Sandyakala || {ON GOING}

By rvcmnda

1.7K 343 99

Akankah sang matahari yang berada di balik langit senja itu akan menjadi matahari yang akan di tunggu-tunggu... More

Awalan.
-Two. Sandyakala
-Three . Sandyakala
-Four . Sandyakala
-Five . Sandyakala
-Six . Sandyakala
-Seven . Sandyakala
-Eight . Sandyakala
-Nine . Sandyakala
-Ten. Sandyakala
-Eleven . Sandyakala
-Twelve . Sandyakala
-Thirteen. Sandyakala
-Fourteen. Sandyakala
-Fiveteen. Sandyakala

-One. Sandykala

327 34 20
By rvcmnda


~~~~~

Haechan sandyakala, biasa di panggil sandykala atau panggil aja sandy, Ya seperti nama nya 'haechan sandyakala' yang berarti 'Matahari Di balik langit Senja.'

Sudah terbayangkan bukan? Bagaimana matahari yang ada di balik senja ? Redup, dan akhir dari setiap harinya.

Begitu pula dengan Sandy remaja yang menyimpan beribu penderitaan di setiap hari nya bersama gurat merah di langit senja.

Dia hanya bermodalkan buku diary nya untuk meluapkan semua rasa sakit itu.

'apa itu kasih sayang? Apa itu kebahagian?' semua itu tidak berlaku untuk sandy.

Sejak kecil sandy tidak pernah merasakannya, sedari dia lahir dia hanya di asuh oleh asisten rumah tangga di tempat tinggal nya dan sekarang asisten itu sudah tidak bekerja lagi setelah sandy berusia 10 thn. Sungguh miris bukan?

.....

"Woyy!! Anak pungud!! Sini lo" Teriak seorang lelaki yang berada di depan rumah sandy.

Sandy pun langsung menghampiri remaja itu, dia secepat mungkin menyelesaikan cucian piring yang ada di tangan nya.

"I-iya bang taeil ada apa?" Sandy yang kini tengah ada di depan bang taeil pun sedikit gugup, sekarang apa yang akan di lakukan abang nya kepada sandy lagi.

Ya, taeil atau nama lengkapnya 'kang taeil' itu di kenal sangat egois, dan keras. Makannya Sandy sangat takut pada kakak nya itu.

"Nih, lo bersihin sepatu gua, Cepet ya gua udah mau berangkat !" bentak taeil pada sandy, Remaja yang menggunakan seragam SMA itu hanya mengangguk dan meraih sepatu sang kakak yang sudah rapih dengan hoodie hitam nya yang bentar lagi akan berangkat ke kampus.

Padahal mungkin sandy bisa terlambat ke sekolah sekarang, karena 20 menit lagi bel sekolah akan bunyi.

Ah sudah lah itu sudah menjadi kebiasaan sandy, menurut sandy itu sudah menjadi rutinitas nya setiap pagi.

Menyiapkan sarapan untuk papah dan abang nya, membersihkan rumah dari lantai atas sampai bawah belom lagi dia harus merapihkan kebutuhannya.

"Heh!! Udah belom? Lama banget si kerja gitu doang!" Taeil yang menunggu sandy sekitar 5 menit itu langsung menendang tangan sang adik nya itu.

"I-ini bang u-udah kok, maaf lam-" belum sandy menyelesaikan kalimatnya taeil langsung mengambil sepatunya dengan kasar dan langsung menggunakannya, tidak peduli dengan adiknya itu yang masih terduduk di lantai yang dingin.

"Lain kali kerja yang bener!!" Ujar taeil sambil mentoyor kepala sandy dan pergi begitu saja menggunakan motor nya.

Sandy hanya menunduk dia tidak bisa melawan sang kakak karena kalau tidak ya bisa bisa sandy akan mendapat masalah yang lebih besar.

Sekarang sandy kembali ke dalam untuk mengambil tas sekolah nya, Dia harus segera berangkat ke sekolah kalau tidak dia akan benar-benar dapat masalah.

"Masih ada 15 menit lagi untuk sampai kesana" gumam sandy saat melihat jam dinding di ruang tamu nya.

.....

"Huft syukur lah masi ada 2 menit lagi" lirih sandy dengan tubuh yang sudah berkeringat dan nafas yang tidak teratur.

Sandy masuk ke dalam kelas, Saat ini sandy duduk di bangku SMA kelas 11a.

Dibilang cukup pintar, ya sandy bisa di bilang cukup pintar nilai nya selalu menjadi yang tebaik, sejak kecil sampai sekarang dia menjadi anak yang pintar dan cerdas.

Tetapi tidak ada orang yang mengakui kepintaran nya sandy, sebagus apapun nilai nya, bahkan Ayah dan kaka nya tidak akan peduli soal itu.

