Hello Max

By virgogerls

886K 80.3K 1.1K

Percayakah kamu akan transmigrasi? Awalnya, Althaia tak percaya akan transmigrasi yang terjadi pada novel-nov... More

00. โ€ขPrologโ€ข
01. โ€ขDunia Lainโ€ข
02. โ€ขSadarโ€ข
03. โ€ขBertemuโ€ข
04. Althaia
05. Maximilian Archard
06. Bertemu lagi
07. Pulang
08. Mata-mata
09. Luka
10. Murid Baru IHS
12. Bimbang
13. Bertahan
14. Bahaya
15. Restu
16. Bukan Keluarga Bahagia
17. Mengunjungi Mama
18. Waktu Berdua
19. Malam Bahagia
20. Marah
21. Tak Sengaja Bertemu
22. Fakta Baru
23. Awal Kehancuran
24. Mimpi
25. Damai dan Bahagia
26. Berlalu
27. Pilihan
28. Maaf
29. Terikat
30. Firasat
31. Bertahan atau Meninggalkan?
32. End
X-tra Part 1&2
X-tra Part 3
announcement+ask
X-tra Part 4+5
Cerita Baru

11. Max dan Dylan

31.4K 3.1K 88
By virgogerls


Bibirnya terus menyunggingkan senyum puas saat kamera di ponselnya terus merekam aksi yang tak seharusnya dilakukan di area sekolah.

“Gue heran kenapa ada makhluk gak punya malu seperti mereka berdua di IHS,” bisik Max pada Ilyas di sampingnya yang bergidik ngeri.

Dua laki-laki yang tak lain adalah Max dan Ilyas tersebut sedang berada di depan pintu gudang sekolah yang jarang dijamah oleh murid-murid IHS. Menyaksikan adegan panas yang terjadi antara Dylan dan Maudy.

“Serius deh, gue jijik sampai rasanya pengen muntah,” ucap Ilyas dengan tampang mencemooh melihat kedua orang berbeda jenis kelamin yang semakin melakukan adegan intim.

Max menekan tombol pause pada ponselnya untuk menghentikan aksi merekam. Tangannya menepuk bahu Ilyas dua kali. “Jangankan Lo, kalau bukan karena Althaia, gue juga gak mau lihat dua orang itu. Buang-buang waktu.”

Nampaknya, Max dan Ilyas tak sadar jika keberadaannya diketahui oleh Dylan dan Maudy.

“KURANG AJAR!” teriak Dylan dengan kencang. Hal itu berhasil membuat Max dan Ilyas tersentak. Keduanya menatap Dylan yang sudah memasang wajah merah. Sementara Maudy, gadis itu nampak terdiam dengan wajah pucat pasi.

Bukannya takut, Max justru menatap Dylan dengan tampang menantang. Dengan keberanian tingkat tinggi, Max berjalan menghampiri Dylan dengan angkuhnya.

“Dylan ya? Gue salut sama keberanian Lo melakukan hal tak bermoral di lingkungan sekolah seperti ini. Padahal yang gue tahu hampir semua murid-murid IHS itu punya predikat yang sangat baik.” Tatapan Max beralih untuk mengarah pada Maudy yang menundukkan kepala dalam seraya merapikan seragamnya. “Apalagi Lo ngelakuinnya sama cewek rendahan seperti dia.”

“YANG LO SEBUT CEWEK RENDAHAN ITU CEWEK GUE SIALAN!” bentak Dylan murka.

“Wow! Santai, bro. Segitunya Lo membela dia.”

“Bangsat! Gue gak kenal sama Lo, gak usah sok!”

“Gue cowoknya Althaia.”

Dylan terdiam setelah mendengar pengakuan Max barusan. Ia berusaha mencerna dalam-dalam.

“Kenapa? Kaget?” Max terkekeh melihat wajah Dylan yang seperti orang bodoh. “Beruntung Althaia bisa cepat sadar untuk melepaskan cowok brengsek seperti lo.”

“Sialan! Lo pasti bohong, kan?”

“Buat apa gue bohong? Gak ada gunanya juga. Bego banget Lo menyia-nyiakan gadis seperti Althaia dan malah milih cewek rendahan seperti dia.”

Dylan tak menjawab. Ia masih berusaha menyangkal.

“Sekarang Althaia udah jadi milik gue. Jangan pernah Lo ganggu dia, kalau sampai gue tahu Lo ganggu dia lagi, siap-siap kepala Lo bakal pisah dari tubuh.”

Max pergi meninggalkan Dylan yang masih mematung di tempatnya. Sebelum benar-benar keluar dari gudang, Max berbalik untuk mengatakan hal lain.

“Oh ya satu lagi, gue punya video Lo tadi, jangan main-main sama gue kalau gak mau video tersebut tersebar di media.”

Setelahnya, Max benar-benar pergi diikuti Ilyas di belakangnya.

“Dylan, bagaimana ini?” tanya Maudy membuka suara. Ia mengusap wajahnya yang berlinang air mata karena takut akan ucapan Max tadi.

Dylan mengerang frustasi. “Aku gak tahu, tapi sebisa mungkin video tersebut gak akan pernah tersebar, aku akan cari cara apapun untuk melenyapkan video tersebut.”

“Tapi aku takut, Dylan. Sepertinya laki-laki tadi berbahaya.”

“Semuanya bakal baik-baik aja, percaya sama aku. Aku akan menjamin semuanya.”

Maudy hanya mampu mengangguk sebagai balasan. Ia mengeratkan genggaman tangannya di tangan Dylan.

