CERPEN

By NanasManis98

494K 43.3K 2.7K

Kumpulan beberapa cerita..... LIST : ⬇️ 1. CERPEN : CITRA✔️ 2. CERPEN : ODIT✔️ 3. CERPEN : AURORA✔️ 4. CERPEN... More

SALAM MANIS
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : CITRA
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : ODIT
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : AURORA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : FREYA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CEPREN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : KALEA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : UNA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN SHARMA
CERPEN SHARMA
CERPEN SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA
CERPEN : SHARMA

CERPEN : FREYA

9.1K 523 12
By NanasManis98

Part 1
_____

Live like a princess.

Hal ini telah diterapkan sejak Freya masih kecil. Mommy memperlakukannya bagai putri kerajaan. Mulai dari pakaian hingga segala tingkah, Freya harus seperti putri kerajaan. Entah kenapa Mommy sangat terobsesi dengan hal tersebut.

Bahkan Freya memiliki guru untuk mengajarkannya ber-attitude yang benar dan baik. Mulai dari cara makan, hingga tertawa pun ia diatur.

Awalnya Freya tak masalah dengan semua itu, tapi saat ia beranjak remaja dan semua yang Mommy titahkan padanya bertentangan dengan apa yang ingin ia inginkan, membuatnya akhirnya memberontak.

Dimulai saat Mommy menentangnya habis-habisan menjadi traveler dan mengharuskannya menjadi seorang dokter.

Freya memang pintar. Nilai sekolahnya selalu bagus dan mendapat peringkat satu dari sejak SD hingga SMA. Jadi, menempuh pendidikan di jurusan kedokteran tidak terlalu sulit baginya. Namun, tetap saja bidang tersebut bukanlah keinginannya.

Hingga akhirnya ia memberontak karena jodohnya pun Mommy yang tentukan.

Mommy bukan Tuhan dan ia bukan boneka yang harus melakukan apa yang diiinginkan Mommy. Membuatnya kabur sebelum acara penyumpahan suami-istri di hari pernikahannya.

Mommy marah besar bahkan mengusirnya dari penthouse yang menjadi tempatnya tinggal. Tidak memberikannya uang jajan.

Untung saja ada Om Darius, Ayah Kalea yang berbaik hati membiarkannya tinggal di rumah ayah temannya itu sehingga ia sekamar dengan Kalea. Juga Daddy yang masih peduli padanya hingga ia masih bisa jajan tanpa harus meminjam uang temannya.

Ingin berhenti dari perkuliahannya, tapi sangat sayang menurutnya. Sekarang ia telah menjalani koas. Dan bisa dipastikan jika ia memutuskan berhenti, Mommy benar-benar akan murka padanya. 

Ada kalanya jika sendirian Freya merindukan Mommy. Sejak kecil ia selalu dimanja, bahkan hingga usia sebelas tahun ia masih dimandikan. Kalau saja ia tak protes, mungkin samapai usia dewasa ia dimandikan.

Yeah.

Live like a princess.

Mommy benar-benar menerapkan hal tersebut dalam kehidupan Freya. Maka Freya memiliki lima pelayan pribadi. Mengurus apapun kebutuhan Freya. Bahkan menata rambut juga merias wajah, semua dilakukan oleh pelayan.

Namun, sejak memberontak, semuanya berubah. Freya sekarang layaknya mahasiswa pada umumnya. Apalagi sekarang menjadi koas. Pernah tak mandi dalam dua hari, yang berakhir menggunakan parfum agar tak bau badan. Begadang setiap malam hingga membuat kantung matanya hitam. Tubuhnya yang kurus semakin kurus karena tak terlalu memperhatikan makannya.

"Lo kayak tengkorak hidup." Cibiran tersebut membuat Freya mendelik pada Kalea.

"Thank's buat pujiannya," balas Freya dan tetap fokus pada layar MacBook di hadapannya. Jari-jari Freya berhenti. Ia menoleh ke belakang dan menatap Kalea yang telungkup di atas ranjang, fokus bermain game di ponselnya. "Le, gue butuh SPA." Pikiran acak langsung terlintas di kepalanya karena terlalu lelah.

