Kennand Perfect Boyfriend

By _avocadish_

93.8K 6.1K 636

'๐ฌ๐ข๐ง๐ ๐ค๐š๐ญ ๐ฌ๐š๐ฃ๐š ๐ข๐ง๐ข ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ค๐ข๐ฌ๐š๐ก ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐›๐ž๐ซ๐š๐ฐ๐š๐ฅ ๐๐š๐ซ๐ข ๐ค๐ž๐ฉ๐ฎ๐ซ๐š-๐ฉ๐ฎ๐ซ๏ฟฝ... More

PROLOG
Part : 1
Part : 2
Part : 3
Part : 4
Part : 5
Part : 6
Part : 8
Part : 9
Part : 10
Part : 11
Part : 12
Part : 13
Part : 14
Part : 15
Part : 16
Part : 17
Part : 18
Part : 19
Part : 20
Part : 21
Part : 22
Special parts: Tentang Hazel
Part : 23
Part : 24
Part : 25
Part : 26
Part : 27
Part : 28
Part : 29
Part : 30
Part : 31
Part : 32
Part : 33
Part : 34
Part : 35
Part : 36
Part : 37
Part : 38
Part : 39
Part : 40
Part : 41
Part : 42
Part : 43
Part : 44
Part : 45
Part : 46
Part : 47
Part : 48
Part : 49
Part : 50
Part : 51
Part : 52
Part : 53
Part : 54
Part : 55
Part : 56
Part : 57
Part : 58
Part : 59
Part 60
Part : 61
Part : 62
Part : 63
Part : 64
Part : 65
Part 66
Part 67
Part 68
Part 69
Part 70 [Ending]

Part : 7

2.1K 142 13
By _avocadish_

Anyyeong (◍•ᴗ•◍)❤
.
Apa kabar semua?
.
Banyak typo maklumin aja
.
Happy reading

...🌱...

•[28] tanggal yang paling bersejarah.

Ceklek--

Derry memasangkan helm berwarna putih kepada Moora. Dimulai dari menyelipkan anak rambut Moora yang semula agak berantakan.

"Cantik,," puji Derry.

Moora tertawa kecil mendengar pujian yang terlontar dari bibir tipis Derry, jujur saja dibilang cantik itu biasa, karena itu kodrat perempuan tapi kalau yang puji Derry rasanya beda saja.

Gadis yang akrab disapa Moora atau Ocha ini memiliki nama panjang Amoora Lateshia. Sering juga disapa musuh bebuyutan Qila.


"Udah ish der, ayo jalan kalau liatin gue mulu gak akan jalan jalan" ucap Moora sembari menurunkan kaca helm milik Derry supaya Derry berhenti menatapnya. "Makanya jangan cantik cantik, pengen liat terus jadinya"

"Deer~ udah stop ayo jalan"

"Iya iya ayo"

Pandangan Moora sedikit maju karena ia akan bertanya sesuatu tapi angin kencang membuat ia harus mengeluarkan suara kencang.

"Der sebenernya kita mau kemana si?! Lo gak ngasih tau gue kita mau kemana?!" Tanya Moora keras.

"Udah! Ikut aja gue juga gak bakal aneh aneh!" Jawab Derry keras pula. "Gak jauh kan?!" Tanya Moora lagi.

"Enggak deket!"

"Beneran?!"

"Iya bener, pokoknya Lo bakal suka!"

•••

Ternyata Derry mengajak Moora menuju sebuah cafe yang dikenal cafe sejuta cinta. Karena banyak yang datang ke cafe itu untuk menyatakan cinta mereka.

"Der,," panggil Moora sembari terus terusan menatap cafe di depannya. "Ini kan...?"

"Kenapa? Ayo masuk" ajak Derry menggenggam jari jemari lentik Moora.

"Lo mau apa?" Tanya Derry sembari membuka halaman demi halaman buku menu.

"Terserah Lo aja" jawab Moora gugup jantungnya benar benar menjadi tak tenang.

"Yakin? Yaudah nih kalau gitu Lo aja yang pilih gue yang ikutin Lo" pinta Derry sembari menumpukan pipinya pada tangan kanannya.

"Apa aja deh, gue bingung"

"Mau gue pesenin yang paling mahal?"

