BLACK SHADOW

By RindAntini8

825 91 7

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Lu itu bau! Jauh-jauh sama gue! Gue ilfeel sama lu!" "Pergi gak! Lu itu jelek!" "Da... More

1. Pertemuan
2. Biliar
3. Rumah Vita
4. Tercyduk
5. Sekolah baru
6. Aneh
7. Ruang BK
8. Menang event
9. Terpaksa
10. RS
11. Cemburu?
12. Ungkapan
13. Andes
14. Marah
15. Makin menjadi
16. Jalan
17. Pergi
18. Pindah sekolah
19. Indoapril
20. Alanka
21. Upin Ipin
22. Debat lagi
23. Mantan
24. Edric
25. Misi 1
27. Rumah Kevin
28. Pulang
29. Flashback 1
30. Taman
31. Balas Dendam 1
32. Pantai
33. Ketemu Yoga
34. Kematian Wulan
35. Flashback 2
36. Kedatangan seseorang

26. Misi 2

17 2 1
By RindAntini8

"Kata orang, manusia tidak ada yang sempurna di dunia ini. Entah kenapa kamu dimata ku itu sempurna"
Bayu Artha

HAPPY READING

Vita menatap tuan lai dengan datar saat sudah berhadapan. Tuan lai berdiri dan menghampiri vita yang di pegang oleh kevin.

"Ingat perjanjiannya boss!"ujar kevin sambil menarik vita agar menjauh. Tuan lai menatap kevin dengan marah "Kamu siapa disini?!"

"Perjanjian"tegas kevin dengan datar. Tuan lai mendengus dan membalikkan badannya untuk mengambil sesuatu.

"Tembak!"bisik kevin. Vita dengan cepat mengambil pistolnya dan mengarahkannya ke kepala tuan lai.

DOR!

BRUK!

Tuan lai jatuh dilantai dengan darah berceceran. Vita tersenyum tipis "Apa dia sudah mati?"

Dor

Dor

Dor

Dor

Kevin menembak kepala tuan lai lagi agar dia benar-benar mati. Vita menyeka keringatnya dan menatap kevin "Makasih vin"ujarnya dengan tulus. Kevin mengacak rambut vita "Sama-sama. Ayo keluar"

Kevin menggenggam tangan vita. Vita terkejut karna anak buah tuan lai sudah mati semua. Anggotanya semua ngos-ngosan sambil menyeka keringatnya. Vita dengan cepat turun dan bertepuk tangan "Bagus semua. Saya bangga pada kalian semua karna jumlah kalian sedikit melawan jumlah yang sangat banyak"ujarnya. Anggota semua menunduk hormat walaupun sedang lelah. 

Kevin turun dan semua anggotanya vita menoleh. Bahkan semua melindungi vita dengan cara mengurungnya.

"Kalian minggir. Dia orang yang telah membantuku untuk membunuh tuan lai"ujar vita yang membuat semua tercengang.

"Siapa dia?"

"Dia adalah leader dari Black Wolf"

Anggota Black Shadow semua mendelik karna terkejut. Kemudian semua membungkuk "Maafkan kami!!!"

Kevin tertawa pelan "Tidak usah begitu"

Black Wolf mafia terkuat no 2 setelah dari Black Tauruz yang dipimpin oleh Queen. Black Shadow berada no 3 di dunia. Vita belum pernah melihat Queen secara langsung. Keinginan vita hanyalah melihat Queen sebelum dia mati.

"Ayo pulang"ajak vita yang diangguki oleh anggotanya. Semua berjalan untuk keluar. Vita yang paling akhir langsung mengedarkan pandangannya.

Dor

Vita menembak cctv yang ada di pojokan ruangan. Vita langsung keluar dan ternyata ada kevin yang menungguinya. Vita mengelus dadanya karna kevin membuatnya dirinya terkejut.

"Terkejut huh?"goda kevin membuat vita memutar bola matanya dengan malas.

"Ayo pulang. Lu jangan pulang duluan. Tunggu di markas gue"ujarnya sambil berjalan. Kevin menggaruk kepalanya dan mengikuti vita dari belakang. Sambil memantau kalau ada musuh yang masih berkeliaran.

Vita dan kevin sedang berhadapan sambil melemparkan pandangan sinis. Setelah pulang dari misi, mereka membuka masker dan terjadi peperangan.

