"Woy...Masih di lihatin aja, gak bosen?"
Aku menoleh ke Kevin dan menimpuk kepalanya menggunakan buku paket sejarah yang sebelumnya sudah aku buka tadi "brisik"
Kevin mengaduh pelan dan aku memilih memandangi Agne lagi, kecantikannya semakin membuatku gila, apalagi wajahnya yang angkuh dan dingin itu
Namanya Agneta Emerald, sicantik dari gua siluman, tapi serius deh.....dia itu cantik banget, aku aja gak bosen ngagumi dia selama 1 tahun ini
Agne tuh lagi serius aja cantik, apalagi kalau lagi telanjang? Duhhh Nanda, otak kamu kok cabul banget sih?
"Eh Nan"
Bisikan Kevin mengganggu konsentrasi ku memandangi Agne, Agne benar-benar fokus mendengarkan bu Benni yang sedang mengajar sejarah tentang perkembangan masyarakat Indonesia pada masa orde baru
"Aku denger-denger dia jadi simpenan om-om"
Kedua mataku sontak membulat sempurna, aku kini menatap Kevin yang sedang memandangku dengan serius "serius Nan, kemarin Reza sama Arfan lihat Agne jalan di mall sama om-om"
"Gak mungkin lah goblok, masak cewek secantik dia jadi simpenan om-om",sahutku pelan
Kudengar Kevin menghela nafas kasar "aku serius tolol, dia itu open BO"
Dahiku mengernyit bingung "maksudnya?"
"Open Boking Online, jadi dia di bayar pria-pria hidung belang untuk ngesex"
"GAK MUNGKIN LAH BEGO",teriakku kesal dan langsung berdiri dari dudukku
"Nanda dan Kevin silahkan keluar dari kelas saya",pinta bu Benni dengan sopan
Kulirik sekeliling ku yang sedang menatapku hingga pandanganku bertemu dengan kedua mata Agne yang indah dan aduhai, jantungku berdegup kencang saat sebelah alisnya terangkat sedangkan kurasakan tanganku di tarik seseorang dan kulihat tanganku di tarik oleh Kevin untuk keluar dari kelas
Kevin membawaku ke perpustakaan yang sepi "dasar tolol, kenapa malah teriak?"
"Ya gak mungkin aja lah kalau Agne open BO"
Kevin duduk di kursi dan aku memilih duduk disampingnya "kamu suka dia tapi kamu gak tau apapun tentang dia?"
Bukannya aku gak tau apapun tentang dia, aku tau kok....dia golongan darahnya B dan dia paling hoby makan mie ayam
"Ckk tetap gak mungkin Vin, dia gak mungkin jadi simpenan om-om apalagi open BO gitu, dia aja naiknya mobil kok, masak kayak gitu sih? Impossible...semua fitnah itu hanyalah ngaco"
Kevin mengacak-acak rambutnya dengan kesal "aku serius, seluruh anak laki-laki disini pun tau kalau dia itu jadi simpenan om-om, bahkan dia dapat apartemen juga gara-gara dia jadi simpenan om-om"
Duh dasar pria-pria, sejak kapan para pria suka ghibah orang? Belum tentu juga ghibah nya bener, lagian aku yakin banget kalau Agne gak mungkin kayak gitu
"Udahlah jangan fitnah"
"Okey kalau kamu bener-bener gak percaya sama aku, nanti malam ikut aku ke club"
Aku menggeleng cepat "sinting, kamu mau aku di gorok nyonya besar?"
Bisa mati aku kalau mamaku tau aku ke club, mamaku gak segan-segan bunuh orang soalnya bahkan daging ayam aja dia potong-potong dengan ganas terus digiling, apalagi aku yang hanya seekor mahkluk Tuhan yang paling menggemaskan
"Kalau kamu bener-bener pengen ngerti kelakuan perempuan yang kamu suka itu, nanti malam ikut aku, kita berangkat bareng pakai mobilku",ajak Kevin dengan nada serius
Eh tumben dia kelihatan serius? Biasanya juga ngelawak gak jelas terus, jangan-jangan dia lagi belajar akting buat menjadi pria yang serius
Dahiku mengernyit ketika melihat tatapan Kevin jadi benar-benar serius "kamu beneran percaya kalau Agne jadi simpenan om-om?"
