°••° Selamat Membaca °••°
Hari ini si kembar ingin mengantar adhek kecilnya untuk pergi kesekolah namun di halangi oleh romly
"Mom,,, please,,, kami yang antar ya,,, ya,,, " Kata Louis dan leon merajuk ke romly
"Ngak bisa sayang, sekolah kalian jauh, kalau kalian nganter dareen nanti kalian bisa telat" Kata romly menjelaskan
"Ihh,,, mommy pelit" Kata leon ngambek
"Mommy,,, kak Louis,,, kak leon,,, dareen dah gede jadi biar dareen berangkat sen,,,, " Kata dareen terpotong oleh orkestra sang mommy dan kedua kakaknya
"Ngak bisa" Kata mereka bertiga serempak
"Kok gitu" Kata dareen merajuk ganti
"Hadueh punya anak gini amat ya" Batin romly lelah
"Uhuk,,,,, uhuk,,,,, " Batuk romly makin jadi dan membuat anak²nya khawatir
"Mommy,,, " Kata Louis, leon dan dareen kompak dan langsung mendekati sang mommy yang memang sedang duduk bersama untuk sarapan
"Mommy ngak papa kok, kalian jangan khawatir ya" Kata romly tersenyum ke arah ketiga putranya
"Tuh kan mommy sih, udah di bilangin jangan terlalu capek kerja malah sibuk banget kerja sampe lembur segala" Omel Louis ke romly
Romly yang di omelin speechless melihat sang putra yang sangat mirip orang tua memarahi anaknya, sebenarnya siapa yang anak siapa yang mommy nya nih
"Oke, kalian sudah sarapan dan Louis serta leon cepet berangkat, pakai mobil kamu sendiri ya Louis" Kata romly mengingat kan
"Tapi mom, mobil mommy aja yang aku pake ya,,, ya,,,, " Kata Louis tersenyum lebar agar di izinkan
"No Louis, kamu sendiri kan yang minta mobil itu lalu kenapa sekarang kamu malah milih mobil mommy sih" Kata romly capek karena setiap pagi selalu begini
"Mommy, mobil mommy itu dah langka tau jadi biar aku yang bawa ya" Kata Louis
"Emangnya kalau mobil mommy langka terus kenapa kamu minta mobil sayang" Kata romly memicing karena apa mobil romly walaupun lama tapi mesin masih Oke dan itu sudah di modifikasi oleh romly karena setiap malam kini ia sering balap mobil karena ia merasa uangnya masih kurang untuk pendidikan ketiga putranya
Ya walaupun rumah romly sekarang hanya tingkat 2 dan sederhana tapi mobil ada 3 dan itu milik Louis dan leon sendiri dan romly sendiri
Namun apa dikata Louis lebih suka satu mobil dengan leon dan memakai mobil mommy nya ketimbang memakai mobil mereka sendiri
Karena ya begitulah, romly seorang mantan pembalap jadi ia bisa memodifikasi mobilnya sendiri dan selalu mulus bila di kendarai tapi kalau pagi ya begini selalu jadi rebutan
Mobil unik romly yang tiada duanya
"Mom,,,, please" Kata leon dengan puppy eyes-nya
"Hah,,, baiklah,,,, kalau begitu leon, tapi ada syaratnya" Kata romly menatap ketiga anaknya
"Apa mom" Tanya ketiga serempak
"Ini yang terakhir kalinya kalian membawa mobil mommy, kalau kalian mau mobil kalian di modifikasi seperti mobil mommy kalian ngak boleh protes kalau dalam seminggu ini mommy bakalan kerja sampai pagi lagi,,,, " Kata romly terpotong oleh Louis
"Tapi mom" Kata Louis langsung di bantah oleh romly
"Dengerin mommy dulu, mommy dalam seminggu ini bakalan lembur kerja dan pulang jam 4 pagi jadi tugas Louis yang bakalan masak buat makan malam dan jagain adhek ngerti" Kata romly mengakhiri perkataannya
"Tapi mom,,, mommy udah kecapekan di kafe masa mau ngelembur sampai jam 4 dini hari" Protes leon