Moora sontak saja membulatkan matanya "Ha?! Gak usah, der ish"

Derry mengambil tissue di sebelahnya mengelap tetesan keringat yang menetes dari pelipis Moora "Gausah gugup mor".

"D-dih siapa yang gugup orang biasa aja"

Derry tertawa kecil, ia sudah tau Moora akan begini ditambah lagi dengan julukan cafe yang mereka datangi.

"Moor..." Ucap Derry lembut dan perlahan meraih tangan lentik Moora sehingga ada pada dekapan tangannya.

Moora membalikkan pandangannya sehingga tertuju pada tangan yang tengah Derry genggam.

"Ha?"

"Gue gak bisa terus terusan bohong sama Lo--"

"Gue pikir gue gak bisa nahan perasaan gue lagi--"

"Gue udah terlanjur suka sama Lo"

Mendengar pengakuan dari Derry, Moora sontak saja kaget plus gemetaran, Derry suka Moora balik? Hati Moora bahagia pastinya tapi ini bukan mimpi kan?

"Gue suka sama Lo Moor" jelas Derry lagi.

"Der,," lirih bahagia Moora.

"Gue mau Lo jadi milik gue sekarang"

"Lo sepenuhnya punya gue sekarang" lanjut Derry sembari menunjuk kecil tubuh Moora.

Sudut bibir Moora terangkat senyum manis terbentuk disana.

"Moor Lo mau jadi pacar gue kan?" Tanya Derry gemetaran.

Moora menarik nafasnya panjang lalu mengangguk tanda ia menerima permintaan Derry.

Mata Derry berbinar, ini bukan mimpi kan? Moora nerima Derry? Moora---

"I-iya gue jadi cewek Lo sekarang" jelas Moora sembari tertawa kecil.

Tentu saja hati Derry benar benar bahagia hari ini ia cap sebagai hari paling bersejarah dalam hidupnya.

"Moor... Ini gak bercanda kan?" Tanya Derry ragu.

Moora menggeleng pelan "enggak ini gak bercanda"

Derry berusaha menahan teriakannya, kalau saja tidak banyak orang disini ia akan teriak sekencang kencangnya, ia sangat bahagia hari ini.

"Ini sekarang hak patennya Derry, gak boleh ada yang ganggu, apalagi sampe ada yang nyakitin"

"Kalau ada yang nyakitin?--" ucap Moora menggantung.

"Hadepin gue dulu, gue bakal jagain Lo gue janji Lo bakal baik baik sama gue"

"T-tapi der Lo berani ketemu papa kan?"

Derry mengangguk kuat "oke, mau kapan? Setiap gue deket sama cewek, orang pertama yang gue temuin pasti orang tuanya, gue mau buktiin ke mereka kalau gue bisa jaga anak perempuan mereka"

"Setiap deket sama cewek? Berarti?-- cewek Lo banyak dong sebelum gue"

"Gak ada si, gue gak pernah seberani ini sebelumnya, kecuali sama Lo gue yakin Lo takdir yang terbaik buat gue"

"Takdir?--"

Derry mengangguk lembut "hm, Lo takdir yang udah Allah kasih buat gue"

Derry kalau bucin kepribadian nya ganti, andai saja ada anggota Azgerios disini Derry berubah menjadi manusia pecinta keributan yang meresahkan.

Derry be like: saya sebenarnya dua orang

...🌱...

"It's the love shot Na nanana nananana Na nanana nanana Na nanana nananana Oh oh oh oh oh It's the love shot Na nanana nananana Na nanana nanana Na nanana nananana Oh oh oh oh oh It's the love shot"

Hari ini hari Sabtu, hari dimana sekolah libur karena (swasta), harusnya hari ini dipakai untuk rebahan tapi melihat kondisi kamarnya yang sudah berantakan tak berbentuk lagi Hazel mengurungkan niatnya untuk full rebahan hari ini.

Tapi nyatanya yang ada malah konser bukan beres beres, biasalah.

Ceklek--

"Cel--" panggil Azlan. "Ya Allah, dikira dari tadi beres beres malah jadi kek orang jadi jadian, kesurupan kamu?" Lanjut Azlan.

