hai hai haiiii
kembali lagi dengan amoraigerrrr
panggil aku kabos yaaaa
selamat membaca yaaaa
🌈AMORAIGER🐯
Bugh
Bugh
Bugh
"Bangsat lo anjing." Aiger terus memberikan tinjuan pada lawan di depannya dengan sangat brutal. Amarahnya tampak dari mukanya yang sangat merah dan kesal.
Walaupun sedang malam, tapi lawannya dapat melihat muka kesal dari Aiger. Seperti ada dendam yang terpancar dari mata cowok itu.
"Ngapain lo muncul lagi di depan gue anjing. Setelah apa yang lo lakuin sama Starla." Aiger kembali memukul cowok itu dengan sangat keras.
Tak mau kalah, cowok itu juga memukul Aiger tepat di rahangnya membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah. Melihat Aiger yang sibuk dengan darah di sudut bibirnya, cowok itu kembali meninju wajah Aiger.
"Anjing lo." Aiger mengumpat tak terima.
"Lo mulai duluan, ngapain lo mancing gue!" seru lawannya tak terima.
"Ini karna kebrengsekan lo, lo tinggalin Starla waktu dia hamil anak lo goblok. Lo sadar gak sih dengan sifat egois lo." Amarah Aiger terpancar jelas.
Mereka sama-sama manjauh. Froy, cowok brengsek yang telah menghamili Starla kembali lagi menampakkan mukanya di depan Aiger.
"Suka-suka gue dong, diri-diri gue, ngapin lo yang ngatur. Sekalian aja lo yang tanggung jawab kalau lo yang mau." Dengan tidak sopannya kata-kata itu keluar dari mulut Froy.
Amarah Aiger seakan memuncak. Ia kembali menarik kerah baju Froy yang melayangkan pukulan di dagunya.
Aiger tadi tak sengaja melihat Froy yang juga lewat di jalan sepi ini tadi. Jadi mereka sama-sama turun dari motornya dan saling beradu.
"Cowok bangsat kayak lo gak pantes hidup. Starla jadi bunuh diri karna lo bodoh. Dan lo gak sadar kalau lo memang brengsek? Gak jera juga lo?" tanya Aiger terus melayangkan pukulan di muka Froy.
"Starla mati bukan karna gue. Dia mati karna tertabrak, dan gue juga udah lama gak ketemu dia setelah gue usir dia," ujar Froy tidak terima.
Dia melayangkan pukulan ke wajah Aiger yang sudah babak belur. Keduanya sudah babak belur, tapi tidak kelihatan karna gelap dan tidak ada penerangan di sekitar. Jalan kosong itu benar-benar mengerikan.
"Enak ya lo ngomong gitu. Mana hati lo! Mana otak lo! Mana tanggung jawab lo! Dia mati karna lo, lo penyebabnya bego. Lo yang buat dia stres karna hamil anak lo. Harusnya lo itu sadar dan tanggung jawab. Bukan dia sendiri yang nanggung akibat perbuatan kalian," tegas Aiger dengan sangat emosi.
"Lo harus dapat akibatnya juga Froy brengsek." Aiger kembali memukul wajah Froy.
"Sibuk lo mikirin hidup orang. Kalau lo mau tanggung jawab ya tanggung jawab aja, gak usah paksa-paksa gue. Waktu itu yang minta juga Starla, dia yang goda-goda gue, dia buka bajunya di depan gue dan ngajak gue, gue mah ngikut aja. Cewek murahan ya murahan, gak mungkin juga gue gak tergoda."
"Mulut kurang ajar." Aiger meninju Froy tidak terima Starla dikatakan seperti itu.
"Gak terima lo? Tapi emang itu kenyataannya goblok! Starla ngajak gue tidur di kamarnya waktu orang tuanya gak ada di rumah, ni gue kasih tau kenyataannya kalau lo belum tau! Cewek lo itu yang minta gue tidurin dia. Cewek lo tergila-gila sama gue bego! Apa lo gak nyadar juga!"
Froy juga lalu kembali melayangkan pukulan di perut Aiger. Ia juga menendang perut Aiger hingga Aiger terdorong kebelakang.
"STOOOPP, BERHENTIIII." Terdengar suara cempreng yang membuat kedua cowok itu menhentikan perkelahiannya.
"Amora, lo kok di sini?"
"Kenapa kalian berantem?" Bukannya menjawab pertanyaan Aiger, Amora malah bertanya balik.
"Udah, jangan kelahi lagi. Pulang-pulang," suruh Amora.
Aiger tak mendengar, ia mendekat ke arah Froy dan ingin melayangkan pukulan lagi di wajah cowok itu tapi Amora menghentikannya. "Udah Kak."
