Kujang The Series 2

Door rifer_story

148 83 3

Sinopsis Novel Online Kujang The Series 2 : Ini adalah lanjutan dari Kujang The Series pertama yang ada di No... Meer

Bab 1. Pengantin Baru
Bab 2. Informasi
Bab 3. Tugu Kujang
Bab 4. Ingatan
Bab 5. Fenomena Alam Yang Aneh
Bab 6. Bisikan
Bab 7. Terungkap
Bab 9. Gadis Marmut
Bab 10. Terungkap Lagi
Bab 11. Gelang dan Pin
Bab 12. Perjalanan Menuju Masa Depan
Bab 13. Pertemuan Syifa dan Auralia
Bab 14. Pertarungan
Bab 15. Kebenaran
Bab 16. Pembagian Kelompok Investigasi
Bab 17. Pertemuan Dengan Gadis Desa
Bab 18. Sebuah Pilihan
Bab 19. Petunjuk Pada Kertas Lusuh
Bab 20. Tempat Di Balik Goa
Bab 21. Kekuatan Yang Terbangun
Bab 22. Kemunculan Gadis Desa Lagi
Bab 23. Ikatan Batin
Bab 24. Cemburu Karena Fakta (CeK Fakta)

Bab. 8 : Karina Nadila

10 4 0
Door rifer_story

"Semua saling terhubung dari ikatan kuat yang pernah terjadi."
||Karina Nadila Cindi||
🖊️ 🖋️ 🍒 ♥️

Andri yang masih berusaha ingin mendapatkan Andriani, mendatangi rumahnya Andriani. Namun, sayang dia hanya bertemu orang tua Andriani.

"Maaf nak Andri, Andrianinya belum pulang. Tadi sempat pergi bareng kakaknya." Ucap mamahnya Andriani yang tidak enak dengan Andri.

"Oh gitu, iya Bu gpp." Jawab Andri.

"Kalo gitu saya pamit ya pak, Bu." Ucap Andri.

"Assalamu'alaikum." Lanjutnya sambil salaman dengan kedua orang tua dari Andriani dan Seruni.

"Wa'alaikumsalam." Jawab keduanya serentak.

Lalu kedua orang tuanya Andriani dan Seruni pun mengantarkannya sampai ke depan pintu rumah. Andri pun menaiki mobilnya dan memberi klakson lalu keluar dari pagar rumah dan melaju pergi dengan secara perlahan.

Ditempat lain, Andriani pun mencoba menghubungi orang tuanya. Untuk memberitahu kalau dirinya dan Seruni akan menginap dirumah temannya bernama Siria Salsabila anak dari lurah tempat tinggalnya. Setelah terhubung, Andriani menjelaskan dengan sopan dan kedua orang tuanya mengizinkannya. Andriani dan Seruni berjanji akan baik-baik saja. Setelah semua terkoordinir, Kujang dan Sabrina akan pamit pulang karena memang rumahnya yang tidak searah dengan Salsa. Jadi, Andriani dan Seruni ikut di mobilnya Salsabila. Sedangkan Arfan dan Andrian ikut di mobilnya Arasyaa dan Karin.

Sedangkan tim-nya Aura akan bermalam di rumah Zennia. Namun hal yang mengejutkan terjadi ketika Aura meminta izin bermalam di rumah Kujang.

"Kamu yakin?" Tanya Han ke Aura yang tidak disangka-sangka.

"Nggak boleh tuh," ujar Andriani sebal. Padahal seumur-umur dia juga belum pernah nginep di rumah Kujang.

"Kan ada adiknya yang perempuan." Jawab Aura dengan santai dan tersenyum.

"Boleh juga tuh." Ucap Sabrina yang membuat Kujang melongo.

"Sabrina.." bisik Kujang sambil mencolek Sabrina.

"Apaan sih a. Colek-colek, emang aku sabun colek apa.."