"Itu kan demi memodifikasi mobil kalian berdua biar ngak selalu bawa mobil mommy ke sekolah, lagian kalau mobil kalian di modifikasi nanti mommy ngak bakalan ngerubah bentuk nya mommy cuma ganti mesin mobil kalian dan satu catatan buat kalian" Kata romly pelan "Mommy ngak akan pernah maafin kamu Louis jika kamu balapan liar lagi" Kata romly menatap Louis tajam
"Mom,,, mommy,,, tau,,, " Kata Louis menunduk takut
"Umpt,,, hahaha,,,, sayang,,, jangan takut,,," Kata romly mencairkan suasana
"Ya udah ah yuks berangkat nanti kalian telat" Kata romly menyuruh semua putranya bersiap sekolah
"Baik mom,,,, " Kata mereka serempak
"Mom,,, maaf,,, " Kata Louis yang berjalan di samping romly
"Ngak papa, tapi kamu harus janji, jangan pernah balapan lagi, cukup masa muda mommy saja yang nakal kalian jangan sampai menuruni sifat mommy oke" Kata romly mencium kening Louis
"Iya mom" Kata Louis mencium romly ganti
"Ya udah kamu hati² ya bawa mobilnya" Pesan romly ke Louis
"Baik mom" Kata Louis dengan senyum lebarnya
Skip di malam hari saat romly balapan
Pertandingan kali ini cukup berat namun romly hanya menanggapinya dengan santai dan ia berhasil meraih kemenangan mutlak
Namun sayangnya kini ia mulai merasa kalau hari ini akan menjadi hari yang paling di benci oleh romly karena ketika ia secara terpaksa ikut pesta bersama para teman balapnya, karena apa, ia sangat benci masuk ke dalam sebuah bar yang memang tempat perayaan kemenangannya untuk hari ini
Ya malam ini romly kembali menang dengan hadiah 50juta dengan 2 kali balapan menantang musuh bebuyutan
"Hey romy, kenapa wajah mu di tekuk saja hah" Tanya rizal sahabat baru romly di arena balapan
"Kau seperti tak tau saja Zal, aku benci di sini, dan kau juga tau aku harus segera pulang biar ketiga anakku ngak khawatir" Kata romly bersandar di sebuah sofa di pojok tempat perayaan pesta dan semua temannya sudah banyak yang minum dan turun ke lantai dansa
Tinggal romly, rizal dan handi yang menemani romly, yang masih betah tak meminum segelas pun
Namun akhirnya ia terpaksa minum juga walau sudah habis 3 gelas ia tak mabuk sama sekali karena kini ia sudah terbiasa dengan minuman dengan kadar alkoholnya yang tinggi sekalipun. Terima kasih kepada Arya yang dulu selalu mencekokinya dengan minuman lucnut itu karena dulu setiap ada pertemuan kerja dengan klien romly pasti akan ikut dan menjadi teman minum para klien Arya
"Aku pergi ke toilet sebentar" Kata romly ke kedua temannya
"Baiklah, jangan lama²" Kata rizal
"Oke" Kata romly berjalan menjauh
Namun tanpa disadari romly ada yang mengikutinya dari belakang, setelah romly selesai dari toilet tiba² saja ia di tarik seseorang dan masuk ke dalam sebuah kamar yang memang di peruntukkan untuk tamu yang ingin bermalam
"Lepas,,, " Kata romly meronta cekalan tangan orang yang menariknya
"Apa kabar sayang" Sapa laki² itu dan membuat romly bergetar, suara itu, suara yang sudah lama tak di dengar olehnya kini terdengar kembali di gendang telinga nya
"A,,, Arya,,,, " Kata romly kaget menatap Arya yang kini wajahnya sudah ada di depan nya dengan jarak yang sangat minim
"Apa kau merindukan aku sayang" Kata Arya tersenyum lembut ke romly
"Lepasin aku Arya" Kata romly datar
"Aku suami mu sayang, kenapa aku tak boleh dekat denganmu" Tanya Arya ingin mencium romly tapi dengan cepat romly memalingkan wajahnya
