Don't You Remember (Completed)

By hyeonwoo0916

568K 69.4K 6.8K

Ini tentang kisah hidupku yang berubah seketika setelah bertemu dengan dia GXG STORY *HANYA CERITA FIKSI MOHO... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15 (Masa Lalu Agne)
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49 (End)
Ekstra Part
Ekstra Part 2
Bonus
Season 2 - 1
Season 2 - 2
Season 2 - 3
Cast
Season 2 - 4 (17++)
Season 2 - 5
Season 2 - 6
Season 2 - 7
Season 2 - 8
Season 2 - 9
Season 2 - 10
Season 2 - 11
Season 2 - 12
Season 2 - 13
Season 2 - 14
Season 2 - 15
Season 2 - 16
Season 2 - 17
Season 2 - 18
Season 2 - 19
Season 2 - 21
Season 2 - 22
Season 2 - 24
Season 2 - 25
Season 2- 26
Season 2 - 27
Season 2 - 28
Season 2 - 29
Season 2 - 30
Season 2 - 31
Season 2 - 32
Season 2 - 33
Season 2 - 34
Season 2 - 35
Season 2 - 36
Season 2 - 37
Season 2 - 38
Season 2 - 39
Season 2 - 40 (END)
Bonus (Author Pov)

Season 2 - 20

5K 740 81
By hyeonwoo0916

Ku hentikan mobilku didepan pintu gerbang sekolah David dan kusandarkan punggungku di jok mobilku, kulirik jam tanganku yang sudah menunjukan pukul 2 siang

Tok tok tok

Aku menoleh kesamping dan kulihat kak Aera berdiri di samping mobilku

Aku keluar dari mobil dan melihat kak Aera yang sedang menatapku dengan sayu "aku mau kita bicara Nanda"

Aku menggeleng pelan "tidak ada yang perlu kita bicarakan kak, aku tidak mau ada yang salah paham"

"Siapa? Kana? Sudah berulang kali aku dan dia tidak...."

"Bukan Kana, tapi Tasya....aku gak mau Tasya salah paham"

"Tasya? Kalian berken...."

Aku mengangguk mantap "ya, aku berkencan dengan Tasya, tolong jangan menemui ku lagi, dan tolong kakak sadar posisi kakak, kita sudah tidak ada hubungan lagi"

"Nanda...."

"Papa...."

Aku segera membuka pintu untuk David dan David langsung masuk kedalam mobilku, kututup pintu mobil dan aku menunduk kearah kak Aera, aku terdiam melihat pergelangan kak Aera yang terdapat luka goresan yang cukup dalam

"Selamat siang, dan jaga kesehatan kakak, permisi"

"Nanda, tunggu...."

Aku masuk kedalam mobilku dan melajukan mobilku dengan kecepatan sedang menuju jalan raya, kulirik David yang sedang melihat kearah spion mobilku

"Kenapa tante Aera nemuin papa lagi?"

"Tante Aera gak nemuin papa, kamu lupa kalau kamu dan Johan satu sekolah? Paling tante Aera jemput Johan"

David mengangguk-angguk "pa...kemarin siang pas tante Tasya jemput aku tuh tante Tasya ngajak aku makan siang di rumahnya dan aku juga ketemu sama orangtua tante Tasya"

Deg

"Orangtua tante Tasya tuh baik banget sama David, mereka pengen ketemu papa, papa mau kan ketemu sama orangtua tante Tasya?"

Ketemu aku? Untuk apa?

"Iya , lain kali nanti papa ketemu sama orangtua tante Tasya"

Ku parkir kan mobilku di halaman rumahku "ganti baju, cuci muka , makan terus tidur siang, mengerti?"

"Iya pa, ngerti"

David turun dari mobil dan masuk kedalam rumah, sedangkan aku masih melepaskan sabuk pengamanku

Drrrtttt

Ku rogoh ponselku dari saku kemejaku dan kulihat nama Tasya di layar ponselku

"Hallo"

"Hallo kak, kakak dimana?"

"Di rumah, habis jemput David", sahutku sambil keluar dari dalam mobilku

"Udah makan?"

"Belum, tapi nanti aku makan, kamu udah makan?"

