[🚫 DILARANG SALAH LAPAK ATAU PROMOSI DI LAPAK INI 🚫]
HAPPY READING ALL 💐
•
•
•
Hari yang sudah malam membuat langit yang tadinya cerah menjadi gelap.Kania yang sudah berdandan cantik itu kesenangan saat atap mobil alphard milik Arka di buka.Dia berdiri sambil menikmati angin malam yang sepoi-sepoi.Sementara Arka mengemudikan mobilnya.Dia hanya diam saja seperti biasanya.Dia lebih fokus menyetir.
Mereka berdua akan pergi ke pesta yang di adakan Bila.Pesta ini di adakan oleh Bila semata hanya untuk bersenang-senang.Dan tidak ada tujuan apa-apa dari pesta ini.Dan orang-orang yang punya undanganlah yang dapat memasuki pesta ini.Setiap orang boleh membawa partner.Dan Arka memilih mengajak Kania sebagai partnernya.
Membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di tempat pesta tersebut.Tapi di tengah perjalanan,secara tiba-tiba Arka menghentikan mobilnya di pinggir jalan.Kania yang masih setia berdiri hanya diam di tempat.Karena bingung dengan maksud lelaki itu.
”Kenapa kak?”tanya Kania dengan ekspresi polosnya.
“Dingin,”balas Arka sembari memakaikan jaketnya pada Kania yang dia ambil dari bagasi tadi sebelum Kania bertanya.Arka merasa kasian jika sampai gadis itu sakit.Hanya karena lupa memakai jaket.
“Kok jaketnya kayak nggak asing? Ini serius jaket lo kak?”tanya Kania yang seperti pernah melihat jaket itu.Lebih tepatnya logo yang ada pada belakang jaket tersebut.Dia sepertinya pernah melihat.Tapi lupa milik siapa.
Arka hanya berdehem sebagai jawaban.
“Nggak mungkin,”gumam Kania yang terdengar oleh Arka.Tapi lelaki itu diam saja tidak memperdulikan ucapan gadis itu.Yang sepertinya sedang membantah sesuatu.Yang dia sendiri tidak tahu apa itu.
Sudah dari beberapa menit yang lalu pasangan itu sampai di tempat yang dituju.Mereka tentu saja bergabung dengan teman dekat mereka masing-masing.Banyak sekali tamu yang diundang oleh Bila.Ternyata bukan dari sekolah mereka saja.Tapi juga dari berbagai sekolah lainnya.
Arka merasa ada sesuatu yang mengganjal hatinya.Dia pergi mencari Kania.Tapi beberapa lama kemudian setelah dia memutari area pesta ini.Akhirnya ketemu dengan gadis cantik itu.Kania sedang memakan kue bersama teman-temannya.Arka menghampiri gadis itu.
“Kak Arka? Ngapain ke sini?”tanya Kania kebingungan.Tumben sekali Arka mencarinya.Biasanya dia tidak terlalu memperdulikan dirinya.Jika sudah bergabung dengan teman-temannya.
Arka menghela nafas pasrah.Gadis itu tidak tahu saja jika perasaannya mulai tidak enak saat ini.Terlebih semakin banyak orang yang datang.“Ikut gue.”ucapnya.
“Nggak,Kak.Gue mau disini aja,”balas Kania tidak setuju dengan ajakan Arka.Mending bersama temannya sendiri.Bisa leluasa berbicara apa pun.Jika bergabung dengan teman lelaki itu.Dia bingung akan membicarakan apa nantinya.
“Ayo ikut!”tegas Arka sembari menarik lengan Kania.
“Ck,iya.Sori gais.Gue ikut kak Arka dulu ya,”pamit Kania yang mau tak mau mereka setujui.Padahal mereka lagi asyik-asyiknya main bersama di sini.Sambil menikmati hidangan yang tersedia.
Kania terpaksa meninggalkan teman-temannya.Langkah kakinya mengikuti Arka.Kalau boleh jujur Kania tidak mau nongkrong bareng Arka.Karena malas pasti nanti lelaki itu sibuk sendiri.Kania masih mau bersama sahabatnya di tempat ini,tapi mau bagaimana lagi dia harus menuruti Arka.Kalau tidak nanti dia harus pulang ke apartemen sendiri.
