ALENIA [On Going]

By Lihoyy_30

1.7K 329 124

Cover by : Muli Alenia cewek cantik di SMA Tunas Harapan Jaya yang sangat suka pada cowok dingin dan ketus b... More

[ALENIA -1]
[ALENIA -2]
[ALENIA -3]
[ALENIA -4]
[ALENIA -5]
[ALENIA -6]
[ALENIA -7]
[ALENIA -8]
[ALENIA -9]
[ALENIA -10]
[ALENIA -11]
[ALENIA -12]
[ALENIA -13]
[ALENIA -14]
[ALENIA -15]
[ALENIA -16]
[ALENIA -17]
[ALENIA -18]
[ALENIA -20]
[ THE CAST IN STORY ALENIA ]
[ALENIA -21]
[ALENIA -22]
[ALENIA -23]

[ALENIA -19]

59 9 12
By Lihoyy_30

Ceklek.

Plak!

"Dari mana kamu!?" tanya sari pada alenia. Alenia yang masih syok ia menatap kaget ke arah mama nya yang baru saja menampar diri nya.

Entah salah apa yang sudah alenia lakukan hingga ia mendapat tamparan keras.

"Ma- ma- aa" ucap alenia terbata dengan memegang sebelah pipi nya yang sakit dengan mata yang berkaca kaca.

"DASAR ANAK GAK TAU DIRI KAMU! SUDAH GAK BISA DI ANDALKAN. PASTI KAMU HABIS MAIN IYA KAN! CONTOH KENAN DIA BISA SAYA ANDALKAN. TIDAK SEPERTI KAMU! BEBAN SAJA!" Bentak sari membuat alenia terkejut hingga memejamkan mata nya.

Alenia yakin jika suara mama nya pasti sudah sampai kerumah tetangga sekitar.

"Ma.., al gak main. Al baru keluar kok" jelas alenia pelan agar mama nya tenang.

"Baru keluar? ITU ANAK NYA AMIRA AJA SUDAH PULANG DARI TADI. KAMU MAU BERBOHONG HAA SAMA SAYA?!" bentak sari. Dengan memberi cubitan keras pada telinga alenia.

Hingga membuat alenia kesakitan. Sean bisa melihat perlakuan sari pada alenia yang ada si depan pintu, sean keluar karna ia mendengar suara ribut dari luar.

Saat ia keluar. Melihat alenia yang di depan pintu sudah di bentak oleh mama nya. Sean juga melihat alenia yang cubit telinga nya hingga alenia di bawa masuk oleh mama nya.

Brak!

Pintu itu di banting dari dalam.

"MAMAA.." teriak alenia saat telinga nya serasa ingin putus.

"MAA..SAK- ITTT.."

"Ampun ma... ampunn,, hikss tolong ma.. lepasin al hikss.." ucap alenia memohon pada mama nya yang tak kunjung melepaskan cubitan pada telinga nya.

"Lepas? Ha enak saja. Kamu harus di beri hukuman. Biar tidak ngelunjak!" Sari menyeret alenia menuju kamar mandi.

Sedangkan mbok parmi ia mendengar jeritan alenia serta bentakan sari. Namun, apa lah daya nya ia hanya lah seorang pembantu. Tidak bisa ikut campur urusan keluarga ini. Sejujurnya ia kasihan melihat alenia yang di perlakukan seperti itu.

"Oiya den kenan!" Ucap mbok parmi lalu ia secara diam diam menelfon kenan yang sedang ada diluar.

Byur!

Byur!

"Aaghh.. mamaa hiks udah ma.. udah..hikss"

Masih dengan pakaian sekolah, alenia terus di guyur air dingin oleh sari. Membuat tubuh nya basah.

Belum lagi perih yang ada di telinga nya.

Byur!

Byur!

Alenia hanya bisa diam dan pasrah. Ia menangis di bawah air dari siraman mama nya, ia sedih mengapa hidup nya harus seperti ini. Terlalu menyedihkan, alenia menatap mama dengan mata yang merah.

sari sudah menaikkan tangan nya siap untuk menampar lagi. Saat ia ingin menampar alenia sudah memejamkan mata nya. Namun, ia belum merasakan sesuatu.

