.
.
.
.
.
.
.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.30 pm saat ini, tapi bukan nya pulang Haechan malah masih sibuk mengeluarkan serpihan gelas kaca dari telapak tangan nya. Ia duduk dengan susah payah didepan minimarket yang buka 24 jam, berseberangan dengan Cafe ilichill tempat nya bekerja.
Sungguh tangan Haechan perih sekali, ditambah tangan kiri nya sangat amatir mencabut paksa kaca yang tertancap lumayan dalam. Darah terus mengucur setiap kali ia berhasil mengeluarkan satu demi satu serpihan.
Apakah Haechan sudah terlihat seperti dokter yang sedang melakukan operasi dadakan tanpa bantuan suster sekarang?
Sesekali ia mengambil nafas panjang sebelum melanjutkan aksi menyelamatkan telapak tangan nya sendiri. Bibir Haechan bahkan sampai berdarah saking kencangnya ia gigit agar tidak berteriak di malam hari, ia tentu tidak mau mengganggu warga sekitar.
Setelah yakin semua serpihan kaca sudah terangkat Haechan membasuh tangan kanan nya dibawah aliran air kran lalu perlahan mengeringkan nya. Ia kembali meringis ngilu saat melihat telapak tangan yang bolong di beberapa bagian karena tertusuk terlalu dalam.
Haechan geli melihatnya.
Saat sudah lumayan kering Haechan langsung meratakan beberapa tetes obat merah yang tadi diberikan oleh Ryujin pada nya. Rasa perih semakin bertambah akibat obat yang meresap di antara daging-daging telapak tangan. Haechan juga tidak lupa meniup pelan luka itu, mata nya bahkan sudah berkaca-kaca sekarang.
Masuk ke langkah terakhir yaitu membalut luka nya dengan kassa steril lalu perban. Tapi bahkan Haechan tidak tahu cara memakai kedua benda itu.
Akhirnya ia lilitkan asal gulungan itu ke telapak tangan kanan nya. Yang terpenting adalah menutupi luka agar tidak terinfeksi kan?
Setelah itu ia membersihkan darah yang mulai mengering diatas meja dengan tissue ukuran kecil yang sudah di beli.
Haechan menghela nafas panjang, hari Minggu adalah hari terberat menurut nya. Karena di hari itu Haechan harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengumpulkan uang.
Coba saja cari di kamus Seo Haechan apakah ada kata istirahat di akhir pekan? Tentu tidak.
Oke Haechan sangat lapar, perut nya baru ia isi dengan roti murahan dan sebotol air mineral tadi siang. Setelah itu tidak ada lagi makanan atau minuman apapun yang masuk ke mulut nya.
Tidak ada pilihan lain. Haechan harus menahan rasa lapar walau cacing cacing di perut terus demo untuk segera diberi asupan.
Ia sedang memikirkan alasan apa yang akan ia buat agar teman-teman sekelas tidak khawatir melihat balutan tangan Haechan besok pagi. Apa dia harus bilang jika tangan nya di gigit anjing rabies? Apa alasan itu tak apa?
Pasti nya tangan yang terluka akan menghambat Haechan melakukan pekerjaan ataupun bersekolah. Luka nya terlihat parah dan lihat saja, tangan kanan nya tidak bisa bergerak dengan bebas.
Haechan tentu saja kesal pada diri sendiri! Kenapa pula tadi ia bisa ceroboh menumpukan badan nya pada satu tangan, padahal jelas ada banyak pecahan kaca gelas di lantai.
Saat sedang merutuki perbuatan nya sendiri, mata bulat nya tidak sengaja melihat toko ice cream yang sudah tutup. Ia tersenyum mengingat wajah lucu balita yang ditemui nya kemarin.
Apa kabar balita itu? Apa dia masih mengingat Haechan? Atau malah sebalik nya? Dia pasti sangat lega karena sudah bertemu dengan daddy nya kan?
Haechan memutuskan pulang ke kost untuk beristirahat. Dan tolong doakan semoga saja tidak ada pr yang harus diserahkan di hari Senin besok.
______
Saat Haechan sudah sampai depan kost, ia memarkirkan dulu sepeda butut milik nya di depan kamar yang memang berada di lantai satu. Setelah itu ia langsung memasuki kamar sempit yang hanya berisi satu kasur lantai, lemari plastik, dan meja kecil di pojok ruangan.