Sesampainya disana mereka disambut meriah.Kania hanya memaksakan senyumnya canggung.Disini banyak sekali laki-laki.Kania sangat tidak nyaman.Karena banyak yang menatapnya dengan pandangan aneh.Mungkin Arka belum pernah membawa partner sebelumnya.
Seseorang lelaki dengan topi hitam tersenyum sumringah dengan kehadiran Kania.Kesempatan emas.Mumpung dia sedang jomblo.”Biasa aja.Bay the way kosong delapan berapa?”
Kania hanya diam saja,sementara Arka menatap tajam lelaki itu.Lelaki yang ditatap tajam oleh Arka hanya memperlihatkan cengirannya.Sayang sekali,gadis itu sudah mempunyai kekasih.Dia kira lelaki yang mengajak gadis itu bukan kekasihnya.
“Sini duduk deket aku.”tawar seorang lelaki yang berwajah manis.Kania menunduk.Dia sangat malu sekali sebenarnya.Ingin kabur dari sini rasanya.Tetapi Arka yang terus menggandengnya erat.
Arka yang mulai kepanasan menatap tajam lelaki berwajah manis itu.Sepertinya lelaki itu teman laki-laki yang pertama menggoda Kania.Sudah terlihat dari sifatnya.Tidak akan Arka biarkan mereka terus me-catcalling Kania.
“Kamu belum punya pacar kan?”tanya seorang lelaki yang suaranya telponable.Kania yang tadinya menunduk langsung mengangkat pandangannya.Tersenyum ke arah lelaki itu.
Seketika Kania melepaskan gandengan tangan Arka.Yang membuat Arka kesal sendiri.“Belum.”balas Kania seadanya.Arka yang mendengar itu tentu saja tidak terima.
“Yaudah kasih-“belum sempat lelaki yang suaranya telponable melanjutkan ucapannya.Kania lebih dulu memotongnya.Seketika muka wajah lelaki itu masam dan menahan malu.
Kania menatap Arka sekilas.Lelaki itu terlihat jealous.Walaupun tertutupi dengan raut datarnya.”Tapi kalau punya suami udah.”lanjutnya membuat lelaki tadi seketika merubah ekspresinya.
Arka langsung merangkul gadis itu.Arka kira Kania akan mencari kesempatan.Tapi ternyata dugaannya tidak benar.Mengapa Arka merasa ada sesuatu yang berbeda kali ini? Seperti yang dia rasakan saat diberi gombalan receh oleh Kania.
“Tadi nggak usah ngaku aja.Biar lo bisa dapat nomor cogan-cogan disini.Salah satunya gue cogannya,”kata Alfa dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
“Gue juga cogannya,”sambung Leo tidak mau kalah.Dia memegang dagunya dengan ekspresi yang seolah-olah meyakinkan.
“Muka kayak reog sok-sokan ngerasa jadi cogan.Gue yang mukanya kayak pangeran-pangeran di kerajaan aja biasa aja,”balas Reyhan yang mendapat lirikan sinis dari kedua temannya itu.Mereka ingin mengatakan kalau Reyhan tidak mirip pangeran.Tapi itu memang kenyataan.
Alfa menyenggol lengan Reyhan dengan sedikit kasar.”Nggak usah body shaming lo.Mentang-mentang biasa aja mukanya.”kata Alfa masih dengan tatapan sinisnya.
“Tapi menurut gue sih.Kalian bertiga ganteng semua.Bay the way masih jomblo kan?”tanya Kania berniat untuk membuat Arka cemburu.Soalnya kalau Arka kesal sedikit menggemaskan dimatanya.
“Masih,”balas mereka serentak yang menyebabkan Arka menatap mereka bertiga dengan tajam.
“Gantengan gue.Mereka biasa aja,”cibir Arka kesal sendiri terhadap Kania yang selalu membuatnya panas.Padahal malam ini cuacanya dingin.Tapi tetap saja hatinya panas karena gadis itu.
0∆0
Bau menyeruak dari minuman keras itu membuat Kania tidak nyaman.Dia memilih pergi saja,bodoamat dengan Arka.Sepertinya lelaki itu sudah lupa dengan kehadiran dirinya.Karena tadi terakhir Kania disana.Arka terpaksa minum karena mengikuti challenge dari beberapa temannya.Kania mencari keberadaan sahabatnya tetapi dia tidak menemukan mereka semua.Membuatnya tak tahu harus kemana.
