Yes! Mr. Husband | TERBITโœ“

By aiingwindiii__

19M 2.7M 1.2M

Judul awal : Pak Dosen Pak Suami ๐Ÿšซ๐Š๐€๐‹๐€๐” ๐Œ๐€๐” ๐‡๐„๐๐€๐“, ๐‰๐€๐๐†๐€๐ ๐‰๐€๐ƒ๐ˆ ๐๐‹๐€๐†๐ˆ๐€๐“๐Ÿšซ UNTUK... More

Part : 01
Part : 02
Part : 03
Part : 04
Part : 05
Part : 06
Part : 07
Part : 08
Part : 09
Part : 10
Part : 11
Part : 12
Part : 13
Part : 14
Part : 15
Part : 16
Part : 17
Part : 18
Part : 19
Part : 20
Part : 21
Part : 22
Part : 23
Part : 24
Part : 25
Part : 26
Part : 27
Part : 28
Part : 29
Part : 30
Part : 31
Part : 32
Part : 33
Part : 34
Part : 35
Part : 36
Part : 37
Part : 38
Part : 39
Part : 40
Part : 41
Part : 42
Part : 43
Part : 44
Part : 45
Part : 46
Part : 48
Part : 49
Part : 50
Part : 51
Part : 52
Part : 53
Part : 54.
Part : 55
Part : 56
Part : 57
Part : 58
Part : 59
Part : 60
Part : 61
Part : 62
Part : 63
Part : 64
INFO PENTING!
Part : 65
Part : 66
Part : 67
Part : 68
Part : 69
Part : 70
SPOILER
CERITA BARU
Yes! Mr. Husband [Season 2]

Part : 47

233K 36.5K 15.6K
By aiingwindiii__

Eyyoooowwww, I'm back!!!
Maaf yaa, dari kemaren perlu waktu sebentar buat istirahat dari masalah yang cukup bikin gedek :(

- Happy Reading -

07.30

Pak Arkan mengerjap-erjapkan kedua matanya lalu melirik Shella yang tidur berbantalan lengannya.

Ia menaikkan selimut yang melorot mengekspos tubuh keduanya yang masih polos setelah adegan buka puasa semalam.

Tangannya bergerak untuk mencari ponselnya diatas nakas, mengambilnya lalu melihat jam dan membuka beberapa pesan dari Mamanya.

Mrs. Ngomel-ngomel
Online✓

Arkan

Mama hari ini nggk bsa ikut ke rumah sakit
Bilangin ke Bundamu ya

Mama ada urusan sm Papa kamu di Jogjakarta
Cuma sehari

Mama ttip salam aja
Sm smoga operasi Della berhasil

Ah, iya baru ingat kalau hari ini adalah jadwal Mba Della operasi. Ia kembali meletakkan ponselnya tanpa berniat sedikitpun untuk membalas pesan dari Mamanya.

Pak Arkan merubah posisinya menjadi duduk, ia mengambil celana pendeknya yang tergeletak di lantai lalu memakainya.

Tidak heran, mengapa kondisi kamarnya pagi ini sudah seperti kapal pecah, ternyata karena ulahnya dengan Shella semalam.

"Shell" panggilnya sambil mengusap-usap pipi Shella.

"Hm" gumam Shella sembari menaikkan selimutnya.

"Bangun yuk"

Shella membuka matanya sedikit lalu merubah posisinya menjadi menyamping memeluk pinggang Pak Arkan.

"Bangun, sayang. Kamu mau ikut nggak?" Tanyanya sambil mengusap-usap rambut Shella yang berantakan.

"Shella capek, mau tidur aja"

"Kamu hari ini nggak kerja kan? Semalem kan udah janji" gumam Shella sedikit tidak jelas.

"Iya"

"Yaudah, Shella mau tidur seharian, badan Shella remuk gara-gara kamu"

Pak Arkan tersenyum tipis sambil memainkan hidung dan pipi Shella, "hari ini nggak jadi ke rumah sakit?" Tanyanya.

Shella kembali membuka matanya yang masih sangat sipit, "ngapain? Meet Up sama Dokter?"

"Hari ini kan jadwal Mba Della operasi" jawabnya membuat Shella langsung bangkit dari tidurnya dan melupakan posisi selimut yang melorot mengekspos tubuh polosnya.

"SHELLA KAN MAU NEMENIN MBA DELLA!" teriak Shella. Pak Arkan langsung menutupi kedua telinganya tetapi matanya sungguh tidak bisa diajak bekerjasama.

