Please, Don't be Jealous! (Bi)

נכתב על ידי xxidya

13.6K 1.8K 41

"Dream Lover's" adalah sebuah novel fiksi yang Sisi buat-buat ada, jadi jangan berusaha untuk mencarinya (kal... עוד

WAJIB BACA!
Prolog
AVI
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4+
Bab 5
Bab 6+
Bab 8+
Bab 9
Bab 10
Bab 11+
Bab 12+
Bab 13
Bab 14

Bab 7

721 100 1
נכתב על ידי xxidya

"Dream Lover's" bercerita mengenai perjalanan sang tokoh utama wanita—Ruan Zu untuk mengejar kekasih impian nya. Namun dalam perkenalan tokoh yang penulis sendiri beritahu, disana sudah tertera bahwa protagonis—Su Liheng yang akan menjadi pria yang harus digapai oleh Ruan Zu.

Lin Yu awalnya tidak terlalu suka dengan buku feminin seperti ini, dia hanya tertarik untuk membaca persaingan para penjahat dan protagonis untuk kejayaan mereka sendiri. Selain karena Ruan Zu hanya karakter yang mudah di tindas, cerita sebenarnya adalah tentang adu ketampanan, adu kepribadian, adu kesuksesan, dan lain-lain yang membuat para pembaca wanita terlalu bingung untuk memilih siapa pria favorit mereka.

Ada sekitar lima pria tampan dengan kesuksesan yang mengesankan sebagai pilihan, selain Gu Sichi sang karakter jahat nomor 1, ada juga karakter jahat nomor 2 dalam novel bernama Wang Cai. Berbeda dari Gu Sichi yang berperut hitam, Wang Cai memiliki daya tarik liar seorang hooligan yang sulit di kendalikan. Disamping itu, Su Liheng sang protagonis tentu saja orang yang paling sempurna, 2 pria yang lainnya adalah teman-teman dari pihak protagonis sendiri yaitu Pei Zhaobai sang jenderal dengan kepribadian tegas dan Chen Jiran sang dokter muda yang memiliki kepribadian paling lembut dari keempatnya.

Lima diantaranya hanya 2 orang yang berakhir mati di tangan Su Liheng yaitu Gu Sichi dan Wang Cai, sementara 2 lainnya yang berpihak pada protagonis hidup dengan diri mereka sendiri sambil merelakan cintanya. Hal ini jelas menimbulkan konflik panas diantara fans para suami yang tidak memiliki akhir baik.

Lin Sichi: "Kakak, kau melamun lagi."

Lin Yu yang sebelumnya mengerjakan beberapa catatan di meja dan berpikir tersadar kembali karena sentuhan Lin Sichi di tangan nya. Pemuda itu menepuk lembut tangan Lin Sichi yang memegang punggung tangan kirinya dan berdiri. "Hari ini aku akan pergi untuk membelimu barang-barang."

Sudah tiga bulan Lin Sichi resmi tinggal di tempatnya, Lin Yu juga telah mendapatkan persetujuan surat adopsi. Pada awalnya pemuda itu sedikit bingung dengan apa yang harus dijadikan alasan saat Kakeknya mengetahui soal ini, namun sampai detik ini sang Kakek belum muncul sama sekali.

Bahkan Lin Yu berpikir bila mungkin Kakek dari pemilik sebelumnya tidak terlalu dekat, itu lebih bagus jika benar. Jadi Lin Yu dapat melakukan apapun tanpa terhalang sama sekali.

Lin Sichi tiba-tiba ikut berdiri: "Aku akan mengikutimu."

Lin Yu sedikit mengernyit, "Kau harus menyelesaikan pekerjaan rumahmu hari ini. Jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa langsung menghubungiku."

Lin Sichi merapikan buku-buku nya di bawah meja belajar dan membalas lebih tegas: "Aku akan ikut."

Lin Yu: "...." Leluhur kecil ini...

Berpikir bahwa sudah lebih dari dua setengah bulan Lin Sichi di sibukkan dengan les privat yang di atur Lin Yu dan tak pernah keluar untuk menghirup udara segar, Lin Yu akhirnya membiarkannya.

Dalam perawatan para pelayan yang teliti selama tiga bulan, sosok kecil dan kurus Lin Sichi dari sebelumnya kini sudah lebih berisi, kulitnya yang kuning karena kekurangan gizi pun mulai berubah menjadi lebih putih dan cerah. Dibalut dengan pakaian bersih dan cantik, penampilan nya jadi tampak seperti Pangeran kecil yang sopan dan lembut.