"Udah barusan, malam ini kakak sibuk gak?*

"Gak sih, masak aku benerin mobil malam-malam sih? Nanti gak kelihatan dong, emang nga kenapa?"

"Papa sama mama mau ketemu kakak, mumpung mereka lagi di Indonesia, nanti malam kakak bisa?"

Deg

Kenapa mendadak sekali? Tapi kalau aku menolak sama saja aku gak cepet move on dari kak Aera

"Kalau kakak gak bisa, nanti aku...."

"Aku bisa kok, ketemu dimana?"

"Di rumah aku kak, sekalian kita makan malam bareng"

"Baik"

"Okey.... nanti malam aku jemput kakak"

"Aku bisa naik mob..."

"Udah biar aku aja yang jemput kakak"

"Iya deh iya"

"Ya udah, aku lanjut kerja lagi, kakak semangat ya kerjanya"

"Iya, kamu juga semangat, jangan capek-capek"

"Love you more"

"Love you too"

Klik

Kutarik nafasku dalam-dalam sambil memasukan ponselku kedalam saku kemejaku lagi

Oke Nanda....sekarang kamu harus berendam supaya tubuhmu wangi kembang 7 rupa

******

Aku berdiri di depan rumahku dengan David disamping ku, malam ini aku memakai kemeja putih pendek dan celana kain, rambutku juga sudah rapi setelah memakai minyak rambut

Kulihat David juga sama seperti ku, lebih terlihat rapi. Sebenarnya David udah terbiasa rapi, mungkin aku kelihatan aneh malam ini karena aku terlihat rapi padahal biasanya aku berantakan banget

Aku terdiam melihat mobil Alphard berwarna putih berhenti dihalaman rumahku, kulihat Tasya turun dari mobil menggunakan pakaian blouse pendek dan rok kain pendek berwarna hitam, rambutnya ia gerai hingga menutupi punggungnya

Tasya tersenyum manis kearahku saat aku berjalan kearahnya sambil menggandeng tangan David

Tasya berkedip pelan saat melihat ku dan tiba-tiba entah kenapa aku merasa gugup jika di tatap intens seperti ini

"Tante, ayo berangkat"

"Ah iya",sahut Tasya

Kami masuk kedalam mobil Tasya dan David duduk di pangkuan Tasya, aku semakin gugup saat Tasya berkali-kali melirik kearahku

Tuh kan bener.... penampilan ku pasti aneh banget

"Tante..."

"Iya sayang, kenapa hum?"

"Ikan cupang yang kita beli masih ada kan?"

Ikan cupang? Yang mereka beli?

Tasya tersenyum manis dan membelai rambut David "masih sayang, ikan cupangnya ada di kamar tante"

Dahiku mengernyit saat mobil ini memasuki sebuah pintu gerbang yang tinggi dan kokoh lalu pintu gerbang tersebut menutup sendiri dengan otomatis

Bibirku terbungkam rapat melihat rumah Tasya yang terkesan sangat mewah, apalagi pilar-pilar besar dengan gaya Roma yang membuatku tambah minder

"Kita sudah sampai nona",ucap sopir

"Yul kak turun"

Aku ikut turun dari mobil saat Tasya turun duluan, aku kini menatap sekeliling ku, aku bisa melihat batu alam yang menempel dipermukaan pilar, sebagian dinding dan dekorasi di taman

"Selamat datang"

Aku menoleh kedepan dan kulihat seorang pria bersama perempuan setengah baya tersenyum ramah kearahku, dahiku mengernyit ketika David langsung menyalami mereka sedangkan aku masih berdiri kaku disini

"Kak, perkenalkan ini kedua orangtuaku, dan pa...ma, dia kak Nanda"

Aku membungkuk pelan "nama saya Nanda Rakhasadrina om dan tante"

Kurasakan tepukan hangat di pundakku "saya Jensen, panggil saja papa"

"Panggil saya dengan sebutan mama saja ya"

Kepalaku sedikit mendongak dan aku tersenyum gugup saat melihat kedua orangtua Tasya tersenyum ramah kearahku

"Yuk masuk",ajak papa Tasya sambil merangkul pundakku sedangkan mama Tasya menggandeng tangan David

Tuhan....kenapa aku bisa segugup ini?

