NARAKASA [SUDAH TERBIT]

By nikennncan

5.9M 433K 11.3K

Part masih lengkap! ANARA PUTRI RAINDIKA gadis cantik penyuka permen kaki ANGKASA PRAJA LIONIL cowo ganteng k... More

part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45 END
ðŸĶ‹ðŸĶ‹ðŸĶ‹
INFO PENTING !!!
info PO
INFO BUAT KALIAN

part 23

107K 8.7K 266
By nikennncan


Happy reading

Sesampainya di kamar, Nara langsung mengganti baju seragamnya menjadi pakaian santai rumah. Kemudian membasuh wajahnya agar terlihat lebih segar, ia akan mandi nanti saja setelah memandikan Udin kucing kesayangan sang papa.

Setengah tahun yang lalu saat Dika pulang kerja
di jalan Dika tak sengaja hampir menabrak kucing jalanan, untung saja Dika bisa menghindari kucing itu.
Kucing yang hampir Dika tabrak berwarna putih dan kakinya terdapat luka gores. Dika berinisiatif mengadopsi kucing itu ia merasa kasihan dengan kucing malang itu.

Kucing putih yang di beri nama Udin kini bertumbuh sehat. Dika merawatnya dengan sayang bulunya semakin tebal dan halus badannya juga gemuk. Dika merawat Udin juga di bantu oleh orang rumah terutama mbak Ning, jika ia belum pulang dari rumah sakit ia selalu meminta bantuan pada mbak Ning untuk memberi makan Udin.

Nara turun menghampiri mamanya yang masih asyik mengobrol dengan Angkasa. Nara duduk di sebelah sang mama.

"Nar, Angkasa diajak makan dulu. Kasihan pasti belum makan" suruh Raina.

"Enggak usah tante saya masih kenyang" tolak Angkasa halus.

"Udah gak usah malu-malu.
Nara ajakin Angkasa makan mama mau keluar sebentar ada keperluan toko yang harus mama beli"

Raina menepuk bahu Angkasa pelan. "Angkasa jangan pulang dulu sebelum makan ya! mbak Ning udah masak banyak. Anggap aja rumah sendiri" ucap Raina. Ia baru ingat ada barang yang harus ia beli karena di toko bunganya sudah habis.

Angkasa tersenyum ramah dan hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah Raina pergi Nara mengajak Angkasa ke meja makan untuk mengisi perut mereka yang terasa keroncongan.

"Kak Raja mau makan sama apa?" tanya Nara. Ia menunjukkan beberapa lauk seperti ayam goreng, ikan bakar, tahu tempe, dan masih banyak lagi.

"Ayam goreng aja" ucap Angkasa.

Nara mengangguk lalu mengambilkan nasi tak lupa ayam gorengnya untuk Angkasa.

"Nih habisin ya" Nara menyodorkan piring itu ke Angkasa.

"Pasti dong, kan yang ngambilin calon istri" ucap Angkasa sambil tertawa pelan.

"Ssstt... udah diem cepetan makan! abisin!" ucap Nara tajam.

"Iya, galak banget..."

"Bodo" Nara mengisi piringnya dengan berbagai lauk hampir semua yang ada di meja makan ini ia ambil satu persatu.

Angkasa sempat bengong melihatnya, ia tak habis pikir badan Nara yang mungil ini ternyata makannya sangat banyak namun anehnya badannya tetap kecil tak kunjung berkembang.

"Kuat makan segitu banyaknya?" tanya Angkasa hati-hati takut menyinggung perasaan Nara.

"Kuat lah, kenapa emang? kak Raja risih ya liat aku makan segini banyaknya"

"Enggak. Gue seneng kalo lo makan banyak biar cepet gede"

Tanpa membalas ucapan Angkasa Nara mulai memakan makanannya. Nara makan di hadapan Angkasa bak seperti kuli tak seperti cewek diluaran sana yang harus makan secara feminim di depan cowok barunya. Nara bukan tipikal cewek yang seperti itu, makan ya makan saja tak perlu jaim segala.

Angkasa yang melihat Nara makan terlalu terburu jadi kawatir takut Nara tersedak.

"Pelan-pelan nanti kes_

Uhuk uhuk

Nah kan, Angkasa belum menyelesaikan ucapannya Nara sudah tersedak. Angkasa yang duduk di sebelah Nara langsung meraih gelas berisi air putih dan memberikannya kepada Nara.