Jika Lin Sichi menghilangkan raut serius dari wajahnya, akan lebih lucu lagi.

Dalam perjalanan menuju toko alat tulis, Lin Sichi bertanya: "Apa yang akan diberikan Kakak kalau aku mampu menghafal materi dasar dan bisa bersekolah di bulan depan?"

Lin Yu yang mulai mengambil troli sedikit tertawa: "Kau bahkan sudah berpikir ingin mendapatkan hadiah dariku?" apakah semua anak kecil selalu berpikiran seperti ini? Sepertinya iya.

Lin Sichi menatapnya: "Kau tidak mau memberiku?"

Lin Yu diam-diam tersenyum: "Aku bisa memberikan nya, kau beritahu apa yang kau inginkan, dan aku akan memberikan mu saat itu."

Lin Sichi: "Kakak yang harus memikirkan nya."

Lin Yu: "Ah?"

Lin Sichi: "Hadiah yang kau pilih sendiri. Jika aku yang memilihnya, itu bukan lagi hadiah."

Lin Yu akhirnya menyadari hal-hal. "Baiklah. Aku berjanji."

Akhirnya wajah kecil Lin Sichi menampakkan senyum yang mempesona. Itu terlihat lucu dan menggemaskan, membuat hati imut Lin Yu tidak tahan. Jika dia tahu hal seperti ini akan membuat anak kecil itu merespon nya dengan seperti itu, Lin Yu akan rela memberikan nya hadiah setiap hari.

Keduanya dengan gembira memilih buku-buku yang diperlukan untuk Lin Sichi. Selama hampir dua jam mereka berkeliling, sebelum akhirnya keluar untuk makan siang bersama. Pada sore hari, mereka baru memutuskan pulang setelah puas bermain-main sebentar.

Lin Sichi yang memegang cup eskrim disatu sisi melihat bahwa Lin Yu kembali melamun saat memandang jendela mobil, ia hendak memanggilnya, namun suara dari pemuda itu terdengar lebih dulu. "Paman Fei, kau bisa menghentikan mobilnya di dekat sana."

Paman Fei merasa deja vu, tentu tidak setuju: "Tuan Muda, ini akan larut sebentar lagi."

Lin Yu: "Tidak lama. Aku ingin membeli sesuatu."

Lin Sichi memandang Lin Yu yang terus memaksa Paman Fei untuk memberhentikkan mobil, dimana membuat tatapan bersemangat dari sebelumnya perlahan mendingin, anak kecil itu membuang cup eskrim yang baru di makan separuh di tempat sampah yang tersedia di dalam mobil, lalu memasang senyum yang tidak sampai ke matanya, berbicara pada Lin Yu: "Kakak, apa kau melihat hal yang menarik disana?"

Lin Yu melihat kerumunan pasar malam yang cukup ramai sejenak, sebelum menjawab tanpa menoleh: "Ya."

Senyum Lin Sichi semakin cekung: "Apa itu?"

Lin Yu: "Gulali."

Untuk beberapa alasan tatapan Lin Sichi yang sesaat aneh, berubah seketika: "Oh! Aku baru ingat, Kakak kan sangat suka makanan manis. Apa aku boleh mendapatkan nya juga?"

Lin Yu melempar senyum tanpa sadar padanya, mengelus puncak kepala anak serigala itu. Tidak tahu bahwa sebelumnya dia nyaris di terkam: "Tentu saja. Apa kau pernah bermain di pasar malam sebelumnya? Ingin bermain?"

Paman Fei: "...." Bagaimana janjimu yang katanya takkan lama hah?! Kau masih mau bermain lagi?!

Lin Sichi tentu saja melihat raut tak berdaya dari orang tua yang menyetir, dia membalas senyum Lin Yu dengan ceria: "Tidak. Aku hanya ingin gulali. Disana terlalu ramai."

Lin Yu tidak berusaha memaksanya, sementara Paman Fei menarik napas lega diam-diam. Setidaknya anak kecil itu masuk akal. Saat mobil di parkir ke samping, Lin Yu dan Lin Sichi keluar bersama untuk membeli gulali mereka sendiri. Sambil menunggu, keduanya mengobrol sedikit.

Beberapa orang tua bersama anak, dan para pasangan yang melihat Lin Yu dan Lin Sichi harus melihatnya dua sampai tiga kali sebelum puas berjalan pergi. Ketampanan pemuda dan anak kecil itu memang cukup mencolok, jadi orang-orang sangat suka melihatnya lebih lama.

