CHARMOLIPI | HOGWARTS X OC

By laceirn

43.9K 6.3K 2.4K

Ini bukan tentang Cinderella yang menemukan pangerannya dalam satu malam, bukan juga tentang Aurora yang ters... More

CAST
Prologue
Prologue II
s a t u
d u a
t i g a
e m p a t
l i m a
e n a m
t u j u h
d e l a p a n
s e m b i l a n
s e p u l u h
s e b e l a s
d u a b e l a s
t i g a b e l a s
e m p a t b e l a s
l i m a b e l a s
e n a m b e l a s
t u j u h b e l a s
d e l a p a n b e l a s
s e m b i l a n b e l a s
e p i l o g
t a h u n k e โ”€ 4
p r o l o g
s a t u
d u a
t i g a
l i m a
e n a m
t u j u h
โœจHAPPY EID MUBARAKโœจ

e m p a t

809 162 49
By laceirn

Gezzz,,
Sesuai janji kami kemaren..
Jadi sekarang up lagi yaaa
Semoga kali ini tyduck mengecewakan aamiin❤️
Jangan lupa vomment ya cantik cantikkuu😘

•••••

Setelah kejadian itu, mereka kembali melanjutkan perjalanan hingga tiba di sebuah bukit yang cukup tinggi.

“Kita hampir sampai."

“Ya, di sebelah sana.”

“Bisakah kita mulai sekarang? Aku tidak ingin kita terlambat.”

“Ayo semuanya cari posisi.”

Satu persatu dari mereka mulai mendekat ke arah portkey berbentuk sepatu bot tua yang ada di atas puncak bukit itu, kecuali Harry yang terlihat kebingungan.

“Kenapa mereka berdiri di sekitar sepatu bot tua itu?” Harry akhirnya menyuarakan kebingungannya.

“Itu bukan sembarang sepatu bot, kawan.”

“Itu adalah sebuah portkey.”

“Saatnya pergi.”

Si kembar menyahuti pertanyaan Harry secara bergantian.

“Apa itu portkey?” Harry Kembali bertanya, namun sepertinya kali ini tak ada yang mendengar pertanyaannya, semua orang sibuk dengan posisinya masing-masing.

“Siap setelah satu.. dua..-"

“HARRY!!”

Hitungan Arthur terpotong oleh pekikan kencang Listy yang menyadari anak berkacamata bulat itu masih diam berdiri dan belum memegang portkey.

Harry seperti tersentak kaget saat mendengar pekikan kencang Listy, pemuda berambut gondrong acak-acakan itu langsung dengan secepat kilat ikut menyentuh portkey sekenanya.

Sesaat setelah harry menyentuh, portkey itu langsung berkerja.

Mereka mulai berputar semakin kencang sampai suara Arthur kembali terdengar.

“Lepaskan anak-anak!”

“Apa?”

“Lepaskan!”

Harry yang pertama melepaskan.

"HARRY!"

Hermione dan Ron menyusul.

"HEI! INI BAGAIMANA SIH?"

"LEPASKAN LISTY!"

Tangan Listy ditarik paksa oleh George agar terlepas dari portkey sesaat setelah tangannya telah lepas dari sepatu tadi.

Mereka jatuh tersungkur di tanah dengan tidak elit secara bersamaan.

BRUKKK

Listy tampak mengaduh kesakitan kala kakinya tertimpa tubuh berat George yang bahkan tak disadari oleh pemiliknya.

“Aww, George singkirkan tubuh beratmu ini dari kaki mulusku!” ucapnya kesal.

Sedangkan yang dimarahi hanya menyebik.

"Kaki mulus apanya," gerutunya pelan. Tapi sepertinya masih bisa di dengar oleh Listy, dilihat dari wajah gadis itu yang mengkerut marah.

Gadis itu hendak marah sebelum terdengar suara lembut yang terkesan khawatir menyapa telinganya.

“Listy, kau tak apa?”

Cedric menatap khawatir ke arah gadis berambut coklat terang itu seraya mengulurkan tangannya berniat membantu gadis itu kembali bangkit.

Listy membalas uluran tangan laki-laki itu dengan senyuman manis. Raut wajah marahnya hilang seketika.

George yang menyadari itu memutar bola matanya malas dan beralih menghampiri kembarannya.

“Terima kasih, Ced,” ucap gadis itu sesaat setelah ia berdiri.

“Sama-sama,” balas pemuda itu lagi dengan senyuman yang manis.

Mereka berjalan bersama di barisan paling belakang dalam rombongannya.

Semuanya nampak asik menikmati pemandangan baru bagi mereka.

