MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on...

By kepojanganberlebihan

4.3M 360K 103K

Rank #1 Comeback/450 stories #2 Nakal/1.52k stories Cerita ini melanjutkan kisah RaniAldo. Rania Pratista Kai... More

MHIME 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
ini part dipost ulangโœจ
39
40
41
42
BACA CERITANYA!
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
cekkkk!
57
Vote Cover MHIME 1!
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70

58

44.6K 5.2K 2.3K
By kepojanganberlebihan

Halooo!
Apa kabaar? Semoga kita semua sehat selalu, ya. Aamiin.

Kalo boleh tau, kalian pada greget, ya, sama Rania? Jujur aja sini, nggak digigit, kok☺️🙏




Aku tunggu 3k votes & 2k komen dari kalian yaaa, hihiiii.









Dan jugaa mengingatkan, bulan ini, Juli sekitar tanggal 26-30 PRE ORDER NOVEL MY HUSBAND IS MY ENEMY 1 di Penerbit @shinnamedia24 ! Follow yaaa!

Harga? Sekitar 99k gituuu, hihiii. Semangat nabungnya buat peluk RaniAldo SMA versi cetakkk!🔥

















‘My Husband is My Enemy 2’
‘Part 58’













-o0o-



-Rumah Sakit | 21.00 wib-
           Saat ini Rania dan Dokter Gita berada diruangan Devan. Cewek itu lagi-lagi mendapat omelan dan tatapan tajam dari sang senior. “Dari tadi yang kamu kerjain apa aja, Dokter Rania?”

“Maaf, Dokter. Tadi saya masih ngecek pasien diruang lain.”

Dokter Gita mengerutkan dahinya. “Selama itu? Bukannya saya bilang buat utamain periksa keadaan Tuan Devan dulu?”

“Tapi, yang lain juga-”

“Kamu nggak dengerin perintah senior kamu, Dokter Rania?”

Rania menundukkan kepalanya dengan helaan nafas lelah. “Ehm. Maafin saya, Dok.”

Dokter Gita beralih menatap Devan sambil membungkukkan tubuhnya sejenak. “Maaf atas kelalaian kami, Tuan Devan.”

Devan menganggukan kepalanya. “Iya, Dokter. Gapapa, kok.”

“Selanjutnya akan saya perintahkan Dokter yang lain untuk memeriksa keadaan Tuan Devan tepat waktu.”

Devan melirik ke arah Rania sejenak. “Saya mau Dokter Rania yang periksa keadaan saya, boleh?”

“Tapi, saya takut Dokter Rania akan melakukan kesalahan yang sama, Tuan.”

“Saya nggak masalah. Yang penting, saya mau Dokter Rania yang setiap saat periksa keadaan saya.”

Rania menatap Devan dengan tajam.

Dokter Gita melirik ke arah Rania sekilas. Ia lalu menganggukan kepalanya, “Baik, Tuan Devan.”


-

        Rania menghentikan langkahnya saat melihat Devan yang kini berdiri tak jauh dari hadapannya. Cewek itu meneguk salivanya sejenak.

“Rania. Gue boleh minta waktu lo sebentar?”

Rania tersenyum dengan ramah, “Ada yang bisa saya bantu, Tuan?”

Devan menghela nafas sejenak lalu menarik lengan Rania dengan kuat, membuat Rania membelalakkan kedua bola matanya. “Devan?!”


-


Devan menghentikan langkahnya. Cowok itu lalu berbalik dan menatap Rania.

“Lo apa-apaan, sih!” ucap Rania dengan kesal. Cewek itu lalu menarik lengannya dengan kasar dari Devan.

“Lo selama ini kemana aja?” Tanya Devan, membuat Rania mengerutkan dahinya. “Lo masih ada hubungan sama Aldo?”

“Emang urusan lo apa?”

“Ran,” ucap Devan. “Kalo lo masih marah sama gue, gue minta maaf. Gue dulu emang keterlaluan sama lo. Tapi, gue gitu karna gue nggak terima lo pacaran sama Aldo.”

Rania tak menggubris. Cewek itu langsung mengalihkan pandangannya.