"Kenapa kau disini" Kata romly
"Aku selalu mencari mu sayang, jadi ayo pulang bersamaku" Kata Arya mencium leher romly dan itu adalah area sensitif romly
"Maaf Arya, tapi kita sudah cerai jadi lepasin aku" Kata romly menatap Arya serius
"Aku masih suamimu jadi kamu harus memuaskan aku dulu sebelum kamu pergi sayang" Kata Arya langsung mencium romly
"Uhmm,,,,, lepaskan aku, dan jangan pernah menyentuh ku Arya" Kata romly mendorong tubuh Arya
"Kau mau kemana hah, aku ingin tubuhmu jadi puaskan aku" Kata Arya mengintimidasi romly
Plak
"Cukup Arya, aku muak denganmu jangan pernah menyentuh tubuhku dengan tangan kotor mu itu" Kata romly berusaha pergi dari genggaman tangan Arya
"Apa maksudmu romly, kau itu istri ku jadi aku berhak atas tubuhmu" Kata Arya merengkuh tubuh romly tapi dengan cepat romly mendorong Arya
"Kau yang menceraikan aku Arya jadi buat apa kau kembali ke hidupku" Kata romly menahan tangisnya
Plak
Kini ganti romly yang di tampar oleh Arya
"Jangan bicara omong kosong romly, kau akan selalu jadi istriku" Kata Arya menatap romly penuh intimidasi
"Hah, omong kosong, hahaha,,,, kau bilang aku omong kosong ck,,,, " Kata romly menjeda "KAU YANG CERAIKAN AKU TERLEBIH DAHULU ARYA DAN JANGAN PERNAH MENYENTUH KU LAGI KAU MENGERTI" Kata romly penuh penekanan
Arya yang tak Terima langsung menyeret tangan romly dan membanting tubuh romly di atas kasur
"Kita tak pernah cerai romly, jangan harap kau bisa pergi dari ku lagi, kau akan selalu menjadi milikku" Kata Arya dan langsung menggigit pundak romly dan menekan tangan romly di samping kepalanya
"Aaaakkkhhh,,,,, " Teriak romly kesakitan karena gigitan Arya
"Kau hanya boleh berada di sampingku romly, jangan pernah berfikir untuk bisa lepas dariku lagi mulai saat ini" Kata Arya dan tanpa penetrasi ia langsung membenamkan junior nya di lubang anus romly setelah merobek baju romly
"Aakkkhhh,,,, sa,,, kit,,,,,, " Kata romly merasa kan tubuhnya seperti terbelah menjadi dua dan itu sangat sakit sekali, ia pun berlinangkan air mata
Sedangkan Arya tanpa menunggu penyesuaian dari romly ia langsung memaju mundurkan juniornya yang besar keluar masuk dari lubang milik romly
Arya terus menggagahi romly dan meninggal kan banyak cupang yang sangat merah di tubuh romly, tanpa Arya perdulikan rengekan romly yang memintanya berhenti Arya terus saja mengeluarkan memasukkan lagi juniornya sampai ia tak tau bila romly kini sudah di ambang kesadaran
Setelah kluar masuknya junior Arya ia pun menembakkan benih benih cintanya ke romly dan setelah selesai ia terbaring ke samping romly dan terakhir ia mengecup kening romly dan menyelimuti tubuh mereka berdua
Jam 3 pagi romly tersadar dan merasakan tubuhnya sakit, ia melihat Arya tertidur pulas dengan perlahan romly turun dari ranjang, ia meraih ponselnya dan mengirim pesan ke seseorang dan saat dirasa ia pun keluar dengan celingukan dan melihat sang sahabat berjalan ke arahnya
"Nih" Kata seseorang itu
"Lihat kamar di depan sana ada orang tidak" Perintah romly cepat
"Ngak ada orang" Kata seseorang itu setelah mengecek
"Jagain bentar" Kata romly dan langsung lari setelah menutup pintu
Selang beberapa menit romly keluar dengan pakaian baru dan mengajak seseorang itu segera pergi