Shella mengikuti arah pandang suaminya lalu kembali berteriak, "ARKAN MESUUUUMMM!" teriaknya sembari menaikkan dan memeluk selimutnya erat-erat.

"Aku salah apa?" Tanya Pak Arkan dengan tampang sok polosnya.

"Kamu tadi ngeliatin apa?" Tanya Shella galak.

"Apa?"

"Jawab!"

"Ya--ya ngeliatin yang bisa diliat lah"

"Ya Allah, kenapa lakik hamba sangat amat mesum dan selalu merasa kurang?" Tanya Shella mendramatisir.

"Ya Allah, kenapa bini hamba begitu menggoda?" Timpal Pak Arkan mengikuti nada bicara Shella yang mendramatisir.

"Kamu aja yang gampang kegoda, imannya nggak kuat, hmmm LE.MAH!"

"Imannya nggak kuat? Terus yang nahan godaan empat bulan siapa? Pak Satpam? Pak DPR? Apa Pak Menteri?" Tanya Pak Arkan.

"Tau ah, Shella males ngomong sama kamu"

"Yaudah terserah" balasnya dan hendak turun dari ranjang.

"Kamu mah gitu, udah dikasih jatah semaleman tapi Shella nya nggak dibaik-baikin" ujar Shella dengan wajah sok sedihnya.

Pak Arkan mengurungkan niatnya untuk turun dari ranjang, ia mendekati Shella dan mendekap erat kepalanya. "Utututuu, minta apa sayang? Hm? Mau video call sama siapa lagi? Sama Pak Jokowi?"

"Nggak mau video call lagi, mau ketemu langsung aja"

"Ketemu langsung sama Pak Jokowi? Mau minta apa, hm? Minta sepeda?"

"Minta mas batangan segepok"

Pak Arkan melepas dekapannya, "Pak Jokowi juga mau kamu porotin?" Tanyanya heran.

"Yang bilang mau ketemu Pak Jokowi siapa? Dosa Arkan, presiden kamu gibahin pagi-pagi"

"Arkan, Arkan, yang sopan sama suami!" Tegur Pak Arkan sambil menyentil bibir Shella.

"Emang kamu pernah sopan sama Shella?"

"Emang aku pernah kurang ajar sama kamu?" Pak Arkan bertanya balik.

"Semalem, nggak sopan, istri sendiri dikasarin"

"Dikasarin apanya?" Tanya Pak Arkan tidak terima.

"Dih, pura-pura lupa" Shella memalingkan wajahnya.

Shella mengusap-usap perutnya, "sayang, kamu pasti semalem keganggu banget yah sama jengukan Ayah? Ayah kamu mainnya kasar kan? Nanti kalo udah mbrojol, marahin aja yaa"

"Dia emang gitu, nggak bisa pelan-pelan, mungkin dulu Omah kamu pas hamil Ayah ngidamnya balapan kali, makannya Ayah kamu nggak bisa pelan-pelan"

Pak Arkan terkekeh pelan, "apa hubungannya, sayang?"

"Ya orang balapan kan nggak bisa pelan-pelan"

"Ya enggak gitu, namanya juga orang kangen"

"Kamu jadi ikut ke rumah sakit nggak?" Tanya Pak Arkan.

"Jadi, orang Shella mau nemenin Mba Della" balasnya sewot.

"Yaudah ayok mandi" ajaknya.

Shella menoleh, menatap suaminya horor. "Ayok?" Tanyanya diangguki Pak Arkan.

"Iya, ayok mandi" ulangnya.

"Nggak, kamu mandi duluan aja, Shella nanti"

"Kelamaan, udah siang"

"Jadwal Mba Della operasi juga jam 11, Shella nggak mau mandi sama kamu"

"Kenapa?" Tanya Pak Arkan.

"Pasti kamu mau ngajak gituan lagi kan? Shella capek, sayang"

"Dih, ngarep" balasnya membuat Shella cemberut.

"Udah ah sana kamu mandi duluan, nanti buatin sarapan yaa. Shella susah berdiri, serius, sakit banget"

"Coba liat" ujarnya enteng.

"Liat, Bapakmu!" Shella memukul wajah suaminya dengan bantal guling.

"Aduh, apasih, Shell?"

"Ipisih, Shill" ejeknya.

"Ih, nggak jelas banget punya istri"

"Yaudah sana nyari istri lain, Shella mau resign aja"

"Gayamu nyuruh nyari istri lagi, aku meeting sama Client cewek aja kamu udah ketar-ketir" Pak Arkan mengusap-usap dahi Shella.