[Hello Max]

Max melangkahkan kakinya menyusuri koridor kelas 12 dengan santai. Di sampingnya, terlihat Ilyas yang nampak sibuk dengan ponsel entah apa yang dilihat.

“Max,” panggil Ilyas dengan lirih.

Alis Max terangkat sebagai balasan. Ia heran melihat wajah Ilyas yang terlihat gusar.

“Althaia pingsan, dia di UKS sekarang,” ucap Ilyas membuat Max tersentak kaget.

“Kenapa? Kenapa bisa sampai pingsan?”

“Gue gak tahu, lebih baik kita ke UKS sekarang.”

Max langsung mempercepat langkahnya menuju UKS tempat Althaia. Hatinya mendadak cemas setelah mendengar kabar kurang mengenakkan tersebut.

Sesampainya di depan UKS, Max langsung menerobos masuk begitu saja.

“Lo itu bego apa gimana sih, Al? Udah tahu gak bisa makan pedas, tapi malah pesan makanan pedas di kantin. Asli gue gak habis pikir sama kelakuan lo.”

“Maaf.”

Sayup-sayup Max mendengar suara perempuan yang sepertinya sedang memarahi Althaia.

Max mendekati suara tersebut dan sampailah ia bisa melihat wajah Althaia yang pucat sedang terbaring di brankar UKS.

Kedatangan Max nampaknya membuat atensi Althaia, Athena, dan Grace langsung terpusat padanya.

“Lo ngapain di sini?” tanya Althaia dengan ketus. Meskipun dalam kondisi sakit pun, Althaia tetap berbicara dengan nada ketus pada Max.

“Tunggu! Lo yang waktu itu pernah ke rumah, kan? Max?” tanya Athena. Max membalas dengan anggukan kepala.

“Althaia kenapa bisa pingsan?” tanya Max.

“Dia gak bisa makan pedas, tapi tadi di kantin malah makan pedas. Jadilah perutnya sakit dan sampai pingsan seperti ini.”

“Ceroboh,” ucap Max dengan tajam. Ia memindai wajah Althaia yang pucat.

Althaia terdiam dengan pikiran berkelana kemana-mana. Ia termasuk pecinta pedas garis keras. Tapi entah bagaimana bisa hanya karena mencicipi seblak dengan pedas yang tak seberapa bisa membuat perutnya sakit hingga mengakibatkan pingsan seperti ini. Mungkinkah tokoh Althaia yang asli memang tak bisa memakan makanan pedas? Jika benar, Althaia akan sangat tersiksa menempati raga perempuan yang anti terhadap makanan pedas.

“Heh malah bengong!”

Althaia tersentak. Ia kembali memegangi perutnya yang melilit. Rasanya tak enak.

“Perut Lo sakit lagi?” tanya Grace dengan panik. Gadis itu sepertinya trauma melihat bagaimana Althaia yang langsung memegangi perutnya setelah merasakan seblak yang ia pesan dan tak lama setelahnya tubuh Althaia tersungkur menghantam kerasnya lantai akibat kehilangan kesadaran.

Althaia mengangguk sebagai jawaban. Ia tak menyangka hanya karena memakan seblak efeknya bisa sesakit ini.

“Dokter udah kasih obat?” tanya Max.

“Udah.”

Max menghela nafas. “Bel masuk sebentar lagi bunyi, lebih baik kalian semua ke kelas. Biar gue yang jaga Althaia di sini.”

Althaia yang mendengarnya langsung memasang wajah tak terima. Namun karena ancaman dari kakaknya, ia menyetujui meskipun dengan berat hati.

Kini, tersisa Max dan Althaia di UKS. Keheningan menyelimuti keduanya.

“Ini hari pertama Lo sebagai murid baru IHS, seharusnya Lo masuk ke kelas dan bukan malah jaga gue di sin,” ucap Althaia pada Max yang saat ini sudah duduk di samping brankar tempatnya berbaring.

“Dan biarin Lo sendirian di sini?”

Althaia memutar bola matanya malas. “Gue bukan anak kecil yang butuh pengawasan ibunya. Jadi, lebih baik Lo balik ke kelas.”

“Kalau gue gak mau?”

“Terserah. Dasar keras kepala,” gerutu Althaia kesal.

Max tersenyum kecil. Rasanya senang bisa berdekatan seperti ini dengan Althaia.

“Udah gila Lo senyum-senyum sendiri?”

Althaia bergidik ngeri. Bukannya tersinggung, Max justru merasa gemas dengan wajah Althaia yang terlihat lucu di matanya.

“Bisa-bisanya gue suka sama cewek aneh kayak Lo,” gumam Max pelan, namun masih bisa didengar oleh Althaia.

Secara spontan, Althaia langsung memukul lengan Max cukup kencang. Dan berhasil membuat Max mengaduh kesakitan.

“Lo lebih aneh!”

*•.¸♡ To Be Continue♡¸.•*'

Q: Pernah menyesal mencintai seseorang begitu dalam?

Continue Reading

You'll Also Like

35K 4.5K 19
Pembantaian keluarga konglomerat bermarga 'Lancester' menjadi hot news headline di portal berita online beberapa minggu terakhir. 'Mengerikan' itulah...
9K 611 18
Javier Levi Dhanurendra. Cowok sok kegantengan tapi emang ganteng banget itu, Ber'transmigrasi ke dalam sebuah novel berjudul [COOL BOY] Novel yang d...
10K 1.3K 6
cerita pendek tapi tidak dengan cerita jennie dan lisa