"Hey,,, siapa yang ngelakuin ini semua padamu romy" Tanya seseorang itu
"Dia kembali Zal" Kata romly pelan dan segera menarik rizal untuk segera pergi keluar dari bar
Kini romly dan rizal pergi pulang dengan mengendarai mobil rizal
"Tunggu,,,, tunggu,,,, bagaimana dia tau kalau kau disini" Tanya rizal kaget karena romly keluar kamar tadi sudah telanjang dan minta baju kepadanya
"Lupakan dia Zal, aku ingin segera pulang karena kau tau sendiri bagaimana Louis yang begitu khawatir bila aku pulang telat" Kata romly
"Iya,,, iya,,,, tapi ingat romly, kau juga harus menutupi yang ada di lehermu itu" Kata rizal dan berhenti di apartemen miliknya
"Kenapa kesini" Tanya romly melihat apartemen milik rizal
"Ambil syal buat loe, tunggu disini aku akan segera kembali" Kata rizal dan membuka pintu
"Iya" Kata romly dan menatap pantulan dirinya yang begitu menyedihkan
Apa yang akan ia katakan bila putranya tau apa yang telah di lakukan papanya kepada romly nantinya
Tak mau memikirkan hal lainnya romly pun tertidur di dalam mobil dan ketika rizal masuk ia sudah mendengar dengkuran halus dari romly
"Semoga kau selalu bahagia romly, aku akan membalas apa yang telah pria itu lakukan padamu, karena bagiku kau itu sudah seperti adhik bagi kami" Batin rizal menatap wajah romly yang ada bekas tamparan dan itu terlihat dari sudut bibirnya yang memar
Rizal, gio dan yang lainnya sayang kepada romly dan mereka juga berusaha menutup kemungkinan bila romly terlacak oleh orang luar yang mencari romly dan ketiga anaknya
Di tempat Arya yang masih di barat
Arya pun terbangun dan mendapati dirinya tinggal seorang diri di kamar itu
"Apa yang telah aku lakukan,,, dasar bodoh,,, " Kata Arya memukuli kepalanya
"Kalau seperti ini, bagaimana bisa aku membawa romly kembali, haahh,,, Arya kau itu emang bodoh banget sih jadi suami" Kata Arya kesal akan kecerobohan nya yang malah memperkosa romly tadi
Di markas deral
Bisa di bilang markas iya, di bilang rumah mewah juga iya, tempat yang bukan seperti sebuah markas melainkan sebuah rumah singgah yang di peruntukkan untuk anak buahnya yang berjumlah sangat banyak
Di sebuah rumah yang akan menjadi penjara bagi orang yang sudah memasuki nya
Jika kalian masih ingat angga maka benar sudah lebih dari 8 tahun di penjarakan oleh deral di rumah singgah itu dan menjadi pemuas untuk para anak buah deral
Angga saat ini sudah seperti orang depresi ia terus saja mengutuk Arya yang sudah membuat ia menjadi pemuas
Jadi guys disini walaupun si angga jadi pemuas namun kesehatan dan makanannya selalu di jaga karena para pemuas harus selalu fit untuk bisa di nikmati semua laki-laki yang ada di rumah singgah itu agar sama-sama tak tertular penyakit
Sampai akhirnya angga yang sudah muak berada di rumah itu. Angga juga selalu berusaha kabur namun selalu saja gagal hingga ia mulai lelah sampai saat ia merasakan kebencian dalam dirinya mulai mendidih lagi ia mulai bangkit untuk bisa membalaskan dendam kepada Arya
Malam itu setelah puas di nikmati angga di bawa ke sebuah kamar namun angga hanya diam saja namun tanpa di duga para penjaga tadi angga memukul kepala pria yang mengantarkan dirinya masuk kamar dan ia langsung berusaha kabur melewati para penjaga dengan menyamar menggunakan baju si penjaga tadi