Kania yang sudah sangat haus mengambil minuman yang berwarna biru keunguan.Dia tidak tahu kalau sebenarnya itu minuman keras.Kania tanpa basa basi meneguk minuman itu dengan tiga kali tegukan.Karena dia masih merasa kehausan dia menambah beberapa tegukan lagi.
Kania merasakan tenggorokannya seperti terbakar.Dia ingin ke toilet tetapi dia merasa susah untuk berjalan.Apakah minuman yang dia minum adalah minuman keras? Kania tidak tahu.Dia mengambil ponselnya untuk menelpon seseorang.Kania masih dalam keadaan setengah sadar.Kania memencet ikon telpon pada kontak 'Raka'dia tidak sadar dengan itu.Dia sebenarnya ingin menelpon Arka.
Panggilan tersambung.
“Hai kak,”sapa Kania dengan suara yang serak.Kepalanya kini terasa pusing sekali.Mungkin efek dari minuman keras tersebut.Dia tak pernah sekali pun meminum minuman keras.Baru kali ini dia merasakannya.
“Halo?”balas seseorang diseberang telepon.Kania tidak sadar jika itu bukan suara Arka.Karena keadaannya yang setengah sadar.
“Tenggorokan gue panas.Gue nggak bisa jalan.Kalau buat jalan sempoyongan.Lo bisa ke sini buat bantuin gue?”tanya Kania sembari memegangi kepalanya menggunakan tangan kirinya.
“Lo dimana?”balasnya dengan senyum sumringah.Tentunya ini kesempatan yang sangat baik untuknya.
“Di pesta lah!”kata Kania sedikit ngegas.Padahal Arka sudah tahu kalau dirinya datang di pesta ini.Pikir Kania yang belum juga sadar bahwa itu Raka.
“Bentar gue cari lo,”ucap Raka masih dengan senyuman lebarnya.Gadis itu pasti kebanyakan minum.Tapi sebelumnya Raka belum pernah tahu bahwa Kania minum.Apakah gadis itu di jebak oleh seseorang? Raka tidak peduli.Yang jelas kali ini kesempatan yang baik untuknya.
“Iya,”balas Kania singkat.
Panggilan dimatikan sepihak oleh Raka.
Arka yang hanya memiliki kesadaran 1% tidak mengingat dengan gadisnya.Dia mabuk berat.Awalnya Arka tidak ada niatan untuk melakukan itu, tetapi karena teman-temannya mengadakan challenge dia jadi begini.Arka tidak tahu saat Kania tadi pergi.Hampir semua teman Arka disini mabuk.Tetapi ada yang hanya sedikit dan ada yang banyak.Bahkan ada yang tidak minum.
Arka sedari tadi terus mengumamkan nama Kania.Pikirannya seolah olah dikuasai oleh gadis itu.Alfa juga yang notabenya fakboi terus mengumamkan nama mantan,pacar,hingga orang yang sedang dia incar.Leo juga sama saja dengan Alfa.Sementara Reyhan yang tidak mabuk sama sekali hanya geleng-geleng kepala mendengar itu semua.Dia anak yang jarang mabuk dibandingkan ketiga temannya itu.
“Kania cantik,”gumam Arka dengan senyum di bibirnya yang tipis.
“Gue kangen mantan gue Sutijem.Walaupun namanya aneh,tetapi pesonanya ngalahin janda depan kompleks,”gumam Alfa dengan cengiran khasnya.Ada-ada saja memang Alfa.Tidak sadarkan diri pun omongannya masih random.
“Dhifa cantik.Tapi cuek banget.Jadi sedih aku.Beda banget sama Lea,”gumam Leo dengan nada sedih.Dia memang sedang mengincar teman Kania yang bernama Nadhifa itu.
Reyhan menggaruk rambutnya pelan.“Astagfirullah.Temen gue gini amat,”pekiknya sembari bergidik ngeri.
Rachel berhenti dihadapan Reyhan dengan nafas ngos-ngosan.Sembari membungkuk memegangi lututnya.Dia ke sini sengaja lari.Agar lebih cepat sampai.Walaupun menyebabkan dirinya kecapekan.
“Kok nggak ada Kania? Bukannya tadi Kania diajak ke sini sama kak Arka,”Ucap Rachel heran sendiri.”Loh kak Arka mabuk.”lanjutnya saat melihat Arka tepar.Tak sadarkan diri.
