saudara angkat(END)

By PenyukaDaging

59.6K 5K 485

gempa yang kehilangan orang tuanya dengan berat hati harus tinggal bersama sang kakek Dia tidak mengetahui ka... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

13

2.1K 192 6
By PenyukaDaging

.
.
.

Halilintar terkejut atas apa yang dilakukan oleh Gempa.Dilihatnya pecahan vas bunga dibelakang nya.Kembali melihat kepada Gempa yang sedang membelakanginya.

Dengan perlahan Halilintar berjalan mendekat kepada Gempa.Memeluk sang empu dengan erat agar Gempa tak kehilangan kendali seperti tadi

"Ada apa..? Jika ada yang menganggumu bicaralah" Ucap lembut Halilintar dibelakang nya.

Yang ditanya hanya diam,dia sedang berusaha untuk mengatur nafasnya agar lebih tenang.Terus berpelukan sampai tiba-tiba mereka mendengar banyak suara langkah kaki mendekat

"Gempa!!"

Mendengar suara teriakan yang nyaring, dengan cepat mereka melepaskan pelukannya.Dilihat nya orang-orang yang berada dibawah memasuki kamar Gempa.Walaupun diantara mereka ada yang tidak peduli akan kejadian ini.

"Kau tak apa..?"tanya pelan sang kakek, yang sama sekali tak Gempa jawab pertanyaan tersebut.

Yang bertanya hanya bisa menghela nafasnya pelan,sampai sebuah tepukan terasa di pundak kanan nya.

"Biarkan Glacier yang bicara" ucap Amato kepada sang ayah

Tok Aba melihat kepada Glacier, sementara yang dilihat menganggukan kepala nya yakin.Dia akan berbicara kepada kakaknya itu.

Setelah mendapat persetujuan dari sang kakek,Glacier maju menghampiri sang kakak.Gempa yang melihat Glacier mendekat ke arah nya dengan pelan mundur mendekati Halilintar yang berada dibelakangnya

"Kak.."panggil pelan Glacier

"Pergi"

Semuanya terheran mendengar jawaban dari Gempa yang bisa disebut dingin

"Maaf kak...aku tak mengerti" masih dengan kelembutannya, berharap sang kakak mengerti

"Pergi kau penipu!" kini suara Gempa sedikit membesar,berusaha untuk tetep mengawal emosi nya yang sudah berada di ubun-ubun nya

Glacier masih tegar,berusaha mendekati sang kakak.Baru saja dia ingin memeluk Gempa, dengan kasar Gampa menepis tangan nya cepat

"Sudah aku bilang..pergi kau penipu!!"kali ini Gempa menyentak kepada Glacier yang membuat semua orang terkejut melihatnya.

Berusaha untuk menahan agar air mata yang sudah menumpuk di matanya agar tidak jatuh, kembali Glacier mendekat kepada gempa

"Ini aku kak..adikmu,kembaranmu,keluargamu, apa kau tak mengenali aku?"Tanya nya masih berusaha untuk lembut

Emosi yang sudah tak terkontrol, menyebabkan tangan Gempa tanpa sadar akan memukul Glacier. Tapi sebelum tangan nya terkena kepada Glacier, Halilintar dengan cepat menghentikan nya, dia memeluk gempa dengan satu tangan nya yang memegang tangan Gempa

"Tenangkan dirimu Gempa.."ucap Halilintar di belakang nya.

"Aku sama sekali tak mempunyai ADIK!! Ucap lantang Gempa yang membuat hati Glacier berdenyut sakit.

"Apa kau lupa dengan ku kak? Kita selalu menghabiskan waktu bersama dengan keluarga kita, sampai dimana dia muncul.."

"Kau..." geram Gempa pelan

"Ya..ini aku kak,Glacy mu.."

"GLACY KU SUDAH MATI!!" bentak Gempa kepada Glacier.

Semua orang yang berada disana terkejut, terlebih sang kakek yang sama sekali tak mengerti akan apa yang dimaksud oleh cucu nya itu.Halilintar yang masih memeluk gempa, semakin mengeratkan pelukannya kepada Gempa

"Dia mati..DIA SUDAH MATI 12 TAHUN YANG LALU!!" kini tangis nya pecah, dapat mereka lihat air mata bening keluar dari mata gold nya yang redup

"Aku..aku melihatnya dengan mata kepala ku sendiri, aku melihat mayat nya yang sudah dingin tergeletak di gudang dengan penuh bersimbah darah!! Bagaimana kau dengan mudahnya mengaku kalau kau adalah GLACY KU?!!" emosi Gempa semakin menjadi jadi

"Gem.."ucap pelan para kembar-6, mereka sakit melihat gempa yang terpuruk seperti itu. Selama ini Gempa sama sekali tak pernah seperti itu.

"INI AKU KAK!!" sentak Glacier frustasi akan kakak nya itu.