Hal itu didengar oleh lainnya. Kujang tidak bisa menolak keinginan Sabrina. Akhirnya Kujang menyetujui Aura ikut bersamanya.

"Sepertinya belum saatnya aku menampakkan diri. Wait for the right time." Ucap seseorang yang sedang mengawasi Kujang, Sabrina, Andriani, Andrian, Seruni, Karin, Arasyaa, Arfan, Salsa, Aura, Lintang, Kanya, Han, Dove, Revano, Zennia, Lucky, Neira, Lissa, Tire, dan Raeno.

Mereka pun akhirnya berpisah dan akan bertemu kembali dalam 3 hari ke depan atau tepatnya lusa (tanggal 21 Mei 2022). Kujang melajukan mobilnya menuju rumahnya yang terletak di daerah pesona Cilebut 2 Bogor, begitu juga Andriani, Seruni dan Salsa yang melajukan mobilnya ke rumah Salsa yang terletak dekat perbatasan pesona Cilebut 1 Bogor. Andrian, Arfan, Karin dan Arasyaa pun pulang menuju rumahnya masing-masing.

Dalam perjalanannya pulang, semua menikmati perjalanan yang cukup melelahkan. Namun, tidak dengan Karin yang masih berpikir ganjal dengan sesuatu yang terjadi. Dia merasakan sesuatu yang berbeda dari yang sebelumnya.

"Apakah semuanya pada menyadari ya?" Tanya dirinya pada hatinya.

Arasyaa yang sedang fokus menyetir, melihat ke kirinya yang dimana posisi Karin sedang duduk. Arasyaa menjadi bingung dengan Karin.

"Karin, kamu baik-baik aja kan?" Tanya Arasyaa sambil sedikit menoleh. Membuat Arfan dan Andrian menjadi penasaran.

"Alhamdulillah syaa aku baik-baik aja." Jawab Karin dengan mode tersenyum paksa.

"Semua saling terhubung dari ikatan kuat yang pernah terjadi kan?" Pertanyaan Karin membuat yang berada dalam mobil itu bingung.

"Maksudnya?" Tanya Arasyaa.

"Yaa. . ."

"Maksud Karin tuh jika semua mengingat kejadian waktu itu, berarti ada sebuah ikatan yang kuat yang pernah terjadi sebelumnya dan bisa jadi itu dari garis keturunan yang sama atau suatu hubungan yang terjadi di masa depan? Iya kan Karin?" Arfan menjelaskannya dan menanyakan kembali ke Karin untuk memastikan.

"I--iya." Jawab Karin.

"Tumben otak lu lancar." Ujar Andrian.

"Ye gini-gini gua tuh pinter, selalu masuk 10 besar meski selalu ada di posisi 7 dan nggk pernah ke geser waktu disekolah." Jawab Arfan dengan bangganya.

Arasyaa dan Karin pun ikut tertawa dengan tingkah lakunya Arfan dan Andrian. Tidak lama setelah itu, mereka pun sampai. Arfan dan Andrian pun turun. Arfan pun akan melanjutkan jalan kaki menuju rumahnya. Tidak lama setelah itu jua, Karin sudah sampai dirumahnya. Karin mengucapkan terima kasih ke Arasyaa yang selalu menemaninya kemana Karin pergi.

"Sama-sama Rin, udah Kya sama siapa aja sih.. santuy aja." Jawab Arasyaa dengan tersenyum.

Arasyaa pun pamit, Karin pun sejenak memandangi kepergian Arasyaa. Lalu, dia masuk ke halaman rumahnya. Ditempat lain, Andriani, Seruni dan Salsa telah sampai di rumah Salsa.

Salsa lalu mengajak mereka langsung menuju kamarnya, dikarenakan memang orang tuanya Salsa sedang ada acara keluarga di luar kota. Andriani masih dengan tampang betenya, karena mengetahui Aura ikut menginap di rumah Kujang. Seruni jadi bingung harus bagaimana.