Sandy duduk di bangku paling belakang dekat jendela, ntah lah sandy menyukai tempat itu dia bisa melihat ke arah luar dan merasakan sejuknya angin yang ada di luar.

Sandy tidak mempunyai seorang teman di sekolah, dia selalu di jadikan bahan bullying oleh anak-anak di sana, mereka mengira kedatangan sandy ke sekolah itu menyebabkan kesialan bagi mereka.

Yah sandy sudah biasa dengan hal itu jadi tidak aneh saat sandy datang ke kelas ada 3 orang teman sekelas nya itu langsung meminta uang saku sandy dengan paksa.

"Cepet bego mana duitnya!!" Bentak salah satu anak dari tiga teman sebayanya itu dengan setelan yang agak kurang rapih.

"Iyah sabar mau di cari dulu" ujar sandy sambil mencari-cari uang nya di dalam tas nya karena di dalam saku nya itu tidak ada.
Dan akhirnya dia memberikan tiga lembar 50 ribuan itu kepada anak yang memalaknya tadi .

"Lelet loh" ucap anak itu begitu saja.
Renjun, jeno dan jaemin. Ya itu lah mereka yang selalu mengganggu sandy.

Mereka bertiga sangat popular di sekolah bahkan mereka yang paling di takuti.

Katanya, lee jeno itu anak dari pemilik gedung sekolah ini dan ayahnya memiliki beberapa saham besar di Seoul.

Renjun? Dia anak dari seorang jaksa yang terkenal di kalangan publik, tapi anak dan bapak sama saja mereka hanya mendukung kepada kejahatan karena buta oleh uang.

Sedangkan jaemin, dia sebenarnya anak yang sedikit kurang berinteraksi dalam pembullyan ini tidak banyak tingkah dan lebih memilih untuk memperhatikan nya saja, dia anak dari pemilik perusahaan terbesar di China jadi jeno dan renjun memilih jaemin untuk masuk ke dalam circle mereka.

"Heh jeno ngapain si lu masi aja malakin si sandy, gua tau duit segitu ga ada artinya buat lo kan?" Ujar jaemin pada jeno, dan di balas dengan Sunggingan di ujung bibirnya.

"Just for fun man hahaha" jeno terkekeh dengan semringai di wajah nya dan kembali duduk di bangku nya lagi.

Jaemin dan renjun pun kembali ketempat duduknya masing-masing. Mereka sudah tau karakter temannya itu, jeno sosok anak yang sangat licik jadi jaemin dan renjun tidak akan membahasnya lagi, biarkanlah jeno yang merencanakannya sendiri.

.....


Kringgg ....

Bunyi bel kelas telah berbunyi saat nya istirahat, semua anak-anak dari berbagai kelas keluar bergerombolan.

Tidak dengan sandy dia memilih untuk diam di dalam kelas seorang diri.

Sandy memasang earphone kedalam telinga nya dan menyalakan lagu kesukaannya.

Dia menopang tangannya untuk di jadikan bantal di atas meja oleh nya, lalu sandy menutup matanya.

Saat ini yang dia inginkan hanya sekedar ketenangan, itu saja.

Namun mungkin tidak untuk sandy sekarang, baru saja dia benar-benar ingin tenang.

Tiga orang itu datang ke kelas dan renjun menimpuk sebuah buku ke kepala sandy.

Sandy yang terkena timpukan itu pun terbangun dia melepaskan earphone nya.

"Ambilin buku nya sini" perintah renjun kepada sandy, renjun sengaja memperlakukan sandy seperti itu.

Sandy yang melihat buku yang menimpuk kepalanya itu berada di bawah langsung berdiri dan hendak mengambil nya.

"Sshtthtss" rintih sandy kesakitan.

"Ups sorry nak pungud, sakit ya? haha" seru jeno pada sandy yang kini sandy sedang menahan rasa sakitnya itu di bagian tangan nya.

Ya jeno baru saja menginjak tangan nya saat dia ingin mengambil buku yang renjun lempar itu.

"Dasar lemah, gitu aja kesakitan" celetuk renjun begitu saja keluar dari mulutnya.

"Hahahaha " mereka bertiga tertawa meledek, Menurut mereka itu lucu tapi menurut sandy itu menyakitkan.
















"Lemah ya? Mungkin benar aku anak yang lemah" pikir sandy begitu saja dan berusaha untuk menahan air mata.































Cast 🌻

"Haechan Sandyakala"

"Kang taeil"

"Renjun , jeno , jaemin"


































Continue Reading