2 tahun kemudian, 2017.
"Hyung aku sudah terlambat, gumawo Jimin Hyung." Ujar Jungkook.
Saat ini ia telah berusia 19 tahun dan berada di tingkat akhir. Berkat tabungan nya dan juga part time milik nya ia bisa bersekolah, dan juga berkat Suga ia bisa bersekolah dengan nyaman tanpa ada nya kecurigaan tentang kehidupan pribadi nya.
Hari ini jadwal Jimin menjaga si Jeon kecil.
Mereka semua sepakat untuk memberikan marga Jungkook sendiri. Awalnya mereka ingin memakai marga mereka namun keputusan terakhir milik Jungkook hingga saat ini.
Aaron Jeon atau Jeon Minhyuk.
Aaron adalah anak yang tidak rewel ketika Jungkook meninggalkan nya. Minim ekspresi jika berada di lingkungan asing atau bertemu orang asing, terkecuali jika bersama Jungkook dan para Hyung nya yang lain.
"Aigoo, tampan sekali keponakan Hyung ini, hm.." Ujar Jimin mencium gemas wajah Aaron.
"Kita tunggu ibu mu, kemudian kita bermain bersama, bagaimana?"
"Ap-pa.."
"Tidak, itu adalah ibu mu bukan ayah mu.." Jika Jungkook mengajarkan kepada Aaron untuk memanggil diri nya ayah berbeda dengan Jimin dan yang lain menyuruh Aaron untuk menyebut Jungkook dengan sebutan ibu.
"Appa." Ujar Aaron walau sedikit memaksakan menegaskan bahwa itu ayah nya bukan ibu nya bahkan Aaron menatap kesal wajah Jimin.
"Aigoo.. mianhae, maafkan Hyung em?" Jimin mengelus sayang pucuk kepala Aaron.
-------
"Jeon Jungkook."
Langkah Jungkook terhenti dan berbalik kearah belakang di sana Jackson tersenyum ke arah Jungkook.
"Eoh, wae?" Tanya Jungkook.
"Ada apa buru-buru?"
"Aku punya kelas, beberapa bulan lagi aku akan lulus dan berencana untuk kembali ke Korea." Ujar Jungkook.
"Kau akan kembali?" Tanya Jackson.
"Yeahh, aku ingin mengenalkan kampung halaman ayah nya untuk dia." Jawab Jungkook.
Ayah? Kau bahkan punya rahim Jeon!!
"Kau yakin? Kau tau bukan..?" Tanya Jackson menepis pikiran nya dan tentang kepulangan Jungkook ke Korea sedikit membuat ia khawatir, Jackson berada di dekat Jungkook selama ia kembali masuk ke sekolah.
"Aku kembali bukan berarti harus membuka luka lama." Ujar Jungkook.
"Ahh.. baiklah."
"Aku duluan dulu, aku harus cepat kembali." Ujar Jungkook.
Jackson melihat punggung Jungkook menuju ke arah kelas nya.
Semenjak Jungkook melahirkan, Jackson berjanji satu hal dalam hidup nya, untuk selalu ada di sisi Jungkook dan juga putra nya.
"Aku tau kesalahan ku di masa lalu tidak bisa di maaf kan, aku tau itu.. tapi, aku berjanji Jungkook-ah aku akan menjaga mu bahkan akan melindungi Aaron.. promise Jeon Jungkook." Jelas Jackson masih menatap ke arah kelas Jungkook yang telah di masuki sang wali kelas.
.
.
.
.
"Bagaimana bisa? Ini sudah 2 tahun! Sejak kembali nya Kim Taehyung sialan itu aku tidak bisa bergerak leluasa, ARGHHHH." Semua orang yang berada di ruangan itu takut untuk mendongak melihat keadaan ketua mereka.
"Otoritas nya terlalu tinggi, kami akui kami bukan lah saingan nya." Ujar salah satu orang di dalam sana.
"ARGHHH, BRENGSEK.. PRIA BRENGSEK.. KIM TAEHYUNG...." Teriak nya dengan penuh amarah.
Di tempat sederhana bahkan hanya memiliki satu kamar dan ruang tamu begitu sempit, di dalam nya terdapat dua orang pria salah satu di antara nya memakai topeng.
"Menutupi wajah bukan berarti aku tidak mengetahui siapa orang yang selalu bertemu dengan ku." Ujar Taehyung.
"Berinteraksi dengan mu dapat membuatku mati Kim, apalagi bekerja sama dengan mu seperti ini.. aku seperti sudah menggadaikan seluruh nyawaku kepada mu." Ujar pria itu melepaskan topeng nya.
"Itu akibat nya kalian terlalu lemah untuk mengurus mereka." Balas Taehyung.
