Hello Max

By virgogerls

886K 80.3K 1.1K

Percayakah kamu akan transmigrasi? Awalnya, Althaia tak percaya akan transmigrasi yang terjadi pada novel-nov... More

00. •Prolog•
01. •Dunia Lain•
02. •Sadar•
03. •Bertemu•
04. Althaia
05. Maximilian Archard
07. Pulang
08. Mata-mata
09. Luka
10. Murid Baru IHS
11. Max dan Dylan
12. Bimbang
13. Bertahan
14. Bahaya
15. Restu
16. Bukan Keluarga Bahagia
17. Mengunjungi Mama
18. Waktu Berdua
19. Malam Bahagia
20. Marah
21. Tak Sengaja Bertemu
22. Fakta Baru
23. Awal Kehancuran
24. Mimpi
25. Damai dan Bahagia
26. Berlalu
27. Pilihan
28. Maaf
29. Terikat
30. Firasat
31. Bertahan atau Meninggalkan?
32. End
X-tra Part 1&2
X-tra Part 3
announcement+ask
X-tra Part 4+5
Cerita Baru

06. Bertemu lagi

37.8K 3.6K 26
By virgogerls

“Bagus! Terlambat 5 menit. ”

Tubuh Althaia mematung. Di hadapannya kini terlihat Athena yang menatapnya dengan pandangan tajam.

“Jam berapa ini?”

“Jam 11.”

“Apakah bagus perempuan keluar sampai jam 11 seperti ini?”

Althaia terdiam. Ia merasa ketakutan saat ini. Apalagi tatapan Athena yang sepertinya benar-benar marah besar terhadapnya.

“Gue kan gak tahu kalau acaranya sampai malam seperti ini.”

Althaia menatap Athena dengan pandangan memelas. Berharap kakaknya tersebut akan luluh dan memaafkannya.

“Sebagai hukuman, selama satu minggu Lo gak boleh berangkat dan pulang sekolah bareng gue.”

“Terus gue harus naik apa?”

“Ya itu terserah lo.”

Setelah mengucapkan kalimat barusan, Athena langsung pergi begitu saja meninggalkan Althaia yang menggerutu sebal. Sumpah serapah terus ia tujukan untuk laki-laki di club yang menahannya untuk pulang tadi.

Althaia berjalan dengan lunglai menuju kamarnya. Beruntung hanya Athena yang mengetahui dirinya yang pulang malam. Jika kedua orang tuanya tahu, ia tak bisa membayangkan bagaimana marahnya.

[Hello Max]

Pagi harinya, Althaia terus memohon pada Athena untuk diizinkan berangkat sekolah bersama. Namun, ia harus menelan kekecewaan karena Athena tetap teguh pada pendiriannya.

“Mau Mama pesankan taksi online?” tanya Hani, Mama Athena dan Althaia yang merasa tak tega melihat anak bungsunya yang bingung harus berangkat sekolah dengan apa.

“Gak usah, Ma! Biarkan Althaia berusaha sendiri!” ucap Athena tegas. Jika dilihat-lihat, sifat Athena hampir 90% menurun dari sifat Abraham. Tegas dan keras kepala.

Althaia memaksakan senyumnya. Dalam hati terus mengumpati Athena yang menyebalkan.

“Lagipula, Athena ada alasan menghukum Althaia. Karena semalam dia pulang terlalu larut, jika dibiarkan terus menerus, pasti Althaia jadi perempuan liar.”

Hani menghela nafas panjang. Ia mengusap bahu Althaia dengan penuh iba.

Kemudian, Athena memutuskan untuk berangkat terlebih dahulu. Dan benar-benar meninggalkan Althaia.

“Althaia juga berangkat, Ma,” pamitnya seraya menyalami tangan Hani.

“Hati-hati.”

Setelah itu, Althaia beranjak meninggalkan rumahnya. Ia berniat memesan ojek online untuk mengantarnya ke sekolah. Atau jika ada, ia akan berangkat menggunakan transportasi umum seperti bus ataupun angkot.

Tin tin

Althaia terlonjak kaget mendengar seseorang membunyikan klakson tepat di belakangnya. Ia membalikkan tubuh dan mengernyitkan dahinya bingung melihat seorang laki-laki yang duduk di atas motor sport dengan seragam sekolah yang berbeda dengannya.

Karena merasa tak mengenal laki-laki tersebut, Althaia memutuskan untuk abai.

“HEI!” teriak laki-laki itu kesal.

Althaia menoleh lagi. “Kita kenal?”

Laki-laki tadi melepas helm fu face yang menempel di kepalanya.

“Masih belum kenal?”

“LO YANG SEMALAM KAN?” tanya Althaia berteriak. Ia berkacak pinggang seraya menatap laki-laki di hadapannya dengan pandangan seakan-akan ingin membunuh.

“Iya, gue Max.”

“Mau apa Lo? Gak puas lihat gue dihukum karena pulang terlambat, dan itu semua gara-gara Lo!”