Nara meneguk air minum itu hingga habis setengah gelas.
"Aduh sakit kak" Nara mengusap lehernya yang terasa perih.

"Salah lo juga makan kok buru buru gak ada yang ngambil juga" Angkasa sedikit meninggikan suaranya.

Nara yang mendengar nada bicara Angkasa yang tak seperti biasanya ia hanya bisa menunduk takut.

"Gue suapin" Angkasa mengambil alih piring Nara menyendok satu suap nasi dan mengarahkannya ke mulut Nara.

"Buka mulutnya!" ucap Angkasa tajam.

Nara masih bungkam jujur sekarang ini selera makannya hilang.

Nara tak menjawab ia masih menundukkan kepalanya.

Huff. Angkasa menghela nafasnya pelan ia harus membujuk Nara dengan cara halus agar Nara mau makan lagi.

"Nara buka mulutnya ayo makan lagi aku suapin" kali ini nada bicara Angkasa lebih lembut.

Nara perlahan membuka mulutnya ia menerima suapan dari Angkasa. Sesekali juga Angkasa menyuapi dirinya sendiri. Kurang lebih sepuluh menit mereka selesai makan kemudian Nara mencuci piring bekas meraka makan tadi.

"Kak Raja gak pulang?" tanya Nara setelah ia selesai mencuci piring bekas tadi makan.

"Bentar, masih mau di sini" Angkasa mengikuti langkah Nara menuju depan televisi. Nara menyalakan tv itu dan menonton kartun shinbi house.

"Sana pulang nanti dicari bunda kak Raja"

"Enggak, tadi udah bilang sama bunda"

"Bilang apa?" Nara ingin tahu apa alasan yang Angkasa buat agar bisa pulang terlambat.

"Main ke rumah pacar" jawab Angkasa seadanya.

Angkasa merebahkan tubuhnya di sofa menjadikan paha Nara sebagai bantalan kepalanya.

"Ngapain sih kak berat ihh" Nara mencoba mengangkat kepala Angkasa agar menyingkir dari pahanya.

"Ck, gak mau!" Angkasa malah menelusupkan wajahnya ke perut Nara menggesek-gesekkan kepalanya membuat Nara merasa kegelian.

"Kak, jangan gitu geli tau" Nara menjambak rambut Angkasa kuat berharap dengan itu Angkasa berhenti menggesek kan kepalanya.

"Sakit njing di elus kek bukan malah di jambak" gerutu Angkasa kesal.

"Tuh kan ngomong kasar lagi" Nara menjewer telinga Angkasa kuat mengakibatkan telinga Angkasa menjadi merah.

"Sakitttt" rengek Angkasa.

"Rasain makanya jangan ngomong jelek" Nara beralih mengelus kepala Angkasa yang masih ada di pangkuannya, ia juga kembali fokus menonton kartun kesukaannya.

Terbuai dengan elusan Nara, Angkasa menjadi mengantuk nyaman sekali di posisi ini. Namun rasa nyaman itu hilang seketika saat mendengar teriakan Nara yang amat memekakkan telinga.

"ASTAGA AKU LUPA MANDIIN UDIN" teriak Nara kencang sampai-samapi mbak Ning yang ada di dapur menghampiri Nara dengan tergesa.

"Kenapa sih?" Angkasa bangun dari rebahannya.

"Neng, kenapa teriak-teriak ada apa?" tanya mbak Ning dengan nada khawatir.

Nara menggaruk tengkuknya yang tak gatal ia benar-benar lupa akan pesan papanya tadi pagi. "Hehe... itu, Nara lupa tadi papa suruh aku buat mandiin Udin" ucap Nara.

"Bikin kaget lo" Angkasa menonyor jidat Nara pelan.

"Iya, neng bikin kaget aja. Mbak kira ada apa, yaudah mbak mau lanjut bersih-bersih" pamit mbak Ning ia juga tak mau mengganggu pasangan baru ini, tadi mbak Ning di beritahu oleh Raina jika Angkasa adalah pacar Nara.

Angkasa menatap tajam Nara, Udin siapa lagi? kenapa harus Nara yang memandikan? memangnya si Udin itu tidak bisa mandi sendiri.

"Udin siapa?" tanya Angkasa dingin.

