CERPEN

By NanasManis98

494K 43.3K 2.7K

Kumpulan beberapa cerita..... LIST : ⬇️ 1. CERPEN : CITRA✔️ 2. CERPEN : ODIT✔️ 3. CERPEN : AURORA✔️ 4. CERPEN... More

SALAM MANIS
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CEPREN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN SHARMA
CERPEN SHARMA
CERPEN SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA

CERPEN : FREYA

3.8K 461 31
By NanasManis98

Part 4
_____

Entah bagaimana akhirnya Freya sekarang ini tengah duduk manis di dalam mobil BMW 4 Series Coupe. Freya tak mau mengingat kembali tindakan bodohnya. Semoga saja tadi sebelum ia masuk ke dalam mobil Nevan, tak ada yang melihatnya dan berakhir dilabrak Grace. Kemudian dituduh pelakor.

Itu sangat memalukan kalau sampai itu terjadi!

Karena adanya ia di sini sekarang gara-gara pria di sebelahnya yang tenang mengemudi. Tak ada suara dari mereka berdua.

Hingga mereka tiba di tujuan. Freya agak heran karena tadi belum sempat memberitahu Nevan alamat tempat tinggalnya, rumah Kalea. K-kok sekarang mereka sudah ada di sini?

"Kok Mas tau rumahnya Kalea?" tanya Freya usai melepas sabuk pengamannya.

"Saya tau semua rumah temen kamu."

Freya mendadak lemot. Lalu menyengir kaku dan turun tanpa mengucapkan terima kasih karena ingin menghindari Nevam.

Langkah Freya tertahan, ia menatap sosok Kalandra yang berjalan ke arahnya. Ah lebih tepatnya ke rumahnya tentunya. Pria itu mengenakan baju koko berwarna hitam dan sarung berwarna hitam. Rambut sebahu pria itu setengah basah di bagian atasnya. Kalandra baru saja pulang dari shalat Jum'at. Kenapa pria itu terlihat sangat tampan?! Lebih tampan dari pada saat Kalandra mengenakan dobok.

Kalandra melirik mobil mewah tersebut lalu kembali menatap intens Freya yang berdiri di sebalah mobil, ia berjalan begitu saja menuju ke teras rumah.

"Frey." Langkah Kalandra berhenti, ia menoleh menatap Freya dan juga Nevan yang menyodorkan tas milik Freya. Wanita itu memeluk tasnya dan mengucapkan terima kasih pada Nevan.

Tatatapnnya bertemu dengan Nevan. Sama-sama melemparkan tatapan datar.

Sementara itu Freya meneguk ludahnya kasar menatap Nevan dan Kalandra secara bergantian. Lima hari lamanya ia tak pulang karena harus tinggal di rumah sakit lalu diantar Nevan dan tak sengaja dilihat Kalandra.

K-kok Freya seakan seorang istri yang diciduk selingkuh, ya?

"Ya udah. Saya pulang dulu." Freya mengangguk kikuk saat Nevan pamit. Pria itu masuk kembali ke mobil lalu melajukan mobilnya. Kemudian ia kembali menatap ke arah Kalandra. Pria itu kini semakin jauh melangkah hingga menghilang ke dalam rumah.

"Awas Kak!!"

Freya tersentak, ia pun segera menggeser tubuhnya hingga tak terjadi penabrakan sepeda yang ditunggangi Kalee dan Zian. Yang kini jatuh tergeletak bersama sepeda.

Daripada menyelamatkan dirinya dari hantaman paving, Zian memilih menyalamatkan nasi kotak yang membuatnya berebutan dengan bocah SD tadi.

Kalee mengerang sakit dan segera duduk lalu menjitak kepala Zian yang mengendarai sepeda dengan ugal-ugalan.

"Kalian gak pa-pa?" tanya Freya khawatir pada dua pemuda itu.

"Gak pa-pa kok, Kak." Zian menyengir usai memberikan tatapan tajam pada Kalee. Freya membantu mereka berdiri.

"Siku lo luka," ujar Freya menunjuk siku Kalee. Mereka pun masuk ke dalam rumah dan Zian juga karena memang menganggap rumah temannya itu sebagai rumahnya juga. Tidak lupa membawa nasi kotak.

"Kak Freya mau nasi kotak juga? Ada tiga nih," tawar Zian.

"Mau. Makasih." Freya tersenyum, tapi sebelum menikmati nasi kotak itu, ia lebih dulu mengobati siku Kalee yang berdarah.

Ekspresi Kalee sangat-sangat masam. Memberikan lirikan tajam pada Zian yang tertawa seraya membuka nasi kotaknya. Saat ini mereka berada di meja makan.

"Kalau aja lo pake baju koko lengan panjang, pasti gak bakal luka sikunya," ujar Freya pelan seraya membersihkan luka Kalee menggunakan cairan alkohol. Entah kenapa ia tiba-tiba mengingat Kalandra tadi yang mengenakan baju koko berwarna hitam berlengan panjang. Dan tanpa sengaja menekan kapas tersebut ke luka Kalee yang membuat Kalee memekik sakit.