Shella menepis tangan Pak Arkan yang tengah mengusap-usap dahinya, "sana mandi, sayang. Gantian, badan Shella juga udah lengket banget"

"Diajak mandi bareng nggak mau"

"Males, pasti kamu mau mesum lagi"

"Sok tau" balas Pak Arkan sambil turun dari ranjang.

"Bisa jalan nggak?" Tanyanya sembari memunguti pakaiannya dengan pakaian Shella di lantai.

"Bisa, dipaksa"

"Jangan dipaksa, nggak baik"

"Terus Shella harus tepar terus di tempat tidur?"

"Bagus dong, memanjakan mata suami"

"HIH, BAJU SHELLA SINIIN!" teriaknya ketika Pak Arkan hendak membawa pakaiannya semalam ke kamar mandi.

"Apa?"

"Sini baju Shella"

"Buat apa? Mau aku taruh di keranjang cucian"

"Mau Shella pake dulu ih, nanti Shella cuci sekalian mandi"

"Udah nggak usah pake baju, gitu aja cakep"

"Cakep, matamu!"

"Dosa, Shella!" Tegurnya sambil berjalan ke kamar mandi.

🍓🍓🍓

Pak Arkan keluar dari kamar mandi dan melihat Shella masih anteng di ranjang sambil memainkan ponselnya.
Kondisinya masih sama, dengan tubuh polos dan selimut yang melilit tubuhnya sebatas dada.

"Katanya mau beresin kamar" sindirnya.

"Males, susah berdiri"

Shella meletakkan ponselnya di kasur, ia memperhatikan Pak Arkan yang sedang mencari baju di lemari pakaian.

"Sayang, Shella laper" tuturnya.

"Terus?" Tanya Pak Arkan tanpa berniat sedikitpun untuk menatap istrinya.

"Sana kamu buatin sarapan"

"Dih nyuruh, kamu kok jadi kaya ratu?"

"Ihh kan Shella masih lemes, anu nya masih sakit, susah berdiri, susah jalan, pokoknya Shella lemes banget, sayang"

"Hm"

Shella mencebikkan bibirnya, ia semakin kencang melilitkan selimutnya dan berdiri bersiap ke kamar mandi.

"Makannya cari pembantu, biar kalo abis mantap-mantap nggak repot karena nggak ada yang bikin sarapan" gerutunya sembari berjalan ke kamar mandi.

"Iya sayang, nanti aku yang bikin sarapan. Udah sana kamu mandi aja, nanti kamarnya juga aku yang beresin"

...

Pak Arkan lebih dulu membereskan kamar mereka yang sudah bersaingan dengan kapal pecah, bantal yang berserakan di lantai karena ulahnya dengan Shella semalam.

Setelah urusan kamar selesai, ia turun ke bawah untuk membuat sarapan.
Kasian Nyai Shella yang sudah kelaparan karena ia gempur semalaman.

🍓🍓🍓

"Ini tuh gara-gara kamu yang kalo main nggak tau waktu, Shella kan udah bilang capek, kamu tetep aja lanjut"

"Udah jam sepuluh kan, kalo Shella sampe ke rumah sakit Mba Della udah di operasi gimana?"

"Nggak enak sayang, Shella datengnya telat, mana jalannya ngangkang lagi kaya orang abis sunat"

"Nggak mau tau, nanti Shella mau ngadu ke Mama kalo kamu nyebelin"

"Mama hari ini ke Jogja sama Papa" sahut Pak Arkan yang sedari tadi diam menyimak istrinya yang ngomel-ngomel.

"Ya-- yaudah, Shella ngadunya besok"

"Hm"

"Pokoknya hari ini Shella harus belanja yang banyak, stok snack, es krim, chiki juga yang banyak. Karena apa? Karena besok dan satu minggu kedepan Shella harus istirahat total dirumah biar anu nya cepet sembuh"

"Udah?" Tanya Pak Arkan.

"Udah" balasnya sewot.

"Sadaqallahul'azim"

Shella menoleh masih dengan wajah tidak bersahabatnya, "nggak lucu!"

"Aku nggak lagi ngelawak"

"Tau ah, kamu kok sekarang jadi nyebelin sih? Harusnya tuh cukup Shella aja yang nyebelin, kamu jangan ikut-ikutan"

"Makannya kamu jangan nyebelin, biar aku nggak ketularan" timpal suaminya.

Ting

Shella mengambil ponselnya dan melihat notifikasi pesan dari Bundanya.