“Kau kok bisa melayang dan tidak jatuh sih?” Listy kembali bersuara setelah asik menoleh ke kanan dan kiri melihat sekeliling.

“Sedikit belajar dari pengalaman-pengalaman yang sudah terjadi.”

“Boleh aku tahu apa triknya?”

“Kau akan mendapatkannya suatu saat nanti, Candy.”

Listy tertegun mendengar panggilan terakhir Cedric untuknya, sedikit tersipu. Namun kemudian, ia berusaha menutupinya dengan meninju bahu lelaki itu pelan seraya bergumam kesal.

“Hey, seenaknya kau mengganti-ganti namaku. Nanti Ibuku marah tahu."

Sedangkan Cedric hanya tersenyum sebelum mengacak-acak rambut gadis itu pelan.

Swoshh

"Awas!"

Cedric menekan kepala Listy agar menunduk beriringan dengan tubuhnya yang juga merendah. Menghindari seseorang yang menaiki sapu terbangnya ugal-ugalan.

Listy awalnya kaget, tapi akhirnya paham dan berusaha menahan senyumannya.

“Nah, saatnya berpisah, sampai jumpa nanti malam.”

Listy hanya mengerjap kebingungan melihat punggung laki-laki itu yang mulai menjauh, baru saja ia ingin berteriak memanggil nama Cedric untuk berterima kasih atas kejadian barusan.

Tapi harus ia urungkan saat teriakan Ginny terdengar nyaring di telinganya.

“Ayo, Listy! Jangan terlalu banyak melamun, ini bukan saatnya. Kau saja hampir tertinggal."

Ia baru menyadari bahwa yang lain telah berjalan jauh di depan sana.

"Cepat sekali jalannya."

"Kau yang lambat. Makanya jangan kebanyakan melamun."

"Aku tidak melamun ya."

"Lalu apa? Memperhatikan laki-laki tampan lagi, huh?"

Listy hanya menyengir. Ginny menggelengkan kepalanya heran.

"Sudah ayo. Sebelum ketinggalan lebih jauh."

Keduanya mempercepat langkah mereka mengikuti rombongannya yang sudah cukup jauh di depan.

Arthur menyuruh satu persatu dari mereka masuk ke dalam tenda yang nampak sempit dari luar.

"AYO CEPAT, GINNY, LISTY!" teriaknya sebelum masuk duluan ke dalam tenda.

Ginny menarik tangan Listy agar sedikit berlari. Keduanya masuk ke dalam tenda dengan Ginny yang lebih dulu.

“WOW."

Listy memperhatikan setiap sudut dengan wajah takjub.

"Keluar dari dapur, Ron," gadis itu menoleh mendengar suara Arthur yang memenuhi seluruh isi tenda.

"Keluar dari dapur, Ron."

"Keluar dari dapur, Ron."

Suara Si kembar ikut bersahutan dari ruangan bagian ujung tenda.

"Turunkan kaki dari meja."

"Turunkan kaki dari meja."

"Turunkan kaki dari meja."

Listy tersenyum lebar mendekat ke arah Si kembar yang baru menurunkan dan menaikkan kaki mereka lagi di atas meja.

"Kalian tidak tuli kan?"

"Memangnya kenapa, Nona Listy?"

"Apakah ini masalah untukmu?"

"AYAH FREWD KSJDGYAL."

Fred langsung membungkan mulut Listy dengan tangan besarnya. Memberi kode pada kembarannya untuk pergi ke kamar mereka.

"Diam dulu."

Fred melangkah menuju kamarnya sambil masih membekap mulut Listy. Di belakangnya George mengikuti dengan dua tas di tangannya.

Sampai di kamar, Listy dilepaskan. Fred rebahan di ranjangnya.

Listy mengerut tidak suka tapi setelahnya duduk di ranjang lain yang ada disana.

George menaruh tasnya di ranjang kemudian ikut merebahkan diri di samping Listy.

Gadis itu meraih tas bawaannya, membuka dan mengobrak-abrik isinya untuk menemukan barang-barang milik Si kembar.

"Serius ya. Nanti kalau Ibu tahu aku membantu kalian, bisa habis," gerutunya sambil mengeluarkan sejumlah tongkat palsu buatan Si kembar.

"Sudah, tenang saja. Mum tidak akan tahu," Fred menyahut sambil melirik ke arah Listy sebentar.

"Lagian Mum tahu pun kau tidak akan diapa-apakan. Mum lebih sayang kau dibanding kami," George menimpali.

"Tentu saja. Secara aku itu cantik, baik, tidak sombong, pintar memasak, rajin menabung. Tidak seperti kalian."

Fred memutar bola matanya malas. Sedangkan George menatap gadis itu jijik.

