You Always Mine, Edrea.(END)

بواسطة Arafianiii

8.8K 3.3K 1.6K

Judul sebelumnya➜My Friend Childhood. First Book. {25 Part + 3 Special Part} Hanya satu masalah membuat Ice... المزيد

Pengenalan tokoh
1. Awal pertemuan
2. Menghabiskan waktu bersama
3. Hari pertama sekolah
4. Don't disturb me!
5. Pesan ancaman
6. You're mine
7. I'm jealous!
7.2 Behind the scene
8. Don't touch him or you will die?
9. Are you murderer?
10. Upacara yg membosankan
11. Dikenalin ke orangtua
12. Aku lelah, Kak!
13. Please, don't leave me
14. Why, I'm still alive?
16. Hey, I hate You!
17. Ditinggalkan atau meninggalkan?
18. You must be mine!
19. Kencan tak diinginkan
20. You must die!
21. Takdir yang direncanakan
22. Memory Loss
23. Date with you
24. I'm tired
25. I'm forgive you(END)
[Extra part 1]Masa kecil, Alia.
[Extra part 2]Satu hatiku untukmu, Alia.
penutupan
[Extra part 3]Memilihmu adalah keputusanku.

15. Bitch, you jerk!

200 89 54
بواسطة Arafianiii

Sebelum baca dimohon untuk vote!🔪
Coba baca nya lewat web biar ke putar lagu nya, jangan lupa refresh yaa sehabis baca.

Happy reading🗿
.
.
.


NTT Medical Center, Tokyo Jepang.

Keromantisan secara tiba-tiba menumbuhkan rasa cemburu, Edrea berpura-pura membiarkannya. Ia ingin melihat seberapa jauh Laira menggodanya.

Laira semakin mendekati Ice, ia tersenyum imut. Namun, terkesan menggoda. Ia pun mengusap pipinya dengan manja.

Tak hanya itu, ia juga memeluk pinggang Ice sambil membenamkan kepalanya di punggungnya. Laira memeluknya dari belakang seperti tak ingin melepaskannya.

Perlakuan Laira membuat Ice merasa risih, ia mencoba melepaskan tangan Laira dari pinggangnya bukannya terlepas.

Justru Laira semakin mempererat pelukannya. Merasa Ice tidak ada perlawanan, seulas senyum tipis terukir di bibir tipisnya.

Laira merasa senang bisa bermesraan dengan lelaki idamannya. Tujuannya saat ini Laira akan merebut hatinya. Sekarang yang harus ia lakukan menjadi selingkuhan, tanpa aba-aba ia memulai aksinya.

Honey~ kok lu diam aja sih? Biasanya juga godain gue,” ujarnya bersuara manja.

“Gue datang kesini ingin bermanja denganmu.”

“Ayolah honey  jangan diam aja dong gue kangen tau.”

Honey  lu dengar nggak sih gue merindu--”

“Apaan sih lepasin nggak!”

“Nggak mau.”

“Lepasin gue!”

“Nggak mau ih.”

“Lepasin atau gue--”

“Tentu saja mau sudah lama gue tidak merasakan ciuman lembut darimu.” Laira mengusap bibir tipisnya dengan lembut lalu menjilati bibir bawahnya bermaksud ingin memancing nafsunya.

“Lu kurang obat?”

“Gue tau ini tempat nggak memadai dimanapun tempatnya biasanya kamu langsung menyambar bibirku.”

“Gue nggak--”

Please honey mau ya?”

“Nggak!”

“Biasanya kamu nggak nolak kok.”

“Ayolah sayang sekali aja.”

“Stress ini anak.”

“Fufu Kumohon bentar aja deh.”

“Sekali saja.”

Please~~”

Ice kehabisan kesabaran lalu ia langsung mencengkram kuat tangannya membuat Laira merintih. “LEPAS!”

“Nggak akan.”

“Atau tangan lu mau gue patahin.”

“I-iya, sakit.” Ice langsung melepaskan cengkramannya. Namun, hal itu tidak membuat Laira menyerah begitu saja ia terus menggodanya tanpa henti.

“Kenapa honey? Gue itu pacarmu bukankah kita menjalin hubungan dari sebulan yang lalu.”

