[✓]KOS KOSAN GUVLUK

By sheeshyoe

263K 28.6K 7.1K

[Completed] ❝Cinta karena terbiasa, cinta di rumah, rumah kita... ❞ #1- koskosan #2 - imagine KKG©YOURfortun... More

#01 : Over
#02 : New Occupant
#03 : Apology
#04 : Introduction
#05 : Intro Again
#06 : Degenerate
#07 : Uncomfortable
#08 : Failed to Move On
#09 : Promise
#10 : Huaa
#11 : Return
#12 : Hug
#13 : Australia
#14 : Three Days Without Yana
#15 : Jealous
#16 : New Occupant (2)
#17 : Turth Or Dare
#18 : Go
#19 : Horror
#20 : Comeback!?
#21 : Tiffany
#22 : Pretend To Forget
#23 : Son In Law
#24: Commotion
#25 : Antagonist
#26 : Miss
#27 : Broken
#28 : Drama
#29 : Crazy
#30 : Suprise
#31 : RIP
#32 : I Miss You Too
#33 : Rival
#34 : Busy
#35 : Worried
#36 : Follow
#37 : Friends
#38 : Got7
#39 : Weird
#40 : Married
#41 : Hospital
#42 : Feeling
#43 : Visit
#44 : Mission
#45 : Dying
#46 : Who
#47 : Idiotic
#48 : Caffe Bene
#49 : Plan
#50 : Fool
#51 : Clump Up
#52 : Meet
#53 : Back Off
#54 : suggestion
#55 : The Last
#56 : Ext Part
#57 : Ext Part
#58 : Ext Part
#59 : Ext Part (Finally)
(60)
#60 : The Real Last Ext Part (1)
#61 : The Real Last Ext Part (2)
Goodbye..
sssh
[SEASON 2]#62 : i m y
[SEASON 2]#63 : evt will be oky
[SEASON 2]#64 : beautiful life, fake life
[SEASON 2]#66 : Don't expect something that's been lost
[SEASON 2]#67 : sorry it always comes late
[SEASON 2]#68 : a father's love
[SEASON 2]#69 : sweet but painful goodbye
[SEASON 2]#70 : be grateful for what u have
[SEASON 2]#71 : no meeting without farewell
[SEASON 2]#72 : sweet last -END-

[SEASON 2]#65 : some can be trusted n some can't

361 82 9
By sheeshyoe

seperti bersama, namun terpisah.
seperti merindu, namun tak bertemu.
menyakitkan.

*




(Pin)







“dokter bilang Hwang Minhyun sempat sadar tadi malam," Namjoon menepuk bahu Hyunjin, menghibur laki-laki yang masih kelihatan sama kacau nya dihari-hari yang lalu.

Tidak ada suara. Hyunjin mulai bersikap seakan ia hidup sendiri. Semua orang pergi begitu saja, dan orang yang ia sayangi pun melakukan hal yang sama. Air mata nya tak lagi keluar, mungkin sudah habis.

Padahal semua ada disisinya sekarang ini. Mendorong bahu laki-laki itu agar tetap melangkah maju. Menyediakan tempat bersandar yang nyaman untuk nya. Semua orang begitu peduli.

“kita tunggu aja, Minhyun pasti sehat!"

Yang lain ikut menghibur. Hyunjin menyunggingkan senyum masam nya. Senang, tapi tetap merasa sesak.

Hwang Minhyun sudah melewati masa kritis nya, hanya tinggal menunggu laki-laki itu sadar saja.

“gaada niatan nyari makan nih?" Jungkook bersuara memecah sendu. Laki-laki itu mengusap perut berototnya.

“pizza sabi lah!" Sambung Jin.

“gue lagi pengen carbonara sih," Han menyelutuk. Langsung lah ia disenggol oleh Haechan yang kebetulan duduk disamping nya.

“gaya sia! Biasanya makan intermi juga~"

“sekali-sekali, anjir!"

“pizza aja udah, biar gampang sekali pesan," putus Kai. Lalu akhirnya mereka memesan pizza.

Pintu dibuka perlahan, Suho menyembulkan setengah tubuhnya dari balik pintu. Semua atensi beralih padanya.