Setelah selesai mengeluarkan semua barang Si kembar gadis itu menutup kembali tasnya.

"Aku dengar OWL kalian biasa saja ya?"

"Yah, seperti itulah."

"Lagian nilai OWL tinggi tidak akan merubah nasib kami."

"Ya, benar. Kami tidak ingin bekerja di Kementrian."

Listy diam setelah Si kembar menyelesaikan perkataan mereka yang bersahutan, tampak berpikir sebentar.

"Tapi kalian sudah ada rencana akan melakukan apa setelahnya kan?"

"Tentu saja sudah!" Fred langsung terduduk tegak bersemangat.

"Kami akan membuat toko yang mirip Zonko."

"Weasley's Wizard Wheezes," George ikut bangun dan berkata sambil memiringkan kepala menatap Listy.

Listy yang awalnya menatap Fred kini beralih ke arah George. Diam sebentar.

"Yasudah kalau begitu," ucapnya sambil menyingkirkan rambut panjang George yang menutupi matanya.

"Bagaimana liburanmu?"

Gerakan tangan Listy berhenti, tatapan matanya yang awalnya bersirobok dengan mata George kini menatap kosong ke lantai saat mendengar pertanyaan Fred.

Ia dan kembarannya masih diam sambil menatap Listy penasaran.

Gadis itu menghela nafas sebelum berucap, "Sama saja. Kecuali bagian Ibuku tidak mengantarku ke Diagon Alley dan tidak ingin melihatku sampai tahun depan."

Listy menoleh menatap George dan Fred bergantian sambil tersenyum lebar.

"Anggap saja penyakit orang tua," ucapnya sambil tertawa pelan.

"Lalu kau benar sendirian ke sana begitu?"

Listy menoleh ke arah George, "Kemana? Ke Diagon Alley?" tanyanya memastikan.

"Menurutmu saja deh Listy. Agak susah ngobrol denganmu," Fred merebahkan tubuhnya lagi.

Listy tertawa melihat Fred yang nampaknya jengkel.

"Namanya juga memastikan," tatapan gadis itu yang awalnya ke Fred beralih ke George lagi.

"Ya mau bagaimana lagi?" jawabnya sambil menaikkan kedua alisnya.

"Kau kan bisa ajak kami?"

"Kami apanya?" Fred menatap garang George.

"Memangnya kau tidak mau mengantar Listy?" tanya George sambil menatap Fred balik dengan heran.

"Tidak mau. Kau saja kalau itu."

"Jangan dengarkan Fred, Lis. Dia itu idiot."

"Kau yang idiot bodoh!"

Buk

Listy menutup matanya saat bantal yang dilempar Fred mengenai tubuhnya.

"Ups. Maaf, Listy. Sengaja."

"Lihat sendirikan siapa yang idiot?"

"Aku tidak idiot bodoh!"

"Aku tidak bodoh idiot!"

"Kau bodoh!"

"Kau idiot!"

Listy menghela nafas sambil menggeleng-gelengkan kepala mendengar dua saudara kembar yang saling mengatai satu sama lain.

"Kau yang bodoh!"

"Kau idiot, sialan!"

"Kau yang bodoh!"

"Kau-"

"HAISH. MULUT KALIAN AKU SUMPAL SATU SATU YA NANTI!" teriakkan gadis itu berhasil membuat keduanya diam.

Gadis itu menghela nafas lega lantas berdiri lalu berkata lagi, "Aku mau ke kamarku dulu. Sampai jumpa nanti malam."

"Hei, Listy."

Langkah gadis itu terhenti, ia berbalik lagi menatap Fred dengan kedua alis naik.

"Apa?"

"Kau tahukan kau punya rumah yang lain untuk pulang?"

•••••

Janji nya udah lunas kannn?

Heheww moga chapter ini bisa nemenin malming kalian yang kesepian wahai para jombs :))

Semoga makin hari ga makin aneh flizzz🙃

Oiya, makasihh bgt yaa buat yang udah baca dan meninggalkan jejak, mwahh😘💗

Dan buat kalian yang juga masih setia sama cerita ini, sayang kalian banyak banyakkk❤️❤️❤️

hope u like it ❤️💚💙💛
(btw, ini aku warna love nya sesuai sama asrama hogwarts lhoo <3)

kalo ada yang salah ato typo, tandain ajaa✨

kecup jauh😘😘😘
luci-lace💗

Okedehh baiii semuaa👋
Happy satnighttt❤️

See you on the next chapter dear✨

-----

PS: Gimana sii cara balikin mood tuh?😌

Continue Reading

You'll Also Like

94.5K 13.3K 29
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
145K 14.7K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
103K 11K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
402K 4.3K 85
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...