One Night Series x NCT

By Kimkira96

68.9K 997 325

kumpulan cerita oneshot nct udah More

1. Jaehyun
2. Jeno
4. Yuta
3. Jaemin
5. Hendery
6. Johnny
7. Jaehyun (2)
8. Jaehyun (3)
10. Renjun
11. Jisung
12. Jeno (2)

9. Jaehyun (4)

2.9K 87 3
By Kimkira96

Last chap jaehyun version yak hehe.

Komen dong biar aku senengggg
Vote juga !












Humburg, Jerman
7tahun kemudian.

Udara diruangan ini masih terasa dingin meski penghangat sudah aku nyalakan pagi ini, baru dua hari lalu aku merayakan malam Natal dengan senyap nan syahdu, namun rumah ini kini nampak seperti kapal yang benar-benar akan karam, aku hanya tinggal bertiga tapi mengapa rumah ini bisa hancur seperti ini padahal perayaan natal kami bukanlah sesuatu yang besar.

Aku memandang kearah dimana buah hatiku masih terlelap, sebelum akhirnya kuputuskan untuk membereskan rumah dari berbagai hiasan natal yang kini terlihat seperti sampah.

Aku tinggal di sebuah apartemen sederhana dikota humburg yang cukup untuk aku tinggali bertiga, dimana aku bisa mengelola dessert barku di lantai paling bawah bangunan apartemen ini sehingga aku tidak perlu meninggalkan anak-anakku untuk pergi bekerja, indah bukan?

"nona kim kenapa keluar tanpa menggunakan mantel udaranya masih dingin" ah seorang wanita tua menyapaku saat aku akan turun untuk membuang sampah-sampah ini

"maria, aku hanya akan membuang sampah kebawah jangan kuatir"

"baiklah, have a great day, marry chrismast" aku tersenyum kepadanya, dia seorang janda berusia 50an yang tinggal seorang diri, sangat baik terhadapku meski aku merupakan wanita asia,

Kubuang sampahku di bak penampung, lalu aku pergi ke kedaiku sebentar untuk melihat-lihat, aku jadi bimbang akan membukanya atau tidak hari ini, mengingat masih sangat dingin udara disini, mungkin kuputuskan nanti siang, kalau-kalau udara siang hari semakin hangat.

"nona kim" kulihat seorang remaja laki-laki memanggilku dari luar membuatku mengerutkan keningku,

"apa yang kau lakukan di luar, cuaca masih sangat dingin, masuklah" tanpa sengaja aku memberikan tekanan pada kalimatku, bagaimana tidak diluar, ditumpukan salju itu bisa-bisanya ia berjalan-jalan dengan santainya.

"hehe aku tidak apa-apa, kau sendiri kenapa tidak menggunakan mantel" ia menjawabku dengan menepuk-nepuk bahunya yang terdapat butiran salju disana

Aku tidak menjawab, kita hanya berjalan ke arah unit apartemenku di lantai 7 dan memasukinya.

Ah sudah ada suara kegaduhan, anak-anakku pasti sudah bangun, mereka berlari kecil menuju arahku

"mom" teriak gisella anak perempuanku

"sshhh gisella tidak perlu berteriak" sahuku pelan dengan berjalan kembali kedapur

"eohh ada edward ! Sam kemari edward datang !" lagi-lagi ia berteriak memanggil saudara kembarnya dengan heboh, sedangkan aku hanya bisa tersenyum dari arah dapur.

Edward memandangi mereka dengan wajah malas dan lelah, pasalnya kedua anakku akan selalu mengganggunya, meski usia mereka terpaut jauh, mereka yang lebih muda akan selalu berhasil membuat edward kesal.

"kemari kalian"

"kalian harus belajar memanggilku hyung dan oppa mengerti?"

"tapi kenapa?" tanya sam

"karena aku lebih tua dari kalian"

"maria juga tua tapi kita memanggilnya maria, dia tidak marah" jawab gisella dengan wajah polos

"ck bagaimana ini, nona kim aku kesal dengan mereka" lagi-lagi aku tertawa mendengar keributan kecil dipagi hari seperti ini

"sudahi dulu pertikaian kalian, segera kemari, sarapan"

Merekapun duduk di meja makan dan sarapan dengan tenang, anak-anak ini memang memiliki manner yang bagus.