“Gue masih ingat awal pertama kita kencan lu membawa ku ke restoran mewah disitulah kita memulai hubungan.”

“Waktu anniversary pertama kita, untuk merayakannya lu membawaku ke hotel cukup mahal. Disana lu menggodaku, menciumiku tanpa henti. Juga memakanku dengan ganas sampai pagi membuat tubuhku kesakitan.”

“Setelah nya lu berjanji akan bertanggung jawab jika gue hamil.”

“Apa kau lupa sayang?” tanya Laira bersedih, ia melirik sebentar kearah wanita di sebelahnya. Bisa di lihat Edrea menahan emosinya yang sebentar lagi akan meledak.

“Awalnya menolak namun kau tetap memaksaku. Bagaimana kalau gue hamil? Lu akan menepati janjimu kan honey?” tanyanya sekali lagi.

“Apa kau tau sayang, gue hamil sudah 1 bulan. Janin dalam perutku itu anakmu. mana janjimu? Honey jawablah.” Laira mengelus perutnya bibir tipis berwarna peach mengukir senyuman puas. Rencananya meruntuhkan kepercayaan Edrea berhasil. Ia pun memegang tangannya berharap Ice akan menjawab.

Ucapan Laira membuat mereka sangat terkejut. Taufan yang masih melahap sup nya pun dibuat terbatuk saking terkejutnya.

Edrea diam mematung hatinya bagai disambar petir beribu kali. Ia tak menyangka kekasihnya itu berselingkuh sampai melakukan hubungan terlarang di belakangnya.

Tes tes

Air mata nya tidak bisa dibendung lagi. Alia bergegas menghampiri sahabatnya, Edrea. Ia langsung menjatuhkan tubuhnya ke pelukan Alia. Lalu menangis sejadi-jadinya.

Perlahan Alia membelai rambutnya untuk menenangkan sahabatnya. Thorn tak tega melihat Edrea--kakaknya menangis, ia ikut memeluk kakaknya.

“Rea sudahkah kau tenang?” tanya Alia melepaskan pelukannya.

“Jangan menangis ada gue dan adikmu disini.”

“Thorn, mohon kakak jangan menangis terus.”

“Nanti cantiknya hilang sudah ya kak senyum ya jangan nangis,” ujar Thorn mengusap air matanya.

“Hiks ... A-aku nggak nyangka ... Hiks aku pikir I-ice tulus mencintaiku ... Ternyata Di-dia selingkuh di belakangku ... Hiks.”

“Hatiku sakit ... Hiks ... Hiks ... Mendengar di-dia ... Hiks ... me-menghamili wanita lain.”

“Aku ... Sudah ... Hiks ... memberi semua ... Kepercayaanku ... Hiks ... Padanya ... Tapi dia ... Hiks ... meruntuhkan kepercayaanku ... Hiks ... Hiks.”

“Syut jangan nangis tenangkan dirimu dulu.”

“Thorn, tau kakak kuat ayo bangkit kak! Berhenti menangis oke.”

“Kakak jangan langsung menyimpulkan. Kak Ice juga belum menjelaskan kakak tenang dulu ya.”

Ice tak terima diri nya di fitnah, lantas ia menampar pipi Laira dengan emosi membara.

“Apa maksud lu!”

“Lu mau membuat hubungan gue hancur hah!!”

“Siapa yang nyuruh lu? Jawab!”

Honey, kok lu kasar banget. Gue ini istrimu.” Laira menatapnya sendu sambil memegang pipi bekas tamparan tadi.

“Gue beneran hamil kok nggak ada yang nyuruh.”

“Hubungannya sama gue apaan?! Jangan fitnah!”

“Hiks beneran janin dalam perutku anakmu ... Hiks.”

“Gue cuma mau kau tanggung jawab, hiks.”

“Gue nggak sudi nikahin pelacur kayak lu ngerti!?”

“Gue nggak mau anak ini terlahir tanpa seorang ayah.”

“Ku mohon jadilah ayah dari anakku ini.”

“Apa peduli gue? itu urusan lu paham?!”

“Ini urusan kita, karena ini anakmu juga honey.”

Seketika terdiam.