"Gue gak pinter mijit." Kalea merespon malas tanpa menatapnya.

Freya berdecak kesal, ia memilih menutup layar MacBook lalu berdiri.

"Gue juga Frey, indomie soto pake telor."

"Gak ada yang mau bikin mie!" ujar Freya kesal. Tidak tau kah Kalea kalau ia tak tau caranya masak!

Keluar dari kamar Kalea, ia turun ke dapur. Niatnya hanya untuk minum, tapi saat membuka kulkas ia melihat kue black forest yang tersisa setengah. Freya meneguk ludahnya, tiba-tiba menginginkan kue tersebut.

Telah terbiasa untuk tidak makan makanan yang berat jika di malam hari membuat Freya membatasi diri. Biasanya hanya makan salad buah atau sayur. Namun, mungkin karena tadi sore ia tak makan membuatnya langsung lapar menatap kue tersebut.

Tangan Freya terulur ke arah kue tersebut.

"Ngapain lo?"

Freya tersentak dan tidak jadi mengambil kue itu. Ia menoleh dan menatap Kalandra yang hanya mengenakan celana jeans sehingga memperlihatkan otot di lengan serta perut pria itu yang terlihat sangat seksi.

Beberapa bulan tinggal di sini, harusnya ia sudah biasa melihat Kalandra yang tak suka memakai baju jika berada di rumah. Apalagi di malam hari. Namun, tetap saja mata perawan Freya belum terbiasa dan selalu salah fokus jika melihat Kalandra seperti ini.

Hingga mematung dan kalau bukan Kalandra yang menggeser tubuhnya, sudah pasti ia tak menyadari jika terlalu lama mengamati Kalandra.

Freya berdehem malu seraya menyelipkan rambut di belakang telinganya. Ia melirik Kalandra yang mengambil botol air dari dalam kulkas lalu menutup kulkas tersebut.

Tatapan mereka bertemu, tapi segera Freya membuang pandangannya. Lalu kembali mengamati Kalandra yang lalu lalang di dapur tersebut. Membuka lemari kabinet dan mengambil bungkus mie.

"Lo mau juga?" Suara Kalandra kembali terdengar. Pria itu tidak menatapnya sama sekali. Sibuk mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat mie. Mulai dari telur, cabai merah, dan juga bawang serta daun-daun entah apa itu. Freya tak tau sama sekali.

Karena hanya ia berdua di dapur tersebut, sudah pasti Kalandra bicara padanya.

"I-iya Mas. Aku bisa bantu apa?" Freya menawarkan diri untuk membantu. Lalu mengingat. "Ah Kalea juga mau dibuatin mie soto."

Kalandra menatapnya membuatnya tersenyum canggung.

"Dia bisa bikin sendiri," ujar Kalandra malas, lalu mengambil panci untuk diisi air.

Freya kembali berdiri canggung. Lalu mendekati Kalandra yang berdiri di depan kompor. Dengan ragu ia menyentuh pundak Kalandra membuat pria itu menatapnya. "Em ... Mas Kala mau buatin aku juga?"

Pria itu mengangguk kemudian kembali menghadap ke arah kompor.

"Makasih Mas." Freya sumringah. Perutnya langsung berbunyi membuatnya rasanya ingin bersembunyi, ia menepuk perutnya pelan. Pasti Kalandra menertawakannya. Tapi untung saja Kalandra yang mendengar suara perutnya yang kelaparan, kalau Kalee sudah pasti bocah SMA itu menertawakannya.

Dengan inisiatif sendiri Freya mengambil dua piring untuknya juga untuk Kalandra. Mulai mengamati Kalandra yang cekatan memasak mie goreng.

Ah Kalandra bukan hanya mampu memasak mie goreng ataupun mie rebus. Kalandra seperti Om Darius, pintar mengolah apapun untuk dimakan. Tapi, Kalandra jarang memasak, karena sehari-harinya Om Darius yang melakukan tugas tersebut. Sesibuk apapun Om Darius, pria duda tiga anak itu tidak pernah lupa memasak untuk anak-anaknya.

