hai hai haiiii
kembali lagi dengan amoraiger
panggil aku kabos yaaa
selamat membacaaaa
🌈AMORAIGER🐯
"Mana PR gue?" tanya Aiger dengan menjulurkan tangannya di depan Amora. Amora mengambil tasnya dan mengeluarkan buku berwarna merah putih kotak-kotak milik Aiger pada Aiger.
Kemarin Aiger menyuruh Amora untuk mengerjakan tugasnya yang tidak ia mengerti, dan untung saja Amora mengerti dan mau mengerjakan tugas itu.
Aiger membuka lembaran yang Amora tulis, tulisan cewek itu memang rapi, mungkin Bu Rani tidak akan percaya bahwa tulisan itu adalah tulisan yang Aiger tulis sendiri.
Aiger menoleh sebentar pada Amora yang menunduk lalu berjalan meninggalkan cewek itu tanpa mengucapkan terimakasih.
Dalam perjalanan menuju kelas, Aiger memiliki banyak pertanyaan di benaknya. Bagaimana cara Amora mengerjakan ini jika tadi malam saja dia pulang kerja dan menyuruh adeknya untuk tidur.
Dan kalaupun dia tidak tidur tadi malam pasti hari ini mukanya tidak akan fresh, pasti akan lelah. Tapi tadi Aiger melihat muka cewek itu seperti biasa-biasa saja.
Dan apa benar Amora itu kerja atau hanya meminjam baju supermarket itu saja? Dan masih banyak pertanyaan yang ada di benaknya. Memikirkan itu membuat Aiger jadi terpikir pada Amora.
Dia tidak bisa diam saja, sepertinya dia harus mencari tahu. Bukan kepo, tapi entah mengapa Aiger sangat ingin tau dengan kehidupan Amora.
"Mana-mana tugas lo, sini. Dari tadi gue nunggu Galvin dia tah ke mana, gak datang kayaknya." Charles sudah menunggu Aiger di depan kelas. Aiger lalu menyerahkan PRnya yang Amora kerjakan tadi pada Charles.
Hari ini mereka ada PR dari Bu Rani, PR fisika yang tidak mereka mengerti, bukan karna PRnya susah, tapi PRnya tidak masuk dalam pelajaran mereka.
Galvin yang biasanya tempat mereka menyontek PR hari ini entah mengapa belum datang. Tidak biasanya juga cowok itu telat, biasanya dia yang datang paling pertama dan duduk dengan tenang di kursinya seperti penunggu kelas.
Charles, Deren dan Kevin duduk di satu tempat. Si Charles dan Deren yang memang niat menyontek dan Kevin yang ingin memeriksa jawabannya salah atau benar.
Sementara Aiger duduk di kursinya sambil mengangkat kakinya ke atas meja. Membuka HPnya entah melihat apa.
"Bagus anjir tulisannya. Kaya tulisan buku cetak, keren," puji Kevin setelah selesai memeriksa jawabannya. Jawabannya sama dengan jawaban Amora.
Sepertinya tidak ada salah dan Amora pandai mencari cara yang cocok untuk soal itu. Entah bagaimana otak Amora bisa sepintar dan secair itu.
Tidak ada yang menarik di HP itu menurut Aiger. Ia menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya yang ada di atas meja, dari tadi pagi kepala Aiger rasanya mau pecah, sakit sekali.
"Ger, nanti kami ke rumah lo ya Ger, kan ortu lo gak ada di rumah, jadi kami mau berantakin rumah lo," ujar Charles dengan kurang ajarnya sambil terus menyalin PR yang ada di buku Aiger. Tujuannya hanya satu, meminta wifi.
Aiger mengangkat sedikit kepalanya lalu menoleh pada Charles. "Enggak, enak aja. Gue gak terima tamu. Gue gak mau kalian datang, kasihan Bibi bersihinnya nanti," tolak Aiger dengan suara yang serak.
"Yah Aiger, kok kamu gitu sih sayang? Aku kan kangen sama kamu, mau tidur di rumah kamu aja sekalian," paksa Charles lagi.
"Enggak gue bilang ya enggak. Jangan datang ke rumah gue sebelum orang tua gue pulang," tegas Aiger dengan suara yang seperi tadi dan kembali menenggelamkan kepalanya.
Charles berdecak, padahal hari ini paketnya benar-benar habis dan Maminya juga pergi, pulangnya malam. Gimana caranya Charles bisa mendapatkan wifi kalau gini caranya.
Uang jajannya juga sudah habis karna kemarin Maminya memberikan uang jajan padanya langsung ia belikan makanan. Coklat satu kotak, keripik kentang satu dus. Semua satu dus sampai uang itu hanya tersisa seribu enpat ratus dari tujuh ratus ribu.
Memang boros Charles itu, tapi jika diminta barangnya dia tidak akan mau memberi. Udah boros, pelit lagi. Dan pasti bakalan cepat kalau minta punya orang.
Orang tua Aiger memang sedang ada pekerjaan di luar kota, dan Aiger jadi sendiri di rumah besar itu. Walaupun ada pembantu rumah tangganya yang bisa membersihkan semua yang nanti Charles berantakin di kamarnya, tapi Aiger tidak tega aja Bibinya capek-capek membersihkan itu semua.
Kamar Aiger yang bersih dan rapi juga harum itu akan menjadi hancur dan bauk jika teman-temannya datang. Charles yang membuang sampahnya sebarangan dan menghancurkan kasurnya dan juga dia kentut sembarangan.
"Aiger pelit," umpatnya sambil terus menulis.
"Pagi anak-anak." Bu Rani masuk ke kelas mereka dengan buku di tangannya. Bel masuk belum berbunyi, dan mereka juga tau kalau guru itu selalu datang tepat waktu. Bukan tepat waktu lagi, tapi terlalu cepat. Itu namanya korupsi.
"Pagi Buk," jawab mereka semua serentak.
"Kumpulkan semua tugas kalian." Charles yang masih menulis mengaga. Tulisannya belum selesai begitu juga dengan Deren.
"CEPAT!" bentak Bu Rani dan mereka langsung maju mengumpulkan tugas mereka.
Sementara tugas Aiger, Charles yang bertanggung jawab. Cowok itu yang mengumpulkannya. Setelah semua mengumpul, Bu Rani selalu memeriksanya terlebih dahulu, bisa saja buku yang dikumpul itu kosong.
Charles melongo mencuri-curi pandang pada buku yang Bu Rani periksa. Semoga saja Bu Rani terbohongi dengan tulisannya yang besar-besar dan tidak menghukumnya.
"NGAPA KAMU CHARLES! DUDUK." Charles langsung duduk dengan bibir bawahnya yang ia majukan. Bu Rani itu selalu saja marah-marah.
"CHARLES, DEREN, AIGER, WAHYU SAMA REZA KALIAN BERLIMA CEPAT KE LAPANGAN! TUGAS KALIAN GAK LENGKAP!"
"DAN KAMU AIGER, TULISAN KAMU GAK MUNGKIN SERAPI INI!"
🌈AMORAIGER🐯
hai hai haiii
gimana kabar kaliannnn
gimana part ini ya wkwkwk
follow ig aku yaaa
@fitriasalmadong
@fitriasasalma
follow ig mereka jugaa yaaa
@resvagos
@alanagabriellaa
@algaraalexander
@rajaallaver
@biancakejora
@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca
@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela
@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa
@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam
@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara
@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng
@kenziearkanaaa
@aryaaalvaroo
@gladysclarista
ini aiger