Jeval

By jejesaaa_

515K 13.8K 474

Move on memang melelahkan, selain menguras tenaga juga menguras emosi pula. 1,5 tahun yang lalu Jeva memutusk... More

Say Hi
0.0
0.1
0.2
πΆβ„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘π‘‘π‘’π‘Ÿ π΄π‘’π‘ π‘‘β„Žπ‘’π‘‘π‘–π‘
0.3
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4

0.4

25K 674 6
By jejesaaa_

"Hari ini kita mau ke mana?" Serunya lantang dengan semangat 45, membuat seseorang yang sedang memboncengnya menjadi terkekeh akan hebohnya gadis yang itu.

Padahal ini bukanlah kencan mereka yang pertama. Kencan pertama memanglah penuh dengan euforia si gadis pemilik warna mata coklat tersebut. Dengan perasaan yang menggebu-gebu. Bahkan pakaian yang ia gunakan pada saat ini sangat menunjukan perasaannya, yaitu serba warna kuning yang melambangkan kebahagiaan.

Tentu saja bahagia, ia bahkan sudah bangun dari pukul 4 pagi untuk mempersiapkan semuanya. Padahal Jeva baru akan menjemputnya pukul 9 pagi. Antusiasmenya bahkan menimbulkan pertanyaan dari kedua orangtuanya. Ia yang dikenal sangat bermalas-malasan menjadi sangat rajin.

"Nanti juga tau sendiri!" Jawab Jeva tak kalah lantang. Keadaan jalanan yang ramai membuat komunikasi antara mereka haruslah dengan keras.

Setelah sampai di tempat yang memang sengaja Jeva memilih konsep tempat yang memiliki sejarah atau berisi tentang sebuah sejarah seperti contohnya adalah museum. Sejarah menjadi salah satu topik yang mereka berdua sukai, mereka suka berdebat mengenai sejarah hingga mencari tau apa yang ada di balik suatu sejarah.

Sambil bergandengan tangan seolah dunia milik mereka berdua. Bercerita tentang tempat yang sedang mereka kunjungi hingga mengabadikan foto bersama. Hal yang sangat kecil namun begitu berharga.

"Ini kenapa sih Jev?" Tanya Lila sambil menunjuk ke bagian sebuah lukisan yang terpanjang di dinding.

"Padahal terkenal kisah yang satu itu, masa kamu gatau?" Ejeknya dengan menatap Lila yang merengut karena balasan yang tak memuaskan.

"Ish, orang nanya tu dijawab bukan malah nanya balik." Sahut Lila dengan nada kesal. Dengan perasaan yang masih kesal ia lalu menghentak-hentakkan kakinya dan berlalu meninggalkan Jeva yang tertawa karena ulahnya yang sangat menggemaskan.

Jeva segera mengejar gadisnya yang sepertinya akan berada dalam mode ngambek.

Setelah Lila luluh akan rayuannya. Mereka kembali berjalan-jalan kembali menuju tempat lainnya. Salah satu yang selalu dituju jika mereka berada di tempat seperti ini adalah toko-toko souvenir yang berjejeran di sepanjang jalan dekat dengan tempat sejarah tersebut.

Sembari melihat-lihat souvenir yang ada. Seketika membuat Lila berbinar seperti melihat surga. Souvernir yang lucu-lucu membuat Lila ingin memborong semuanya dan membawanya pulang.

"Jeva bagus yang ini apa ini?"

Seperti deja vu pertanyaan sama yang Lila ucapkan pada saat itu membuat ia kembali mengingat kebersamaan mereka pada masa itu.

"Jeva? Aku nanya loh dari tadi gak kamu jawab-jawab." Hela nafas Lila terdengar berat. Jeva menjadi lebih pendiam setelah pertanyaan yang ia lontarkan saat berada di dalam mobil.

Seharusnya di sini Lila yang mendiamkannya bukan malah Jeva-nya. Meskipun ia sedikit kesal dengan Jeva karena hal tadi, tapi hal tersebut tak mengurungkan semangatnya saat bersama Jeva. Itu sudah lebih dari cukup baginya.

Saat ini mereka berada di sebuah toko peralatan alat tulis. Alat yang memang dibutuhkan untuk kegiatan ospek nantinya. Salah satunya yang sedang ia cari adalah kertas asturo.

Namun pada saat ini Lila juga memilih beberapa binder yang akan ia gunakan pula. Karena bentuknya yang lucu membuat ia bingung dalam pemilihannya sehingga ia menanyakan kepada Jeva. Tetapi yang ia tanyakan hanya diam saja.

"Gue ke toilet dulu." Ujarnya datar sembari berlalu membuat Lila hanya menggerutu pelan akan tingkah Jeva yang sangat membingungkan dirinya.

Kemarin saja ia mencium dirinya seakan-akan Lila adalah satu-satunya. Namun sekarang tingkahnya membuat Lila semakin pusing menghadapinya. Jika hanya bertemu satu dua kali tak masalah. Lah ini bertemu tiap hari.