Saat alenia membuka mata nya ia melihat jika kak kenan sudah ada di belakang sari menahan lengan sari untuk menampar alenia.

"Kenan! Apa apa an kamu. Lepas!" Ucap sari.

"Masuk kamar al" perintah kenan membuat alenia langsung berdiri.

"Bantuin alenia mbok" pinta kenan pada mbok parmi.

Alenia langsung di bantu mbok parmi bangun. Lalu ia menuju kamar nya dengan langkah lemas masih syok, dengan tubuh sedikit menggigil ia masih tidak menyangka dengan perlakuan mama nya.

"Non ganti baju dulu. Manti mbok buat kan susu coklat hangat ya.." ucap mbok parmi.

"Iya mbok" balas alenia dengan suara sedikit serak.

"Kenan! Kenapa kamu suruh dia ke kamar?" Tanya sari pada anak nya yang masih bisa alenia dengar.

"Ma.. udah cukup. Jangan kayak gini, al juga anak mama" balas kenan menenangkan.

Suara mereka dari bawah tentu masih kedengeran sampai atas. Dan alenia mendengar itu.

"Satu yang harus kamu ingat. Dia bukan anggota keluarga kita!" Balas sari membuat alenia yang ingin masuk ke dalam kamar terhenti.

"Maa.. ssstt!" Ucap kenan dengan meletakkan satu jari telunjuk di bibir nya agar sari memelankan suara nya.

"Jangan di bahas ya. Intinya aku sma al itu sama, kami anak mama akan selalu jaga mama" balas kenan.

"Dia bukan anak kandung ku!" Ucap sari. Membuat alenia terkejut ia hampir terjatuh karna sudah mendengar fakta yang diluar ekspektasi.

Langsung saja alenia masuk ke dalam kamar. Ia segera mengunci pintu dan berdiri di pintu hingga ia merosotkan badan nya kebawah.

Alenia terisak pilu dengan diri nya memeluk lutut. Ia tidak tahu jika selama ini diri nya bukan anak kandung sari.

"Aaaghh... kenapa? Kenapa semua nya kayak gini? Hikss.." ucap alenia dengan memeluk diri nya.

Tok! Tok! Tok!

"non? Ini susu nya sudah mbok siapkan" ucap mbok parmi dari dalam.

Ceklek

Alenia membuka pintu nya sedikit lalu ia mengintip dan melihat si mbok yang berdiri dengan membawa nampan berisi satu gelas susu hangat.

Alenia langsung mengambil gelas itu lalu ia kembali menutup pintu nya. Gelas itu ia taruh di atas meja belajar yang menghadap jendela.

Alenia berdiri di depan jendela pandangan nya menatap kosong. Alenia menghela nafas pelan, lalu ia mulai membersihkan diri nya, ia mulai merasakan dingin pada tubuh nya.

Sedangkan di bawah, kenan sedang menonton acara favorite nya di salah satu stasiun tv.

"Alenia sejak kapan mbok ada di kamar mandi tadi?" Tanya kenan pada mbok parmi.

"Mungkin ada setengah jam den. Soalnya waktu non ale baru buka pintu dia langsung kena tampar sama nyonya?" Jelas mbok parmi.

"Di tampar mbok?" Tanya kenan lalu si mbok hanya mengangguk.

"Mama ini kenapa sih.." ucap kenan dengan memijit pelipis nya.

Kenan menoleh ke arah tangga melihat alenia yang sudah rapih dengan hodie ukuran besar.

"Kamu mau kemana al?" Tanya kenan lembut.

"Supermarket, al gak lama kok. Jangan bilang mama ya.." setelah itu alenia langsung keluar dari rumah.

Sean yang sedang ada di teras. Ia melihat alenia yang keluar mengenakan hodie besar yang sedang memasang topi di kepala nya. Membuat sean menatap alenia yang sudah menjauh.

Alenia sampai di supermarket langsung mencari minuman dingin dan cemilan. Ia mengambil bungkusan berisi popcorn coklat juga minuman soda yang ada di di lemari pendingin.