Reyhan mempersilahkan Rachel untuk duduk.Tapi gadis itu menolak.”Tadi dia pergi.Katanya sih mau ke toilet.Tapi sampai sekarang nggak balik-balik ke sini.Mungkin kesal karena Arka malah mabuk.”jelas Reyhan yang diangguki oleh Rachel.Reyhan tadi tidak sempat melarang Kania.Karena dia pikir gadis itu memang benar ke toilet.
“Kalau nggak balik ke sini.Terus dia kemana dong? Apa mungkin dia nyari gue sama temen-temen lain,”Rachel mengetukkan jarinya didagunya.Seolah tengah berpikir.
Reyhan terdiam beberapa saat.”Bisa jadi sih.”balasnya singkat.
Rachel menepuk jidatnya.Ini kesalahannya dan teman-temannya yang malah pindah tempat tadi.Jika tidak pindah tempat mungkin Kania sudah bergabung dengan mereka.Seperti awal-awal sebelum Arka mengajak gadis itu ke sini.
“Yaudah deh.Gue mau cari dia.Kasian kalau sampai kesasar,”ujar Rachel yang tidak bisa membayangkan hal itu.Pasti nanti Kania kebingungan.
“Gue ikut,”balas Reyhan singkat.Dia tidak peduli dengan teman-temannya.Lagi pula salah mereka sendiri malah mabuk.
Rachel mengerutkan keningnya.Terus nanti teman-teman lelaki itu bagaimana.Jika ditinggal Reyhan untuk ikut mencari Kania?
“Temen-temen lo?”tanyanya.
“Nggak apa-apa.Mereka kan cowo,”kata Reyhan yang malas untuk mengurusi teman-temannya.Sebenarnya dia ikut mencari Kania karena alasan itu.Dan karena dia juga tadi yang bertanggung jawab menjaga gadis itu.
Reyhan dan Rachel melangkah pergi meninggalkan tempat ini.Mereka akan mencari Kania.Tapi berdua atau tidak berpencar.Takutnya nanti mereka malah ikutan misah seperti Kania.Dan berkakhir saling mencari satu sama lain.
Bila tersenyum senang saat melihat Arka.Rencananya berhasil.Dia tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.Dia segera memapah Arka agar bisa berjalan.Tentunya dengan bantuan bodyguardnya.Dia menengok kesana-kemari untuk memastikan tidak ada yang mengetahui.Bahwa dirinya yang memapah Arka.
Bila segera membawa Arka pergi dari sini.Agar tidak ada yang mengganggu waktu berduaanya dengan Arka.Sudah sangat jarang mereka berduaan.Terlebih setelah Arka dekat dengan Kania.Semuanya jadi kacau.
Saat sampai di parkiran.Dia menyuruh bodyguardnya meletakkan Arka ke mobilnya.Dia menidurkan Arka di kursi penumpang.Saat dia akan berpindah ke depan,Arka mengumamkan sesuatu yang membuat dirinya tersenyum malu.Mungkin Arka kira dia adalah Kania.Tapi tidak apa-apa.Yang penting dia senang.
“Gue sayang lo,”gumam Arka pelan saat posisinya sudah pas di kursi penumpang.
“Gue juga,”balas Bila dengan senang.Gadis itu maju untuk mengecup kening lelaki itu.Dia melakukan hal itu cukup lama.Sebelum akhirnya kembali ke kursi pengemudi.Dia sengaja menyetir sendiri.Dia sudah menyuruh bodyguardnya untuk pergi.
0∆0
Raka tentunya akan membawa Kania pergi.Dia akan membawa Kania ke apartemennya.Tidak sia-sia dirinya datang ke pesta ini.Dia dengan cepat menggendong Kania ala bridal style.Dia tetap mengawasi keadaan sekitar.Takutnya ada teman Kania atau Arka yang mengetahuinya.
Baru saja Raka sampai diparkiran.Saat dirinya hendak mencari mobilnya, seseorang meneriaki namanya.Dan membuat dia mendengus malas.Ck menganggu saja! Dia tetap melanjutkan langkahnya tanpa memedulikan orang itu.Ikut campur urusannya saja.
“RAKA.LO MAU BAWA KANIA KEMANA?!”
0∆0
hai all!
kalian bisa panggil aku fiaa yaa
jangan lupa vote and coment
bagaimana part ini?
kalian bisa rate 1-10?
thank u all,see u next part💓