EDAM (nyala api) [ TAMAT ]

By ismiichaa

2.4K 820 253

"Ayah peringatkan, jangan sampai kamu jatuh cinta dengan wanita itu. Karena wanita itu adalah korban kita nan... More

☠ { CAST 1 }
☠ { CAST 2 }
☠ { CAST 3 }
☠ { PENTING!! }
☠ { KONSEP }
☠ { PROLOG }
☠ { SATU }
☠ { DUA }
☠ { TIGA }
☠ { EMPAT }
☠ { LIMA }
☠ { ENAM }
☠ { TUJUH }
☠ { CINTA (?) }
☠ { DELAPAN }
☠ { SEMBILAN }
☠ { SEPULUH }
☠ { SEBELAS }
☠ { DUA BELAS }
☠ { TIGA BELAS }
☠ { EMPAT BELAS }
☠ { LIMA BELAS }
☠ { ENAM BELAS }
☠ { TUJUH BELAS }
☠ {I'M BACK!!}
☠ { DELAPAN BELAS }
☠ {SEMBILAN BELAS}
☠ {DUA PULUH}
☠ {DUA PULUH SATU}
☠ { DUA PULUH DUA }
☠ { DUA PULUH TIGA }
☠ { DUA PULUH EMPAT }
☠ {DUA PULUH LIMA}
☠ {DUA PULUH ENAM}
☠ {DUA PULUH TUJUH}
☠ {DUA PULUH DELAPAN}
☠ {DUA PULUH SEMBILAN}
☠ {TIGA PULUH}
☠ {TIGA PULUH SATU}
☠ {TIGA PULUH TIGA}
☠ {TIGA PULUH EMPAT}
☠ {TIGA PULUH LIMA}
☠ {TIGA PULUH ENAM}
☠ {EPILOG}
☠ NEW STORY!!!
‼️INFO‼️

☠ {TIGA PULUH DUA}

18 1 5
By ismiichaa

“Hai, kita ketemu lagi.”
Yuri dan Freya seketika menoleh kebelakang dengan bersamaan. Betapa terkejutnya mereka saat tahu siapa yang baru saja menyapanya. Siapa lagi jika bukan Felan, kakaknya Eris yang dulu mereka puji karena ketampananya.

Sementara disana Felan hanya tersenyum, yang terlihat menakutkan. Kemudian Yuri dan Freya segera membuka pintu mobil untuk cepat-cepat keluar dari sana.

“Jangan berain untuk keluar, kalau tidak mau teman kalian kenapa-napa.”
Ucap Felan dengan cepat, sehingga membuat Yuri dan Freya yang hendak membuka pintu mobil itu terurungkan. Mereka berduapun kembali ke posisi duduk seperti semula.

“Apa yang lo mau dari kita?!”
Tanya Freya seraya menatap Felan nyalang. Dalam hati Felan berkata, ‘Cukup berani juga cewe ini.’ Sementara Yuri dengan cekatan langsung mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Naya.

“Cukup turuti ucapan gue.”
Sungguh disayangkan, Ketika Yuri hendak menuliskan pesan untuk Naya, Felan melihatnya. Cowo itupun langsung merampas ponsel Yuri dengan cepat.

“Ehh, HP nya gue ambil dulu.”
Disana Yuri dan Freya langsung menatap penuh dengan kejengkelan kearah Felan.

“Kalau Naya sampai kenapa-napa, mati lo ditangan gue!”
Ucap Freya penuh dengan keberanian, membuat Felan menganggukan kepalanya.

“Oke, sekarang jalankan mobilnya.”
Setelah mendapatkan perintah dari Felan, Freya pun menurut dan segera menjalankan mobilnya.

☠☠☠

Kini Edam dan Naya sudah berada di apartemen, dan mereka tengah menunggu kedatangan abang kurir pengantar makanan. Karena Edam ingin makan burger dan pizza kali ini.

“Dam.”

“Hmm.”

“Kamu jangan kek tadi yaa.”
Ujar Naya dengan pandangan yang tak lepas dari Edam yang sedari tadi berkutik dengan ponselnya.

“Yang tadi yang mana?”
Jawab Edam tanpa menoleh sedikit pun kearah Naya.