Bukannya tersinggung, Max justru menikmati wajah marah milik Althaia yang terlihat menggemaskan. Ia menopang dagunya dengan satu tangan seraya tersenyum simpul.

Althaia yang geram pun memukul pundak Max dengan kencang. “Dasar cowok sinting!”

Max terkekeh. “Lo lucu kalau lagi marah-marah,” ucapnya tak nyambung.

“Stres! Ngapain Lo di sini? Dan kenapa Lo bisa tahu rumah gue?”

“Mau jemput lo.”

“Maksud Lo?”

Max tak menjawab, ia menarik lengan Althaia hingga lebih mendekat ke arahnya. Ia memasangkan helm yang memang sengaja dibawanya di kepala Althaia.

“Naik!” titahnya.

“Tunggu-tunggu, gue masih gak ngerti.”

“Gue antar Lo ke sekolah, Althaia.”

“Lo tahu sekolah gue di mana?”

Max memutar bola matanya malas. “Naik atau Lo akan terlambat.”

Althaia langsung naik di jok belakang motor Max. Meskipun sedikit kesusahan karena motor Max yang tinggi, namun berkat bantuan Max ia bisa naik.

“ROK GUE TERSINGKAP!” pekik Althaia seraya menutupi pahanya yang hampir terekspos.

Max menoleh. Ia melepas jaket yang melekat di tubuhnya dan menyerahkan pada Althaia.

“Pakai! Atau mau gue terkam di sini juga.”

“Dasar mesum!” ucap Althaia kesal. Ia langsung menutup pahanya dengan jaket milik Max.

Setelah itu, Max melajukan motornya menuju sekolah Althaia terlebih dahulu. Tak ada percakapan di antara keduanya sepanjang jalan. Max yang fokus menyetir dan Althaia yang sibuk dengan pikirannya. Mengingat-ingat apakah dalam novel yang dibacanya ada tokoh Max. Seingatnya, tidak ada tokoh Max dalam novel tersebut. Lalu, bagaimana bisa ia mengenal Max?

Tak lama kemudian, motor Max berhenti di depan gerbang IHS. Althaia turun dari motor seraya melepas helm dan menyerahkannya pada Max.

“Pulangnya gue jemput lagi.”

“Gue bisa pulang sendiri.”

Max berdecak. “Gue gak menerima penolakan, sayang.”

“Sayang pala Lo.”

Tanpa mengucapkan terima kasih, Althaia langsung pergi begitu saja meninggalkan Max yang masih menatap punggung tegap Althaia yang mulai mengecil saat jarak semakin jauh.

[Hello Max]

“Tadi malam Lo pulang sama siapa? Sorry banget gue gak sadar kalau bawa Lo,” ucap Grace dengan wajah penuh rasa sesal.

“Gue pulang sendiri.”

“Aduh sumpah gue lupa! Sorry.”

“Gak apa-apa. Untung cuma Kak Athena yang tahu gue pulang malam banget.”

“Terus?”

“Ya gue dihukum, selama seminggu gue gak boleh berangkat dan pulang bareng dia.”

“Terus tadi Lo berangkat sama siapa? Naik ojek? Atau apa?”

“Bareng Max.”

Kening Grace mengkerut. “Max? Siapa itu? Apa cowok baru Lo?”

“Ngaco! Gue aja baru kenal tadi malam waktu di club.”

“Kok bisa berangkat bareng?”

Althaia mengedikkan bahunya. “Entahlah, waktu gue keluar gerbang, tiba-tiba Max udah ada di depan. Gue juga bingung dia tahu alamat rumah gue dari mana.”

“Sumpah Lo harus hati-hati.”

“Iya tahu, tapi gue rasa Max itu cowok baik-baik.”

“Kita gak bisa menilai orang dari tampangnya, kan?”

Yes I know, but I have a feeling that Max is a good guy, but we don't know the truth, hope my feelings are right.”

“Ya ya terserah Lo. Tapi ada baiknya Lo lebih berhati-hati sama orang yang gak dikenal.”

*•.¸♡ To Be Continue♡¸.•*'

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen.
Jika berkenan kalian bisa share ya. Terima kasih>.<

Continue Reading

You'll Also Like

39.1K 4.8K 10
Baca I am Their Lovers dulu! jangan lupa vote dan follow ya~ [COMPLETE] ✨✨✨✨✨✨✨✨✨ Milky Aprillina Dwi Angelina. Gadis cantik yang menjadi satu-satuny...
35.4K 4.6K 19
Pembantaian keluarga konglomerat bermarga 'Lancester' menjadi hot news headline di portal berita online beberapa minggu terakhir. 'Mengerikan' itulah...
474K 33.9K 37
Prince Nathaniel Xavier. Semua orang mengenal Prince. Sosok laki-laki yang diidam-idamkan kaum hawa karena parasnya yang tampan bak Dewa Yunani. Namu...
2.1K 176 6
[Slow Update] [Fanfiction] [HIATUS] BoBoiBoy dan Teman-teman nya diberi tugas oleh komender kokoci tuk pergi ke dunia lain untuk menyelamatkan 3 powe...