Bundahara syantiqq
Online✓

Shell
Operasi Mba Della diundur jadi lusa

Kamu kalo hari ini sibuk nggak usah ke rumah sakit dulu nggk ppa.
Istirahat aja drumah

Bunda di rumah sakit sndiri?

Bunda mau pulang
Gantian, Adit yg dirumah sakit

Oh gtu
Yaudh deh, Bunda istirahat ya dirumah

Iya, sayang

Tapi, Tamara?

Adit udh nyari baby sitter buat Tamara
Smpe Della bner² smbuh

Alhamdulillah deh kalo gitu
Biar Bunda ada waktu buat istirahat

Iya
Kmu jga, bnyakin istirahat yaa

Jngan bnyk pkiran

Siaappp, Bunda



"Sayang, kita ke cafe aja yaa" ujarnya membuat Pak Arkan menoleh heran.

"Ke cafe? Katanya tadi udah telat ke rumah sakit"

"Mba Della operasinya diundur lusa"

"Terus nggak jadi ke rumah sakit?"

Shella menggeleng, "dirumah sakit cuma ada Mba Della sama Bang Adit"

"Nggak mau jengukin Mba Della?"

Shella menggeleng lagi, "Shella malu, jalannya ngangkang, pasti diledekin sama Bang Adit"

"Beneran ke cafe nih?" Tanya Pak Arkan memastikan.

"Heem"

"Eh enggak, ke Mall aja ya, Shella mau stok jajan yang banyak"

"Ohya celana Shella juga udah banyak yang seret, kita sekalian beli lagi yaa"

"Hmm nemenin Shella ke Gramedia mau nggak? Shella pengin beli novel lagi, buat Shella baca kalo lagi sendirian"

Pak Arkan menghela nafas pelan, "katanya susah jalan, tapi malah ngajak keliling"

"Kalo berdiri atau jalan buat masak gitu sakit sayang, tapi kalo buat belanja, tiba-tiba sakitnya langsung ilang gitu aja"

"Ngaco"

🍓🍓🍓

"Beli ini?"

"Mama gue bajunya udah banyak banget, tahun lalu juga gue kado baju, masa tahun ini baju lagi" balas Arvin membuat Lita kembali menghela nafas untuk kesekian kalinya.

"Guci?"

"Buat apaan? Di rumah udah bejibun kaya museum"

"Terus beli apaan? Yang emak lo belum punya apaan?"

"Cucu, Mama gue belom punya cucu" balasnya seenak jidat.

"Yaudah, gih lo beliin cucu"

"Beli? Ngapain? Mending kita bikin aja, nggak perlu repot-repot ngeluarin duit buat beli"

Lita menoyor kepala Arvin lumayan keras, "sana bikin sama Mbak-mbak kasir"

"Boleh?"

"Boleh, boleh banget malahan. Tinggal gimana lo nya aja, kalo masih punya akal sehat ya pasti punya malu"

Arvin mengusap-usap kepalanya sendiri, "akal gue lagi nggak sehat, kayaknya agak demam dikit deh"

"Sini gue kompres akal lo"

"Gimana caranya?" Tanya Arvin.

"Gue congkel pake belati"

"Lita" panggil seseorang membuat keduanya kaget dan langsung menoleh ke sumber suara.

"Bumiiiiill" panggil Lita begitu melihat Shella bersama Pak Arkan di samping tempat ia dan Arvin tadi.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Shella.

"Ngerampok" balas Arvin seenaknya.

"Bodoh, ngerampok kok siang-siang" sahut Pak Arkan.

"Jokes Pak, jokes bapack-bapack" balasnya.

"Saya yang Bapak-bapak aja nggak tau"

"Maklum Pak, Arvin kan emang muda tapi jiwanya Bapak-bapak. Beda sama Pak Arkan, the real Bapak-bapak tapi jiwanya masih bujangan" jelas Lita sambil tersenyum.

"Lo sama Arvin lagi belanja juga?" Tanya Shella.

"Nyari kado buat emaknya Arvin, tapi belum nemu dari tadi"

"Satu Mall ini nggak nemu apapun buat kado emak lo?" Tanya Shella lagi.

"Bingung, beli baju udah sering, guci di rumah udah bejibun, pernak-pernik gitu terlalu biasa, perhiasan, emak gue males make. Apa gue beliin lakik baru aja yah buat emak gue?"

"Menurut Bapak gimana?" Tanya Arvin pada Pak Arkan.

Pak Arkan mengangguk, "bisa"

"Bagus kan Pak ide saya?"