Kevin mengangguk mantap "gak mungkin Reza sama Arhan bohong sama kita, bahkan mereka punya nomer bokingan nya Agne"
Punya nomer bokingannya Agne? Aku aja gak punya nomernya, sekadar menyapa aja rasanya aku mau mati kaku
"Aku sahabat kamu Nanda, aku gak mau kamu mencintai atau menyukai perempuan yang salah, walaupun mungkin apa yang kamu rasakan itu adalah perasaan berdosa tapi aku gak mau kamu sakit hati terus menerus jika kamu tau kebenarannya dengan perlahan-lahan"
"Please Nda, kamu jauhi dia sebelum kamu semakin jatuh cinta sama dia"
Sebentar....kenapa Kevin mendadak bijak dan serius begini? Jangan-jangan dia percaya dengan omongan-omongan orang itu? Kayaknya aku perlu membuktikannya daripada menjadi beban di pikiranku
"Oke nanti malam kita ke club, kalau aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, aku akan menjauhinya dengan perlahan"
Kevin menepuk-nepuk bahuku "itu baru temenku, nanti malam sekalian kita cari tante-tante"
"Ahh okeh, jangan lupa bayarannya buat aku"
Kevin tersenyum lebar "siap, asal videonya aman"
"Tenang aja, aku akan kasih kamu flashdisk nya seperti biasa Vin"
Kevin itu pria sedikit kelainan, dia suka cewek yang lebih tua darinya, lebih tepatnya sih dia suka tante-tante muda sama janda muda, dan lebih parahnya aku sering disuruh Kevin buat nyiapin kamera untuk merekam hubungan intim mereka....sinting kan? Ya gak lah, orang Kevin yang terobsesi sama video porno, katanya sih buat kenang-kenangan kalau gak ya buat ancaman pas si tante di ajak main terus gak mau
Tiba-tiba wajah mesum Kevin muncul kepermukaan "btw aku jadi pengen boking Agne"
"Bangsat"
Kevin menggeleng pelan "tapi gak deh, takutnya temenku malah sakit hati dan lagian aku sukanya janda muda, lebih menawan dan menggoda"
"Anjing, diem..."
"NANDA RAKHASANDRINA DAN KEVIN WILLIAM, IKUT SAYA KERUANG BK"
Ckk suara pak lele lagi, sialan
Aku dan Kevin menoleh ke pintu perpustakaan, disana berdiri seekor lele dengan kumis segaris yang panjang , wajahnya seperti menahan amarah sedangkan aku hanya menghela nafas kasar
Itu lele kenapa disitu sih? Ganggu orang gosip aja, ckk kenapa sekarang coba munculnya?
"Kok bu Lia mau sih punya suami mahkluk setengah lele kayak dia?",bisikku ke Kevin
"Katanya sih orangtuanya bu Lia merestui karena tuh lele guru jadi hidupnya bu Lia terjamin"
Kok Kevin bisa tau kalau orangtua bu Lia merestui hubungan mereka karena status pak lele seorang guru? Ckkk Kevin bener-bener queen of the ghibah
"NGAPAIN MALAH BISIK-BISIK KAYAK GITU? BURUAN KE RUANG BK"
Teriakan pak lele benar-benar menggelegar di seluruh ruangan perpustakaan ini
"Jangan teriak-teriak dong pak, ini ruang perpustakaan dan disini tidak boleh berisik", sahut Kevin dan kami berdiri bersama lalu berjalan kearah pak lele
"Guru BK kok gak sabar, jangan-jangan bisa wisuda karena bayar JOKI",sindirku kesal
"Jadi murid tolol dan miskin aja belagu, dasar beban keluarga"
Tunggu siapa yang tolol dan miskin? Aku?
Aku menunjuk diri sendiri sambil menatap pak lele dengan tajam "maksud bapak, saya tolol dan miskin?"