"Aduh. Maaf-maaf." Freya meringis meminta maaf pada Kalee yang kesakitan.

Sementara itu Zian tertawa puas. Ia berdiri untuk mengambil sendok.

Melihat Kalea turun dari lantai dua. Zian buru-buru kembali ke meja makan untuk mengamankan nasi kotaknya. Tapi terlambat. Wanita itu lebih dulu mengambilnya.

"Le! Itu punya gue!"

Kalea hanya menatap malas Zian kemudian mencipratkan air liurnya ke nasi kotak tersebut membuat Zian menggeram kesal. Kalea tertawa senang lalu memakannya tanpa rasa bersalah.

"Kal, karena ..."

"Eh enggak-enggak! Itu punya gue!" Kalee langsung mengamankan nasi kotaknya. Gara-gara nasi kotak itu tali sandalnya lepas tadi. Bahkan ia terluka demi menyalamatkan nasi kotak tersebut.

Zian kini menatap memelas pada Freya. Satu-satunya harapan.

Freya pun kasihan melihat Zian jadi menawarkan untuk berbagi. "Ya udah kita makannya sama-sama."

Zian tersenyum cerah. Tapi ia mengurungkan niatnya untuk makan bersama Freya saat melihat Kalandra.

"Lho Yan kenapa?" tanya Freya heran karena Zian tiba-tiba menolak.

"Enggak usah, Kak. Gue gak mau dibanting pacar lo!" Kemudian Zian berlari keluar dari rumah.

"Gue gak punya pacar," gumam Freya lalu tatapannya bertemu dengan Kalandra. Ia tersenyum tipis. Kemudian menawarkan Kalandra untuk makan. Mengangkat sendok. "Makan Mas."

Dan tanpa ia sangka Kalandra mendekat kemudian memasukkan makanan tersebut ke dalam mulutnya. Nafas Freya tercekat.

Kalea tersedak dan Kalee melotot serta menganga.

"Makasih," ujar Kalandra dengan suara dalam kemudian kembali naik ke lantai dua usai mengambil sebotol air.

Sementara itu Freya masih mematung dengan tangan yang mengudara memegang sendok.

●•••●

Karena lima hari berada di rumah sakit dan kurang beristirahat membuat Freya keblabasan tidur hingga hari telah gelap. Kalau saja bukan Kalea yang membangunkan, sudah pasti ia bangun tengah malam.

Sebelum mandi, ia lebih dulu membersihkan kamar temannya itu. Seprti dugaannya kamarnya sangat kotor dan berantakan. Karena memang semenjak Freya tinggal di sini, hanya Freya yang memperhatikan kerapihan dan kebersihan kamar temannya itu.

"Le, lo kan bakal jadi istri, lo harus tau beres-beres."

Kalea yang sedang makan gorengan mendelik menatap Freya yang mengomel layaknya ibu-ibu. Meski mengomel, tapi Freya tetap memasang sprei baru. Ia menyesal membangunkan Freya. Kalau tau akan diomeli, lebih baik ia membiarkan Freya tidur hingga tengah malam.

"Kan ada ART," sahut Kalea malas. Ia mengambil kantongan gorengan dan piring berisi cabai rawit lalu keluar dari kamar tidak ingin mendengar omelan Freya terus menerus.

Freya mendesah kesal, lalu menyapu kamar tersebut bahkan mengepelnya. Kemudian ia beralih membersihkan tubuhnya. Mulai mandi bahkan mencuci rambutnya karena rambutnya lepek karena sudah empat hari tidak keramas. Di rumah sakit, ia hanya mandi.

Usai mandi, ia mencari hair dryer milik Kalea dan tidak menemukannya. Keluar dari kamar, ia menuruni tangga dan menemukan Kalea yang berada di meja makan dengan khimad menikmati tahu isi.

"Le, hair dryer lo mana?" tanyanya hanya mencapai setengah anak tangga karena terlalu malas jika sampai ke bawah.

"Sama Mas Kala," jawab Kalea tanpa menatapnya.

Freya diam berpikir lalu kembali menaiki tangga. Kini berdiri di depan kamar Kalandra. Kejadian tadi siang kembali terngiang di kepalanya, tapi ia dengan cepat enyahkan.

Mengetuk pintu kamar Kalandra dengan pelan dan tak lama kemudian sahutan Kalandra dari dalam terdengar. "Buka aja!"

Jadi, Freya disuruh buka pintu sendiri gitu?

Freya membuka pintu dengan pelan, tidak membukanya lebar. Lalu menyembulkan kepalanya. Kamar Kalandra jauh lebih rapi dari Kalea yang notabennya perempuan.

"Kenapa?" Freya tersentak, berhenti mengamati kamar Kalandra. Freya meneguk ludahnya kasar saat melihat Kalandra hanya mengenakan celana bokser. Wajah Freya memerah dan segera menunduk.

"A-anu Mas ... aku mau pinjem hair dryer-nya Kalea," ujarnya tanpa menatap Kalandra.

"Masuk aja. Tuh di atas meja."