"jadi katakan ada apa kau kemari sendirian memangnya tidak sekolah?"

"aku tidak sendiri, dad bilang dia terlambat, aku sedang libutan musim dingin nona kim" aku mengangguk dan lanjut memakan sepotong apel

"kalian berdua tidak ingin sarapan nasi?" tanya edward kembali menjahili sam dan gisella

"see mom, edward memang selalu kampungan menyebalkan sekali"

"benar terakhir kali dia datang, dia bilang ingin meihat gunung alpen, huh norak sekali," sikembar bersahutan menggoda edward yang hanya di pelototi oleh sang korban

"ya Tuhan nona kim kenapa anak-anakmu bisa mirip denganmu semua, aku sangat kesal"

"sudah ku bilang berhenti menggoda mereka" finalku

"setidaknya ajari mereka memanggilku hyung dan oppa, we still asian right"

Aku menghela nafasku, dia benar

"sam, sella jangan memanggil edward dengan namanya saja, panggil hyung untuk sam dan oppa untuk sella, karena itu panggilan yang sopan untuk orang yang lebih tua paham?" mereka berdua mengangguk, mereka akan menuruti semua perkataanku selagi itu masuk dalam logika mereka.

"tapi kenapa hyung tidak memanggil mommy?

"cause im not his mother, understand?"

Mereka mengangguk, sedang edward sekarang lebih tenang, mungkin karena jawabanku atau karena pertanyaan sam aku tak tau.






Sudah hampir jam 5 sore, sebenarnya aku malas untuk memasak, biasanya sam dan sella tidak akan masalah jika hanya makan malam dengan pasta seperti tadi siang, tapi berbeda dengan edward, dia sangat menyukai makanan asia, sedangkan sudah tidak ada bahan makanan di sini jadi kuputuskan untuk pergi untuk berbelanja ke toko asia yang tidak jauh dari tempatku tinggal.

"mom akan ke toko asia untuk belanja makan malam kalian jangan ribut"

"aku ikut" edward menyahutiku aku hanya mengangguk.

Sepanjang perjalanan terlihat orang-orang yang sudah kembali melakukan aktivitas mereka, dan ya siang hingga sore udara sudah semakin hangat, namun tetap saja aku tidak bisa membuka dessert barku karena edward ada disini, dan mungkin jaehyun juga akan kemari.

Dari kejauhan aku melihat jaehyun sedang bersama seorang wanita bule berjalan dengan sangat akrab.

"eoh nona, itu dad"

"aku tau"

"nona cemburu ya?" dia menggodaku, pasalnya wanita itu mencium pipi jaehyun saat akan pergi, sedang jaehyun tersenyum manis

"tidak, kenapa aku aku harus cemburu, cepatkan jalanmu" ujarku dengan wajah datar,

"bagaimana dengan ibumu?" kita mengobrol sembari mendorong troli dan berbelanja

"apanya yang bagaimana?"

"kau tidak mengunjunginya?"

"malas, terakhir kali aku ke new york dia meninggalkanku karena ada acara" aku mengangguk

"tidak pernah pulang ke korea?"

"sesekali, terakhir tahun lalu setelah putus dari kekasihnya dan minta kembali pada dad, tapi dad tidak mau"

"kenapa tidak mau?"

"ya nona tidak usah berlagak bodoh"

"hey little demon jangan berkata seperti itu padaku, tidak sopan"

"okayy sorry, tapi nona kim tau betul apa alasannya" aku hanya mengendikan bahu.

Selesai berbelanja kita pulang ke apartment, ternyata jaehyun sudah didalam dan bermain dengan si kembar.

"kalian darimana?" tanyanya saat melihatku dan edward masuk, tidak menjawab aku segera menuju dapur

"you get a problem dad" ujar edward jahil pada ayahnya yang tengah merasa bingung.

Tak lama jaehyun menyusulku didapur duduk di kursi bar memandangiku yang masih sibuk dengan bahan makanan,

Kutuangkan segelas wine dan kuletakan didepannya

"hangatkan dirimu" ujarku singkat, ia meminumnya dengan tenang.

"apa ada yang salah?"

