Dangerous Dragon

By alvinanora

7M 1M 428K

Karya pertama yang dibuat pada 18 Februari 2021, selesai pada 23 Mei 2021, diterbitkan tanggal 22 Agustus 202... More

PEMBUKA
1. Saya persembahkan, iblis kesayangan kita.
2. Membidik gadis sekolah.
3. Perlakuan tidak adil.
4. Jangan banyak bertingkah, jalang.
5. Selamat datang, Anna.
6. Satu kamar dengan pembunuh bayaran.
7. Pengakuan.
8. Beraninya, dia sentuh Anna!
9. Our new devil.
10. Tutup mulut baumu.
11. Masih dalam pelatihan.
12. Bendera perang telah dikibarkan.
13. Jalang dari yang terjalang.
14. Musuh mulai bertindak.
15. Tumbangnya ratu kita.
16. Who's Belezza?
17. Kejanggalan masa lalu.
18. Kecupan Sang Ratu untuk Raja.
19. Carlos.
20. Badai yang tak diinginkan.
21. Black Killer?
22. Menghilangnya Belezza.
23. Rundingan pagi.
24. Koneksi untuk menang.
25. Abang.
26. Puncak pembalasan dendam?
27. Selamat tinggal.
28. Yang ditinggalkan.
29. Pemusnahan hama.
30. Rekayasa.
31. Pregnant?
32. Selamat datang, Tuan.
33. Hello Kitty.
34. Positif.
35. Dinyatakan jatuh.
36. Italia.
37. Ancaman.
38. Tertangkap.
39. Terdakwa, Anna Alessia.
40. Pertengkaran narapidana.
IMPORTANT
41. Sinyal perang kedua.
42. Hari sebelum perang.
43. Fero Aaron dan Laudya.
44. Perang kedua dimulai.
45. Selamat tinggal, Anna.
46. Dangerous Dragon.
47. Mission completed.
48. Melepas rindu.
49. Kabar Gembira.
50. Pembersihan nama.
51. Janji Suci.
52. Setelah pemberkatan.
53. Potongan hari.
54. Baby Naiel.
PENUTUP
PLAGIAT, X.
EVENT PASORA
INFO ORDER
MINI SERIES
EBARA

55. Akhir dari kisah ini [ END ]

115K 10.5K 6K
By alvinanora

Seorang lelaki dengan kaus berwarna hitam menggendong balita perempuan sambil menyapu teras pagi itu. Lengannya terlihat sangat besar dan kekar ketika mengenakan kaus yang sedikit ketat itu.

"Gelar dimana?" Tanya Ray yang baru saja tiba di teras dengan membawa satu tikar.

"Di sini aja," jawab Gabriel yang sedang menyapu sedari tadi.

"Masak apa Anna?" Tanya Gabriel.

"Nggak tau, masak sama Fero noh," jawab Ray seraya mengangkat kedua bahunya.

"Lah Varen dibawa siapa?" Tanya Ray.

"Fero."

"Makanann datanggg," ucap Anna seraya membawa dua piring besar berisikan menu makan pagi ini.

Iya. Seperti yang Anna inginkan semalam. Mereka sarapan bersama-sama di teras belakang rumah. Cuacanya cukup mendukung, cerah dan berangin lembut. Membuat mood keempat orang dewasa itu meningkat.

"Wahhh," suara Ray melihat frittata yang Anna bawa. Piring lainnya terdapat gnocchi yang membuat perut Ray keroncongan saat itu juga. Memang, makanan khas Italia tersebut sungguh menggiurkan.

"Bantuin sono ambil, di dapur masih banyak." Suara Fero yang baru saja datang.

"Lah banyak?" Tanya Ray sambil berjalan menuju dapur.

"Wahhh," sontak Ray membulatkan bibirnya membentuk O ketika mendapati beberapa menu makanan lainnya. Di sana terdapat Lasagna, Carbonara, Avocado Toast, dan tuna sandwich.

"Banyak banget pantesan lama," ucap Ray seraya mengambil satu piring Lasagna dan Carbonara lalu berjalan menuju teras lagi.

•••oOo•••

"BECUS NYAPU NGGAK LO!"

Teriak seorang tahanan yang memakai seragam bernomor 2256. Kakinya terus mendorong seorang lelaki berkulit cerah yang sedang menyapu lapangan luas ini.

"NYAPU YANG BENER!"

Lagi-lagi ia menendang lelaki itu hingga tersungkur ke tanah. Tahanan bernomor 2275 itu memejamkan matanya dan mengeratkan kedua tangannya yang tak sengaja menyentuh rumput. Ia menggenggam erat erat hingga rumput tersebut tercabut.

"Kenapa kalian nggak bunuh gue aja? Mana? Katanya kalian mau bunuh gue?" Tanya seorang lelaki itu. Ia mendongak lalu menoleh kearah tahanan 2256.

Itu Daniel.

"Nggak perlu lo ingetin, itu pasti terjadi," ucap tahanan 2256.

"MAKANYA BUNUH GUE SEKARANG!!!!!"

BUGHHHHHHH!!!!!!!!