Setelah itu langsung ia menuju kasir untuk membayar semua nya. Semua selesai alenia segera berlari kecil ia memasuki kawasan komplek rumah nya. Namun, tidak mengarah ke rumah.

Ia berjalan menuju taman yang disitu sudah di sedia kan tempat untuk santai di tambah lampu lampu tumbler juga lampu taman yang menghiasi membuat suasana malam semakin indah. Alenia duduk langsung membuka makanan nya.

Tiba tiba ada sebuah tangan yang mengulurkan salep. Membuat alenia menatap salep itu, lalu ia mulai melihat siapa orang itu ternyata sean.

"Kak se.." gumam alenia.

"Hm"

Lalu sean langsung duduk di samping alenia. Membuat mulut alenia menganga, ia masih menatap sean tidak percaya. Bagaimana sean tahu bahwa diri nya ada disini. Alenia langsung menggeleng ia tidak boleh berpikir bahwa sean mengikuti nya karna itu tidak mungkin.

"Obatin" ucap sean dengan menaruh salep itu di atas meja.

"Hm makasih" ucap alenia sedikit tersenyum.

"Sakit?"

Deg.

Tanya sean dengan tangan nya mengulur memegang pipi alenia. Membuat alenia menatap sean, menatap tidak percaya dengan apa yang sean lakukan.

Alenia langsung memegang tangan sean dan menurunkan nya. Alenia ingat jika sekarang ini ia sedang dalam mode move on, jika begini cara nya ia akan susah untuk melupakan.

"Sakit? Nggak lah. Orang pipi gue gak kenapa kenapa" balas alenia menatap sean lalu kembali menatap lampu lampu taman.

Sean hanya diam, ia tidak mengerti pada cewek yang sekarang di depan nya ini. Bisa bisa nya dia bilang tidak sakit padahal sudah jelas ia di tampar cukup keras.

"Udah malem, gue duluan" ucapa alenia mulai beranjak.

"Saya anter" ucap sean.

"Anter? Rumah kita kan emang se arah" balas alenia. Ia langsung berjalan lebih dulu meninggalkan sean.

Sampai nya alenia di rumah ia takut untuk masuk. Takut mama nya melihat, alenia berhenti di depan pintu. Memegang gagang pintu kuat.

Sean yang baru sampai di depan rumah nya ia melihat alenia belum juga masuk. Melainkan hanya diam, seam memutuskan untuk bersembunyi dan melihat apa yang terjadi.

Ceklek

"Bagus, baru tadi saya marah karna kamu pulang telat. Sekarang kamu malah keluar dan baru pulang, mau jadi jalang kamu keluar malam ha!" Ucap sari yang sudah bersidekap dada di depan pintu. Membuat alenia takut, sedangkan sean ia bisa mendengar ucapan sari.

"IYA! KAMU MAU JADI JALANG? PERSIS KAYAK SELINGKUHAN PAPA KAMU ITU?!" bentak sari tepat di wajah alenia membuat nya menggeleng.

"Nggak ma.., al cuma kesupermarket beli makanan ringan" jelas alenia.

"Oh ya? Terus mana sekarang jajanan nya?" Tanya sari. Alenia langsung menoleh ke tangan nya ia tidak membawa jajanan nya tadi, bodoh! Alenia meninggalkan nya di taman.

"MANA ALENIA!?" Ucap sari keras.

"Ketinggalan ma..,di-di taman" ucap alenia menunduk, ia tidak berani mematap mata mama nya.

"Berbohong untuk yang ke dua kali ya?" Tanya sari. Alenia langsung menggeleng.

Plak!

Alenia merasakan perih pada pipi nya. Ia mulai mengeluarkan butiran bening, sean juga yang melihat itu lebih terkejut lagi.

Apa lagi saat ia mendengar jika papa nya alenia ternyata berselingkuh.

****
Pagi ini alenia sedang memasukkan buku buku pelajaran pada tas nya. Lalu ia mulai memakai tas itu dan berkaca. Tiba tiba ponsel nya berdering,ia langsung mencari dimana letak ponsel nya berada.