“Lo mau nikah sama gue, Ran?”

Rania membelalakkan kedua bola matanya. Ia kembali menatap Devan dengan terkejut. “Apa?!”

“Ran, sekarang gue udah kaya. Gue udah punya perusahaan sendiri. Gue bisa ngasih apapun yang lo mau. Lo nggak perlu kerja disini lagi. Dan gue pastiin, nggak akan ada lagi yang berani ngomelin lo kaya senior lo itu. Gue bakalan perlakuin lo sebaik mungkin.”

“Van!” Rania menatap kedua bola mata Devan dengan tajam. “Gue nggak akan nikah sama lo.”

Devan meneguk salivanya. “Kenapa, Ran?”

“Gue udah nikah, Van.” Sahut Rania. Cewek itu lalu mengalihkan pandangannya.

Deg!

Devan perlahan mengerutkan dahinya. “Lo becanda, ‘kan?”

“Gue serius.”

“Bilang sama gue, siapa suami lo?”

Rania kembali menatap Devan dengan tajam. “Kenapa lo harus tau?”

“Gue pengen mastiin kalo lo lagi boong ke gue.”

“Gue nggak boong sama sekali,” bantah Rania.

“Kasih tau gue, siapa suami lo?” Tanya Devan sekali lagi, tapi tak digubris oleh Rania. “Jangan bilang..”

Rania mengerutkan dahinya, menatap wajah Devan yang kini tampak terkejut.

“Suami lo.. Aldo, Ran?”

Rania meneguk salivanya lalu perlahan menganggukan kepala. “Hm.” 

Devan langsung menggenggam kedua telapak tangan Rania. “Ran,” ucapnya.

Rania membelalakkan kedua bola matanya sambil berusaha melepaskan genggaman Devan dari telapak tangannya. “Lepasin, Van! Nggak enak diliat orang-orang!”

Devan menatap kedua bola mata Rania dengan begitu dalam. “Ran, tolong minta pisah dari Aldo. Gue janji bakal nikahin lo,” pinta Devan.

Rania menatap Devan dengan tajam. Nafasnya cewek itu mulai tak beraturan. “Gue nggak akan pisah dari Aldo, Van.”

Please, Ran. Gue mau lo nikah sama gue.”

“Devan, lepasin! Gue nggak akan pernah pisah dari Aldo!”

“Gue udah nunggu lo dari SMP, Ran. Tolong hargain usaha gue sekali ini aja.”

“Mau gimana pun, gue nggak akan pernah minta pisah dari Aldo! Gue cinta sama Aldo, Van!”

Deg!

Devan terdiam. Dadanya lagi-lagi terasa begitu sesak. “Ran..”

Drrttt..

Rania langsung menarik telapak tangannya dari genggaman Devan. Cewek itu segera memeriksa ponselnya yang saat ini berdering.

Aldo is calling..

Rania berjalan menjauh dari Devan dan langsung mengangkat teleponnya. “Halo?”

Kamu lagi dimana?

“A- aku.. lagi diruangan pasien, nih.”

Sama siapa?

“Ah, itu.. sama Dokter Gita. Kenapa?”

Sama Dokter Gita?

“Ehm, iya. Emangnya kenapa?”

Bukannya lagi sama Devan?

Kedua bola mata Rania terbelalak. Cewek itu segera mengalihkan pandangannya, mencari keberadaan Aldo. “A- apa?”

Seneng, ya, ketemu sama sahabat lama?

“A-Aldo.. lo dimana?” tanya Rania dengan panik.

Terdengar kekehan kecil Aldo ditelepon. “Ternyata aku bener, ya.

“Aldo, dengerin aku dulu. Kasih tau aku, sekarang kamu dimana?”

Nggak mungkin, sih, kalo kamu ga bisa liat aku disini. Aku aja bisa liat kalian berdua dengan jelas dari sini.

Rania mengerutkan dahinya. Ia kembali menatap sekeliling untuk mencari keberadaan sang suami.

Tak berapa lama kemudian, Rania menemukan Aldo di lantai dasar yang kini berdiri didekat pintu masuk rumah sakit. “Do, kamu tunggu disitu, ya. Aku kesana sekarang.”

