnya, seperti bab ASEAN, sejarah pramuka, penyakit, pancasila, dan lain sebagainya.

Sampai waktu menujukkan pukul setengah empat sore, mobil hitam masuk kedalam pekarangan rumah Ona.

"Penyakit degeneratif adalah suatu penyakit yang tim ---"

"Assalamu'alaikum" sapa laki-laki yang menginjakkan kakinya dilantai teras.

"Waalaikumussalam" jawab kompak keduanya.

"Eh ada tamu nih, siapa Na?"

Ona mendongak dan memutuskan perkataannya yang sedang setor SKU. "tumben pulang cepet bang?" Ona berdiri menyalimi tangan abangnya, diikuti Aina.

"Iya nih nggak ada kelas malam sih"

Ona membulatkan mulutnya. "Hem, kenalin ini Aina temen pramuka Ona bang"

"Aina ini abang Raka"

Aini mengangguk, "salken bang, Aina"

Raka mengangguk paham, "Raka, abangnya si Ona, yang paling ganteng" dengan pedenya Raka mengusap dagunya yang mulus tanpa jenggot.

"Dih bukan abang aku itu mah" Ona bergidik ngeri melihat tingkah abangnya, sedangkan Aina hanya cekikikan sendiri. Raka langsung beranjak keatas menuju kamarnya.

Aina melirik jam yang bertengger cantik didinding ruang tamu rumah Ona. Bulatan berwarna hitam dengan jejeran angka diseputar benda itu menunjukkan angka setengah lima sore.

"Hem, Na aku pulang dulu ya, setor lanjut besok aja kamu dateng ke kelas, udah sore nanti aku dicariin ayang" Aina terkikik sendiri dengan ucapannya.

"Dih emang punya ayang?"

"Ya enggak si, this crush not peka, hehe" bisik Aina sambil senyam-senyum sendiri.

"Kaga peka bangga"

"Serah lah, yodah aku pamit, salam juga buat ortu kamu" Aina bangkit dari duduknya sambi menenteng ransel biru miliknya.

Ona mengantarkan hanya sampai didepan pintu, niatnya mau sampai depan gang, tapi kayaknya terlalu serem, hehe.

Ona pun masuk kembali kerumah saat melihat motor matic milik Aina bergerak menjauh dari rumahnya.

"DOR!"

"AS --- ASTAGHFIRULLAH" pekiknya saat menutup pintu, tepat disaat ia membalikkan badan wajah Raka berada dekatnya.

"MAKSUDNYA APA BANG!"

Raka reflek menutup telinganya dengan kedua tangannya. "Ya rabbi ampunilah hambamu ini, punya adek laknat yang kagetan dan hobinya teriak-teriak"

"... Asalkan teriakannya selembut salju mungkin hamba tahan, tapi ini sekeras bom atom dan sekasar cakaran jamal ya allah, ampunilah hambamu" Ucap Raka sambil mengangkat kedua tangannya.

"Innalilahi wa inna ilaihi raji'un ..."

Raka melotot menatap manik mata Ona, "siapa yang meninggal dek?"

Ona mendengus kesal sambil menahan amarahnya yang akan meledak sebentar lagi, "OTAK ABANG!"

"Astaghfirullah dek kamu ini berdosa banget"

"Apa salah dan dosaku sayang ... cinta suciku kau buang-buang ... Dengan jurus yang kan ku berikan ... jaran goyang ... Jaran goyang"

"Asek ...."

Ona berlari terbirit-birit saat abangnya bergoyang tak jelas seperti bebek adus kali.

vote jangan lupa besti, makasih bye

ty

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

3.5K 285 5
Ini tentang para muslimah. ... tentang ketakwaannya, ... tentang pengabdiannya. Ada banyak kisah yang sebenarnya cukup menguras emosi ketika membac...
Fatimah, Hakuna Matata [TERBIT] Από Emeliiy

Γενικό Φαντασίας

12K 1.4K 27
Beberapa part telah dihapus ------ [Cerita ini diikut sertakan dalam program BBI] Hakuna Matata adalah bahasa Shwaili, Afrika Timur yang artinya 'Jan...
13.9K 739 20
Semua anggota keluargaku semunya menikah karena dijodohkan oleh orang tuanya. Mereka bisa bahagia, meski itu bukan pilihannya sendiri. Maka, aku yang...
Tafsir Cinta Από Dina Mariana

Εφηβική Φαντασία

340 91 57
Tafsir Cinta bercerita tentang dua insan yang tidak sengaja dipertemukan lalu di satukan. Makna cinta yang luas membuat mereka tidak memiliki tujuan...