Ketika pesanan mereka berdua selesai dibuat, suara gaduh dari sebrang segera menyita perhatian semua orang. Mata anggun Lin Yu diam-diam berkilat setelah melihat salah satu sosok yang tiba-tiba muncul dari kerumunan.

Ada suara marah dari belakang nya yang meneriaki 'pencuri!', namun karena gerakan remaja itu yang terlalu gesit, orang-orang itu tidak dapat menghentikkan nya sama sekali. Lin Yu sejenak melihat, sebelum tiba-tiba berkata pada Paman Fei yang ikut bersama keduanya di samping: "Paman Fei, suruh beberapa bodyguard milik kita menangkap orang itu."

Paman Fei merasa agak heran, tapi dia setuju melakukan nya. Sementara itu Lin Sichi sudah tanpa sadar meremas gulali dengan tangan nya, tatapan nya saat memandang Lin Yu hampir kosong: "Kakak, mengapa kau mendadak peduli untuk menangkapnya?"

Lin Yu merasa membantu orang untuk menangkap pencuri adalah perbuatan yang sangat baik, jadi dia tidak menangkap keanehan nya sama sekali: "Sichi, dimana pun kita berada, jika kita melihat orang menderita, kita harus segera menolongnya. Apa kau tidak lihat ibu tua itu yang sangat cemas karena di curi barangnya? Karena kita mampu, tentu kita harus membantunya."

Lin Sichi: "Walaupun orang itu adalah orang yang baru saja kita kenali?"

Lin Yu menganggukkan kepalanya: "Benar. Walaupun orang itu adalah orang yang baru saja kita kenali."

Lin Sichi: "Apakah kau dulu berpikir seperti ini saat menolongku waktu itu?"

Lin Yu mau tak mau menatap kebawah pada anak kecil disisinya saat mendengar pertanyaan itu, tatapan yang dikenakan Lin Sichi kearahnya nampak terlihat sangat menuntut dan agak lebih gelap dari biasanya.

Sebelum Lin Yu dapat menjawab, para bodyguardnya sudah menangkap pencuri itu. Orang-orang segera mengelilinginya dan suara hinaan dan celaan mulai terdengar saling menyahut untuk menghakimi si pencuri.

Lin Yu buru-buru mengambil barang yang di curi pada pemilik aslinya sebelum berkata pada semua orang: "Aku akan membawa nya sekarang ke kantor polisi. Orang yang baru saja dicuri boleh ikut bersama kami untuk menjadi saksi. Apakah kalian setuju?"

Lin Yu menampilkan pemuda sopan yang tampaknya bisa dipercaya, jadi orang-orang tidak berusaha ingin memukul pencuri itu lagi. Semua masalah akhirnya diserahkan pada pihak berwajib, dan pencuri itu terhitung dari usia dan barang apa yang dicuri berakhir mendapatkan hukuman dengan di jebloskan ke penjara selama dua bulan.

Lin Sichi melihat pengaturan itu tanpa mengatakan apa-apa dan hanya terus berdiri disamping Lin Yu seraya memandang pemuda itu dalam-dalam. Setelah semua orang merasa puas, mereka satu persatu pulang dari kantor polisi hingga tersisa Lin Yu, Lin Sichi dan Paman Fei saja disana.

Lin Yu berbicara pada petugas polisi yang berjaga: "Aku ingin kau merawat pencuri sebelumnya dengan lebih baik."

Petugas polisi: "....merawat dengan lebih baik?" apa dia ingin aku memukulnya dengan baik atau benar-benar merawatnya?

Lin Sichi yang sepanjang waktu diam berkata pada Lin Yu: "Kakak, ayo pulang."

Lin Yu menatap petugas polisi untuk terakhir kalinya: "Aku akan datang lagi besok, untuk melihatnya."

Sebelum polisi bertanya tentang sesuatu, Lin Yu sudah di seret pergi oleh anak kecil yang sangat tidak sabar.

Petugas polisi: "...."

.

.

.


המשך קריאה

You'll Also Like

946K 77.5K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
78K 9.3K 30
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
6.1M 604K 96
Yang Haechan tahu dia dijodohkan dengan laki-laki lugu yang bernama Mark Jung, tapi siapa sangka ternyata dibalik cover seorang Mark lugu Jung terdap...
396K 31.8K 63
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"