Sugar Daddy I Love You

Par Rillakuma_02

391K 3.3K 171

18++ Bukan konsumsi anak2 Sekian lama menjanda, kau mendapatkan kabar jika ibumu akan menikah. Mungkin bagi s... Plus

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
16
Sugar Daddy I Love You

19

2.8K 16 0
Par Rillakuma_02

"Butuh teman nona kecil?"

Clara terkejut mendengar suara Mark di kamarnya. Ia yang sedang berselimut seluruh badan langsung menarik selimutnya turun dan mendapati Mark sedang berdiri di sisi ranjangnya.

"Kau.." panggil Clara kesal.

Mark menatap Clara dalam dan tajam, "Bisa diusahakan memanggilku Daddy mulai sekarang, Kitty?" ucap Mark dengan nada dingin.

Clara mencoba tenang. "Aku tak perlu melakukan itu."

"Kau perlu karena aku daddy mu mulai sekarang.."

Clara berdecih. Ia duduk dari tidurnya lalu menatap Mark tajam.

"Jika aku tak mau..?" tanya Clara dengan senyum meremehkan.

Mark melangkah mendekati Clara. Ia menunduk mendekati wajah Clara, "Kau Kitty ku asal kau tahu? Kau melupakan malam panas kita? Kau pikir setelah itu aku akan melepaskanmu? Kau salah Clara. Justru kau akan kubuat semakin panas.." bisik Mark membuat Clara mematung seketika.

Melupakan malam panas? Tentu ia tak mungkin melupakan panas tersebut. Ia sendiri juga merasakan sensasi nikmatnya. Apalagi gara-gara malam sialan itu otaknya tak pernah berhenti memikir Mark yang membuatnya jatuh hati pada suami maminya ini.

Clara hendak menjawab namun dengan cepat Mark membungkam mulut Clara dengan mulutnya.

Awalnya Clara terkejut, ia bahkan mencoba untuk mundur namun tangan Mark langsung menahan tengkuknya agar tak bisa bergerak yang membuatnya lama kelamaan  merasa nyaman dengan ciuman Mark pada bibirnya.

Namun dibalik ciuman tersebut, ada rasa kesal dihatinya yang ia sematkan untuk Mark. Pasalnya status pria itu sekarang adalah ayah tirinya walaupun mereka tak sedarah sama sekali.

Merasa tekanan telapak tangan Mark pada tengkuknya berkurang, Clara pun langsung mendorong tubuh Mark agar menjauh dan berhasil. Ciuman itu terlepas.

"Kenapa?" tanya Mark dengan tak tahu malu.

Kenapa? Pria ini masih bertanya kenapa? Dia tak berpikir apa di luar sana ada istrinya yang baru dinikahi kemarin? Dan sekarang ia sudah bermain di kamar anak tirinya? Gila.

Clara tak langsung menjawab. Ia memilih menceracau dalam hati  sambil menatap Mark.

Mark kembali mendekatkan bibirnya namun ditolak langsung oleh Clara.

"Clara?" panggil Mark.

"Jangan lakukan lagi.. Ini di rumah bukan di luar. Kau sekarang ayah ku.."

"Tapi aku hanya tiri ..."

"Sama saja. Bagaimana perasaan mami jika ia tahu.."

"Karena itu kita harus diam-diam..asal...."

"Kau mencintaiku?"

Pertanyaan tembakan dari Clara membuat Mark terdiam seketika.

Pria itu tak menjawab. Justru Mark tak tahu harus menjawab apa. Dikatakan ia cinta, tentu tidak. Atau belum.

Ia belum mencintai Clara. Akan sulit nanti jika ia jatuh cinta. Karena itu sebaiknya jangan.

Tapi jika ia tak berbohong tentang cintanya pada Clara, ia tak bisa lagi menikmati tubuh indah perempuan cantik dihadapannya ini.

Tapi terlalu brengsekk rasanya ia berbohong. Karena jika ia berbohong dan katakan ia mencintai Clara, Clara akan merasa sakit hati setiap dirinya bercinta dengan Lauren.