Setelah keluar dari rumah itu angga pergi menjauh dan berlari hingga ia sampai masuk ke dalam sebuah mobil pengangkut sayuran
Kembali ke tempat romly
Romly pun turun dari mobil dan pamit ke rizal karena sudah di antar pulang
"Makasih Zal, udah nganterin kau pulang" Kata romly dengan senyum kecil namun terlihat manis bagi rizal
"Sama² soal mobil nanti siang aku antar ke rumah ya" Kata rizal mengusap kepala romly seperti kakak ke adeknya
"Iya zal, sekali lagi makasih" Kata romly dan melambaikan tangannya sampai mobil rizal tak terlihat
Romly pun masuk ke dalam rumah dan ia melihat ketiga putranya tidur di ruang tengah dengan dareen di tengah dan di himpit kedua kakaknya dengan selimut menutupi sampai dada
Romly tersenyum kala melihat leon dengan seenaknya kakinya menindih kaki dareen dan dareen terlihat tak terganggu sama sekali
Romly masuk dan mulai melihat jam sudah pukul 5 pagi, ia langsung ke dapur untuk memasak buat ketiga buah hatinya
Aroma masakan romly tercium oleh ketiga putranya dan dengan kompak mereka bertiga langsung bangun dan berjalan ke arah dapur
"Mommy" Panggil dareen mendekati sang mommy
"Eh,, anak mommy sudah bangun" Kata romly yang langsung mematikan kompor karena masakannya sudah selesai dan berbalik memeluk dareen
Louis dan leon melihat itu langsung mendekati romly dan dareen untuk memeluk sang mommy
"Mommy baru pulang kok ngak langsung bobok" Tanya dareen mengusel ke dada romly
"Sekarang sudah jam setengah enam sayang, saatnya membuat sarapan buat kalian" Kata romly membelai kepala Louis dan leon sedangkan Louis dan leon mengelus kepala dareen
"Jangan terlalu capek ya mom, kami sayang mommy" Kata Louis mengingat kan
"Iya sayang" Kata romly
"Mommy jangan pernah tinggalkan kami ya" Kata dareen memeluk romly erat
"Mommy akan selalu bersama kalian" Kata romly mencium pucuk kepala ketiga putranya
Ketiga putranya pun mulai mandi dan bersiap untuk sekolah
Setelah sarapan mereka berangkat masing-masing dan romly mengantarkan dareen sekolah setelah itu ia akan pergi ke kafe tempat ia membuka usaha dan lumayan dengan hasil yang di capainya saat ini romly telah memiliki 3 cabang kafe dan itu yang akan ia wariskan ke ketiga putranya dengan masing-masing mengelola satu kafe
Saat di dalam kafe
"Dita, tolong ya kamu suruh koki kita menemuiku sekarang" Kata romly yang kini mulai masuk ke ruangan miliknya
Kebetulan kafe hari ini belum di buka namun semua karyawan romly sudah berkumpul untuk brifing pagi
Tok,,,,
Tok,,,
"Pagi tuan romly" Kata seseorang yang mengetuk pintu
"Masuklah aston" Kata romly sambil melihat berkas²nya
Aston pun masuk dan langsung di suruh duduk oleh romly
"Aston, aku mau kamu membuat ini buat menu awal bulan ini ya" Kata romly menyerahkan sebuah resep tulisan nya
"Baik tuan, ada lagi yang perlu saya lakukan" Tanya Aston ke romly
"Untuk sementara ini ngak ada, kamu boleh pergi sekarang" Kata romly dengan senyum lembutnya
"Baik tuan, saya permisi" Kata Aston mulai berdiri dan pergi kembali kerja
Romly setelah mengecek semuanya ia mulai keluar untuk menyemangatinya karyawannya
"Dita, dimas, chika, Steven, Aston ayo,,, ayo,,,, semangat dan tunjukan senyum terbaik kalian, kalian mengerti,,,, " Teriak romly dan di sambut semangat juga oleh karyawan nya
"Siap tuan romly" Jawab mereka serempak