"Bisa digampar sama Bapak kamu maksudnya" sambung Pak Arkan membuat Shella dan Lita tertawa.

"Cepet deh Vin milihnya, gue udah pegel"

"Ya lo kasih saran dong beli apaan"

"Beliin mobil aja" saran Shella.

"Nah, saya setuju sama Shella" timpal Pak Arkan.

"Bener tuh" sahut Lita ikut-ikutan mengangguk.

"Saya juga setuju Pak--"

"Yaudah kamu beliin mobil aja"

"Masalahnya dompet saya yang nggak setuju"

"Ntar Mama saya happy kiyowok dapet mobil, tapi ginjal anaknya sisa satu kan nggak lucu" sambung Arvin dengan wajah mendramatisir.

"Ya, jangan ketawa" balas Pak Arkan.

"Apa Bapak mau nyumbangin mobil buat Mama saya?" Tanya Arvin.

Pak Arkan berdehem lalu menggandeng tangan Shella, "katanya tadi kamu mau nyari susu ibu hamil, yuk sayang, sekarang aja biar nggak kelamaan" ujarnya mengalihkan pembicaraan.

"Yaelah Pak, jangan kabur. Lagian beliin saya mobil nggak bakal bikin Bapak bangkrut kok"

"Di Mall nggak jual mobil" alibinya.

"Ya jangan di Mall, kita cari di tempat lain. Saya siap kok Pak, keliling buat nyari mobil"

"Ngapain susah-susah keliling cuma buat nyari mobil, itu di Parkiran ada banyak"

"Saya curi?"

"Kamu cuciin kalo lagi gabut" balas Pak Arkan.

"Bapak nggak ada niatan resign dari profesi Dosen aja?" Tanya Lita.

"Terus bini saya, kamu yang mau ngasih makan?" Tanya Pak Arkan balik.

"Makin kesini, saya liat basic Bapak lebih ke pelawak sih. Jadi sayang banget kalo bakat Bapak nggak dikembangkan"

"Nah bener tuh Pak, Bapak tuh sebenernya bisa ngelawak, jadi cocok banget kalo ikutan Master Chef Indonesia" sahut Arvin.

"Ngapain?"

"Siapa tau Bapak mau pargoy bareng sama Chef Juna"

"Udah heh, malah lakik gue yang diledekin" ujar Shella yang sedari tadi anteng menyimak perdebatan orang-orang disekitarnya.

"Shell, nggak ada niatan ngidam Pak Arkan pargoy?" Tanya Arvin.

"Nggak! Saya lebih ikhlas anak saya ileran" balas Pak Arkan sebelum Shella membuka suara.

"Nggak pas banget, Emak Bapaknya good looking masa anaknya ileran"

"Kamu kalo masih jadi Mahasiswa saya, udah saya kasih nilai Min E ya, Vin"

"Ya Allah, udah E, pake embel-embel Min segala, miris amat, Pak"

"Debat terooosss" sindir Lita.

"Sayang, kamu nggak ada niatan buat jadiin Arvin adik angkat kamu aja?" Tanya Shella.

"Nggak" balas Pak Arkan cepat.

"Kenapa?"

"Males ngangkat, berat"
















BIAR KAMU SAJAAA😭🤙

Selamat Malam Minggu Jomblowan-jomblowatiku yang Budiman.

Aku ramal, di Part ini pasti ada yang komen :

"YAAAAHH, DI SKIP"

Ahahahaha🤣🤣
Aku nggak mau nulis adegan dewasa lagi, takut ceritanya makin dibilang nggak layak baca, wkwk.

Ramein komen yaaa
See you Hari Seniinn....
Paayypaayyyy


Sabtu, 30 Oktober 2021
23.00

Continue Reading

You'll Also Like

73.9K 9.5K 18
..and who will safe him? . . . . . ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ง๐˜ข๐˜ฏ๐˜ง๐˜ช๐˜ค๐˜ต๐˜ช๐˜ฐ๐˜ฏ. ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜ค๐˜ข๐˜ญ ๐˜ง๐˜ข๐˜ฏ๐˜ง๐˜ช๐˜ค. ๐˜ฃ๐˜น๐˜ฃ. ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ค๐˜ฆ. ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฌ! ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ด๐˜ฉ!
16.8M 731K 42
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
704K 7.2K 5
(Romansa, Comedy) Judul awal: My Boss My Husband #1 Marriage Series #1 in Roman [22/08/2021] #1 in Komedi [12/12/2021] Gimana jadinya, jika seorang D...
592K 39.4K 32
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...