"Cerita!"kesal vita karna kevin tidak berbicara dari tadi. Kevin menghela nafasnya dan menyandarkan punggungnya di kursi.

"Anak buah gue melaporkan kalau lu akan membunuh tuan lai. Jadi gue isiniatif untuk ikut membunuh tuan lai karna dia pernah buat masalah sama gue"jawab kevin. Vita masih menatap kevin dengan sinis "Trus apa maksud dari perjanjian yang lu bilang?"

"Mumpung gue udah sebulan tinggal di jepang, gue melamar jadi anak buahnya tuan lai"

"Ck ck traitor"kagum vita yang membuat kevin menyisir rambutnya ke belakang. Vita berdecih "Apa kak mentari ikut kesini?"tanyanya.

Kevin mengangguk "Pasti itu. Bayangin cuk gak sama istri sebulan. Hasrat gue kebuang"

Plak

Vita melempar buku ke wajah kevin "Dijaga!"

"Dijigi"cibir kevin. Vita melipat dadanya di depan "Minta alamat rumah lu. Gue mau ketemu kak mentari"

"Sama istri gue aja lu panggil kakak. Giliran sama gue kasar mulu. Berdosa"oceh kevin. Vita menatap kevin dengan sinis  "Presiden lu?"

"Bangsat!"umpat kevin. Vita terkekeh "Gue becanda bang. Lu itu abang tercinta gue"

"Jijik gue!"

Vita memberhentikan tawanya dan menatap kevin dengan serius. Kevin yang ditatap begitu hanya bingung.

"Kenapa?"

"Umur lu berapa?"

"35 mungkin"

"Pantes dah tua lu"

Kevin menatap vita dengan datar "Walaupun umur dah tua. Wajah tetap tampan"

Vita mencibir pelan. Kevin tetap mendengarnya. Males berdebat dengan vita si mulut pedas.

"Nanti share alamat lu bang. Besok gue kesana"ujar vita sambil menyeruput jus jeruknya. Kevin mengangguk "Kalo gitu gue mau pulang"

Vita berdiri dan memeluk kevin "Makasih sekali lagi bang"ujarnya. Kevin mengangguk dan mengacak rambut vita "Sekali aja bilang makasih ke gue. Lu jaga kesehatan"

Vita melepaskan pelukannya "Lu juga. Byee. Hati-hati bang"ujarnya yang diangguki oleh kevin. Kevin berjalan keluar dan langsung pulang. Vita kembali duduk di kursinya sembari menutup matanya.

Tok tok tok

"Masuk"ujar vita sambil memakai maskernya. Justin pun masuk dengan takut. Hawa ruangan aja udah dingin yang membuat justin semakin takut.

Justin membungkuk "Maaf menganggu leader"ujarnya dengan sopan. Vita menatap justin "Katakan justin"singkat dan tegas.

"Saya akan ikut ke Indonesia leader"

Vita mengangguk "Terima kasih karna udah ikut. Walaupun kamu akan di Indonesia, saya akan memberimu tiket untuk pulang. Kamu santai aja. Masalah orang tuamu, sudah saya urus"ujarnya yang membuat justin menatap vita dengan tidak percaya.

"T-tapi leader"gagap justin.

"Mengeluarkan uang tidak akan membuatku miskin justin. Aku sudah menganggapmu sebagai keluarga. Tidak ada yang berani mengusik orang tuamu karna saya sudah menyuruh orang kepercayaan saya untuk menjaga orang tuamu"ujar vita sambil berdiri dan menatap keluar jendela.

Greb

Justin memeluk vita dari belakang "Makasih leader. Makasih banyak. Saya berhutang budi pada leader. Saya berjanji tidak akan menghianati leader"ujarnya sambil mengeratkan pelukannya. Vita hanya terdiam karna dipeluk oleh justin. Vita sulit menerima pelukan orang lain. Vita melepaskan tangan justin dan membalikkan tubuhnya hingga berhadapan dengan justin.

"M-maafkan saya l-leader. Saya ga sadar"ujar justin sambil membungkuk. Vita tersenyum di dalam maskernya dan mengelus rambut justin "Semoga kamu tidak ingkar janji justin"

Justin mengangkat wajahnya "Tidak akan leader"tegasnya. Vita melepaskan maskernya "Lebih baik tau daripada enggak kan justin?"ujarnya sambil tersenyum. Justin menatap vita tanpa berkedip.