Semuanya semangat sekali hari ini, romly duduk di kasir dan dita mulai membuka kafe dan langsung menjadi tempat yang sangat ramai karena di tempat romly kalau pagi ini selalu kebanjiran oleh tamu langganan
Hingga romly mendengar suara yang tak asing menyapanya
"Romly,,, lama tak berjumpa" Sapa seseorang itu
"Kak arka, kau kah itu" Kata romly kaget melihat arka dengan tampilan yang sangat santai kini berdiri di depan kasir
"Ya ini aku, masa kau lupa dengan ku" Tanya Arka tersenyum lebar ke arah romly
"Dita, gantikan aku" Kata romly dan berjalan ke arah arka
"Baik tuan romly" Kata Dita yang langsung menggantikan romly
Romly saat sudah ada di hadapan arka yang dengan senyuman menawannya kini merentangkan tangannya
"Kakak" Kata romly memeluk arka penuh haru, sudah sangat lama sekali ia tak bertemu dengan arka dan yang lainnya
"Lihatlah,,, kau masih saja cengeng romly" Kata arka mengusap kepala romly
"Dasar kau ini" Kata romly memukul dada arka
"Ehem,,, " Deheman seseorang membuyarkan temu haru antara arka dan romly
"Owh,,, jadi ini yang kau maksud sayang" Kata seorang gadis cantik dengan dres pendek putih dengan kombinasi biru yang ada di bawahnya
"Haha,, maaf sayang,, kenalin ini romly adhek aku, dan romly kenalin kakak ipar kamu tasya" Kata arka dengan senyum lebar
"Hay kak, selamat ya dan kau kenapa ngak bilang kalau udah nikah" Kata romly memukul perut arka dan membuat arka meringis
"Gimana mau bilang, kau saja ngumpet ngak balik² aku lelah mencari mu kesana kemari" Kata arka menjewer telinga romly
"Ihh,,, kak arka,,, kak tasya kok mau sih sama kakak bar bar kayak dia" Kata romly mengejek arka dan di sambut tawa geli oleh tasya
"Udah, ayuk duduk dulu kalian ngak capek apa berdiri terus, tuh sampai di liatin pelanggan kamu dhek" Kata tasya
"Hahah,,, oke,,, ayo kak kita masuk ke ruangan aku aja" Ajak romly dan mereka pun berjalan ke ruangan milik romly
Di dalam ruangan romly
"Kakak mau minum apa" Tanya romly ke arka dan tasya
"Capuchino aja, kalau tasya jus Strowberri aja" Kata arka sambil menatap tasya
"Ehem,,, mentang-mentang udah taken gitu ya 😄😄😄" Kata romly dan tertawa di akhir
"Kau ini, iri bilang boz wkwkwk,,, " Kata arka ikut tertawa
"Iri, ngak mungkin, karena aku udah lepas segalanya kak yang aku tuju sekarang hanyalah kebahagian anak² ku saja" Kata romly menatap foto ketiga putranya dan romly di tengah yang sudah terpajang di dinding dengan bingkai foto yang besar
"Louis dan leon sudah besar ya" Kata arka ikut menatap foto keluarga romly
"Yang ini siapa romly" Tanya arka menunjuk foto anak paling muda
"Dia dareen kak, anak ketiga ku dengan Arya" Kata romly
"Mirip banget sama kamu romly" Kata arka jujur
"Iya kak" Kata romly
Hari itu di penuhi dengan obrolan antara romly, arka dan tasya
Setelah kepulangan arka dan tasya romly keluar dari kafe miliknya
"Dita, nanti seperti biasa ya" Kata romly menghampiri Dita
"Baik tuan boz" Kata Dita semangat
Romly pun berjalan dan masuk ke dalam taksi untuk menuju ke suatu tempat
Setelah menempuh jarak yang lumayan akhirnya romly sampai di tempat tujuan dan mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam dan melewati koridor, ketika ia sudah ada di depan pintu ia menarik nafas dan mulai masuk