“Yang tadi, aku aslinya pingin jalan bareng sama mereka, tapi kamunya malah kek tadi.”

“Kan sama aku bisa.”
Kali ini pandangan Edam sudah teralihkan, dari awalnya fokus ke ponsel menjadi memandang lurus mata Naya.

“Yaa kan beda…”

“Beda gimana? Kamu nggak mau jalan bareng sama aku?”

“Ck! Nggak gitu Dam, ih jangan kekanakan deh.”
Melihat gadisnya yang mulai jengkel itu membuatnya gemas. Karena tidak tahan ia pun mencium pipi Naya dengan cepat, sehingga membuat Naya melotot kaget.

“Iyaaa iyaa, sebenarnya boleh-boleh aja, tapi waktunya nggak tepat. Takutnya nanti Felan memperhatikan gerak-gerik kita.”

Sedetik kemudian suara ketukan pintu terdengar. Edam pun segera bangkit untuk membukanya. Sementara disana Naya masih mengelus pipi bekas kecupan Edam tadi. Ia benar-benar terkejut karena baru kali ini Edam mencium pipinya, meskipun sebenarnya lebih dari ini.

“Permisi, apa benar ini dengan nama Yedam?”
Tanya bapak kurir tersebut dengan kedua tangan yang memegang dua kantong plastik.

“Iya.”

“Ini pesanan anda, totalnya tiga ratus enam puluh.”
Edam pun segera mengeluarkan lembaran uang dengan nominal pas.

“Baik, uangnya pas yaa, terimakasih.”
Ucap bapak kurir tersebut, kemudian berjalan pergi.

“Udah ngelus pipinya, sekarang waktunya makan.”
Naya yang terkejut itu langsung menjauhkan tangannya dari pipinya. Kemudian beranjak dari sofa menuju meja makan.

☠☠☠

“Dah sampe…”
Ujar Felan setelah mobil yang mereka tumpangi telah sampai dihutan, tempat dimana kasti kaum jin berada.

“Lo mau mesum yaa disini??”
Tanya Yuri dengan segala pikiran absurdnya. Felan pun seketika tertawa keras mendengar pertanyaan konyol dari teman Naya yang satu ini.

“Gue nggak nafsu yaa sama kalian, sekarang tutup mata kalian, gue akan merubah pandangan kalian.”

“Maksudnya?”
tanya Freya yang tidak paham dengan perintah Felan menyuruhnya untuk menutup mata.

“Kastil kaum jin tidak bisa dilihat oleh manusia biasa, jadi gue perlu merubah pandangan kalian biar bisa lihat kastil gue.”
setelah mendengar penjelasan dari Felan, Freya yang sudah merasa tidak enak itu langsung mengode Yuri untuk keluar dari mobil.

Felan yang melihat kedua cewe itu keluar dari mobil membuatnya juga ikutan keluar dari mobil. Melihat mereka yang tengah berlari, Felan pun langsung merubah dirinya menjadi serigala dan berlari kencang mengejar dua cewe itu.

“Lebih cepat Yur, dibelakang ada serigala!!!”
Teriak Freya setelah ia melihat kebelakang untuk memastikan apakah Felan mengejarnya atau tidak. Tetapi malah melihat serigala besar berwarna abu-abu bercampur putih yang tengah mengejarnya.

Sementara Angga yang tengah duduk tenang didalam kastil tiba-tiba mendengar suara raungan serigala yang siapa lagi jika bukan sinyal dari Felan, si manusia serigala setengah jin. Dengan cepat Angga keluar dari kasti menuju suara serigala itu berada.

Setelah sampai dihutan, disana dia melihat Felan yang berwujud serigala itu tengah mengejar dua cewe, ia pun segera mengeluarkan kekuatannya untuk menghentikan dua cewe yang berusaha kabur itu. Angga mengeluarkan dua bola berwarna merah yang muncul dari kedua telapak tangannya. Kemudian ia lemparkan kearah kedua cewe itu pergi. Kedua bola itu pun dengan cepat meleset hingga menyentuh punggung Yuri dan Freya, seketika membuat mereka terkapar ditanah.

Melihat dua cewe itu terkapar ditanah, Felan pun berhenti berlari. Kemudian ia melihat Angga yang berjalan dari arah belekang.