Aku ada urusan. Nggak bisa lama-lama disini.

“Aldo!”

Kayanya kamu lebih seneng ketemu sama sahabat kamu daripada ketemu sama aku, ya. Kamu juga lebih berani pegangan tangan sama dia disini daripada sama aku.

“Nggak, Aldo. Kamu salah paham!”

Ya udah, aku duluan, ya.

“Aldo, please..

Oh, iya. Aku kira tadi kamu udah mau pulang, tapi ternyata kamu masih sibuk. Jadi, nanti kalo kamu mau pulang minta jemput sama supir aja, ya. Aku ga bisa jemput kamu.

“Kenapa lo nggak mau dengerin omongan gue, sih, Do?!”

Aku dengerin, kok.

“Ya udah jangan pulang dulu, biar aku jelasin ke kamu!”

Nggak bisa, Ran. Aku nggak ada waktu lagi.

“Jangan keras kepala, Do! Gue nggak ada apa-apa sama Devan! Lo jangan salah paham lagi.”

Aldo tersenyum. “Iya. Titip salam aja ke sahabat kamu. Bilangin ke dia, aku iri.

Aldo langsung memutuskan sambungan panggilannya dan mulai melangkahkan kakinya dengan cepat keluar dari rumah sakit.

“Aldo!”

Tut.. Tut.. Tut..

“Aaakh!” gumam Rania sambil memukul-mukul kepalanya dengan perasaan kesal.

“Ran?” Panggil Devan.

Rania kembali berbalik dan menatap Devan, “Lo istirahat sana.”

“Aldo tadi ngomong apa?”

Rania mengalihkan pandangannya dengan helaan nafas kasar. “Huft! Nggak ngomong apa-apa.”

“Jujur aja, Ran. Dia nyakitin hati lo, ya?”

Rania menatap Devan sejenak. “Lo istirahat aja sana, lo belom bener-bener pulih.”

“Ran,” ucap Devan. “Kalo dia nyakitin lo, lo bilang sama gue.”

Rania meneguk salivanya. “Aldo nggak pernah nyakitin gue, Van. Gue sendiri yang nyakitin Aldo.”

Devan diam sembari mengerutkan dahinya. “Maksud lo?”

Rania menggelengkan kepalanya. “Gapapa. Gue duluan.”

Rania lalu melangkahkan kakinya dengan cepat meninggalkan Devan yang kini tampak kebingungan.

Rania lagi-lagi menghela nafas sejenak dengan kasar. “Huft!”

“Hidup gue seru, gila. Insecure sama cewe lain, nggak PD ngaku sebagai istri Aldo, diomelin senior, nolak sahabat sendiri, dan sekarang.. suami gue sendiri salah paham dan nggak mau dengerin omongan gue.”

“Haha, seindah ini alur hidup gue.”

-o0o-

Gimana part iniiiiii?

Menurut kalian, Rania sifatnya gimanaa? Ngeselin? Nyenengin? Bikin emosi? Atau lainnya?

Kalo Aldo? Coba komen siniiii!--->>>

Spam komen siniiii, yuuuk!--->>>>

Ditunggu 3k votes & 2k komen dari kaliaaaan! Rekomendasiin juga cerita ini ke temen online/offline kamu, hihii, makasiiii🤗

Silahkan follow instagram :
@ rahma_niida & @ cerita.boss
@ aldopradipamahendra & @ raniapratistakaila !

Jangan lupa baca cerita The Perfect Rival di akun Wattpad kedua akuu ( rahmanidaaa ) 👈 tap ajaa! Semoga sukaa🥰

See u!

Sabtu, 10 Juli 2021.

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 88.3K 56
BOOK 1 > Remake. ๐˜๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌโš ๏ธ โš ๏ธ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ด๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ค ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ค๐˜ข ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ต...
700K 5.3K 26
di jadikan pembantu di rumah pengusaha kaya raya dan anak dari pengusaha kaya itu jatuh cinta kepada pembantu itu bahkan saat baru awal bertemu ia su...
763K 21.5K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
4.3M 97K 48
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+