"tidak ada, memangnya kenapa?" aku menjawab tanpa melihat kearahnya karena aku masih sibuk masak untuk makan malam

Jaehyun memang sering berkunjung ke sini mungkin bisa tiga bulan atau satu bulan sekali, jika kalian bertanya perasaanku, tidak ada yang berubah dari tujuh tahun yang lalu, hanya saja dia telah menjadi ayah dari anak-anakku, tapi bukan berati kita menjadi keluarga utuh seperti yang kalian bayangkan.

Aku tidak terlalu peduli dengan hubungan semacam itu, aku berusaha untuk lepas dari bayang-bayang lee taeyong dan masalaluku dengan pindah ke jerman, awalnya jaehyun begitu menentangnya bahkan ia mengancam untuk mengurungku, tapi dia juga tidak bisa berbuat banyak karena ayahnya menentang hubungannya denganku, ah sebenarnya aku tidak merasa memilki hubungan dengannya, lagi pula orang tua mana yang akan membiarkan anaknya memiliki hubungan dengan seorang escort.

Akhirnya ia mengalah dan membiarkanku tinggal di jerman, dan aku juga tak pernah melarangnya menemui anak-anaknya.

Awalnya orang tua jaehyun bersikukuh mengatakan jika mereka bukan anak jaehyun, dan aku hanya tersenyum kecut aku yakin betul siapa ayah dari anakku, karena aku hanya melakukan hubungan dengan lee taeyong dan jaehyun, selebihnya aku hanya menemani clientku berkencan atau minum tak lebih.

lagi pula siapa yang meminta pertanggung jawaban darinya, tapi akhirnya mereka berusaha membawa anak-anakku karena merasa mereka darah dagingnya, yang benar saja. Untungnya jaehyun tak pernah memiliki niatan untuk memisahkanku dari kedua anakku.

Kita makan malam bersama di meja makanku yang tergolong kecil

"nona kim kenapa tidak pindah ke apart yang lebih besar, dad belikan nona kim apartement yang besar, memangnya dad tidak bisa"

"memangnya kau mau membersihkannya hyung?" ujar sam

"bisa membayar maid apa susahnya" jawab edward kesal

"ish oppa, jangan sok-sokan mau membayar maid, memangnya oppa punya uang?"

"uang dad banyak, iya kan dad?"

"manja sekali, benar saja dia mau melihat gunung alpen haha" sam dan gisella tak henti-hentinya meledek kakaknya yang memang memiliki sifat yang berbeda, edward memang manja, bagaimana tidak jika keluarganya memang memanjakannya.

"nona kim! Aku sangat kesal dengan anak-anakmu!" edward kembali merajuk

"sudah kukatakan otak mereka memang overload jangan menggodanya terus kau akan kalah" jaehyun hanya tersenyum melihat tingkah anak-anaknya.

Ia selalu memujiku karena bisa mendidik anaknya jauh lebih baik darinya walau dengan banyak keterbatasan disini.

Malam ini kita berlima makan malam dengan nyaman dan hangat.

Aku masih sibuk mengecek laporan dessert barku yang terbengkalai dari beberapa hari yang lalu karena libur natal, sedangkan mereka masih sibuk bermain game dan menonton televisi yang menampilkan film home alone.

Sam anak itu jauh lebih mirip denganku, tidak banyak peduli dengan hal-hal kecil bahkan ia tidak peduli jika ibunya belum memiliki status peenikahan tapi dia sangat menyayangi gisella sebagai adiknya, sedangkan gisella lebih seperti jaehyun, dia butuh banyak perhatian, ia juga lebih akrab dengan jaehyun ia akan menempeli ayahnya jika sedang bersama seperti ini,

"daddy kapan pulang?" ujar gisella di pangkuan jaehyun

"kenapa? Memangnya tidak suka daddy disini?" ia menggeleng

"disini yang lama sella kangen mau sama daddy terus"

"ikut daddy ke korea saja kalau begitu"

Deg.. aku sedikit takut saat jaehyun mengatakan hal seperti itu.