"Apasi? Ganggu bet" gerutu Hazel. "Abang pergi dulu"

"Kemana?" Tanya Hazel sembari berkacak pinggang. "Ruang belajar"

"Ahh yaudah bagus dah, bagus" lanjut Hazel mengangkat jempolnya.

"Awas jangan bawa cowok" peringat Azlan.

"Lagian Abang ngawur, Hazel gak ada cowok, sorry i'm anti romantic" ucapnya.

"Dih, kamu kira Abang percaya? Anak agak tua jaman sekarang mana bisa dipercaya"

"Kalau Hazel umur 17 agak tua, berarti Abang 21 lansia gitu?!"

"Punya adek satu sengklek bet lagi otaknya"

"Yang penting cantek!"

Azlan mencibikan bibirnya "Cantek! Cantek! Buktinya gak ada cowok yang deketin"

"Itu artinya doa jodohnya Acel kuat banget, sampe sampe gak ada yang mau deketin jodohnya ini"

"Heleh, geer bilang aja tak laku"

"Ih! Abang gimana si?! Acel gak ada cowok ditanyain, giliran ada cowok dilarang jadi mau Abang apa si?!"

"Kamu jomblo aja udah"

"Aamiin, tapi liat aja berapa hari lagi Acel pasti ketemu jodoh Acel"

"Serah! Dah lah assalamualaikum"

"Waalaikumsalam!" Ucap Hazel menjawab salam dan kembali melanjutkan konser mandirinya dengan properti sapu yang diubah menjadi sebuah gitar.

•••

"Si Derry stress senyam senyum sendiri, ti ati kesambet der!" Ucap Ellio menggeplak muka Derry yang nampak sumringah itu.

"Apasi? Apa maumu? Jangan ganggu!" Balas Derry mengibaskan tangan Ellio yang semula ada di wajahnya.

"Moora??" Beo Ellio heran saat melihat room chat yang menampilkan nama Moora. "Lo jadian sama si Moora Der?!" Lanjutnya.

Axel mengalihkan pandangannya kuat "hah?! Lo jadian der?!"

"Wah wah, si Derry embat ex si Axel wkwkwkwk"

Derry menatap teman temannya gengsi "Emang napa si?! Kalau gue jadian sama si Moora ada masalah?"

"Ya gaada si, cuman Lo keren der bisa dapetin si Moora mana cakep lagi" ujar Langit.

"Semua cewek cakep, kalau punya attitude" balas Derry.

"This! Congrast ye der Lo udah punya cewek sedangkan gue--"

"Berjuanglah! Kalau Lo ada keinginan tapi rebahan mulu, dipendem Mulu gak berjuang sama sekali sia sia Lang"

Ellio menepuk nepuk pelan pundak Axel "xel, you okay? Lo's ex was taken by Derry?"

"Sok Inggris Lo!"

"Bilang aja Lo gak ngerti dugong!"

"Nah tau, makanya jangan ngomong Inggris"

"Dih, kumaha urang we atuh riweuh wae sia mah!"

"Xel, gimana mantan Lo tu?"

"Lah? Gue kagak ngapa ngapa jir gue udah punya cewek" ujar Axel. "Lagian gue putus sama si Moora dah hampir satu setengah tahun yang lalu" lanjutnya.

"Fiks, gue juga harus nembak cewek yang gue suka!" Seru Langit tiba-tiba.

"Buru Gih Lo tembak si Senja, cuma mau ngasih tau cewek tuh gak suka kalau cuma dikasih harapan doang"

"Biar Hazel buat gue" lanjut Ellio.

"Dah mah halu! Ngasih harapan lagi!"

"Kasih harapan doang! Kepastian nihil!"

"Woy! Ssssttttt! Udah stop! Udah mau Maghrib nih si Kennand sama si Jio belom dateng dateng"

Langit pun berdiri dari duduknya, lalu berjalan ke arah luar siapa tau Kennand dan Jio ada diluar tapi nyatanya kosong tidak ada siapa-siapa diluar.

"Ada gak Lang?" Tanya Axel. Langit menggeleng kuat "gak ada"

"Kebiasaan noh mereka berdua, begitu tuh kalau gak telat ya datang kecepetan"

"Ekhem" deham Kennand saat masuk ke dalam markas Azgerios.

