Hening Untuk Bara [TERBIT]

De sindiaa_

7.9K 1.9K 1K

Kamu asmaraloka yang amerta di bentala adiwarna tetapi terasa aksa bagiku sang niskala [Hening Untuk Bara] °°... Mais

01• Bad Start
02• Rain
03• Ring
04• Penasaran
05• Jaket
06• Pingsan
07• Simpati
08• Died
09• Kecelakaan
10• Tawaran
11• Jebakan
12• Kehancuran
13• Shy
14• Lupa
15• Salah Sambung
16• Aula
17• Dialog Senja
18• Phobia
19• Lucu
20• Devil
21• Ares
22• Rencana
23• Alleshea
24• Kesambet
25• Pipi Merah
26• Kepanasan
27• Luka
28• Mengobati
29• Pawang
30• Mama
31• Hening
32• Momen
33• Penjelasan
34• Waktu
35• Ruang
36• Fakta
37• Ungkapan
38• Akhir
Epilog
Hening Untuk Bara
✔INFO PENTING
✔PRE-ORDER

Prolog

955 182 93
De sindiaa_

Kamu asmaraloka yang amerta di bentala adiwarna tetapi terasa aksa bagiku sang niskala

[Hening Untuk Bara]

°°°

Aku mungkin terluka oleh kisah lampau, kata-kata menyakitkan yang mematahkan hatiku. Tersakiti sendiri oleh rasa sayang yang membelenggu ku dalam kisah patah.

Sayap ku mungkin tak bisa lagi membawa anganku ke angkasa.

Tapi aku punya harap, disuatu hari nanti ada aku dengan keheningan yang entah menenangkan atau kembali menyiksaku.

Untukmu kelabu yang kurindu.

[Debara Hanan Alaksa]

°°°

Aku hadir baru sebentar, tapi terasa indah untuk dikenang.

Bukan tentang kehadiranmu, tapi ini tentang rasaku padamu.

Terluka adalah resiko ketika jatuh cinta.

Tapi ku harap kau adalah luka terindah yang akan ku kenang dalam angan.

Untukmu lentera tanpa warna.

[Haninda Tanara]

°°°

"Diam Bara! Kamu hidup hanya untuk menyusahkan Saya!"

"Lo gak usah ikut campur sialan!"

"Luapin kak jangan ditahan, kalau sakit bilang sama Hanin."

"Kamu itu sampah yang hadir karena kesalahan yang bodoh!"

"Gue gak perduli! Kehadiran Lo itu kayak parasit Nin!"

"Dasar cewek bodoh!"

"M--ma Bara kesepian."

"Hanin bakal temenin kak B--Bara sampai sembuh!"

●○●

Hujan mengguyur deras tubuh seorang remaja pria yang tengah menangis di bawah hujan itu. Ia menunduk menatap gundukan tanah yang semakin meremas erat dadanya. Ini menyakitkan!

Pria yang dikenal acuh, tidak peka, tempramen, tidak perduli dan tegaan itu ternyata begitu lemah jika sudah di hadapkan pada kenyataan hidupnya.

Gundukan tanah yang sudah ada sejak sepuluh tahun lalu itu, adalah saksi bisu keterpurukannya selama ini.

Ia tak menyadari, suara langkah kaki datang ke arahnya.

Tubuhnya yang semula terguyur hujan tiba-tiba terlindungi.

Perlahan Bara menoleh.

"Nanti Kak Bara sakit, Bunda-nya Kak Bara pasti bakal marah," ujar gadis yang berusaha melindungi tubuh tinggi pria bernama Bara itu, agar tak terguyur hujan.

Walau harus berjinjit terlebih dahulu, gadis itu tetap berusaha melindungi tubuh kekasihnya.

Debara Hanan Alaksa namanya, menoleh menatap mata bulat milik Haninda Tanara, nama gadis yang berstatus sebagai kekasihnya. Sosok ceria yang beberapa bulan ini menemani keheningan hidupnya.