"Kau ingin aku menjawab apa?" tanya Mark ambigu.

Clara berdecih. Ia menatap Mark jijik.

"Klise sekali jawaban mu.." ucap Clara sinis.

"Pergilah!! Aku tak butuh dibujuk. Kau tenang saja. Jika untuk menerima kau jadi ayah tiriku, aku sudah lakukan. Jadi kau jangan sok khawatir lagi." lanjutnya dengan nada suara yang sinis.

"Pintu keluarnya di sana. Dan aku yakin kau tak akan lupa.."

Mark menatap Clara tenang. Ia tersenyum simpul.

Menyerah?
Bukanlah dirinya.

Jadi akan ada nanti saatnya ia kembali menaklukan Clara di ranjang.

*****

Siang ini Clara tengah disibukkan dengan pengurusan kepindahannya ke Amerika. Ia pikir setelah ia menolak Mark, Mark akan mencabut semua beasiswa yang pria itu tawarkan padanya dulu. Tapi ternyata ia salah. Mark masih melanjutkannya.

Dan ia sungguh merasa beruntung. Akhirnya ia bisa keluar dari negara tempat kelahirkannya ini. Setidaknya untuk beberapa tahun ke depan.

Dan satu lagi ,ia bisa keluar dari belenggu seorang Mark.
Ya walaupun tak akan lepas sepenuhnya. Bisa jadi nanti Mark akan menyusulnya ke sana.

Sungguh, kau terlalu berharap Cla.

Tapi untuk saat ini, ia tak peduli sama sekali. Biarlah semua waktu yang melewatkannya dan ia berharap waktu yang akan datang, memihaknya seratus persen. Membuatnya lupa akan Mark sampai ia bisa mencari kekasih baru di sana.

*****

Siang sudah berganti malam. Clara sudah lelah dengan aktivitas hariannya. Ia pikir tak akan selelah ini, namun ternyata ia salah.

Ini yang ia benci dari pelayanan di sini. Jika tak diselipkan uang, semua begitu lama.

Ia tak menyangka akan dibawa ke sana ke mari oleh petugasnya.

Alhasil tubuhnya begitu lelah. Khususnya pada bagian kaki dan pundaknya.

Ia berjalan memasuki kamar. Sesampainya di sana, ia langsung menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang dan melakukan peregangan.

"Kau begitu lelah.."

Suara berat seseorang seketika mengejutkan Clara. Matanya yang tadi sudah terpejam kembali terbuka dan menatap siapa yang berbicara.

"Mark? Mau apa kau dikamarku?" tanya Clara dengan nada sedikit meninggi dan kesal.

Mark yang tadi duduk di sofa santai di kamar Clara, seketika berdiri dan berjalan mendekati pintu. 

Ia menguncinya dengan cepat dan kembali berjalan mendekati Clara.

Clara tak takut sama sekali. Ia tak pernah takut pada Mark.

Ia hanya menatap kosong pria yang kini berjalan mendekatinya. Semakin dekat sampai Mark berdiri di hadapannya.

Clara bisa melihat kalau Mark sedang menatap dokumen yang ia bawa tadi yang ia letakkan di atas tempat tidur.

Saat Clara ingin mengambilnya, Mark ternyata lebih dulu merebutnya dan membuka dokumen tersebut.

"Kau lebih cepat dariku ternyata..." ucap Mark sambil terus membolak balikkan kertas tersebut. Membaca lembar demi lembar isi yang tertulis di dalamnya walaupun ia tak terlalu mengerti semuanya.

"Kembalikan!!" ucap Clara sambil mencoba merebutnya. Namun ia kalah cepat lagi. Mark bisa menjauhkan dokumen tersebut darinya.

"Apa maumu??" kali ini Clara berteriak kencanng. Ia tak peduli maminya akan mendengar.