Sumpah serapah pun terlontar di dalam hatinya. Tepat setelah mendengar fitnah besar-besaran yang wanita gila di depannya ini lakukan.

Bukan hanya itu saja, segala kalimat itu seakan menghipnotis, membuat semua mata tertuju, lalu meminta penjelasan padanya yang bahkan tidak tau apa-apa. Ice tak tau harus menjawab apa, membuatkan Ia memilih menurunkan topinya ke bawah.

What?”-Halilintar

Nani?”-Blaze

“Apa!?”-Solar

“Eh?”-Gempa

“Apakah.”-Taufan

“Nggak! Ini salah paham!!" bantah Ice meninggikan suaranya.

“Gue aja nggak kenal sama dia."

“Kalau nggak kenal kenapa wanita ini terang-terangan di depan kami semua?”

“Kau harus tanggung jawab, Ice.”

“Ya Allah bukan gue!”

“Cih! Aze kecewa mama, papa, dan kak Frostfire harus tau masalah ini.”

“Tega bener dah lu.”

“Mending gue balik koma dah nggak nyangka.”

Setelah Edrea tenang, ia bangkit lalu menghampiri Ice. Bibir mungilnya ia paksakan untuk tersenyum hangat meski rasa sakit dan kecewa masih terasa di hatinya.

Ia berjalan perlahan, Manik Biru muda melirik sekilas ke arah Laira dengan tatapan penuh amarah dan kebencian.

Laira menoleh menatapnya dengan senyum meremehkan. Edrea menyadarinya, ia pun menampilkan senyuman hangat. Bagi Laira itu adalah fake smile. Namun, dibalik senyuman itu ada maksud tersembunyi.

Ice masih berdebat dengan mereka, ia membantah semua tuduhan. Edrea datang melerainya untuk menyelesaikan masalah berdua.

“Stop! Ice jelaskan padaku,” pinta Edrea masih tersenyum hangat.

“Rea, gue nggak melakukan hal itu.”

“Ini salah paham.”

“Ice, gue ini perempuan dia juga perempuan.”

“Gue mengerti perasaan perempuan. Tolong jujurlah apa yang dikatakan dia benar?”

“Sungguh dia bohong gu--”

“Katakan IYA / TIDAK.”

“Ti--”

“Maaf menyela, ini testpack nya punyaku sendiri.” Laira menyerahkan testpack miliknya. Edrea mengecek keseluruhan dus beserta testpack. Terdapat 2 garis merah lurus yang artinya positif hamil. Yang lain ikut melihat seketika raut wajah mereka lebih terkejut dari yang tadi.

“Ice, kau benar-benar ....”

“Gue pikir ini hanya salah paham ternyata gue salah.”

“Ini nggak terlihat salah paham ini benar-benar asli😊.”

“Kali ini hatiku benar-benar sakit seperti tertusuk ribuan jarum.”

“Rea, demi Allah ini gak seperti yang kamu pikirkan.”

Menghela nafasnya sejenak, ia menengadah menatap Ice. Bibir mungilnya terangkat membentuk senyuman paling hangat. “Gue kecewa banget sama lu!"

“Lu pembohong! Lu bilang cinta gue, sayang gue nyatanya ...”

“Lu playboy! Pengecut! Maksud lu apaan hah pacarin gue!”

Eh mereka dah pacaran? Sejak kapan? kok gak traktir kita.” batin mereka kecuali Gempa, Alia dan Thorn seolah-olah bertelepati.

“Tapi lu juga pacarin cewe lain sampe bunting!”

Honey, listen first.”

Especially? Everything is clear, it's not like it's a lie, it really looks real!”

“Mulai sekarang jauhin gue urus istri PELACUR lu!”

“Satu lagi, gue benci sama lu Ice, benci ... Hiks ... Hiks ... dan lu Laira! Makasih sudah merebut my boyfriend semoga bahagia BITCH!”

“Thorn, ayo kita pulang.”

“Bye-bye kak Taufan, bunga tulip nya nanti Thorn kasih di sekolah hehe maaf lupa bawa.”

“Ah, iya Thorn makasih.”

“Rea wait! Please listen to my explanation.”

“Sudah lah Ice biarkan saja dia butuh waktu.”