"Ada apa kau memanggilku" Kata romly to the point ke orang yang itu dengan sebuah berkas di tangannya
"Kau sudah datang romly" Kata seseorang itu tanpa melihat romly yang kini sudah duduk santuy di depan orang itu
"Jika kau masih sibuk aku pulang" Kata romly yang akan berdiri tapi di tahan oleh orang itu
"Tunggu lah sebentar" Kata orang itu
"Dr. Arlan kau tak bicara lagi makan aku segera pulang sekarang" Kata romly malas menatap dr. Arlan yang masih setia dengan berkas di tangannya
Lalu dr. Arlan meletakkan berkas nya dan menatap romly serius
"Apa" Kata romly menatap dr. Arlan heran
"Kau harus operasi segera romly" Kata dr. Arlan
"Ngak akan arlan" Kata romly malas menatap dr. Arlan
"Tapi jika kau tak operasi maka nyawamu yang akan jadi taruhannya romly" Kata dr. Arlan
"Buat apa aku operasi kalau kemungkinannya cuma 20% aja" Kata romly
"Tapi romly, walaupun cuma 20% itu bisa saja menjadi penyelamat kehidupan kamu kan" Kata dr. Arlan membujuk
"Nanti saja lah aku fikirkan" Kata romly berdiri dan keluar dari ruangan dr. Arlan
Romly kini kembali pulang dan mendapati semua anaknya sudah ada di rumah
"Mommy baru pulang" Kata Louis yang melihat romly masuk rumah
"Iya, oh ya Louis bisa bicara bentar" Kata romly mengajak Louis masuk kamar romly
"Ada apa mom" Tanya Louis yang sudah ada di kamar romly
"Mommy mau kamu dan adhek kamu ketemu papa" Kata romly pelan
"Ngak mom" Kata Louis tegas
"Tapi sayang" Kata romly memegang tangan Louis
"Ngak akan mom, gara-gara papa kan mommy jadi menderita selama ini jadi buat apa kita harus ketemu pria brengsek itu lagi" Kata Louis geram
"Dia papa kamu Louis" Kata romly
Sakit rasanya kalau melihat sang putra kini membenci papanya, apa salahnya di kehidupan yang lalu hingga kehidupan nya seperti sekarang ini
"Mom,,, please jangan nangis, Louis tau semuanya mom, lihat pundak mommy yang memar kebiruan itu karena ulah papa kan, lalu untuk apa mommy minta kami ketemu dengan orang yang udah nyakitin mommy" Kata Louis membelai bekas luka yang ada di pundak romly
Romly kaget bagaimana bisa Louis tau, itu adalah bekas gigitan Arya yang waktu itu sampai berdarah
"Mom, aku tau bagaimana papa dengan sengaja minta hubungan dengan mommy bila mommy ngak mau, mommy pasti akan luka setiap kali mommy tak menuruti kemauan papa mangkanya jangan pernah buat kami untuk ketemu papa karena bagi kami papa itu udah ngak ada mom" Kata Louis menjelaskan
Romly makin menangis dan langsung di peluk Louis penuh kasih sayang, karena bagi Louis mommy nya itu terlalu berharga untuk di sakiti
Setelah kejadian itu romly hanya bisa mengingat kan untuk tidak membenci papanya apapun alasannya
Di sebuah taman
Romly bersama ketiga putranya sedang joging bersama dan tanpa sengaja bertemu dengan Arya
"Romly" Panggil Arya
"Arya" Kata romly dan dengan sepontan romly menggenggam tangan Louis erat
Louis dan leon berjalan dan menutupi sang mommy dan dareen. Louis dan leon juga menatap sang papa benci karena gara-gara papanya sang mommy selama ini menderita, sedangkan dareen menatap bingung orang yang ada di depan kedua kakaknya
"Mau apa loe kesini" Kata Louis dingin yang sudah berdiri di depan romly
"Nak dengerin papa dulu" Kata Arya menatap nanar kedua putranya yang menatap dingin ke arahnya