“Lo lari apa ngesot? Masa kalah sama cewe.”
Ujar Angga seraya memukul pelan kepala serigala itu, dan langsung dibalas dengan aungan oleh serigala itu.

Angga menghampiri dua cewe yang saat ini tidak sadarkan diri diatas tanah. Ia berjongkok kemudian meletakkan telapak tangannya di kedua mata Freya. Lalu Angga melakukan hal serupa kepada Yuri. Dirasa selesai mengubah pandangan dua cewe tersebut, ia kembali berdiri.

“Lo ngapain masih jadi serigala, buruan berubah bantu gue gendong dua manusia ini.”
Setelah mendapat perintah dari Angga, hanya dalam hitungan detik tubuh Felan sudah berubah menjadi manusia biasa.

Angga menggendong Freya dipunggungnya, sementara Felan menggendong Yuri dipunggungnya. Mereka berdua pun berjalan kembali menuju kastil. Beruntung saja Angga datang tepat waktu, jika tidak rencana Felan bisa hancur seketika.

☠☠☠

Sesampainya di kastil, tepatnya diruangan yang memang biasanya kaum jin menggunakan ruangan itu untuk memakan mangsa mereka. Angga dan Felan segera menurunkan tubuh Yuri dan Freya dilantai dengan pelan-pelan.

Ditengah ruangan tersebut terdapat satu buah tiang dan Felan mengikat tubuh Yuri dan Freya ditiang itu dengan posisi saling membelakangi. Tak hanya tubuh saja yang diikat, kedua tangan mereka juga Felan ikat kebelakang.

“Siapa nama mereka?”
Tanya Angga saat Felan hampir selesai mengikat kedua tubuh cewe itu.

“Yang ini Freya, ini Yuri.”
Jawab Felan dengan menunjuk Freya dan Yuri secara bergantian. Dirasa tampar yang melilite kedua tubuh cewe tersebut sudah kencang, Felan bangkit dan berdiri disamping Angga. Ia bisa tahu nama mereka, karena ia mendengar percakapan antara Naya dan kedua temannya saat pulang sekolah tadi.

“Gimana selanjutnya?”
Tanya Felan seraya melipat kedua tangannya didepan dada, pandangannya tak pernah lepas dari dua manusia yang kini masih tidak sadarkan diri disana.

“Sesuai dengan rencana, tunggu mereka bangun baru jalankan rencana kedua.”
Jawab Angga dengan pasti, kemudian ia berjalan keluar ruangan tersebut. Kini tinggal Felan dan kedua teman Naya.

Felan pun berjalan kearah kursi yang didepannya terdapat meja dengan beberapa barang tidak berguna yang sudah diselimuti dengan debu dan sarang laba-laba.

Kini jam sudah menunjukkan hampir pukul 7 malam. Karena Felan merasa bosan menunggu kedua cewe itu bangun, ia pun merogoh sakunya dan baru menyadari bahwa ponsel Yuri masih ia bawa. Kemudian ia membuka ponsel tersebut dan menampilkan foto Yuri pada layar lockscreen.

Foto Yuri yang menggunakan luaran berwarna merah muda dengan kalung putih yang melingkari lehernya itu menambah kesan imut dimata Felan. Tetapi sedetik kemudian dia sadar, kenapa dia malah jadi tertarik dengan manusia biasa? Tidak ini tidak boleh dibiarkan, Felan pun segera menutup ponsel Yuri tersebut dan meletakkan ponsel itu diatas meja dengan posisi layar yang berada dibawah.

Selama hidup Felan sebagai manusia serigala setengah jin, ia tidak pernah menyukai wanita dari berbagai jenis mahkuk. Baik itu mahkluk jin, iblis maupun manusia biasa. Karena menurut Felan tidak ada yang menarik dimatanya. Tetapi setelah melihat foto Yuri tadi mengapa ia merasa ada sesuatu yang berbeda. Ia pun segera menggelengkan kepalanya.

☠☠☠

“Dam, udah malam nih. Aku pulang yaa.”
Ucap Naya yang saat ini tengah tiduran dipaha Edam. Mereka berdua sudah bersantai disofa sejak 2 jam yang lalu, setelah makan bersama tadi.

“Kenapa nggak tidur disini aja?”
Tanya Edam seraya mengelus lembut kepala gadisnya.