"Nah ini dia yang gue cari Bray!" Teriak Derry di ujung ruang tengah sembari meminum sebotol kaleng soda di tangannya.

"Panjang umur Lo Ken" saut Axel.

Kennand memanggut pelan tanda ia bertanya apa yang terjadi.

"Kita baru aja ngomongin Lo, kenapa Lo gak dateng dateng"

"Ghibah" saut Kennand sinis.

Ellio berkacak pinggang "beda lah, ghibah itu membicarakan keburukan orang kalau kita itu membicarakan kapan datangnya seseorang jadi bukan ghibah Jan salah!" Peringatnya.

"Hm, serah"

"Ken bagi gue tips!" Seru Langit.

Kennand mengangkat sebelah alisnya sembari menalikan tali sepatunya yang semula lepas "Tips apaan?"

"Tips supaya gue jadi ganteng tapi betah ngejomblo, yaa intinya kayak Lo lah ganteng terus gak pernah ada rumor deket ma cewek, bagi tips"

"Gue tau! Gue tau!" Seru Derry membalas. "Apaan?"

"Lo harus ketiban kulkas tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh pintu, yang isinya balok es semua sampai akhirnya Lo lupa caranya rusuh sampe Lo diem mulu kayak si Kennand, selesai!" Jawab Derry. "Bukan begitu tuan muda Kennand Akhazan Edzard Alexander yang terhormat?" Lanjut Derry menaik turunkan alisnya menggoda.

Kennand mengangguk pelan dilanjut menyugar rambutnya pelan, lelah sudah menghadapi teman temannya ini, tapi kalau gak ada sepi juga, ya begitulah kalau ada rusuh berisik nda bisa diatur, tapi giliran gak ada sunyi bener sepi kayak kuburan.

"Liat apaan si Ken, jangan jangan Lo punya cewe lagi kayak si Derry main hp mulu" tanya Langit berusaha melihat layar handphone yang tengah Kennand lihat sedari tadi.

"Mau beli mobil gue"

Pernyataan Kennand itu sontak saja membuat fokus seluruh teman temannya beralih padanya, bisa bisanya beli mobil kayak beli cilok.

"Mobil? Emang Lo bisa naik mobil?" Tanya Ellio meragukan Kennand.

Lantas Kennand menatap tajam Ellio yang tengah keheranan "Kalau gak bisa ngapain gue beli".

Ellio mengangguk sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal "iya juga si, yaudah beli beli biar kita nanti bisa pake mobil Lo buat jalan jalan Gausah capek capek naik motor lagi"

"Itu Lo yang enak Samsul!" Serang Derry memukul Ellio menggunakan bantal sofa. "Dih, Lo gak mau emangnya?"

"Yoo tentu saja mau ayo Ken beli beli"
"Beli Alphard Ken!" Lanjut Derry.

Kennand menggeleng tanda menolak "Alphard kegedean"

"Kalau Lo mau yang kecil beli mobil mainan aja Ken yang mini tuh apa si namanya hot sauce eh bukan hot apasi der?"

"Hot apaan? Hot--"

"Hot sauce digi dip that eh!" Potong Langit bernyanyi.

"Beda server Lang, hot apaan sih gue lupa jir"

"Hot-- hot-- hot wheel lah Mahmud!"

"Eyyow bro, Jio datang" sapa Jio sembari membawa 3 dus pizza yang ia beli sebelumnya.

Axel mendengus sebal "ish lamanya, darimana Lo?!"

Jio sudah menyiapkan alasan untuk mengelak "tadi gue ngerjain tugas dulu, terus disuruh ke gereja bentar"

Padahal nyatanya Jio baru saja menemani Elena dirumahnya, Jio bawa pizza untuk menyogok teman temannya supaya temannya itu tidak marah karena Jio tiada hari tanpa telat.

"Ahh kalo urusan agama no problem brother, Tuhan tetep harus nomor satu terus itu tu tu sini" tunjuk Ellio pada pizza yang Jio bawa sembari memanggut manggutkan telunjuknya.

Jio merasa berdosa tanpa sengaja ia mengatas namakan agamanya untuk berbohong pada teman temannya.

"Tuhan, maafin Jio gak bermaksud bohong tapi ya gimana lagi" batinnya.