"Ngak ada yang perlu di jelasin lagi, loe itu bukan papa kami jadi buat apa loe mencari mommy lagi" Kata Louis dingin dan menatap Arya penuh dengan permusuhan
"Nak, papa mohon, dengerin penjelasan papa dulu" Kata Arya sedih melihat anaknya dengan penuh penyesalan
"Udah ngak ada yang perlu di jelasin lagi, semuanya udah jelas ketika loe dengan sengaja ninggalin kami jadi jangan ganggu kehidupan kami lagi" Kata leon dingin dan pancaran mata yang dingin
"Please,,, romly maaf,,, aku mohon maafin aku,,, anak² maafin papa" Kata Arya berlutut di depan kedua anaknya
"Arya,,,, " Kata romly yang akan maju tapi di tahan Louis dan leon
"Sayang, please maafin papa ya, mommy ngak pernah ngajarin kalian untuk tidak saling memaafkan bukan, dan mommy ngak mau kalian menyimpan dendam" Kata romly mengelus kepala Louis dan leon
"Tapi mom" Protes Louis dan leon
"Ngak ada tapi²an ya sayang" Kata romly dengan senyum teduhnya dan itu mampu meluluhkan hati Louis dan leon
Akhirnya Louis dan leon mau memaafkan Arya walau itu masih setengah hati
Arya dan Louis serta leon kini berjalan bersama dan mulai sedikit demi sedikit akhirnya senyuman Louis dan leon yang tulus kini terlihat begitu indah di mata romly
Arya berjalan dengan kedua putranya untuk menyebrang menuju mobil hingga romly merasakan detak jantungnya kencang
Ia melihat dari kejauhan ada yang tidak beres hingga ia melihat antara mobil dan Arya
Tanpa sengaja romly dengan reflek berteriak
"Arya,,,, awaaaassss,,,,, " Teriak romly karena ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi mengarah ke Arya dan kedua putranya
Arya hanya berdiri mematung sampai ia dan kedua putranya terhempas dan banyak orang yang berteriak
"Aaaakkkhhh,,," Teriak orang² karena seseorang telah tertabrak sebuah mobil sedang merah
Di dalam mobil angga dengan sangat puas telah menyelesaikan dendam nya sampai ia tak memperhatikan jalan dan
Tiiiinnnn
Bruaakkk
"Mommy" Teriak dareen
Louis dan leon yang terjatuh langsung menoleh karena kaget dan melihat di tengah jalan
Seorang yang mereka sayang kini telah bersimbah darah
"Romly" Teriak Arya yang langsung berdiri dan berlari ke arah romly yang berada di tengan jalan dan di hampiri dareen
"Mommy,,,, hiks,,,, mommy,,,, bangun,,,, " Tangis dareen meneriaki romly yang sudah di ambang kesadarannya
Arya, Louis dan leon kini mengerubungi romly yang sudah tak mampu bergerak lagi
"Ja,,, jangan,,, se,,, dih,,,," Kata romly terbata
"Mom,,,, please,,, mommy harus bertahan,,,, " Kata Louis menagis melihat romly yang wajahnya kini di aliri darah dari dahinya
"Jaga adhek kamu Louis,,, hah,,,, akh,,, ar,,, hah,,, ya,,, hah,,, ti,,, akh,,, tip,,, a,,, hah,,, nak,,,, " Kata romly dan menutup matanya
"Ngak,,, romly,,, kamu harus bertahan,,, romly,,,, " Teriak Arya menangis dan memeluk romly erat dan abai dengan bajunya yang kini ikut terkena darah romly
Louis, leon dan dareen menangis dan ambulan pun datang untuk membawa romly ke rumah sakit
Namun tuhan berkata lain, ketika romly di bawa ke rumah sakit nyawanya sudah tak tertolong lagi
Sedangkan angga juga bernasib sama dengan romly yang juga meninggal langsung di tempat saat setelah ia menabrak romly tadi ia ganti menabrak sebuah mobil tronton hingga mobilnya ringsek masuk ke bawah mobil tronton
Maaf typo bertebaran
Jangan lupa dan vote
Terima kasih
11 Januari 2022