Seketika Freya merindukan Daddy. Meski Daddy tidak pandai memasak seperti Om Darius, tapi Daddy akan dengan sigap membelikan makanan yang ia inginkan. Daddy tak akan menyuruh supir atau Mbak untuk membeli makanan jika ia atau Felix yang ingin makan. Pasti Daddy yang akan pergi sendiri untuk membelinya.

Freya tersentak saat Kalandra menjentikkan jari di depan wajahnya. Ia tersenyum malu kemudian menengadahkan piring di hadapan Kalandra.

Kalandra menerima piring tersebut lalu menyajikan mie goreng super pedas buatannya. Ia melirik Freya yang menatap berbinar piringnya.

Mereka pun duduk bersebalahan di meja pantry. Kalandra juga mengambil nasi juga untuk memakannya dengan mie dan ia menyadari tatapan Freya tertuju padanya.

"Kenapa?"

Freya mengangkat pandangan menuju wajahnya. "Makan mie pake nasi gak baik buat kesehatan, Mas." Wanita itu tersenyum sungkan.

"Tapi gak pa-pa kan kalau sesekali? Gak tiap hari juga kok gue makan mie pake nasi," balas Kalandra. Mengambik nasi lalu menaruh di atas piringnya. Kemudian mencampurnya dengan mie goreng tersebut.

"Ah iya juga sih. Gak pa-pa kalau gak keseringan," ujar Freya. Kalandra melirik wanita itu yang tertawa pelan lalu mengambik nasi juga. Membuatnya mengulum senyum di tengah kunyahannya.

"Enak bener makan, sampai lupa temen!" suara Kalea membuat Freya tersedak, mulai terbatuk-batuk. Dengan sigap Kalandra mengambil air untuk Freya. Bahkan pria itu mengusap punggung Freya yang membuat Freya kembali tersedak.

"Pelan-pelan minumnya," tegur Kalandra datar yang membuat Freya mendelik setengah kesal pada pria itu. Siapa yang membuatnya tersedak seperti ini?! Tentu saja pria itu yang kini tanpa rasa bersalah kembali menikmati mie.

Hidung Freya kembang kempis, ia melirik kesal Kalea yang dengan seenaknya mencomot mienya.

"Le, bikin sendiri." Kalea yang hendak memasukkan suapan kedua ke dalam mulutnya berhenti karena teguran Kalandra. Kalea memicing kesal menatap kakaknya itu, lalu meletakkan sendok.

Freya sendiri tertawa pelan. Mienya tak jadi dijajah Kalea. Sehingga ia kembali makan dengan lahap.

●•••●

Freya mengenakan dress berwarna hitam untuk pergi ke gereja. Keluar dari rumah, ia berniat untuk memesan ojek online.

"Lo mau ke gereja?" Freya yang mengalihkan tatapannya dari layar ponsel ke Kalandra yang berdiri di sebelah motor pria itu.

"Iya Mas."

"Lo ambil kunci mobil gue, gue anterin. Ada digantung di dekat TV."

Freya mengerjap pelan, menatap Kalandra. Pria itu mengendikkan kepala agar ia segera masuk.

Freya pun masuk untuk mengambil kunci mobil Kalandra.

Kalandra mengemudikan mobil setelah bertanya dimana gereja tempat Freya beribadah.

"Makasih, Mas," ujar Freya setelah melepas sabuk pengaman pada Kalandra. Pria itu hanya mengangguk. Freya pun turun dari mobil. Hendak melambaikan tangan, tapi Kalandra berlalu pergi.

Freya pun masuk ke gereja dan langsung menunduk saat melihat sosok Nevan. Ia mengambil tempat paling belakang.

Seharusnya Freya pindah tempat beribadah saja!

Usai beribadah, ia segera keluar dari sana. Untung saja ia berada di dekat pintu keluar sehingga tidak perlu berpapasan dengan Nevan.