Hanin menatap sedih pada nisan yang bertuliskan nama Ibu Bara, Relia Amalia,"Bunda-nya Kak Bara bilang ke Kak Bara ya biar sekali ini aja nurut ke Hanin?" ujar Hanin berusaha melawan derasnya suara hujan.

Bara terdiam, ia tak tahu kenapa gadis ini sangat perduli padanya.

"Lo bisa diem gak sih!" Balas Bara tak sinkron dengan hatinya.

Hanin lantas tersentak kaget. Bara memang menakutkan jika marah, dan Hanin lupa ia adalah pelampiasan dari semua hal tentang Bara.

Hanin mengabaikan bentakan Bara, ia hanya fokus pada area mata Bara yang ternyata sedari tadi tengah menangis ditemani hujan.

Bara itu tipe pemendam dan tidak ingin dianggap lemah.

Hanin berjinjit lagi sambil terus mendekat ke arah Bara, payung tetap setia ia pakai untuk melindungi tubuh Bara.

"Kak.., lain kali kalo mau nangis cari Hanin dulu ya? Biar Hanin temenin, dan biar Kak Bara tahu kalo Kakak gak sendiri. Hanin bakal temenin Kak Bara--sampe sembuh," ucap Hanin sambil perlahan mengelus pelan pipi pria itu.

Hanin tahu Bara sedang tidak baik-baik saja. Dan karena itu, setelah menerima panggilan telepon dari Asisten Rumah Tangga di kediaman Bara tentang keributan yang lagi-lagi terjadi antara Bara dan sang Papa.

Hanin bergegas menyusul Bara ke tempat ini, tempat beristirahatnya Lia, Ibu Bara.

Karena memang itu yang tengah ia butuhkan.

Tak tahan akhirnya Bara menarik cepat tubuh Hanin untuk ia peluk sebagai tempatnya bersandar saat ini.

Bahkan payung yang semula Hanin genggam pun terlepas begitu saja.

Jantung Hanin berdetak tak tahu malu, ia tak menyangka Bara-nya akan memeluknya dengan disaksikan hujan sore itu.

"S--sakit Nin," keluh Bara sambil terisak.

"Ada Hanin buat Bara."

《HENING untuk BARA》

°°°

Cast HUB

Oliver Moy AS Debara Hanan Alaksa

Primilly AS Haninda Tanara

Siap buat selamin cerita ini?

Terserah kalian mau berfantasi dengan cast siapapun, gak dilarang, serius😎

Yang terpenting vote dan commentnya aktif😋

Jangan lupa tambahin ke library kalian ya manteman luplup-kuhhh♥

Siiiyuuuu👋

Kalo rame updatenya cepet.

Jangan lupa follow instagram ya biar rame wkwk.

@ssindiamd_
@wd.sindiaa_

Akun RP HUB:

@baralksa
@hanintnra
@ar.kevas
@geondstr
@ecaaak3
@dvon.zegr
@reyyydrta
@catraeofn

sindiaa_

Continue lendo

Você também vai gostar

1K 154 27
Nagara series 2 Tidak ada kata cewek dalam kamus kehidupan seorang Bratasena Bayu Nagara, kecuali bundanya. Bayu sangat menyayangi sang bunda. Siapa...
Hai, Aksa! De febrianide

Ficção Adolescente

108K 12.7K 31
Cerita ini tentang, Aksa Ailen Dirgantara dan gadis rahasia yang akan kalian temukan di dalam ceritanya... Jangan lupa ucapkan hai untuk ke datangan...
28.1K 2.6K 50
Azkano Alfandra, cowok famous yang paling membuat seorang Alana Auristela selalu darah tinggi. Begitu pun Azka, baginya Alana adalah musuh abadinya...
ALRUNA & TAKDIR De runaa

Ficção Adolescente

8.8K 633 83
"gue enggak suka diliatin!"ucap Al dengan nada kasar ini dia, Al-Gifari Rajendra si biang kerok SMA ALEXANDER,biang masalah,suka membuat Onar,dan sis...