"Hahahha.. Kau lucu. Kau pikir dengan berteriak seperti itu ,mamimu akan mendengarkannya? Lauren sedang ke luar kota. Baru berangkat satu jam yang lalu.."

Kali ini ia sungguh mati kutu. Ia kalah dengan pria di depannya ini.

Clara terkejut saat Mark tiba-tiba menunduk dan menyamakan posisi wajah mereka.

"Kenapa kau menghindariku? Aku daddymu.." bisik Mark.

Clara tak langsung menjawab. Ia memilih untuk menikmati pahatan wajah Mark yang terlihat begitu sempurna.

"Aku tahu aku tampan. Tapi sekarang aku daddymu.." ucap Mark yang seketika berhasil membuat Clara salah tingkah.

Ia langsung menundukkan wajahnya menatap lantai kamar.

Mark merasa gemas melihatnya. Disatu sisi, Clara anak tirinya yang suka membangkang padanya, tapi disisi lain, Clara seperti seorang perempuan yang begitu menggemaskan bahkan sekali-kali mampu membuatnya terpesona.

"Kenapa menunduk?" tanya Mark dengan jarak wajah yang begitu dekat.

Clara mengumpat kasar. Pria tampan dihadapannya ini sungguh menguji imannya. Ia dibuat kehabisan akal dalam menghadapi daddy tirinya ini.

"Kitty,, aku merindukanmu.."

Deg!

Kitty?
Itu panggilan Mark padanya. Tentu saja panggilan saat mereka sedang berjuang meraih akhir yang begitu nikmat di atas ranjang.

Apa panggilan itu masih berlaku? Sedangkan saat ini Mark sudah mempunyai istri yang mana wanita yang dinikahi oleh lelaki dihadapannya ini adalah ibunya sendiri.

Clara menatap mata Mark lekat. Ia lupa jika Mark pernah menjadi sugar Daddynya. Dan ia tak tahu jika itu masih berlaku sampai saat ini.

Mark semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Clara. Mark tersenyum simpul.

"Kau tahu Kitty? Aku punya banyak orang yang bisa membantuku. Kau tak akan bisa bersembunyi dariku, apalagi di negara kelahiranku.."

Deg!

"Lagi pula, kau tak berpikir jika beasiswa itu dari ku? Sebagai penyalur dana, aku harus tahu dimana siswa yang kubantu berada bukan? Kecuali kau masuk dengan biayamu sendiri."

"Kau mengambil kesempatan dalam kesempitan?"

"Gadis pintar." Ucap Mark lalu tersenyum.

"Tak semudah itu lepas dariku Cla. Kemanapun kau pergi, aku bisa kembali menyeretmu kembali ke sisiku. Jadi jangan pernah berpikir untuk lari."

*****


Hai semuaaaa...
Yuk yang mau lanjut bacanya, bisa pantengin e-booknya di play store ya.

Buku ini dibagi dua. Buku satu dan buku dua. Nggak bisa digabung jadi  satu karena babnya banyak><

Jadi dibagi dua novel.
Tampilannya begini ya..

Buku satu

Dan ini buku dua.


Dan teman2 bisa juga lihat link e-booknya di bio akun aku. Terima kasih^^

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

486K 25.2K 30
hidup ku adalah aku , tidak ada yang bisa mengatur nya kecuali tuhan dan takdir -PrillyCarreniaLatuconsina **** aku mencintai mu , apakah kamu mencin...
1K 96 4
[Name] adalah salah satu dari sekian banyaknya anggota Tapops. Selama 4 tahun dirinya bekerja di bawah organisasi ini, dia tidak pernah tau bahwa mas...
21.2K 86 22
Sloya Harris memang bekerja sebagai pelayan di klub malam. Namun, belum satu pun diterima ajakan pelanggan yang menawarinya tidur bersama. Sloya berp...
9.4K 1.2K 24
Renjun tau, bahwa ada diantara sahabatnya yang di karuniai sebuah hal istimewa tentang bagaimana mereka bisa melihat dunia yang tidak bisa di jelaska...