“WOAH KEBETULAN NIH, KITA--"

“-Ssut!" Suho meletakkan jari telunjuk nya didepan mulut. Menyuruh untuk diam dan tak heboh. Lalu ia membuka pintu sedikit lebih lebar lagi dan masuk. Ternyata dia tidak datang sendiri.

Irene mengekor dibelakang Suho. Tangan nya menggendong seorang bayi. Semua nya tersentak.

“pelan-pelan, dia lagi tidur!" Peringat Suho. Semuanya mengangguk patuh, menatap Irene kemudian, dengan wajah penasaran seakan meminta wanita itu untuk segera mendekat.

Irene yang mengerti berjalan masuk lagi, mendekat pada semua orang. Duduk di sofa yang disediakan, dengan pelan. Ia tersenyum hangat menyapa semua orang.

“dia.. anak nya Kak Yana?"

Irene mengangguk. Mereka semua berbinar. Irene dan Suho sengaja membawa bayi itu kesini, agar dikenalkan dengan semua orang. Irene rasa, anak kosan pun pasti ingin melihat nya.

“bukannya gak bagus ya, bawa bayi gini ke rumkit?" Xiumin berujar. Direspon beberapa anggukan dari yang lain.

“ini kan bukan ruangan rawat pasien," jawab Suho.

“tetap aja.."

Irene terkekeh, “tenang aja, gak bakal kenapa-kenapa. Banyak bayi juga disini, asal gak dekat sama orang sakit aja~" katanya.

“imutnya~" ternyata Jisung sudah mendekat lebih dulu, tersenyum gemas melihat bayi kecil yang masih terlelap ditengah banyak orang. Sangat kecil, Jisung rasa ia bahkan bisa menggenggam seluruh wajah nya dengan telapak tangan. Tapi tentu tidak boleh dilakukan.

Yang lain juga kelihatan tertarik. Semuanya bergumam gemas. Bayi cantik mirip Lee Yana, ingin rasanya mereka bawa pulang.

“boleh gue gendong?"

Irene mengangguk. Memberikan perlahan bayi nya pada Taehyung untuk digendong. Lumayan sulit, Taehyung takut-takut menggendong nya.

“dia kelihatan rapuh banget," kata Taehyung pelan. Ditilik nya wajah mini di gendongannya. Ringkih dan kecil, seakan-akan bisa saja hancur jika di peluk sedikit erat.

“berapa minggu dia?"

“udah satu bulan empat hari," jawab Suho. “iyakan, yang?" Tapi masih memastikan lagi pada Irene. Irene mengiyakan.

“dikasih makan apa?"

“menurut lu aja!"

“maksud gue, kan ga ada asi, jadinya pake apa?"

“dia minum susu formula"

“emang boleh?"

“kenapa ngga boleh?"

“udah lah, lu tau apa sih!"

“gantian dong~" Jisung memepet pada Taehyung. Meminta giliran untuk menggendong juga. Tapi Taehyung menolak,

“bentaran, belum puas gue!"

“lah, bodo amat lu puas apa engga. Sekarang giliran gue!" Jisung bersikeras. Akhirnya mereka berdebat.

“ngapa jadi berantem, sini-sini gue aja!" Jin menimbrung.

“ah diem, gue aja!"

“jangan, digendong sama lu ntar kebangun!"

“apa hubungan nya, tai?"

“ada, beda orang beda rasa"

“sini-sini, gue aja!"

“gue bisa gue bisa, sini gue gendong!"

“jangan jangan, jangan si Tao ntar bayi nya dibanting sama dia!"

“wah, si babi!"

“gue aja, gue lebih bapakable"

“bacot, item!"

Mereka semua riuh. Menyebabkan bayi kecil itu membuka mata perlahan. Tapi masih tenang tanpa tangisan.

“wah bangun dia bangun! Wah wah wah!" Taehyung heboh sendiri.

“coba liat coba liat!"

“jangan deket-deket, muncrat air liur lu!"

“siniin lah, Tae. Egois banget lu, gantian lah!" Bobby juga ingin menggendong bayi nya. Yang lain mengangguk. Akhirnya Taehyung mengalah dan memberikan bayi pada Bobby.

“boleh dicium ngga nih?"

“ga ga ga! Bau jigong lo"

“gue cium anj, bukan gue ludahin!"

“sama aja!"