Namun lagi-lagi anak perempuanku menggeleng

"sella tidak mau meninggalkan mommy, nanti mommy repot sam suka membuat rumah berantakan, nanti maria juga tidak ada temannya"

Jaehyun tertawa mendengarnya

"kalau begitu minta mommy ikut ke korea, ajak maria juga"

"mommy tidak mau, aku juga takut sama oma"

Jaehyun menghela nafasnya iya paham kenapa anaknya bisa takut pada orang tuanya, sebenarnya hanya ayahnya yang menentang mereka tidak dengan ibunya.

"em sella tidur ya sudah malam"

Tak lama kulihat gisella tidur di pangkuan jaehyun, sedangkan sam dan edward sudah lebih dulu tidur dikamar setelah bermain game bersama.

"mereka semua sudah tidur" ujarnya menghampiriku

"kau segera tidur, jangan lupa cuci wajahmu yang bersih"

"hm kenapa?" kini ia memeluku dari belakang menempelkan dagunya dibahuku dan menutup buku-buku yang tengah aku baca.

Aku membalikan tubuhku dengan masih duduk dikursi dan menghadapnya yang masih memelukku

Aku mengelus pelan wajahnya hingga rahangnya yang tajam

"karena aku tidak mau ada bekas ciuman wanita disini"

Jaehyun tertawa mendengarnya

"apa kau cemburu?"

"tidak, terserah kau saja, aku hanya bilang tidak ingin ada bekas ciuman wanita, jika tidak mau cuci muka ya sudah terserah kau saja" jawabku cuek, wajahnya kembali terlihat kesal kemudian pergi kemar mandi untuk membasuh wajahnya, aku hanya tertawa.

Aku menyiapkan wine untuk kita minum, mungkin beberapa tenggak wine akan menghangatkan malam ini.

"kau ingin minum?" aku tersenyum menatapnya

"berdua" kusodorkan satu gelas wine padanya, dan ya kita bersulang.

"apa anak-anakmu tidak pernah keberatan melihatmu merokok?" tanya jaehyun saat aku mulai menyalakan rokokku disela acara minum kita

"aku hanya merokok saat mereka sudah tidur, tapi ya mereka tau aku merokok, kenapa?"

"tidak apa-apa" ujarnya pelan lalu ikut menyalakan rokoknya juga.

Kita berdua minum dengan tenang di mini bar apartment ini, sekali ia menggodaku dengan menciumi leherku dari samping

"aku punya hadiah untukmu" bisikmya lirih ditelingaku

Lalu ia menheluarkan satu kotak kecil perhiasan, sebenarnya bukan hal special saat ia memberiku hadiah ia bahkan sangat sering melakukannya.

"happy b'day maaf terlambat memberikanmu hadiah"

"never mind, thank you" ujarku pelan saat kulihat satu pasang anting-anting indah dan cincin

"tadi temanku designer perhiasan aku memintanya membuatkan ini"

"tidak masalah, memangnya kapan aku cemburu padamu, bahkan jika kau ingin menikah aku tak pernah mempermasalahkannya"

"aku tidak akan menikah jika bukan denganmu" aku tersenyum tipis mendengarnya

"semakin tua kau semakin pandai menggoda tuan jung"

Ia meletakan gelasnya dan mulai mengecupi bahuku dari samping, tak dapat kupungkiri sentuhannya memang selalu berhasil membuatku terbuai,

"ugh" lenguhku saat ia menydot keras leherku, meninggalkan bekas merah disana.

Tak lama kedua bibir kita sudah mulai tertaut dengan lembut yang perlahan menjadi kasar, tangannya mengangkat satu kakiku untuk ia kalungkan di pinggangnya membuat posisi kita lebih dalam.

"argh" tak sengaja aku mengeluarkan desahanku saat tangan kanan jaehyun menjambak rambut belakangku membuat kepalaku mendongak ke atas sedang wajahnya sudah tenggelam di perpotongan leherku dan turun ke dada atasku, sedang tangan kirinya meremas belahan pantatku dengan kencang.

Uh tidak pernah berubah, jaehyun memang menyukai permainan yang keras.