"Karna kamu sudah memeluk saya sembarangan jadi lebih baik saya lepaskan"

"Maaf leader"

"Berhentilah meminta maaf"ujar vita dan memeluk tubuh justin. Vita menyandarkan kepalanya di dada bidang justin. Justin yang di peluk hanya terkejut. Detak jantungnya mulai kumat lagi. Justin dengan ragu membalas pelukan vita. Vita memejamkan matanya karna berada di pelukan justin dirinya merasa hangat. Tidak-tidak! Ini tidak boleh terjadi batin vita.

Tangan justin tidak sengaja mengelus rambut vita yang halus dan wangi. Vita membatu dan jantungnya berdetak lebih cepat. Vita mencengkeram baju justin. Dia tidak akan jatuh cinta kepada justin.

"Kenapa?"tanya justin dengan berbisik. Bulu kuduk vita berdiri semua karna mendengar suara justin. Dengan cepat vita melepaskan pelukannya "Saya ada urusan"ujarnya sambil memakai maskernya dan keluar. Justin hanya melambaikan tangannya saat leadernya keluar.

"Gue ada salah?"tanya justin berbatin.

Vita berjalan dengan cepat. Candra yang sedang duduk tidak sengaja melihat vita yang berjalan keluar. Candra langsung mengikutinya dari belakang. Candra menahan tangan vita "Ta"panggilnya. Vita menoleh ke belakang "Kenapa?"

"Lu main ninggalin aja. Ga inget sama gue huh?"tanya candra agak kesal. Vita menggelengkan kepalanya dengan sengaja. Candra melotot dan melepaskan tangan vita"Yaudah pulang duluan"usirnya dengan datar.

Vita mengulum senyumnya "Aelah becanda kalik"

Candra tetap diam dan melipat tangannya di dada. Vita memegang lengan kekar candra. Candra langsung melepasnya "Ga usah pegang-pegang"

Vita menaikkan alisnya satu "Ga boleh? Yakin?"tanyanya sembari menggoda candra. Candra mengangguk dengan yakin.

"Apa nanti saat pacaran ga pegang juga?"tanya vita sambil memiringkan kepalanya sedikit. Candra menatap vita dengan bingung "Kalo itu pasti boleh"

"Yaudah ayo pacaran"ajak vita. Candra menempelkan telapak tangannya di dahi vita "Mayan panas. Pantas ga waras"gumamnya yang didengar oleh vita. Vita menepis tangan candra "Apa sih"

Candra membuang wajahnya. Vita menusuk-nusuk pipi candra "Dra liat sini!"keselnya sambil menangkup kedua pipi candra. Kemudian diarahkan ke arahnya "Apa gue jelek banget sampai-sampai lu ga mau melihat gue?"

Candra menggelengkan kepalanya. Vita menghela nafasnya dan melepaskan tangannya dari pipi candra "Ayo pulang"ajaknya sambil menghampiri mobilnya. Candra yang melihat itu langsung mengikuti vita.

20 menit kemudian

Vita dan candra turun dari mobilnya. Vita dengan cepat masuk ke dalam hotelnya karna merasa canggung.

"Vita tunggu dulu"ucap candra sambil menahan tangan vita. Vita menatap candra "Ada apa?"

"Lu itu cantik ta"

Vita mengangguk pelan dan menarik tangannya. Kemudian masuk ke dalam kamarnya. Candra menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Ternyata bener. Cewek sulit ditebak"batinnya.

Continue Reading

You'll Also Like

8.7K 565 9
Githa Syahlania Wijaya Seorang gadis cantik yang menjadi primadona di kampusnya, memiliki segalanya mulai dari keharmonisan keluarga, harta, dan sah...
2.3K 127 8
NO PLAGIAT!!! HASIL MIKIR SENDIRI TYPO BERTEBARAN !! INGAT ITU.
16K 835 59
gadis itu selalu di idamkan oleh orang sekitarnya, memiliki wajah yang cantik, lembut dan ramah, gadis itu sangat polos, dia dijuluki "little Angel"...
21.8K 1.6K 30
Ravesya Jingga Naravic Alatas Atau Alraga,Perbedaan Alraga dan Alatas Berbeda Jauh yaitu Alraga adalah Marga Keluarga Mafia Sedangkan Alatas Adalah M...