Setelah makan malam, kami duduk di ruang keluarga, kulirik David yang sedang menggambar bersama Tasya dan mama Tasya di atas karpet berbulu

"Ekhem Nanda....bisa kita bicara sebentar?"

Aku menoleh kearah papa Tasya dan mengangguk pelan, papa Tasya berdiri dan berjalan terlebih dulu sedangkan aku mengikuti nya dari belakang

Papa Tasya duduk di sebuah kursi di pinggir taman dan kolam renang, dahiku mengernyit ketika seorang pelayan membawakan papan catur lalu meletakannya diatas meja

Pelayan itu pergi dan papa Tasya kini menatapku dengan lekat

"Saya dengar, kamu dan Tasya sudah berpacaran"

Aku mengangguk pelan "be-nar om"

"Panggil saja papa"

"Baik pa"

Papa Tasya tersenyum tipis "Tasya adalah putri kesayangan kami satu-satunya, dan sejujurnya kami kecewa dengannya saat 11 tahun yang lalu dia mengatakan bahwa dia menyukaimu"

Deg

"Awalnya saya pikir perasaannya padamu itu hanya sesaat jadi saya membiarkannya asalkan dia tidak mengabaikan prestasinya"

"Saya tidak menyalahkanmu karena Tasya mencintai mu, saya juga tidak menyalakan diri saya atau istri saya sendiri karena Tasya mencintai mu, mungkin orang tua lain akan menganggap diri mereka gagal mendidik anak karena anak mereka menyimpang tapi bagi saya.... anak saya mau menyimpang atau tidak itu Tasya tetap menjadi anak kesayangan saya, cinta bisa datang kapan saja, dimanapun dan dalam kondisi apapun"

"Saya hanya ingin melihat anak kesayangan saya bahagia"

Kudengar papa Tasya menghela nafas pelan "saya tidak pernah melihatnya sebahagia itu saat dia menceritakan semua tentangmu pada kami, dia bilang kamu orangnya sangat baik sama semua orang, suka memberi makan kucing liar, rela masuk got demi menyelamatkan kucing, suka membantu orang-orang yang kesusahan"

"Namun tiba-tiba dia diam selama beberapa hari saat dia mengetahui bahwa kamu berpacaran dengan kakak kelasmu"

Aku hanya bisa menunduk dalam "ma-af, saya...."

"Jangan meminta maaf, kamu tidak salah, karena Tasya sendiri juga tidak berani mendekati mu saat dia masih kelas 1 bukan? Jadi semua ini bukan salahmu, anggab saja takdir memang berjalan seperti itu"

"Saya menyuruhnya untuk melupakan mu, awalnya dia mencoba bahkan dia mengikuti les apapun demi menyibukkan diri supaya dia bisa melupakan mu tapi dia tetap tidak bisa melupakan mu, dan saya menyuruhnya untuk mendekatimu dengan perlahan ,toh kamu dan kekasihmu itu masih sebatas berpacaran, bukan pernikahan"

"Tapi maaf kalau selama ini saya sudah mengawasi mu selama 11 tahun terakhir karena saya tidak mau putri saya jatuh cinta pada orang yang salah"

Aku mengangguk pelan dan papa Tasya tersenyum tipis "Tasya benar....kamu orang baik bahkan kamu masih bisa menjadi orang baik padahal kamu memiliki masalah keluarga yang sulit dan rumit"

"Aku merestuimu Nanda, tolong jangan sakiti hati putri saya karena putri saya adalah harta yang paling berharga untuk saya dan istri saya"

Aku mengangguk mantap dan papa Tasya tersenyum manis "dulu kamu juara catur bukan saat kamu masih kuliah di Seoul?"

Bagaimana papa Tasya bisa tau? Ah benar....dia mengikuti ku selama 11 tahun terakhir, jelas saja dia tahu

"Mari bermain catur, jika aku yang menang maka kamu harus belajar dengan Tasya untuk mengelola perusahaan ku tapi jika kamu yang menang, maka aku akan membiayai seluruh biaya pernikahan kalian"

Deg

Pernikahan?

"Om, ummm....maksudnya papa ingin saya menikah dengan Tasya?"