Jaehyun menggendongku ala koala menuju kamarku tanpa melepaskan tautan bibir kita sedangkan tanganku masih sibuk meremas rambut belakangnya.

setelah membantingku ke atas ranjang aku melepaskan pakaianku dan menyisakan bra dan celana dalamku untuk menggodanya dengan posisi duduk, ia tersenyum diujung bibirnya san mulai membuka ikat pinggangnya,

"ah jae" desahku saat dia melumat bibirku dengan sesekali menggitnya keras sedang tangannya berada di bagian bawahku menekan titik sensitifku dari balik celana dalamku membuatnya basah.

Aku sibuk melepaskan satu persatu kancing kemejanya memperlihatkan betapa sempurna tubuh ayah dari tiga anak ini

"pelan-pelan" ujarku saat ia mulai memasukan jarinya dan mengocok lubang kewanitaannya dengan kencang dengan ibu jari yang masih berada di clitku membuat sensasi nikmat yang selalu aku rindukan

Ia masih sibuk di perpotongan leherku menghisapinya sampai benar-benar pemuh dengan tanda-tanda cinta darinya

"I miss you" bisiknya disela-sela hisapannya pada leher bagian sampingku

"yes jae, close ahhh" ia mempercepat jarinya agar aku dapat mendapatkan pelepasan pertamaku dengan tangannya itu.

"embh..." aku sedikit mengerang saat sampai pada puncak kenikmatan itu.

Jaehyun menurunkan celananya di sisi ranjang, aku tau apa yang ia inginkan, aku langsung meraih kejantanannya yang sudah berdiri sempurna, ukuran yang tak pernah mengecewakan.

Aku mulai menjilatinya dari pangkal hingga ujung mengocoknya pelan dengan tanganku sebelum akhirnya memasukannya kedalam mulutku

"ah baby" aku mendengarnya merintih pelan saat aku mulai memaju mundurkan kepalaku agar ia mendapatkan kenikmatan dari mulutku ini,

Ia mulai menjambak rambutku dan mendorong kepalaku masuk keluar dengan cepat membuat kejantanannya membentur dengan keras pangkal tenggorokanku membuatku mengeluarkan air mata hingga liur yang mulai menetes kelantai, menyakitkan namun sungguh nikmat.

Setelah sedari tadi mendengan erangan frustasinya akhirnya ia mencabut miliknya dari mulutku dan segera membalikan badanku

Ia segera memasukan miliknya kasar kedalam lubangku dari belakang, menggerakan pinggulmya dengan cepat, tangan kirinya berada di leherku agar aku bisa tetap menegakan badanku sedang tangan kananya sibuk menggesek-gesekan clitku membuatku berkali-kali mengejang karena sensasi luar biasanya.

Bukan kecewa dengan permainan kasarnya hanya saja aku tidak bisa leluasan mengeluarkan desahan nikmatku karena apartement yang tergolong kecil ini tidak kedap suara.

Tapi arghh aku semakin frustasi saat rasa nikmatnya semakin memuncak, aku bahkam tau jika sudah bisa kupastikan kali ini aku akan mengalami squirt karena jaehun tak berhenti menggesekan tangannya pada clitku sedangkan pinggulnya bergerak dengan cepat.

"ah fuck im close yeah"

"bersama"

Akhirnya kita melepaskan kenikmatan malam ini bersama, jika para anak-anak belum tidur aku yakin mereka mendengar suaraku dan jaehyun saat mencapai klimaks, setidaknya klimaks pertama jaehyun, karena ia tidak mungkin hanya melakukannya sekali,

Dalam prinsipnya bertemu tiga bulan sekali membuatnya harus menghajar habis lubangku hingga ia tak sanggup lagi.

Dan yah terjadilah kita melakukannya berkali-kali hingga ia merasa lelah.


Didalam kamar anak

"oppa itu suara apa? Apakah ada pencuri" tanya gisella yang tak sengaja terbangun saat mendengar suara gaduh

"tidak ada, sella tidur ya sam juga sudah tidur, sini peluk oppa, tutup telingamu" edward memeluk adik perempuannya agar kembali tertidur sebelum mengehembuskan nafasnya malas

"mereka selalu tidak melihat tempat, menyebalkan sekali" gumamnya pelan lalu kembali memejamkan matanya tak menghiraukan suara yang berasal dari kamar evelyn dan jaehyun.