Freya pun masuk ke kamar tersebut yang dipenuhi aroma asap rokok. Ia melirik Kalandra yang fokus bermain konsol permainan.

Mengambil hair dyrer. Ia tersentak saat mendengar Kalandra mengumpat. "Shit!"

Ia menoleh dan menatap Kalandra yang berdiri seraya memegang gelas.

Tatapan Freya salah fokus pada celana bokser Kalandra yang berwarna abu-abu kini bagian depannya basah. Sepertinya Kalandra ketumpahan air.

Apa Kalandra tak mengenakan celana dalam di balik celana bokser itu?!

Freya langsung berlari saat tatapannya bertemu dengan Kalandra. Wajahnya kembali memerah.

Karena terlalu terburu-buru hingga ia tak sadar jika tadi hanya membuka pintu setengah sehingga ia terbentur daun pintu.

Freya mengerang pelan. Alih-alih sakit, ia lebih malu dan segera keluar dari sana lalu masuk ke kamar Kalea. Memeluk hair dryer dan bersandar di daun pintu yang tertutup. Handuk yang membungkus rambutnya kini posisinya miring.

●•••●

"Kalee!!!"

Baru saja menuruni anak tangga Freya telah mendengar suara teriakan Kalea. Bisa ditebak sedang bertengkar dengan Kalee.

Sebenarnya dari tadi Freya ingin keluar dari kamar, tapi karena masih malu usai bertingkah konyol di hadapan Kalandra, ia pun bersembunyi di dalam kamar Kalea.

Kalau bukan karena ada chat dari Zafran jika pria itu berada di depan rumah Kalea, ia tak akan keluar dari kamar.

Tapi melihat pintu kamar Kalandra yang tertutup rapat, juga tadi mendengar suara motor Kalandra, ia menebak jika Kalandra tak ada di rumah apalagi mendengar pertengkaran Kalea dan Kalee.

"Kalea! Sakit anjir!" seru Kalee saat sikunya di tampar Kalea.

Freya menggeleng melihat kelakuan kakak adik itu.

"Mau ke mana lo?" tegur Kalea membuatnya menatap temannya itu.

"Keluar ambil makanan."

Ya, Zafran membawkannya makanan. Biasanya pria itu hanya mengirim lewat pesan antar. Tapi, kali ini pria itu yang membawanya sendiri.

Perkataan Thina, Gracia juga Vega membuatnya tau niat sebenarnya Zafran. Biasanya hal ini biasa bagi Freya karena Zafran sendiri yang bilang jika Zafran tak ingin anggota timnya sakit karena tau jika dirinya yang selalu lupa makan.

Freya berpikir karena Zafran ketua timnya maka perhatian ke anggotanya biasa saja menurutnya.

"Hei," sapa Freya pada Zafran yang duduk di atas motor. Ternyata suara motor yang ia kira motor Kalandra, bukanlah Kalandra yang keluar. Karena motor pria itu masih terparkir di sebelah motor milik Kalea.

"Nih buat lo." Freya menerima bungkusan makanan dari Zafran yang tersenyum padanya.

"Duh kok lo repot begini sih?"

"Enggak pa-pa kok."

Freya menunduk untuk melihat bungkusan tersebut kemudian kembali menatap Zafran. "Yang lain juga dapet, kan?"

"Hah?"

"Temen-temen yang lain. Gue gak mau digibahin lagi kalau cuma gue yang dapet."

Zafran menggaruk kepalanya dan tersenyum canggung kemudian mengangguk pelan. "I-iya."

Sosok yang keluar dari rumah menarik perhatian mereka.

Freya meneguk ludahnya kasar saat melihat Kalandra yang berjalan mendekat ke arah mereka.

Mau apa pria itu?!

Bahkan kini berdiri di sebelahnya, juga menghadap ke arah Zafran yang menatap heran Kalandra.

"Ini udah malem. Gak baik cowok-cewek berduaan," ujar Kalandra datar dan tanpa basa basi yang membuat Freya menganga sementara Zafran tersenyum canggung lalu pamit pergi.

Freya pun memutar tubuhnya bersiap untuk masuk ke rumah setelah Zafran pergi.

"Lo mau ke mana?" Freya berhenti melangkah lalu menatap Kalandra.

"Masuk ke dalam. Kan cowok dan cewek gak boleh berduaan," sarkasnya. Lalu melenggang masuk ke rumah.

Kalandra mendengus geli melihat tingkah wanita itu lalu berjalan ke motornya.

>>>>>>THE NEXT PART 5<<<<<<

Continue Reading

You'll Also Like

52.9K 8.5K 32
Gatau baca aja!
131K 11.9K 50
No Deskripsi. Langsung baca aja Taekook Vkook Bxb 🔞🔞 *** Start : 15 Januari 2024 End : -
1.5M 32K 23
Yusuf Kuswanto, 35 tahun. seorang duda yg ditinggal pergi oleh istrinya saat melahirkan sang buah hati Ery Putri Kuswanto. anaknya sensitif dengan su...
575K 6.1K 26
Hanya cerita hayalan🙏