Papa Tasya mengangguk pelan dan menatapku dengan lekat "tentu saja saya ingin kamu menikah dengan Tasya, lalu Tasya melahirkan anak untuk memberi kami cucu"

"Melahirkan anak? Tapi saya tidak punya..."

Kudengar papa Tasya tertawa pelan "hahahaha Nanda... teknologi sekarang sangat maju, kalian bisa mengajukan program bayi tabung, jadi kamu tenang saja"

Aku ikut manata bidak catur di atas papan catur dan papa Tasya memulai menggerakan bidak caturnya terlebih dulu

Kedua mata ku fokus saat papa Tasya mulai melakukan trik bermain catur nya

"Apa putri saya cantik?"

Aku hanya tersenyum tipis dan menggerakan bidak caturku "saya tidak pernah melihat dari segi fisiknya pa, yang saya lihat itu kenyamanan dan hati nya"

"Saya setuju, cantik tidak menjamin keawetan dalam sebuah hubungan, Celine Evangelista cantik banget aja bisa cerai sama Stefan William"

Sebentar....kenapa topiknya tiba-tiba berubah menjadi topik gosip?

"Papa...."

Kepalaku mendongak dan melihat Tasya merangkul leher papanya dari belakang "ngapain kalian main catur malam-malam begini?"

"Papa kan pengen tahu kehebatan calon kamu saat bermain catur, oh ya...David kemana?"

"Lagi tidur di kelonin mama dikamarku"

Tidur? Di kelonin mamanya Tasya? Oh Tuhan.... kenapa mereka bisa cepat sekali menjadi sangat dekat

Tasya duduk di antara kami dan melihat kearah papan catur lalu mengikat tinggi rambut panjangnya "papa pasti bakalan kalah sama kak Nanda"

"Tasya....jadi kamu lebih dukung Nanda daripada papa?"

Tasya menggeleng "bukan mendukung tapi realitanya papa memang sudah kalah sama kak Nanda, coba lihat papan catur nya deh....papa udah di skak mat sama kak Nanda"

Aku hanya tersenyum tipis saat melihat reaksi tidak percaya papa Tasya saat dia sudah kalah bermain catur

"Kok kalah sih? Kita tanding ulang ya Nanda"

Aku mengangguk pelan "baik"

Tasya menghela nafas pelan saat kami menata bidak catur kami lagi "udahlah pa, papa bakalan kalah sama kak Nanda"

Papa Tasya mencubit pipi Tasya dengan gemas "ughhhh anakku ini astaga"

Aku hanya tersenyum tipis saat melihat Tasya ikut mencubit kedua pipi papanya, alhasil mereka saling mencubit pipi mereka satu sama lain

"Aaww sakit sayang, pipi papa sakit"

"Bodo amat, papa yang mulai"

Papa Tasya kini menatapku "kamu jangan mau menikah sama Tasya ya Nanda, Tasya saja suka kdrt papanya pasti dia bakalan kdrt sama kamu"

"Papa....sstttt"

"Aduh-aduh ampun"

Papa Tasya sontak berdiri dan lari dari Tasya saat Tasya mencubit pinggang papanya, aku hanya terdiam melihat papa Tasya menghindari Tasya saat Tasya hendak mencubit papanya lagi

Kenapa keluargaku tidak seperti keluarga mereka?

Voted?
Komen?

Continue Reading

You'll Also Like

72.5K 5.5K 36
Aria, seorang gadis SMA yang hanya ingin berteman dengan semua murid di kelasnya, harus menyadari kenyataan ia tidak lebih dari sekadar murid yang di...
4.8K 1.1K 21
Dia kelaparan, kedinginan, tanpa seorangpun di sisinya. Dia Chris---pemuda 24 tahun yang kehilangan segalanya kecuali nyawa dan sehelai baju yang mel...
203K 15.8K 38
Bagaimana jika kalian tiba-tiba di titipi cewek yang lagi mabuk?, Jelas kebingungan kan mana ga kenal sama ni cewek. Ya itulah yang di alami El si K...
49.1K 4.2K 21
"Apapun yang menyangkut kamu, tidak ada kata tidak" -Valya "Val ayuk kesini". "Iyaa". "Val makan ini yaaa". "Pesen aja". "Val punya kamu rasanya enak...