Bukan Nevan saja yang ia hindari, tapi tunangan pria itu juga.

Karena terlalu buru-buru berjalan hingga saat menuruni anak tangga, ia tanpa sadar melewati satu anak tangga hingga ia terjatuh.

Wajah Freya memerah. Bukan karena sakit pada bokongnya, tapi karena malu. Ia menjadi pusat perhatian.

Dengan cepat ia berdiri dan semakin tergesa-gesa pergi dari sana. Kini berdiri di bawah pohon seraya menunduk menatap layar ponselnya untuk memesan taksi.

"Hei Freya!" Sapaan tersebut membuatnya menegakkan kepala dan menemukan Angel. Sepupu Nevan. Bukan hanya Angel yang berada di hadapannya saat ini, tapi juga sepupu Nevan yang lain serta Nevan dan Grace.

"Oh hai, Mbak." Freya tersenyum canggung.

Johnatan sepupu Nevan yang lain kini tertawa pelan membuay Angel menyikuti pinggang adiknya itu. "Lo kenapa ketawa?"

"Ah gue tiba-tiba inget kejadian beberapa bulan yang lalu, pas Freya lari sebelum sumpah pernikahan."

Nevan langsung menghunuskan tatapan tajam pada Johnatan yang menyengir kikuk. Sementara itu Freya semakin canggung berada di sana.

"Freya nunggu siapa?" tanya Angel.

"Ah itu ..."

"Bareng kita aja Frey. Mas Nevan gak kebaratan, kan?" sela Johnatan.

Freya menggeleng. Tapi Nevan malah mengangguk membuatnya melotot protes menatap pria itu.

"Ya udah ayo kita masuk ke mobil. Di sini panas banget," ujar Grace. Sedari tadi wanita itu memeluk lengan Nevan seakan jika melepasnya Freya yang akan menggantikannya.

"Ayo Frey," ajak Angel saat Nevan, Grace dan Jo mulai beranjak.

"Enggak usah Mbak. A-aku nunggu ..."

"Nunggu pacar ya, Frey?" sela Jo. Entah sejak kapan pria itu kembali berdiri di sebelah kakaknya. Bahkan Nevan pun menghentikan langkahnya, juga Grace.

"Lho kalau nunggu pacar, kok gak ikut ibadah tadi?" ujar Angel penasaran.

"Jangan-jangan ibadahnya hari Sabtu ya, Frey?" sahut Jo jenaka.

"Bukan hari Sabtu, tapi hari Jum'at," Nevan yang menyahut datar. Freya menatap Nevan, tapi Nevan berlalu pergi bersama Grace.

Jo saling berpandangan dengan Angel. "Kristen apa yang ibadah di hari Jum'at?" tanya Jo bingung.

"Bukannya orang Islam, ya? Yang laki-laki shalat Jum'at."

Lalu dua orang itu tersenyum canggung kemudian pamit pada Freya yang melongo.

Hei!

Apa mereka mengejek Freya?! Lebih tepatnya Nevan yang mengejeknya. Padahal Freya jomblo.

>>>>>>THE NEXT PART 2<<<<<<<

Hehe
Kita beralih di cerita Freya. Penasaran kan dengan siapa Freya berlabuh🤭
Atau ga milih siapapun, lebih baik jomblo terus fokus kerja biar Mommy bangga gitu🙈

Beberapa part ke depan kita akan ditemani cerita Freya.
Semoga kalian yang penasaran sama cerita Freya suka yaa
Jangan lupa beri dukungan dengan vota juga tinggalkan komentar-komentar kalian yang buat Nanas semangat😊

Salam manis,
NanasManis
-Feb, 20 2022-

Continue Reading

You'll Also Like

575K 6.1K 26
Hanya cerita hayalan🙏
101K 1.9K 17
[One Shoot] [Two Shoot] 1821+ area❗ Adegan berbahaya ‼️ tidak pantas untuk di tiru Cast : Taehyung (Top) Jungkook (bot) # 1 oneshoot (23/05/2024) #...
53K 8.5K 32
Gatau baca aja!