Sepotong luka

Door Dewi_sulstri

33.9K 3.5K 88

Titaniyas Ambara. Wanita malang yang memohon kematiannya pada orang tercintanya, dia lebih memilih mati dari... Meer

1.
2.
10.
3.
11.
4.
12.
5.
13.
6.
14.
7
9.

8.

2.1K 236 2
Door Dewi_sulstri

<<JANGAN LUPA FOLLOW& VOMMENT>>

Kasih tau kalo ada typo hehe:v

Fanya membelai kepala Axel dengan kasih sayang, mata wanita itu menatap sendu pada anak pertamanya.

“Kapan anak Mami akan bangun? Tolonglah mimpi jangan buat anak ku tertidur lama” Lirih Fanya.

Bondan yang memang berada di ruangan itu tersenyum tipis melihat kekhawatiran wanita itu.

“Aku senang kakak ipar mulai menyayangi mereka, tidak seperti dulu” Ujar Bondan membuat Fanya menoleh kepadanya.

“Sepertinya anda mengetahui banyak hal tentang hidup saya, Mr Wiliam” Ujar Fanya datar. Namun dalam hati dia juga ingin tau seperti apa kehidupan pemilik tubuh ini.

Bondan tersenyum. “Tentu saja, aku adik ipar mu pasti mengetahui semua tentang mu” Balas Bondan riang.

Fanya menatap Bondan dengan tatapan yang sulit di artikan, menghela napas lalu mendekat pada pria itu.

“Aku tak suka teka-teki yang membingungkan, langsung ke intinya saja” Ujar Fanya mengambil duduk di depan pria itu.

“Apa kakak ipar benar-benar tidak mengingat sesuatu? Seperti masa remaja atau kejadian saklar?” Pancing Bondan menatap Fanya serius.

Fanya memejamkan mata, dia bukan wanita yang pandai menyembunyikan sesuatu. Rasanya hidup dengan ketidaktahuan itu menyulitkan.

“Saat aku terbangun dari tidurku semuanya sudah berubah, baik sifat, cara berpikir mau pun ingatan. Aku tak ingat apa pun yang aku ingat, hanya kedua putra ku dan beberapa ingatan kecil lainnya. Untuk ingatan saklar aku benar-benar tidak mengingatnya” Jelas Fanya tanpa mau membuka matanya.

Bondan terdiam. “Aku bisa menjawab semua pertanyaan yang ingin kakak ipar ketahui” Ujar Bondan tulus.

Fanya membuka matanya tanpa sadar dia tersenyum tulus membuat Bondan menatapnya kagum, namun dengan segera dia menggeleng mengingat wanita di depannya istri sang kakak.

“Aku hanya mempunyai satu pertanyaan. Siapa aku sebenarnya?” Satu pertanyaan yang memiliki banyak jawaban tentu Bondan tidak bisa langsung mengatakannya.

“Kakak melarang ku untuk menjawab pertanyaan mu. Namun yang jelas, kamu adalah bunga mawar di hidup kakak ku. Cantik namun menyakitkan” Jelas Bondan lalu beranjak berdiri.

“Ah aku lupa memilki jadwal meeting dengan para model cantik, aku harap kakak segera kembali. Sampaikan salam ku pada putramu, semoga hari mu menyenangkan” Lanjut Bondan lalu beranjak pergi meninggalkan Fanya yang terdiam dengan pikirannya.

Fanya mendesah lelah. “Persetan dengan ingatan, yang paling penting adalah kebahagiaan putra ku” Ujar Fanya serius.

Tujuannya hanya memberikan dan membahagiakan putra-putranya tidak perduli sosok pria seperti yang Bondan katakan, dia cukup senang dengan anaknya tanpa pria itu.

“M-mami”

Fanya langsung beranjak ketika mendengar suara lirih putranya, mengelus kepala itu lembut.

“Kakak bisa dengar Mami? Katakan sebelah mana yang sakit?” Tanya Fanya khawatir.

Dengan mata sayu Axel menggeleng. “Aku baik-baik saja”

Fanya bernapas sedikit lega, memeluk Axel lembut. “Jangan sakit, kakak membuat Mami khawatir” Bisik Fanya.

“Maaf aku membuat Mami khawatir” Lirih Axel merasa bersalah.

Fanya melepas pelukan mereka. “Tidak masalah, sekarang anak Mami sudah bangun. Kakak tunggu sebentar Mami akan memanggil dokter untuk mengecek kondisi kakak” Ujarnya lalu pergi.

Entah ceroboh atau mungkin di sengaja seorang pria menabrak dirinya membuat tubuh wanita itu hampir limbung jika tidak bisa mempertahankan keseimbangan nya.

“Maaf-maaf saya tak sengaja, apa anda terluka nona?” Pertanyaan penuh salah itu masuk kedalam indra pendengaran Fanya.