"Udin itu cowok kesayangan papa"

"Siapa sih? tinggal di sini? mana orangnya gue mau lihat palingan juga gantengan gue" ucap Angkasa percaya diri.

"Yaudah ayo" ajak Nara.

"Kemana?" tanya Angkasa bingung.

"Katanya mau liat Udin gimana sih" Nara berkacak pinggang di depan Angkasa.

"Yaudah ayo" Angkasa mengikuti langkah Nara sampai ke belakang rumah, bisa ia lihat ada kolam renang yang tak terlalu besar dan banyak sekali berbagai jenis bunga di sini.

Nara memghampiri seekor kucing yang sedang bermain di dekat bunga-bunga. Kucing itu mencakar-cakar tanah membuat bulu putih tebalnya menjadi kotor. Angkasa pikir Udin itu seoarang manusia eh gak taunya cuma seekor kucing.

Nara membopong Udin membawanya mendekat ke Angkasa.

"Nih Udin, ganteng banget kan dia" Nara menyodorkan Udin menyuruh Angkasa menggendongnya.

Angkasa mengambil Udin dari gendongan Nara. Kucing ini agak kotor namun terlihat menggemaskan.

"Masih gantengan gue" Ucap Angkasa bangga, enak saja ia tak terima Nara memuji kucing kotor ini.

"Iyaa terserah kak Raja aja. Ayo Udinnya bawa ke halaman depan kita mandiin Udin di sana"

Di depan halaman rumah Nara tepatnya di samping garasi ada keran air yang biasa papanya gunakan untuk mencuci mobil dan juga memandikan Udin kucing kesayangannya.

Biasanya Udin akan lulut jika dimandikan oleh papanya tapi semoga saja kali ini Udin mau dan bisa anteng saat Nara yang memandikan.

"Pegang yang kenceng Udinnya takutnya dia kabur" suruh Nara ia mulai menyalakan kran air.

Angkasa menurut apa yang di bilang Nara ia memegang Udin kuat lalu mengarahkannya ke bawah kran air.

Tubuh Udin hampir basah semua namun Udin malah mengeong keras seperti orang kerasukan ia juga mencakar tangan Angkasa.

"Meowww meowww"

"Arghh" Angkasa mengibaskan tangannya yang terkena cakar Udin. Angkasa hanya memegang Udin dengan satu tangannya.

"Gila kucing papa lo ganas banget sih"  Angkasa masih meniup luka gores dari cakaran Udin.

"Udin jangan nakal dong! kalau kamu gak nurut aku aduin ke papa biar kamu gak di kasih jatah makan!" omel Nara.

Nara membantu Angkasa memegangi Udin. Dirasa Udin sudah cukup tenang Nara memakaikan sabun ke seluruh tubuh kucing putih itu, menggosok seluruh badannya agar kotoran dan tanah yang menempel di bulu Udin bersih.

"Enak banget lo di elus-elus cewek gue" Angkasa kesal  dengan Udin tadi saja memberontak sampai-sampai ia kena cakar, giliran kini Nara yang memandikannya Udin malah terlihat anteng bahkan menikmati setiap sentuhan dari Nara.

Dasar kucing kampret.
























Udin😺

Continue Reading

You'll Also Like

4.8K 407 45
𝓐ð“ĩ𝓭ð“ē𝓊𝓷 𝓚𝓊ð“ŋð“Ūð“ŧð“ŧð“ļ "berkala sebuah mimpi , berputar seperti waktu sampai kamu mengerti arti perjalanan dari sebuah perjuangan." - itsmemichi...
5.5K 701 52
⚠ DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU âĪ ⚠ Jangan lupa Vote+coment disetiap partnya yah!âĪ â€Ēâ€Ēâ€Ē "Kalau mau jadi pacar gue..." "Kasih gue seribu mans...
4.4M 375K 103
#CBTPS #CNTS [Aligator The Series] [Cover by @ar_azka] [BELUM REVISI, ALUR AWAL MASIH BERANTAKAN-!] AĖļ LĖļ IĖļ GĖļ AĖļ TĖļ...
979K 63.5K 73
[PART LENGKAP] #1 IN KISAH REMAJA [22/02/2022] Galang Pramudya, ketua The Lion di SMA Elang, yang terkenal ganas dalam menghabisi musuhnya. Tapi beru...