Kost khusus putra yang Haechan tempati selama hampir dua tahun ini memang tergolong kost tipe A, yaitu yang paling murah di antara tipe kost lain nya. Harga sewa nya hanya Rp. 850.000 per bulan.
Fasilitas yang disediakan hanya kamar untuk tidur berukuran 2×2, 10 kamar mandi untuk 30 kamar kost yang disewakan, dapur umum untuk semua anak kost yang ingin memasak tapi tentu harus punya bahan sendiri. Kalau masalah mencuci baju.. tidak ada mesin cuci disini, anak kost akan mencuci menggunakan tangan atau ada juga beberapa orang yang memilih loundry.
Setelah menghitung uang hasil kerja yang Haechan dapat kan hari ini, ia memasukkan nya ke dalam celengan yang di buat asal-asalan. Lalu ia terpaksa mandi dengan mengerahkan banyak effort karena badan nya sudah lengket sekali. Haechan hanya bisa mengandalkan tangan kiri karena tangan tangan kanan nya tidak banyak membantu.
Sangat merepotkan!
Saat berjalan di lorong kost Haechan bisa melihat ada beberapa orang yang masih mengobrol di depan kamar. Ia memang hanya akrab dengan beberapa anak kost, teman nya bahkan masih bisa dihitung dengan jari.
Setelah selesai dengan acara mandi nya, Haechan masuk ke kamar, tidak lupa mengunci pintu. Lalu ia menjadwal serta melihat apakah ada pr yang harus ia kerjakan malam ini.
Dan sial ternyata ada.
"Kenapa harus ada prrr?! Si anjing jancok lah!"
Pr mengerjakan soal fisika 20 uraian yang diberikan ibu Krystal dari minggu lalu belum Haechan kerjakan. Ia harus mengerjakan nya sendiri jika ingin menjadi anak pintar yang bisa sukses di kemudian hari.
Saat ini Haechan tidak bisa mengerjakan pr sambil tengkurap di lantai seperti biasa nya karena area pinggang dan perut nya yang masih terasa sangat nyeri. Tadi saat Haechan mandi bagian perut nya yang terkena luka bakar memang membekas bertumpuk dengan memar karena tendangan dari Garam.
Ia hanya bisa duduk bersila sembari mengerjakan pr nya dengan kepala tertunduk. Tolong bantu Haechan, ia sedikit kesulitan menulis dengan tangan kiri karena tidak terbiasa.
"Okee mari belajar biar ngga goblok-goblok banget"
Kenapa ia memilih mengerjakan pr dilantai daripada di kasur? itu karena jika Haechan sudah berada di area kasur ia sedikit demi sedikit akan mengantuk dan melupakan pr nya.
"Anying ini soal apaan cok? Ribet amat dah"
"Ni lagi manja bat jadi soal, kerjain diri sendiri lah, harus mandiri!!"
Karena otak Haechan tidak sanggup mencerna soal hitung menghitung, akhir nya ia memilih membuka kalkulator di handphone nya lalu mengalikan, membagi, menambah, mengurangi semua angka. Setelah itu Haechan akan memilih jawaban paling dekat dengan angka yang ia peroleh dari kalkulator.
Bodo amat salah.
Yang penting ada effort.
Setelah berjam jam berfikir untuk mengarang jawaban Haechan mulai merasa mengantuk. Ia usahakan tetap terjaga demi tidak mengecewakan bu Krystal.
Tapi bukan Haechan namanya jika tidak tertidur saat mengerjakan pr. Bukti nya sekarang ia sudah meringkuk di lantai dengan buku berserakan di sekitar nya, padahal ia baru mengerjakan 8 soal.
_______
.
.
.
.
.
.
Haechan terlonjak kaget setiap kali alarm nya berbunyi dengan suara yang keras. Lagu berjudul 90's Love itu adalah lagu yang dinyanyikan oleh boyband kesukaan nya. Haechan juga mempunyai bias yang bernama Dongsookie.
Ia segera bangkit dari posisi tidur meringkuk dan mematikan alarm. Leher dan tenggorokan nya terasa sakit, apa itu efek karena dicekik Jackson kemarin? Ia rasa tidak. Mungkin itu karena posisi tidur nya yang tidak enak.
Jam di handphone menunjukkan pukul 04.30 pagi. Haechan langsung mengambil handuk lalu berjalan gontai ke arah kamar mandi yang berjajar di sudut kost ini. Ia sengaja tidak mandi sehabis mengantar susu karena pasti pada jam-jam itu kamar mandi akan penuh.