Sebenarnya Fanya ingin marah tapi dia urungkan ketika melihat siapa orang yang baru saja menabraknya.

Deg

“Air” Lirih Fanya tanpa sadar.

“Eh anda mengenal saya nona?” Kaget pria itu yang diketahui bernama Air.

Fanya tersadar segera menampilkan wajah datar nya. Dalam hati dia mengumpat bisa-bisanya berbicara asal, mati sudah.

“Tidak. Mungkin anda salah dengar, permisi”

“Eh tunggu” Cegat Air menahan tangan Fanya.

Air tersadar dan langsung melepaskan cengkraman nya.

“Maaf, bisa saya tau siapa nama anda nona? Sangat tidak adil anda mengenal saya namun saya tidak mengenal anda” Tutur Air dengan senyum menawan yang jelas Fanya tau itu adalah pertanda buruk.

“Apa itu penting?” Sebisa mungkin Fanya bersikap tenang.

Air terkekeh. “Tentu saja, pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Jadi siapa namamu nona cantik?”

“Oleen” Ujar Fanya berlalu pergi.

Fanya tidak akan mudah memberitahu nama aslinya, meski Oleen dia ambil dari nama belakang pria itu akan sedikit kesulitan mencari tau tentangnya.

Karana Fanya yakin Air akan mencaritahu seseorang yang berhasil mengetahui rahasia kecil pria itu. Air menatap punggung Fanya yang menghilang di tikungan koridor dengan tatapan penuh selidik, pria itu menggaruk belakang kepalanya.

“Telinga ku masih sangat bagus, tadi dia benar-benar memanggil ku Air. Ah sudahlah, aku harus ke ruangan pria tua itu” Ujar Air menjauh pergi.

Tanpa Air sadari Fanya tidak benar-benar pergi dia bersembunyi di balik tembok tempat dirinya belok. Tangan wanita itu bergetar wajahnya sedikit memucat.

“Sedang apa dia di sini” Lirihnya.

‡‡‡‡‡

Brak

“Sepertinya nyawa mu sudah tak berarti lagi, tuan Air!” Geram pria tampan yang sedang duduk sambil membuka tab nya.

Air berjalan dengan tergesa-gesa menghampiri pria itu. “Sekarang bukan waktunya membahas nyawa, ada hal penting yang ingin aku sampaikan” Ujar Air duduk di depan pria itu.

“Hm, katakan”

“Tadi aku tak sengaja menabrak seorang wanita di koridor, dia sangat cantik. Saat ku tanya apakah dia baik-baik saja dia malah menyebut namaku, aku tak kenal siapa dia. Bukankah itu mencurigakan?” Cerita Air serius.

“Mungkin dia salah satu wanita kencan mu” Balas lawannya santai.

Air menggeleng ribut. “Tidak mungkin, setiap kencan aku tak pernah menggunakan nama asliku. Nama asli kita terlalu rahasia” Bantah Air membuat lawannya menghentikan kegiatannya.

Mata keduanya beradu. “Apakah kamu memikirkan seperti apa yang aku pikirkan”

“Jangan gila, dia sudah pergi” Potong lawannya cepat.

“Tapi The hanya dia wanita yang tau nama asli kita” Kekeuh Air membuat lawannya marah.

Brak

“HENTIKAN OMONG KOSONG MU ITU AIR!” Bentak pria itu membanting tab nya.

Pria yang tak lain dan tak bukan adalah Theo mengatur napasnya kasar. “Dengar Air, aku tau kamu terpukul atas kepergiannya aku pun sama. Mungkin wanita yang kamu temui itu reflek ketika menyebut nama mu” Jelas Theo.

Air berdiri dari tempat duduknya. “Aku akan mencari tau tentangnya, dan membuktikan pada mu bahwa dia adalah Tiyas adik angkat ku” Setelah itu Air pergi.

“Kembali ketempat duduk mu Air!” Tekan Theo menahan amarahnya.

Air berhenti tepat di samping hospital bed berisikan Barat yang terbaring lemah. Tangannya terkepal kuat.

“A-apa yang aku lakukan, benar kata Theo. Tiyas sudah pergi” Lirihnya dengan bahu yang bergetar.

Theo menghela napas berat, berjalan mendekat pada pria itu. Memegang bahu temannya yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri.

“Ikhlaskan Tiyas, Air. Dia sudah bebas. Kita sudah tak melihatnya tertekan lagi ketika bersama kita, dan ingat tujuan awal kita datang ke sini” Ujar Theo menepuk dua kali bahu temannya.

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

1.2M 89.3K 36
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
130K 14.3K 15
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...
192K 22.3K 27
Sang Tiran tampan dikhianati oleh Pujaan hatinya sendiri. Dia dibunuh oleh suami dari kekasihnya secara tak terduga. Sementara itu di sisi lain, dal...
670K 40.3K 63
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...