“Nggak bisa Dam, Haris nanti ngomelin aku lagi.”

“Haha, cowo itu udah kek emak-emak yaa.”

“Yaa emang dia selalu kek gitu, kadang eneg juga tapi mau bagaimana lagi hanya keluarganya yang sudah seperti keluarga ku sendiri.”

Ucap Naya panjang lebar, disana Edam hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Nasib gadisnya memang tidak jauh beda dengan dirinya sendiri. Jika Naya sudah berbicara mengenai keluarga, jujur saja ia kembali teringat saat dirinya dengan teganya membunuh ibu Naya dan memakan tubuh wanita yang tidak besalah itu.

Ia memandangi telapak tangannya, bayangan malam itu kembali terlintas diotaknya. Darah yang kini mengalir ditubuhnya adalah darah dari ibu gadisnya sendiri. Ia merasa sangat bersalah, tetapi kembali lagi. Semuanya sudah terjadi dan tidak bisa kembali seperti semula.

“Hmm, yaudah Dam aku balik ke apartemen ku yaa.”
Ucap Naya seraya bangun dari tidurnya. Disana Edam menjawab dengan anggukan kepala tak lupa senyum lebar diwajah tampannya.

☠☠☠

“Frey!! Freya!!”
Bisik Yuri sedikit lebih bersuara karena ia takut Felan bangun dari tidurnya. Entah sudah berapa lama ia dan Freya berada dalam ruangan kotor itu. Dan ia juga tidak tahu dimana dirinya sekarang berada. Yang paling penting sekarang adalah membangunkan Freya.

“Freya!! Bangun anjir!!!”

“Hmmm.”
Mendengar deheman dari Freya membuat Yuri bisa sedikit bernafas legah.

“Frey, lo disana kan?”
Tanya Yuri memastikan bahwa yang berada dibalik tiang itu adalah Freya.

“Ini kita dimana Yur??”
Setelah Freya membuka matanya, ia terkejut dengan keberadaanya yang tak tahu dimana.

“Ssssttttt!!! Jangan kenceng-kenceng, gue juga gatau kita dimana, yang penting sekarang kita lepaskan diri kita dulu, mumpung si Felan lagi tidur.”
Ucap Yuri, kemudian mereka mencari cara untuk melepaskan tali yang mengikat ditubuhnya dan juga pergelangan tangannya yang diikat ke belakang. Hal itulah yang membuat tali semakin sulit untuk dibuka.

“Ini gimana Yur, kenceng banget talinya.”

“Gue juga gatau anjir, hp lo ada disaku kan? Coba ambil kalau bisa.”
Ucap Yuri yang tiba-tiba mempunyai ide yang cemerlang, meskipun harapan hanya beberapa persen.

Sementara disana, Felan yang sedang tertidur pulas diatas meja dengan penuh debu itu merasa terganggu karena suara-suara. Ia pun membuka matanya pelan dan melihat bahwa kedua cewe itu ternyata sudah bangun.

Tanpa dua cewe itu sadari, Felan memperhatikan gerak-gerik mereka dengan senyuman miring yang tercetak diwajahnya. Lihatlah betapa lucu dan susahnya mereka untuk melepaskan diri. Padahal sungguh tidak mungkin hal itu akan terjadi.

Tetapi sedetik kemudian senyumnya luntur saat Freya berusaha mengeluarkan ponsel dari sakunya. Ia pun langsung bangkit dari kursi dan berdiri, yang langsung membuat dua cewe itu menghentikan aktifitas mereka.

“Mau mencoba kabur yaa…”

☠☠☠

KIRA-KIRA MEREKA BISA KABUR NGGAK YAA???

Continue Reading

You'll Also Like

2.2M 113K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
70.1K 2.3K 102
Hei, kamu yang baca deskripsi cerita ini. Mau gak kenalan sama aku terus chattingan bareng? Lalu deket, saling jatuh cinta, habis itu ke pelaminan. K...
1.2M 100K 51
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...
72.5K 5.4K 44
Jika aku tidak bertemu denganmu, aku tidak akan mengalami rasa sakit, kesedihan, dan kenangan yang menyedihkan. Disisi lain, jika aku tidak bertemu d...