Daniel tersungkur ke tanah lagi ketika seorang tahanan lainnya mendaratkan kakinya tepat ke mukanya. Muka yang sebelumnya babak belur itu tambah parah ketika darah tiba-tiba saja mengalir dari hidung Daniel.

"Siapa bilang lo boleh mati tanpa ngerasain sengsara?!" Ucap tahanan yang baru saja menendangnya.

"Nikmatin aja, sisa-sisa hidup lo!"

"Sebentar lagi kita keluar dan sebelum itu gue pastiin lo udah jadi mayat di kamar tahanan lo sendiri," ucapnya lagi kepada Daniel.

Ya. Mereka anggota Dangerous Dragon. Daniel memang masih hidup saat ini. Mereka belum juga menghabisinya. Selama belasan bulan ini mereka menyiksa Daniel mati-matian. Tak peduli posisi Daniel sebagai apa, mereka tetap akan membalas dendam dalam situasi apapun itu.

Tak jarang melihat Daniel berusaha untuk bunuh diri. Membiarkan? Tentu saja tidak. Mereka selalu menggagalkan aksi bunuh diri itu.

Mereka melakukan penyembuhan dan juga penyiksaan.

Saat Daniel sakit mereka akan kompak membawa Daniel ke klinik penjara hingga Daniel pulih kembali, setelahnya mereka akan menyiksa Daniel lagi.

Seperti itu siklusnya.

Terus berulang hingga membuat Daniel muak dengan semuanya.

Tak apa, monster satu itu memang pantas sengsara sebelum menuju neraka.

•••oOo•••

"Iya, gue ke nikahannya Anna waktu itu."

Seorang gadis berambut pirang sedang berbincang dengan lawan bicaranya di depan laptop.

"Cantik?" Tanya seorang gadis lainnya.

Ah, itu panggilan grup. Ada 3 lelaki dan 3 perempuan di layar laptopnya.

"Cantik banget gila!" Ucap seorang gadis berambut pirang tadi, Flo.

"Flo turun! Ayo udah siap belum?"

"Aduh! Papa gue manggil! Udahan dulu, ya! Gue mau ke gereja!" Ucap Flo sebelum menutup panggilan video tersebut.

"Iya paaaa!!!" Teriak Flo menanggapi Carlos.

Ia segera menutup laptopnya lalu beranjak dari kasur. Rambutnya ia ikat sederhana, membuatnya terlihat sedikit kalem.

Bisa dikatakan hidupnya memang berubah setelah kepindahannya dari Dalles. Tingkah lakunya yang selalu menjengkelkan itu seakan hilang begitu saja sejak beberapa bulan terakhir ini. Tak hanya Flo, teman-teman lainnya pun juga.

Mantan segerombolan penindas itu kompak mengubah circle pertemanan yang lebih positif seiring berjalannya waktu.

"Ayo!" Ucap Carlos menatap anaknya dengan raut yang cukup sumringah. Ia pun merangkul Flo dan berjalan menuju luar rumah.

Kabar Carlos baik-baik saja. Bahkan dia telah dilantik sebagai menteri. Dengan jabatan tinggi itu, Dangerous Dragon memanfaatkan keadaan. Yah, kasus keluarga tiri Anna masih belum ditutup saat itu karena masih janggal. Jadi, dengan koneksi Carlos, kasus tersebut ditutup sejak 3 bulan yang lalu.

Bahkan fasilitas khusus di penjara telah diberikan kepada anggota Dangerous Dragon semenjak Carlos menjadi menteri. Bukankah itu terlalu licik dan tidak adil? Namun asal kalian tahu saja, banyak sekali orang yang menggunakan koneksi seperti ini untuk tahanan-tahanan di luar sana.

Jack dan Bryan juga masih sering mengunjungi sesama anggotanya ke penjara selama seminggu sekali.

Mereka semua, telah menjalani hidup lebih tenang dan bahagia.

•••oOo•••

"AAAAAAAAAAAA," Mulut Ray ikut menganga ketika Anna sedang menyuapi si kembar dengan bubur rasa daging dan sayur.

"Enak bener kayaknya, bagilah!" Kata Ray sambil menyenggol paha Varen pelan.

Yang disenggol seketika nyengir memperlihatkan dua giginya.

"Ihhhhhh, genit banget lu!" Sembur Ray tertawa. Disusul Anna, Gabriel, dan Fero saat itu juga. Sungguh si kembar ini memang sangat menggemaskan.

"Ini juga ikut ketawa si genit!" Ucap Fero sambil mencubit pelan pipi Lau.

Anna menatap satu persatu abangnya dalam-dalam, juga suaminya. Lelaki-lelaki ini, sungguh tulus. Tawa mereka, membuat Anna enggan berpaling. Anna ingin sekali memeluk mereka lagi seperti kala itu. Rasanya, kebaikan mereka kepada Anna tak bisa dibayar dengan apapun. Bukan masalah apa-apa, ketulusan mereka yang mahal. Kasih sayang mereka juga ikut menambahi harga hutang budi yang Anna miliki.