Semua orang yang mandengar Glacier berteriak terkejut. Mereka semua melihat kepada Glacier yang sudah berlinang air mata. Terlihat dari matanya seberapa sakit nya dia saat tahu kakaknya tak menerima kehadiran nya disini

"Aku tidak dibunuh! Aku di sekap,aku dibawa pergi jauh dari mu kak!! Aku dibawa keluar negri, aku dijadikan bahan eksperimen oleh orang-orang itu...tapi setelah 2 tahun aku disekap, aku berhasil keluar dari tempat mengerikan itu!! Dan itu semua aku lakukan agar aku bisa kembali MENEMUI MU!!"

Mereka semua terkejut, terlebih Gempa yang sama sekali tak terbesit di benak nya kalau adiknya sama sekali tak mati.

Tangis Glacier semakin pecah dibuatnya, dengan cepat Supra menghampiri sang adik dan memeluknya lembut

"Stth..sudah lah jangan menangis, kakak ada disini"

Semua orang terdiam, sampai Gempa kembali bersuara

"Hehe..kau pikir aku percaya?" tanya Gempa sembari memiringkan kepala nya tersenyum menyeringai

Melihat kakaknya yang seperti itu semakin membuat hati Glacier sakit. Ia berpikir kalau kakaknya melihat dirinya masih hidup, kakaknya akan bahagia dan mereka akan bahagia seperti dulu.

Tapi nyatanya..

"Kau hanya penipu!! Kau pasti termasuk orang-orang yang dikirim oleh musuh ayah untuk membunuh ku!! Bahkan setelah kematian ayah, kenapa kalian masih ingin membunuh ku?!" Gempa semakin depresi saja dibuatnya.

Mereka semua tersentak, apa yang dimaksud dari perkataan Gempa? Siapa orang-orang yang dimaksud oleh Gempa yang ingin membunuh dirinya?

Tok aba semakin dibuat heran, sebenarnya apa yang terjadi kepada keluarga kecilnya? Apa saja yang sudah dilakukan oleh mendiang anaknya saat di kota?

Glacier yang mendengar perkataan kakaknya tersentak kaget, tak terbesit di kepala nya kalau ada orang yang ingin membunuh kakaknya yang sangat ia sayangi.

"Sebaiknya kalian pergi" ucap Halilintar menginstruksi, setelah dia melihat keadaan Gempa yang semakin tak terkontrol itu.

Para kembaran yang mengerti pun mengangguk lalu pergi meninggalkan kamar Gempa. Mara pula mendekati Glacier yang masih menangis dan membujuk Glacier agar pergi dulu

"Glacier anak ku..ayo kita keluar dulu yuk nak...mungkin kakakmu masih membutuhkan waktu untuk memproses apa yang sudah terjadi" ucap lembut sang bunda

Dilihatnya sang bunda yang berada dibelakang tersenyum lembut.Kembali melihat kepada sang kakak yang masih dipeluk oleh Halilintar. Dapat ia lihat  Halilintar yang masih berusaha untuk menenangkan sang kakak.

Mengangguk pelan, dia mulai pergi meninggalkan kamar sang kakak bersama kedua orang tuanya beserta saudara nya yang lain. Memberi waktu kepada kakaknya untuk memproses apa yang sudah terjadi.

Meninggalkan Tok Aba yang melihat nanar kepada cucu nya

'Apa yang sebenarnya terjadi?'batin Tok Aba lalu meninggalkan Gempa bersama Halilintar.

Setelah semua orang pergi, dengan Tok Aba yang menutup pintu rapat. Halilintar kembali mengelus tangan Gempa lembut. Dia sedari tadi memeluk Gempa berharap bahwa yang dipeluk akan merasa nyaman

"Tenanglah..aku tak tahu apa yang terjadi, tapi ku mohon tenanglah Gem..kau tidak bisa hilang kontrol seperti tadi"

Dapat ia dengar isakan-isakan kecil masih terdengar jelas oleh nya.

Dengan pelan Gempa menyandarkan kepala nya kepada dada Halilintar  dan melihat kepadanya yang berada dibelakangnya, masih dengan senantiasa memeluk erat dirinya.

Dapat Halilintar lihat mata gold Gempa yang redup dan terlihat depresi memandang sayu kepada nya

Hingga perkataan yang keluar dari mulut Gempa membuat Halilintar tak percaya

"Hukum aku kak..."

TBC







Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 8.4K 40
hanya cerita random berbau kotor KK.
648K 11.9K 20
suka suka saya.
48.2K 3.9K 18
NOT BXB !!! - Kalo ga suka, skip aja ya - Danu Danuarta pemuda 24 tahun, yang sehari-hari bekerja sebagai pelayan cafe, Danu juga sering mengikuti b...
192K 15.8K 19
🐇🐇🐇