“jangan di ciumin ya, kita gatau kuman apa aja di badan kita, jangan dicubit juga. Pokoknya ga boleh sentuh muka dia!" Irene memperingatkan.

Sebenarnya boleh saja. Tapi Irene sengaja bilang begitu karena kalau satu orang melakukan nya pasti yang lain akan ikutan. Bayi itu bisa saja tersiksa.

“yah, padahal mau popo"

“nih popo nih!" Haechan menarik leher Han. Akan mencium pipi laki-laki itu tapi Han berseru menolak. Mereka akhirnya bergelut.

“Hyunjin, ini ga mau gendong juga?" Irene bertanya. Hyunjin yang memantau dari jauh menipiskan bibirnya. Tidak yakin, tapi ia ingin mencoba.

“udah, Bob. Kasih Hyunjin bentar!" Suruh Suho. Bobby dengan senang hati memberikan bayi nya dengan hati-hati.

Hyunjin tersenyum canggung. Bayi ini benar-benar mirip Yana. Dia senang melihat wajah nya. “imut ya," ujar nya pelan tapi masih terdengar.

Akhirnya Hyunjin bicara lagi. Semua orang senang. Keputusan yang benar membawa bayi itu kesini. Dan yah, Lee Yana memang sudah pergi tapi mereka masih punya peninggalan yang jauh lebih berharga lagi. Lee Yana kecil yang begitu imut. Yang mungkin juga akan mengambil hati mereka semua sama seperti yang Yana lakukan dulu-dulu.



Lee Yana(another life) POV.

Pertama kali aku datang ke tempat- maksudku kehidupan ini.. aku rasa sedang bermimpi atau berkhayal.

Awal nya aku bertemu seorang gadis cantik bernama Hwang Yeji. Yang tidak sengaja bertubrukan dengan ku di supermarket. Entah kebetulan apa bukan.

Dengan shock ia menatap ku. Seakan melihat hantu. Lalu memanggil nama ku, awalnya aku kaget. Tentang kenapa ia shock lalu bagaimana ia bisa kenal denganku. Tapi kemudian aku merasa gadis itu sebenarnya tidak asing.

Aku pernah melihatnya, tapi entah dimana. Aku lupa.

Flashback on..

“Lee Yana!?"

Dia berseru histeris. Sampai beberapa orang yang juga berada ditempat yang sama menoleh menatap ke arah kami. Aku terkejut.

“beneran Lee Yana?" Tanya nya. Wajah nya kelihatan gusar, mencoba memastikan. Lalu aku mengangguk dengan ragu.

“Lee Yana, kakak nya Lee Minho?"

Dia tahu lagi. Sepertinya gadis itu memang mengenalku. Ah, aku ingat.. dia pernah kulihat sebelum nya. Tapi siapa ya..

“serius? Wah, seneng ketemu lo disini!" Seru nya senang.

Sama sekali tidak terduga. Tapi gadis itu sepertinya memang mencari ku. Dia bilang dia perlu aku mengikuti nya ke suatu tempat. Dan, padahal dia adalah orang asing. Tapi aku menurut begitu saja.

Mungkin karena suasana hati ku sedang buruk. Aku sengaja keluar rumah untuk mencari udara segar dan berakhir di supermarket.

Kami pergi ke tempat yang aneh. Setelah memperkenalkan namanya, ia menarik ku dan tak melepaskannya hingga kami sampai. Tempat yang begitu sepi, mirip pembuangan sampah.

“kita ngapain?"

Tapi jujur, aku tak merasa was-was ketika ia ajak kesini. Tidak curiga atau merasa ketakutan ditarik oleh orang asing ke tempat ini. Rasanya jiwa ku menerima ajakan itu. Lalu mengikut begitu saja, tanpa penolakan. Aneh sekali.

“sebenarnya.. gue bukan dari sini," katanya kemudian. Dia melepas genggaman tangan kami. Menatap manik mata ku lekat. Wajah nya serius, meminta aku mendengarkan dengan baik.

Bukan dari sini punya banyak makna kan? Bukan orang yang berasal dari kota ini? Atau tempat tinggal nya jauh dari sini? Atau dia dari--

“kehidupan lain," sambung nya. Aku mencelos. Gadis ini pintar bergurau ternyata. Tapi aku tak terkekeh atau tertawa. Masih menatap nya serius. Itu sama sekali tidak lucu.