Edrea terlanjur sakit hati ia memilih pulang bersama Thorn--Adiknya. Reverse Halilintar setelah selesai berjualan ia menteleportasikan diri nya ke rumah sakit.

Sampai di parkiran Reverse Halilintar berpapasan dengan Edrea dan Thorn. Baru ingin menyapa mereka telah pergi.

Ketika berbalik ia bertemu seseorang agak mirip dirinya. Namun, berbeda penampilan. Ia pun menyapanya lalu berjalan bareng menuju kamar inap Taufan.

Tok tok

Reverse Halilintar memutar knop pintu, semua menoleh ke arah pintu terbuka. Halilintar tak suka kedatangan Reverse ia pun melipat kedua tangannya di depan dada.

“Mau apa kau!?” tanya Halilintar.

“Kakak tumben kesini ada apa?” tanya Alia.

“Jenguk Taufan lah,”  jawab Reverse berekspresi datar.

“Oh, Hai Rev!” sapa Taufan.

“Jemput kamu dek. Kakak khawatir kamu nggak pulang-pulang,” jawab Akise sambil mencubit hidungnya.

“Ish sakit kak nanti Gempa, cemburu.”

“Gimana keadaan mu Fan?”

“Alhamdulillah baik-baik saja.”

“Syukurlah waktu kau koma kakak lu sempet berantem sama gue.”

“Lah kok?”

“Gue cuma nggak terima si plagiat membuat adik gue masuk RS.”

“Jangan solimi  ya gledek!”

“Solimi-solimi, solehah!”

“Soleh bodoh,” ujar Reverse Halilintar menampol kepala Hali.

“Ngajak betumbuk kau ya!”

“Meh lah!”

“Mulai dah,” gumam Gempa, Blaze, Ice, dan Solar sambil menggelengkan kepala secara bersamaan.

“Kak, Rev woi!” teriak Taufan berhasil membuat keduanya berhenti berdebat.

“Ufan masuk RS karna ulah sendiri.”

“Hari itu Ufan marah sama kak Hali yaudah Ufan ke taman nenangin diri. Ketemu Reverse habis itu Ufan ke udara nenangin diri di samping pohon. Tiba-tiba kepala sakit terus jatuh. Setelah itu nggak inget apa-apa lagi.”

“Dengerin gledek not wrong me.”

“Iya, iya.”

Pintu kamar inap terbuka, Dokter datang bersama Perawat untuk mengecek keadaan Taufan. Semua menunggu di sofa. Setelah selesai Dokter menginformasikan bahwa Taufan kondisinya sudah membaik. Semua bernafas lega. Dan Taufan besok di perbolehkan pulang.

Ice duduk melamun menghadap jendela. Ia masih memikirkan pertengkarannya dengan kekasihnya. Sedangkan Edrea mengurungkan diri di kamar, ia hanya keluar saat jam makan, solat, mandi dan sekolah.

Laira menghampiri Ice namun, kedatangan nya diacuhkan ia terlalu larut dalam lamunan. Laira langsung menyenderkan kepalanya di bahu Ice. Diam-diam seseorang tersenyum puas. Orang itu merasa senang permainannya berjalan lancar.

Bagaimana permainanku Ice? Sangat menyenangkan bukan melihat kalian bermusuhan. Ini belum seberapa tunggu permainan selanjutnya bakal lebih parah dari ini Haha.”

TBC.

><><><><><><><><><><><><><><><>
Meresahkan skli bund🤣

Part selanjutnya akan di tulis oleh Humavixsy

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

643 211 6
menceritakan tentang dua insan yang bertemu di tengah keruhnya kehidupan. Juantara Devan Algara akrab disapa dengan nama Juan, Juan yang merupakan ke...
85K 2.7K 9
Berisi kumpulan-kumpulan biodata artis Kpop Boy Band Girl Band
488K 7.3K 11
VERSI REVISI TERSEDIA DI DREAME #1 in eka [30/5/20] #2 in wattyawards2018 [30/5/20] #3 in misteri [30/5/20] Cover by @Anto_pujapeta --[PLAGIAT JAUH J...
110K 1.1K 9
Berisi kutipan-kutipan novel PERGI yang di tulis oleh Tere Liye