"Isssshh.. nyebelin banget sih tuh orang. Nggak jadi Syifa nggak jadi Aura. Keduanya sama-sama nyebelin." Gumam batinnya Andriani. Hal itu dirasakan sama Seruni.

Seruni pun mencoba menenangkannya.

"Dek, udah jangan ngambek lagi. Coba deh kamu ingat-ingat tentang kamu, Kujang, Arfan dan Arasyaa serta Karin yang tidak ditemui dimasa depan waktu itu." Andriani pun mulai menyadari apa yang dimaksud dengan pembicaraan dari kakaknya itu.

"Oh iya ya ka, waktu itu kita nggak ketemu sama diriku dimasa depan. Begitu juga Kujang."

"Cuma aku masih curiga dengan seseorang yang mengenakan jubah putih yang membawa Sabrina ke masa kita saat ini." Lanjutnya.

"Itu yang masih menjadi misteri memang. Hemm." Jawab Seruni.

Andriani lalu melihat-lihat sekitar kamarnya Salsa. Mungkin saja, dia bisa menemukan sebuah petunjuk. Sedangkan Salsa sendiri, dirinya sedang mengambil minuman dan cemilan di dapur.

Andriani bertanya ke Seruni apakah dirinya merasa ada yang aneh. Namun, Seruni menjawab dirinya tidak merasakan keanehan apapun.

Di tempat lain, di rumah Kujang sedang berada di kamarnya. Sabrina dan Aura juga sedang berada dalam kamar. Aura dipersilakan untuk beristirahat sama Sabrina. Karena Sabrina mau menuju kamarnya abangnya itu, karena suatu keperluan. Setelah Sabrina pergi, Aura melihat-lihat sekeliling kamarnya Sabrina. Dari mulai foto-foto yang terpajang di meja kayu yang terdapat cermin untuk berhias, sampai foto-foto yang tertempel di dinding kamarnya.

Karena memang, sejak awal Aura ikut ke rumah mereka untuk mencari sesuatu yang membuat dirinya penasaran selama ini. Aura juga membuka lemari pakaiannya Sabrina. Dan tanpa sengaja dia menemukan sebuah kotak yang berukuran sedang. Dengan melihat kanan dan kiri, Aura membukanya secara perlahan. Betapa terkejutnya dia melihat isi dari kotak itu.

"Kyanya ini bukan dari tahun sekarang deh." Ucapnya pelan.

Tiba-tiba terdengar langkah kaki yang menuju kamar Sabrina, Aura segera menutup kotak itu seperti semula dan menaruh kembali. Lalu dia pun berpura-pura sedang rebahan di atas kasur, bersamaan dengan gagang pintu yang terbuka.

"Ternyata kakak sudah tidur Tah. Baru aja aku bawain makanan." Ucap Sabrina, lalu menaruh makanan itu di meja.

"Ee.. enggak kok, aku capek aja, jadinya rebahan sebentar. Maaf ya."

"Iya ka gpp."

"Alhamdulillahirabbil'alamiin, kyanya sih Sabrina belum curiga deh. Semoga aja emang benar-benar nggk curiga." Gumamnya dalam hati, sambil sejenak menghela nafas dan sambil mengelus dadanya.

Aura pun mencoba makanan yang dibawa Sabrina. Ekspresi wajahnya berubah dan mengatakan makanan yang dibawanya enak. Sabrina mengatakan bahwa makanan itu yang membuatnya adalah abangnya yaitu Kujang. Aura jadi malu-malu kucing. Sabrina pun rebahan sambil tersenyum.

***
Mau tahu kisah selanjutnya dari Kujang The Series Season 2 (Mengungkap Misteri) kuy ikuti terus ya RIFER Story.
Bab. 8 : Karina Nadila

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
39.6K 3.2K 15
[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] @rryaxx_x8 Amora Stephanie putri Gadis cantik, kaya, dan pintar yang hampir dikatakan sempurna. Apapun yang d...
7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...