“gue serius. Gue mau lu ikut ketempat gue tinggal, ke kehidupan gue.."

Tunggu ini seperti nya lelucon yang aneh. Aku masih belum mengerti.

“kamu bercanda?"

“engga! Gue serius, gue dari kehidupan lain! Lo tahu kan, semesta punya banyak rahasia, ada banya dunia, banyak kehidupan, banyak era, banyak takdir, nah gue dari sana!"

Pemikiran yang terlalu jauh. Sepertinya Yeji merupakan penulis cerita. Dia pandai mengarang. Aku tertawa,

“sebentar, jadi.. maksud kamu, kamu time travel?"

“bukan time travel, aku ngga menjelajahi waktu tapi menjelajahi semesta!!"

“wah, keren!" Puji ku sarkas.

Dia menghela nafas. Mungkin sadar aku sama sekali tidak termakan omongannya. Yang benar saja.

“lo punya kehidupan lain," katanya lagi. Aku mengangguk, aku pernah baca yang seperti itu di buku. Tapi jelas itu hanya karangan belaka.

“semua orang punya kehidupan lainnya sendiri, lo yang punya takdir berbeda dengan lo yang ini, gue yakin lo pasti ngerti.."

Aku menggeleng.

“astaga.. intinya, gue mau ajakin lo ke suatu tempat. Tenang aja, karena kita cuma sebentar!"

“engga engga! Gabisa gitu, aku mana bisa asal ikut sama orang yang-- ehm,"

“lo gak mau ketemu Lino?"

“dia ada dirumah, aku bisa ketemu dia kapan aja.."

“Lino di kehidupan lain, dia butuh lo sekarang.. dia frustasi!"

“kenapa?"

“dia kangen lo!"

“kenapa dia kangen aku?"

“yang benar aja! Masa itu aja ditanyain sih!!"

Aku mengangkat bahu ogah-ogahan. Rasanya lelah karena bicara dan mendengarkan yang tidak-tidak dari perempuan ini. Aku ingin pulang.

“Lee Yana, sebentar aja.. biarin Lino ketemu sama lo sebentar aja..!"

Aku hendak menolak lagi tapi- bum! Cahaya menyilaukan muncul entah dari mana. Dan aku sudah berakhir di tempat yang asing. Yang katanya merupakan.. semesta lain.

Lalu Yeji menjelaskan semuanya. Dan benar saja. Ini seperti kota tempat ku tinggal. Semua sama saja. Tapi jelas berbeda, aku melihat semua yang juga pernah kulihat di dunia ku. Dan orang-orang nya, semuanya, sama persis.

Dan yang paling mengejutkan adalah ketika aku bertemu Lino. Dia.. kelihatan lebih dewasa dari yang kutahu.

Dan yang lebih parah lagi, aku yang ada disini sudah meninggal satu jam usai melahirkan!!

Tapi, mereka belum memberi tahuku siapa orang yang jadi suamiku. Sebenarnya aku juga tidak terlalu peduli, karena mungkin.. yah biar saja!

Dan disini lah aku sekarang, di depan orang yang ingin sekali kutemui. Di dunia ini dia nampak kacau sekali, sangat berbeda dari yang kutahu. Aku senang bertemu dengannya, walau mungkin agak memalukan karena yang ia ingin temui sebenarnya bukan aku. Tapi aku senang.

Min Yoongi, menatap ku dengan matanya yang berkaca-kaca. Lalu beberapa detik kemudian memeluk tubuhku erat. Entah... Rasanya hangat, namun sesak. Sepertinya laki-laki ini memang sangat merindukan Lee Yana.





###







An :


hai lagiiii!








lvyu

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 30.8K 200
Kumpulan lirik lagu Kpop Cek juga : -Lirik Lagu Kpop II✔ -Lirik Lagu Kpop III (On Going)
3M 322K 82
Apa jadinya kalau kamu tinggal bersama dengan 43 cogan yang bobroknya udah gak bisa diobatin lagi?
1M 77.7K 75
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
5.4K 526 10
gimana kalau disekolah kalian ada Zombie? kalian bakal lawan mereka atau menyerah? dapatkah mereka bertahan hidup di tengah wabah zombie yang melanda?