Setelah Haechan selesai dengan acara mandi yang terasa sangat menyusahkan, ia membereskan buku-buku di lantai dan memasukkan nya ke dalam tas. Sedikit membersihkan kamar yang sebenarnya selalu tertata rapi sebelum berangkat ke pabrik pengolahan susu.
Ini hari Senin, yang artinya Haechan tidak boleh dan tidak mau sampai telat karena ada apel pagi. Hukuman jika telat atau tidak mengikuti apel pagi adalah memilih antara membersihkan lapangan sekolah, membersihkan gudang sekolah, membersihkan seluruh kamar mandi dari lantai satu sampai empat atau yang paling Haechan hindari adalah menghadap pak Jaehyun sang kepala sekolah sekaligus BK dan mendengarkan ocehan tidak jelas nya.
Selama Haechan bersekolah di Kwangya JHS Doyoung dan Taeil lah yang membiayai segala kebutuhan sekolah. Maka dari itu ia sebisa mungkin harus mengurangi terlambat sekolah ataupun bolos pelajaran.
Tapi sepertinya tidak akan bisa, melanggar peraturan adalah hobi nya.
Saat Haechan sampai di depan ruangan nya bersama Seungcheol dan Jackson, kedua orang itu rupanya sudah ingin berangkat mengantar botol botol susu.
"Pagi kak!" Haechan menyunggingkan senyum manis pada kedua rekan kerja nya.
"Ck ga usah senyum, lo pikir bagus?" Seungcheol menyenggol kasar bahu Haechan saat berjalan keluar ruangan.
Apa dia tidak di ijinkan untuk tersenyum disini?! Padahal Haechan hanya bermaksud menyapa.
Jackson mengikuti langkah Seungcheol keluar ruangan, ia sempatkan berdiri menjulang di hadapan Haechan. Lalu dengan rasa tidak bersalah Jackson menoyor kepala Haechan hingga terbentur pintu lumayan keras.
"Tangan lo?" tanya Jackson.
Haechan memijit kepala nya yang pusing karena terbentur pintu "Oh? ini? digigit anjing rabies kak"
Jackson tersenyum miring "Kenapa ga sampe buntung tuh tangan?" ucap Jackson sarkas sebelum berjalan meninggalkan Haechan.
Si manis terdiam sejenak lalu mengedikkan bahu. Mungkin niat Jackson hanya bercanda saja, tidak perlu dimasukkan ke hati.
Pria bermarga Seo mulai memasukkan 20 botol susu yang ditinggal Jackson dan Seungcheol ke keranjang lalu segera bergegas pergi. Ia kembali mengayuh sepeda nya di kawasan kompleks Wayvizen dengan senyum mengembang.
Banyak hujatan kembali ia dapat. Dari mulai keadaan miskin nya saat ini, keluarga yang tidak ada disisi nya, tubuh nya yang kata orang terlalu berisi, juga kulit tan nya.
Ia juga mendapat bonus beberapa tamparan keras di pipi kanan maupun pipi kiri nya. Sungguh Haechan tidak tahu apa salah nya sampai ia diperlakukan seperti itu oleh orang yang tidak Haechan kenal.
Hati nya sakit saat mendengar cacian keluar dari mulut orang yang sudah dengan susah payah Haechan antarkan susu. Dan bodohnya ia hanya akan menunduk saat mendapatkan perlakuan seperti itu.
Haechan disekolah, di kost, dan saat bekerja adalah sosok yang berbeda. Ia akan menunjukkan sifat bar-bar nya dihadapan orang terdekat. Tapi jika dengan orang asing, otak Haechan akan dengan susah payah berfikir positif jika orang itu adalah sosok yang baik.
Walaupun sebenarnya tidak.
Haechan berusaha tidak memasukkan cacian orang-orang ke hati, seperti perkataan Jackson yang hanya ia anggap sebagai lelucon. Meskipun dirinya tidak terhibur dengan lelucon itu.
Haechan selesai mengantar botol botol susu sekitar jam 06.15, ia bergegas kembali ke pabrik pengolahan susu untuk bertemu boss nya dan menerima gaji hari ini.
Pulang ke kost untuk mengganti baju dengan seragam sekolah, tak lupa memakai fondation make up murahan hanya untuk menutupi lebam dan luka di wajah nya. Lalu bergegas meraih tas selempang, memakai sepatu dan berangkat sebelum dirinya terlambat.
_______
𝙁𝙡𝙤𝙬𝙢𝙖𝙘𝙮.