"JIO! WOY!"

Teriakan itu membuat Jio tersontak kaget, Derry ini bener bener kalau aja ada Moora disana kepribadiannya lain lagi.

"Sakit telinga gue der ah elah, kalau mau teriak jangan jenger amat suaranya inget kalau Lo itu LAKIKK!! Kita semua harus LAKIIKK!!" Saut Ellio kembali membalas teriakan Derry tepat disebelah telinga Derry.

"Anjir, ih bangsat Lo!"

"Yang ngomong kasar gak gue kasih pizza" ancam Jio bercanda.

"Aahhhhaaa Jio jangan gitu dong, jahat banget gue kan mau" rengek Derry kemudian membawa satu potongan pizza tanpa izin, dilanjut dengan suara tertawa khas nya kalau kata Derry nama ketawa itu adalah ketawa sumber rezeki entah apa hubungannya.

•••

Hazel, Aqila dan Senja tengah melakukan panggilan video, mereka tengah menonton drama Korea yang sedang tenar tenarnya.

"Ahhaaa andai aja gue bisa kaya si Lim Jung Min, dapet cowok baik gak mandang fisik lagi euhh betapa indahnya dunia perdrakoran ini" ucap Lia dengan mulut penuh popcorn caramel yang biasa ia buat ketika menonton film maupun drama.

"Gue lebih milih jadi si minkyu sih, walaupun gak dapet cowok yang dia idam idamkan tapi dapet Junghwa udah rich ganteng bet lagi, Daddy sugar" potong Qila.

"Sugar Daddy!!" Seru Lia dan Hazel berbarengan.

Qila mengusap gusar wajahnya "ih bangsat!" Serunya tiba-tiba ketika melihat layar handphonenya.

"Kenapa qil?" Tanya Hazel.

Qila mendengus sebal "tau nih cowok gue, udah gue larang balapan masih aja balapan, masalah balapan itu gak papa sih masalahnya anu banyak cewek disana"

"Sama banget, si Langit juga udah gue larang masih aja ngeyel, gapapa lah yang penting Tu orang bahagia rudet banget dia orangnya" jelas Lia, keceplosan ni tadinya ia ingin merahasiakan hubungannya dengan Langit.

"Lo udah jadian sama Langit?!" Sontak Qila dan Hazel berbarengan.

Lantas Lia yang tengah meminum segelas soda itupun tersedak karena terkejut. "Uhukk uhukk"

"Hayoo udah gue bilang official kan?" Ucap Hazel dengan nada meledek.

Lia menarik nafasnya panjang lalu membuangnya perlahan "gue gak jadian sama Langit!" Jelasnya perlahan.

Hazel mencibikan bibirnya lantaran ingin mengejek Lia "gii gik jidiin simi lingit!" Ledeknya.

Lia menyipitkan matanya menatap Hazel tajam dari layar laptopnya "daripada Lo jomblo"

"Gak papa lah jomblo yang penting dibelakang banyak yang suka" jawab Hazel mengibaskan rambut sebahunya sombong.

Qila memijat pelipisnya pelan "mau marah tapi bener"

"Yaudah Gausah marah kita, soalnya yang diomongin si Acel bener"

"Lebih tepatnya kita gak dapet contekan kalau si Acel marah"

"Makanya jangan marah sama gue, fisika kimia ada di depan mata" ancam Hazel dengan ekspresi menohok.

"Nah itu, gak jadi marah dah"

"Good, good"

•••

Thanks for reading
.
Jangan lupa ramein vote nya komennya juga follow Sabi kan??
.
Jangan lupa share juga cerita ini ya

Al~

Bandung-22-Juli-2021

Continue Reading

You'll Also Like

161K 6.1K 65
[Proses Revisi] Revan, aku menunggumu, menerima rasa yang sudah amat berat ini - Arrma Athalia. Sebuah penundaan pengungkapan hati dengan proses ya...
3.8M 256K 52
[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali R...
43.4K 2.1K 33
"Apa?," sahut Rey tidak mengerti. Olin mendengus kesal. "Huft, anterin kekelas," rengek gadis itu bak anak kecil. "Emangnya kelas lo baru?. Lo lupa j...
1.4M 105K 45
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...