Tak bisa dibayangkan ketika Anna tak memiliki mereka disisinya. Mungkin sekarang ia masih saja menjadi budak Vanya dan Flo.

"Dih, nape lu nangiss!!!" Ray memergoki Anna yang tengah meneteskan air matanya. Ah, Anna tak sadar dirinya bahkan menangis saat itu.

"Ehhh, nggak!" Anna segera mengusap pipinya seraya tertawa masam.

"Kalau capek bilang luuuu, tiba-tiba nangis!" Ucap Ray lagi.

"Lo capek?" Tanya Fero.

"Nggak abangg," jawab Anna.

Gabriel hanya diam sambil menatap istrinya. Ia tahu, perasaan Anna sekarang. Ia yang tahu apa yang dirasakan istrinya melebihi siapapun.

"Sini peluk," ucap Gabriel tiba-tiba.

Anna menatap Gabriel, lalu tangisnya pecah begitu saja. Tangannya yang sedang memegang mangkuk milik si kembar ia letakkan lalu membiarkan tubuhnya dipeluk oleh Gabriel.

"Aku nggak tau harus bilang apa lagi ke kalian," ucap Anna di pelukan Gabriel.

Gabriel hanya diam seraya mendengarkan Anna. Tangannya memberikan kode kepada Fero dan Ray untuk mendekat. Yang di kode pun segera mendekat sambil membawa si kembar.

"Udah ah, jangan nangis." Suara Fero menenangkan Anna.

"Diem lu, diliatin anak lu ga malu?" Tanya Ray.

"Abang sini ikutan juga peluk Anna," kata Anna menanggapi dua abangnya yang sedang mengoceh itu.

"Ahhh, gue lagi nggak-"

Anna membungkam Ray dengan segera memeluknya. Juga Fero. Anna tak tahan lagi, ia ingin sekali memeluk dua abang yang menjengkelkan itu.

"Aku pengen bilang makasih tapi maluuuu," ucap Anna sesegukan di dalam pelukan Fero dan Ray.

"Itu lo udah bilang," ucap Fero tertawa renyah.

"Abang kenapa masih mau nemenin Anna, sih?" Tanya Anna.

"Yaa gimane ya An, gue sebenernya juga malu. Cuman suami lu sumber duit guaaa," ucap Ray sambil tertawa.

"IH!" Anna memukul pelan dada Ray.

"Udah, ah! Jangan gitu! Kita keluarga! Nggak perlu makasih makasih lagi!" Sahut Fero.

"Maafin Anna ngerepotin teruss," ucap Anna dengan matanya yang basah itu, ia pun melepaskan pelukannya.

"Ya emang sih, tapi nggak apa-apaaaa." Suara Ray menanggapi. Entah mengapa, selembut apapun kalimat yang Ray ucapkan, tetap membuat Anna kesal dan jengkel.

"Udah lega, kan?" Tanya Gabriel. Anna mengangguk, tangannya juga sesekali memegangi anaknya yang tengah terduduk ditemani beberapa mainannya.

"Yaudah yok! Lanjut makan lagi!" Seru Fero mengembalikan suasana pagi ini.

"Ayoooo serbuuuu!!!!" Seru Ray juga.

"Ayoo jagoan-jagoan papa juga ikut makan!" Susul Gabriel yang memegangi tangan si kembar.

Anna tertawa kecil ditengah matanya yang basah itu. Kebahagiaan yang ia rasakan membuatnya kehabisan kata-kata pagi itu.

Hangat.

Itu yang ia rasakan.

Akankah kedua orangtuanya melihat kebahagiaan Anna saat ini?

Akankah adik Gabriel menyaksikan kakaknya yang telah berhasil membalaskan dendam?

Sungguh, kita telah berada di akhir dari kisah ini. Kita, telah selesai masuk ke dalam hidup mereka. Kini saatnya kita keluar dan menjadikan kisah ini sebagai kenangan.

Akhirnya, kisah ini telah ditutup sempurna. Selamat tinggal, para iblis kesayanganku. Akankah kita bertemu kembali?

T. A. M. A. T

Apa yang ingin kamu sampaikan kepada :

Persembahan terakhir dari kami

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 194K 32
ˢᵃⁿʲᵃʸᵃ ˢᵗᵒʳʸ ᵖᵃʳᵗ ² "𝙼𝚎𝚖𝚞𝚕𝚊𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊, 𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚒 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚎𝚍𝚊." _𝑨+[𝒌𝒊𝒕𝒂𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓], ᵈᵐᵃⁿᵈ...
1.3K 191 71
Sebagai ketua Sekbid Sastra di OSIS, Ghea mau tidak mau bertanggung jawab atas Klub Sastra yang tampaknya akan bubar. Karena semenjak dirinya masuk...
2M 328K 66
Angel's Secret S2⚠️ "Masalahnya tidak selesai begitu saja, bahkan kembali dengan kasus yang jauh lebih berat" -Setelah Angel's Secret- •BACK TO GAME•...
2.6M 260K 64
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Tersedia di Gramedia + Part Lengkap✔️ 17+ Terbit di @reneluvbooks dan sudah tersedia di Gramedia seluruh Indonesia. *** Al...