*

Aku bangun dengan badan yang sangat lelah, namun tetap saja aku harus bangun pagi, jaehyun masih menutup matanya disampingku dengan hanya menggunakan celana pendeknya setelah kegiatan panas kita beberapa jam yang lalu,

Aku mengelus pelan pipinya yang terlihat lembut dengan rambut halusnya disekitar dagunya, tampan sekali, haha aku sangat mengakui bahwa laki-laki yang selama tujuh tahun ini menjadi partnerku ini sangat mempesona, aku takut jatuh cinta padanya.

Aku beranjak keluar dengan mengenakan kimono tidurku dan mendapati edward yang sudah sedang menonton televisi dengan gisella, ia menatapku dengan tatapan aneh

"ada apa? Kenapa kalian bangun pagi sekali"

"aku belum tidur by the way" jawab edward malas, tidak begotu aku pedulikan aku kembali kedapur untuk menyiapkan sarapan mereka sebelum kita akan pergi jalan-jalan bersama.












Aku dan jaehyun di sebuah caffe yang berada di kaki gunung alpen sedang anak-anak masih berjalan-jalan melihat pemandangan gunung alpen, ya kita akhirnya kesini karena edward terus merengek untuk jalan-jalan kemarin.

"eve" panggil jaehyun dengn suara rendahnya

"hmm"

"kembalilah kekorea" aku mengalihkan pandanganku dan menegakan tubuhku, aku tau kemana arah pembicaraan jaehyun

"apakah 7tahun belum cukup? Mereka membutuhkan keluarga yang lengkap"

"jaehyun kau tau alasanku tidak mau ikut bersamamu, dan mereka memiliki keluarga yang lengkap disini"

"bahkan orang yang menolakmu sudah tiada dari dua tahun yang lalu, comeon eve, ibuku meminta kita menikah dan kembali kekorea" sebenarnya ayah jaehyun memang sudah tiada dari dua tahun yang lalu harusnya aku sudah tidak perlu kuatir untuk ikut dengan jaehyun namun entah rasanya aku sudah nyaman disini.

"ekhem..." aku berdehem pelan tidak tau harus menjawab apa.

"kembali ya? Diusia sella dan sam, edward melihat orangtuanya hancur, dan aku ingin sekarang baik sella sam maupun edward mendapatkan keluarga yang utuh, mereka pasti akan bahagia" jaehyun mengelus tanganku yang berada diatas meja.

"ya" jawabku singkat

"kau serius?"

"asalkan ibumu yang menjemput kita, lamar aku secara resmi"

"oh God itu bukan hal yang sulit, trimakasih sayang" aku tersenyum melihatnya sesenang ini, ia terus menggenggam tanganku dan mengecupinya kemudian memeluku dari samping, melihat kearah anak-anak datang dengan berlarian mendekati kami dengan melambaikan tangan.







Setelah ini ibunya melamarku secara resmi ke hamburg untuk menjemputku, aku sam dan sella memutuskan pindah kekorea, dan dessertbarku aku serahkan pada maria untuk mengelolanya, mungkin aku hanya akan sesekali mengunjunginya. Sella dan sam juga tidak masalah pindah ke korea mereka justru senang bisa tinggal bersama ayahnya, aku sempat mengobrol dengan taeyong oppa saat hari pernikahanku, ia mengatakan jika ia bahagia melihatku dan meminta maaf untuk dirinya dan istrinya, meski istrinya tidak bisa datang karena masih belum siao bertemu denganku, and yeah all is gettin better from now.

Fin






Udah panjang banget kalo ga vote sama komen saya pundung

Adios

Continue Reading

You'll Also Like

330K 35.6K 71
⚠️BXB, MISGENDERING, MPREG⚠️ Kisah tentang Jungkook yang berteleportasi ke zaman Dinasti Versailles. Bagaimana kisahnya? Baca saja. Taekook : Top Tae...
2.4K 475 10
Aku akan menceritakan dongeng yang berjudul the promise, kisah Lima orang anak kesayangan seorang ratu yang tinggal di istana bersama nya. Mereka mem...
36.8K 1.7K 7
About SM Entertainment
30.2K 125 8
- Warning NC 🔞 - Not bxb - Terdapat kata frontal di dalamnya - Pembaca diwajibkan sudah cukup umur - Cerita hanya fiktif - Mostly Mark, Haechan, Ten...