Ia melihat ternyata aldi yang menelfon nya, langsung saja ia menggeser tombol hijau itu kesamping.

Kak Aldi Is Calling...

"Halo?"

"Udah bangun?" Tanya aldi di sebrang.

"Udah"

"Udah siap?"

"Udah" balas alenia dengan mengernyitkan dahi nya.

"Turun gih" pinta aldi.

Tut.

Alenia hanya memandang ponsel nya. Lalu ia langsung memasukkan ponsel nya kedalam tas, dan segera turun ke bawah.

Alenia tidak menemukan mama nya juga kakak nya di bawah. Yang alenia temui hanya mbok yang sedang membereskan piring bekas.

"Siapa yang abis makan mbok?"  Tanya alenia saat menuruni tangga.

"Nyonya sama den kenan, non" ucap mbok. Alenia hanya mengangguk lalu ia berjalan keluar menuju pintu.

Betapa kaget nya alenia saat ia keluar. Ternyata sudah ada aldi yang menunggu diri nya.

"Kak aldi?" Panggil alenia. Aldi menoleh lalu tersenyum.

"Udah dari kapan disini?" Tanya alenia.

"Baru 20 menit" ucap aldi.

"Ya ampun udah lama itu" balas alenia.

"Yaudah yuk berangkat?" Ajak aldi. Lalu alenia mengangguk dengan tersenyum.

Alenia mulai menaiki motor sport aldi, motor itu langsung meninggalkan rumah alenia.

Aldi menaiki kecepatan nya membuat alenia refleks memeluk diri nya kencang. Tak terasa mereka sudah memasuki kawasan sekolah, tanpa alenia sadari posisi nya saat ini masih dalam memeluk aldi.

Banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka berdua. Membuat sebagian siswi ada yang menatap iri, ada juga yang berbisik bisik tentang hubungan kedua nya.

"Udah sampe al" ucap aldi membuat alenia segera melepas pelukan nya.

"Eh iya" alenia langsung turun. Saat aldi dan alenia mulai berjalan ke arah koridor para siswa masih menatap ke arah kedua nya membuat alenia menatap sekitar dan kebingungan.

"Kak.." panggil alenia.

"Kenapa?"

"Kok kita jadi pusat perhatian ya?" Tanya alenia. Aldi langsung berhenti dan menghadap alenia, seketika aldi langsung memegang kedua bahu alenia membuat ia menatap bingung.

"Al..." panggil aldi membuat alenia menatap aldi. Namun, aldi tak kunjung ngomong sesuatu.

"Kenapa?" Tanya alenia. Aldi langsung menggeleng dan menarik tangan nya.

"Gakpapa, yuk jalan aja" ucap aldi.

Alenia dan aldi kembali melewati koridor. Alenia hanya memasang senyum pada siswa yang berpapasan dengan nya.

Hingga mereka sampai di depan kelas aldi. Terlihat sean sedang duduk bersama sesil di bangku panjang, juga miko, fajar dan fatur yang sedang bercanda.

"Wetss ada yang barengan nih" ucap fajar. Membuat miko, fatur dan sean menoleh ke arah aldi dan alenia. Terutama sesil yang menatap sinis ke arah alenia, ia menggandeng erat lengan sean.

"Kalian udah jadian ya!?" Tanya miko dengan menaik turunkan alis nya. Sean menatap alenia, sedangkan alenia yang di tatap sean. Ia langsung menatap aldi yang ada di samping nya.

"Doa in aja" balas aldi.

"Maksudnya?" Tanya alenia menatap aldi.

"Enggak" aldi menggeleng dengan tersenyum.

"Ya bagus deh kalo kalian jadian. Jadi elo! Gak bisa kegatelan lagi sama cowo gue" ucap sesil dengan menyenderkan kepala nya di lengan sean. Membuat alenia hanya memutar kedua bola mata nya malas.

To be continued.
Harap maklum ya kalo ada typo :)
Salam hangat dari adik kecil Kim Taehyung <3

Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.7M 272K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
381K 21.2K 71
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
6.6M 217K 75
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
4.5M 267K 62
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...