Aiger memandang Froy sinis begitu juga sebaliknya. "Awas aja lo!" peringat Aiger. Froy lalu berjalan tertatih-tatih ke motornya dan pergi dari sana meninggalkan Amora dan Aiger sendiri.
"Kak Aiger kenapa kelahi? Ayo aku obatin dulu lukanya. Kasihan. Ayo Kak." Amora menarik tangan Aiger yang nafasnya sedang tidak teratur itu.
"Ra." Panggilan dengan nada rendah dan serak itu membuat Amora menoleh pada Aiger. Muka cowok itu terlihat sedih.
Aiger langsung memeluk Amora dan meletakkan kepalanya di atas pundak Amora. Amora tersentak, kenapa Aiger tiba-tiba seperti ini.
"Kakak kenapa?" tanya Amora belum mau membalas pelukan Aiger.
"Biarin gini bentar aja Ra."
🌈AMORAIGER🐯
"Duh pelan-pelan." Rintihan Aiger terdengar memenuhi rumah Amora.
"Ra, sakit Ra, jangan kuat-kuat," rintih Aiger lagi.
Amora menghembuskan nafas panjang. Cuma ditempelkan handuk kecil yang dibasahi air dingin ke luka Aiger saja cowok itu merintih kayak anak kecil. Gak biasanya.
"Kak, kenapa sih bisa kelahi? Kan gini jadinya. Sakit pasti ya," ucap Amora dengan muka yang sangat khawatir.
Ia memegang pipi Aiger yang sudah lebam itu dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan menempelkan handuk itu untuk membersihkan luka Aiger.
"Kenapa? Khawatir ya?" goda Aiger dengan nada yang sangat mengesalkan.
"Engga kok Kak, kan cuma nanya aja." Amora lalu kembali fokus pada luka Aiger.
"Aduh Ra, sakit banget Ra. Gak kuat." Aiger tambah berkoar-koar seperti anak kecil.
Sifat galak seperti tigernya seakan menghilang entah kemana. Kenapa tiba-tiba sikap Aiger jadi lembek gini? Cuma buat bersihin itu aja dia merengek.
"Aduh Kak, gimana bersihinnya kalau gini? Gak tega aku Kak," jelas Amora denagn raut wajah khawatir.
Aiger mengulum senyuman miringnya. "Gini caranya." Aiger meletakkan tangan Amora di dada bidangnya sebelah kiri.
"Kak, kenapa perginya ke sini? Dada Kakak sakit juga?" tanya Amora tidak mengerti.
"Ra, hati ini sakit Ra, dia butuh obat," tutur Aiger dengan nada rendah.
"Gimana cara ngobatinnya Kak? Kan dia di dalam? Mau ke dokter aja Kak?" Entah gimana pemikiran Amora bisa sampai ke sana. Maksud Aiger bukan itu tapi Amora malah benar-benar mengira hatinya yang sakit.
"Ra, gue serius. Hati gue sedang kosong Ra. Lo mau ngisi hati gue?"
"Maksudnya gimana Kak?"
"Lo mau jadi pacar gue?"
Deg
Amora tediam, tak membalas. Pertanyaan Aiger sangat tidak masuk akal. Entah apa yang sedang cowok itu pikirkan.
"Ra, lo mau jadi pacar gue?" tanya Aiger lagi.
"Tapi Kak, nanti Ka-"
"Stttt, gak ada tapi-tapian, semua masalah itu kita jalani sama-sama ya. Gue gak tau kapan perasaan gue ke lo muncul tapi setiap gue dekat sama lo gue nyaman Ra, gak kayak sama cewek lain," ujar Aiger dengan mata sayu.
"Lo mau kan jadi pacar gue?" tanya Aiger lagi. Amora tersenyum lalu mengangguk. Aiger jadi tersenyum melihatnya.
"Apa?" tanya Aiger yang membuat Amora kembali tidak mengerti.
"Apa yang apa?" tanya Amora.
"Apa jawabannya?"
"Iya Kak, aku mau jadi pacar Kakak."
Aiger lalu membawa Amora ke dalam dekapannya dan mengelus punggung cewek itu lembut. Ia mengecup singkat rambut Amora dengan sayang.
"Mulai hari ini gue bakalan perbaiki semuanya Ra, gue akan jadi pelindung lo. Siapapun yang berani ganggu lo akan berurusan sama gue."
🌈AMORAIGER🐯
hai hai haiii
gimana kabar kalian niiii
gimana keadaan kalian nii?
follow ig aku yaaa
@fitriasalmadong
@fitriasasalma
follow ig mereka jugaa yaaa
@resvagos
@alanagabriellaa
@algaraalexander
@rajaallaver
@biancakejora
@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca
@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela
@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa
@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam
@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara
@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng
@kenziearkanaaa
@aryaaalvaroo
@gladysclarista
ini chika