"Aku akui jika kami lemah dan itu juga salah mu.. salah mu meninggalkan kami selama 2 tahun dan kini kembali 2 tahun dengan otoritas penuh mu." Ujar nya dengan kesal.
"Jangan menyalahkan ku, itu akibat kalian beralih tempat, bahkan main api di belakang." Ujar Taehyung menggerakkan rahang nya.
"Ck! Kembali lah menjadi CEO dari kedua orang tua mu Kim." Ujar nya menatap kesal terhadap Taehyung.
"Keluarga sialan mu itu membuat ku muak.. jika ingin menjadi seorang anak berbakti tinggalkan dunia ini dan kembali ke asal mu Kim." Imbuh nya dengan kesal.
Seperti tidak mempunyai rasa takut, ia malah dengan santai mengejek keluarga seorang Kim Taehyung.
"Aku tidak suka ada yang menghina keluarga ku, terlebih dia adalah orang asing bagi ku.. Dor." Taehyung menembak tepat di kepala nya yang membuat pria itu mati dengan mata melotot.
"Bakar rumah ini." Ujar Taehyung meninggalkan tempat itu dengan berkas akuisisi wilayah di Itali.
Dia tidak menyangka jika kedatangan nya ke Itali memakan waktu 2 tahun.
Ia harus cepat-cepat kembali ke Korea, urusan nya selesai dengan mendapatkan hal yang di ingin kan nya.
"Ini terlalu indah untuk di jadikan kenangan." Ujar Taehyung melihat api besar dari dalam mobil nya.
Seringai tipis nya dapat membuat siapa pun takut dan itu hanya ada pada Kim Taehyung.
-------
"Aaron-ah.." Panggil Jungkook dengan lembut.
Aaron berlari setelah mendengar suara sang ayah.
Hap..
Jungkook menangkap Aaron yang berlari kemudian melompat ke dalam pelukan nya.
"Bagaimana hari mu sayang?" Tanya Jungkook dengan lembut bahkan tatapan nya begitu lembut.
"Ba..baik ap-pa." Jawab nya penuh kesusahan membuat siapa pun sangat gemas untuk tidak mencium nya.
Cup... Cup... Cup...
Jungkook menciumi seluruh wajah anak nya dengan gemas membuat Aaron tertawa karena geli.
Tawa Aaron membuat Jimin bangun dan hanya bisa tersenyum melihat interaksi kedua ibu dan anak.
"Kau baru kembali?" Tanya Jimin setelah nyawa nya terkumpul.
"Iya Hyung.. untuk hari ini terima kasih Hyung, berapa bulan lagi aku akan selesai.. tolong jaga Aaron sampai saat itu saja." Ujar Jungkook.
"Tidak apa Jungkook-ah, Aaron tidak seperti anak lain yang akan rewel jika orang tua nya pergi, ia terlalu pintar di usia dini nya." Ujar Jimin sembari mengelus kepala Jungkook dan juga Aaron.
"Baiklah, terima kasih.. oh ya.. apa mereka semua akan pulang?" Tanya Jungkook.
"Seperti nya begitu, ada apa?"
"Ada yang mau aku sampai kan kepada kalian." Jawab Jungkook sembari bermain bersama Aaron.
"Akan ku hubungi mereka dulu."
Tidak lama Jimin kembali dan mendapati Jungkook tertidur dengan Aaron yang sibuk mengusir serangga yang mengusik ketenangan sang ibu.
"Aku tidak tau siapa disini yang bayi." Ujar Jimin menggelengkan kepala nya.
-------
Seokjin dan yang lain kembali setelah melakukan pekerjaan mereka masing-masing.
Jungkook sibuk dengan makanan nya sedangkan anak nya.. Aaron duduk manis di pangkuan Suga dan tidak mengganggu kegiatan ibu nya yang sibuk makan.
"Aku bingung Hyung, siapa yang bayi disini." Ujar Jhope.
"Kau juga bingung Hyung? Aku juga.. tadi siang bahkan Aaron tidak tidur yang tidur malah ibu nya." Ujar Jimin melaporkan apa yang ia lihat siang tadi.
"Bayi punya bayi kalau begini istilah nya." Ujar Seokjin.
Suga hanya tersenyum senang melihat Jungkook yang tidak menghiraukan keadaan sekitar dan ia lebih fokus terhadap makanan nya.
Setelah selesai sarapan mereka semua duduk di ruang tamu sembari memakan cemilan dan melihat Aaron yang bermain bersama Jhope.
"Kata mu kau ingin menyampaikan sesuatu, ada apa?" Tanya Seokjin.
Jungkook terdiam cukup lama kemudian memamerkan senyum gigi kelincinya.
"Aku akan kembali ke Korea Hyung."
"APAAAAA?"
———
[Perbedaan waktu itali sama China itu 7 jam ya, jadi nya di Itali dini hari di China pagi atau siang.]