"Ini punya lo?" Ucap seseorang yang menyodorinya sebuah buku kecil dengan satu tangannya.

Hal itu membuat Lila menoleh ke arah yang tepatnya adalah cowok dengan rambut hitam dengan campuran pirang.

"Oh iya makasih." Balas Lila sembari menunjukkan senyuman. Setelah itu tak lama cowok tersebut membalas senyumannya dan segera beranjak pergi.

"Siapa?" Lila terkejut dengan suara Jeva yang tiba-tiba muncul begitu saja di sampingnya.

"Orang ngembaliin barang aku." Balasnya cuek.

"Lo jelek kalo senyum." Seketika membuat Lila menjadi sebal, bisa-bisanya tu cowok bilang dia jelek kalo senyum. Emang gak waras tu cowok. Orang secakep dia dibilang jelek. Untung sayang, ups.

Rasanya Lila ingin menghilangkan dirinya sejenak dari Jeva. Rasa kesalnya semakin menambah. Udah dicintai malah ngelunjak, ya kayak Jeva contohnya.

Masih dengan raut datarnya, Jeva menggandeng tangan Lila dan segera membayar barang yang sudah Lila bawa. Lila hanya diam saja, masih malas untuk berbicara dengan Jeva. Bisa-bisanya Lila betah banget sama Jeva. Kelakuan kayak kucing garong gitu masih saja ia bertahan untuk Jeva. Ya gimana, namanya juga cinta. Cinta itu buta, pepatah yang mengatakan hal itu kan.

Mereka sampai di rumah pukul 2 siang. Setelah berdebat tentang makan siang. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang saja dan akan memesan makanan lewat delivery order.

Sudahkah Lila bilang? Bahwa berdebat dengan Jeva adalah sesuatu hal yang menyebalkan. Kalau belum maka, ya sangat menyebalkan. Jeva yang keras kepala serta ia yang keras kepala pula membuat mereka sering adu mulut.

Makanan yang dipesan sudah sampai. Mereka memakan dengan diam. Tante Rosa bahkan belum pulang. Kata Jeva, Tante Rosa pulangnya malam jadi mereka akan lebih sering menghabiskan waktu berdua. Maka Lila harus bersiap menghadapi Jeva dengan segala tingkahnya.

Jeva yang keras kepala, Jeva yang cuek, dan Jeva yang ia cinta lah. Memang, hanya orang gila yang akan menyukainya dan ia termasuk ke dalam kategori orang gila tersebut.

Memang sih Jeva itu cakep, tapi ya sifatnya di luar nalar manusia. Orang luar akan menganggap bahwa Jeva si manusia perfect, tapi ingatlah bahwa di setiap kesempurnaan terdapat kelemahan yang selalu ia sembunyikan.

Oke, sekarang Lila sedang dalam mode ngambek. Jadi jangan harap ia akan berbicara kepada Jeva. Kecuali,

"kenapa dari tadi diem aja?" Nah kan, udah di bilang Lila akan diam tapi kalau ditanya seperti itu dan juga dipandangi sedemikian rupa? Nyerah dulu deh Lila.

"Dasar gak peka bego tolol anjeng babi." Umpat Lila langsung ke muka orangnya biar sadar gitu loh. Tapi yang ditatap malah tersenyum. Sumpah ya, kenapa sih Lila harus suka ke orang gak waras kek Jeva.

"Diajarin siapa ngomong kasar gitu?" Tanyanya dengan tenang.

"Lo gak perlu tau, karna kita cuma MANTAN. Inget itu baik-baik."

Harusnya dia mau membalas itu, tapi ya Lila mana sanggup. Jadi Lila hanya menjawab singkat, "temen." ungkapnya dengan nada yang malas.

"Jauhin temen lo, yang bawa pengaruh buruk. Oh, apa tadi lo sok friendly itu juga ajaran temen lo ya? Lain kali mending gak usah punya temen aja sekalian. Dari pada punya temen sikap lo jadi kek gini." Terang Jeva dan setelah itu ia beranjak dari meja makan meninggalkan Lila yang hanya terdiam akan tingkah Jeva.


Tbc.


Aku keabisan stok draft ceritanya, belum nulis lagi huhu. Mager bgt, jadi next update sepertinya kalau tidak hari jumat ya sabtu ya gais.

Sebenarnya juga takut bgt mo ngetik next chpt takut pada ga suka, karena ya gimana ya anjir fantasy otak gw tuh travelingny kemana-mana😔

Tapi gpp ttp aku lnjt, kalau kalian emg ga suka ya mending berhenti aja bacanya, karena takutny terlalu vulgar atau gimana aku jg gtw.

Udh cuma mau curhat itusi, SUMPA SEBENERNYA GW KASIAN SAMA SI LILA INI. GW KOK JAHAT BGT NYIKSA LILA. udh ah gamau spoiler.

see u next chapt👀

Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 29K 28
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
871K 86.6K 25
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
6.3M 327K 59
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
339K 1.7K 15
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.