Pak lele mengangguk "siapa lagi kalau bukan kamu? Perempuan pembuat onar yang goblok dan miskin, sekolah aja dapat bantuan dari yayasan aja gak tau diri, datang terlambat bahkan kalau masuk sekolah aja hanya hari rabu dan kamis"
Bangsatttt
Kedua tanganku sontak menggenggam kuat lalu dengan kuat kupukul bibirnya sampai dia mundur beberapa langkah "jadi guru honorer aja sombong, gak ngaca sama hinaanmu hah? Guru gak guna, brengsek, mata keranjang dan bajingan"
Pak lele memegang bibirnya yang berdarah, mungkin bisa tergolong pecah, pak lele hendak membalas tonjokanku namun Kevin dengan sigap menangkis tonjokannya pak lele "kalau berani jangan sama perempuan pak, sama saya aja sini kita gelut"
"Kamu...."
Buggggg
Kedua mataku membulat sempurna saat Kevin tanpa ancang-ancang menonjok rahang pak lele
"KEVINNN HENTIKAN, APA-APAAN KAMU"
Aku dan Kevin menoleh kesamping, kulihat waka kesiswaan berjalan kearah kami dengan langkah cepat lalu membantu pak lele berdiri sedangkan aku dan Kevin saling tatap satu sama lain
"Ikut saya ke ruang BK"
Aku dan Kevin saling tersenyum satu sama lain sebelum kami ikut berjalan ke ruang BK, holiday......aku datang hahahaha
******
Kulihat penampilan ku di depan cermin, kemeja kotak-kotak warna hitam dengan celana jeans panjang, kusisir rambut cepakku kearah depan
Oke Nanda, kamu dah keren dan menggemaskan seperti Samsul kucing kamu
Kuambil ponselku yang tergeletak di atas tempat tidur lalu memakai sepatu ketsku yang berwarna putih
Tin tin
Aku segera keluar dari rumah dan menguncinya setelah mendengar klakson mobil Kevin, aku masuk kedalam mobil Kevin dan memakai seatbealt ku "njir lakinya keluar hahahaha"
"Anjing, diem kamu"
Kevin tertawa sangat keras sedangkan aku hanya bisa menghela nafas kesal
Walaupun penampilan ku kayak laki-laki tapi suaraku lembut dan menggemaskan, setidaknya ada sisi perempuan di diri ku
Kevin menginjak pedal gasnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang
"Sekarang dan jam 11, 15 menit lagi Agne pasti akan keluar dari club"
Aku menoleh kearah Kevin yang sedang fokus menyetir "tau darimana?"
"Reza"
Aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum tipis saat Kevin membelokan stir mobilnya ke persimpangan jalan
Tapi apa bener ya kalau Agne itu simpanan om-om dan suka open BO?
Kevin memakirkan mobilnya di parkiran club dan mematikan lampu di dalam mobil lalu ia membuka ponselnya "katanya Agne masih didalam sama pelanggannya"
Kevin menunjuk kearah depan dan pandangan ku beralih kearah seorang perempuan yang sedang merangkul lengan pria yang baru saja keluar dari dalam club
Deg
Tubuhku sontak menegang dan kaku seketika saat melihat Agne dengan baju terbuka sedang merangkul lengan seorang pria yang gak ku kenal
Kupegang dadaku yang terasa sesak saat pria itu mencium bibir Agne didekat sebuah mobil Alphard berwarna putih
"Njing, kamu gak papa?"
Aku menoleh kearah Kevin dan mengangguk pelan sebelum Kevin menyalakan mobilnya lagi , bahkan lampu mobil Kevin tersorot kearah mereka yang sedang asyik berciuman
"Kita kerumahku aja, main PS 5"
Aku segera mengalihkan pandanganku saat pandangan ku bertemu dengan tatapan Agne
Aku menghela nafas kasar saat hatiku seperti di tusuk-tusuk ribuan tombak bahkan nyeri di dadaku terus mulai terasa
Jadi perempuan yang aku sukai ternyata seperti itu? Kenapa bisa? Kenapa perempuan berwajah polos seperti dia kayak gitu? Padahal dia sangat menggemaskan memakai kaca mata bacanya tapi.....ah setan hatiku sakit
Agne, hatiku sudah sakit dengan perasaan terlarang dan terpendam ini tapi kenapa kamu menambahinya dengan sikapmu seperti itu?
Voted?
Komen?