d u a

1.6K 236 82
                                    

Hope u like it Jangan lupa vomment✨•••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hope u like it
Jangan lupa vomment✨
•••••

Liburan telah usai dan kini waktunya kembali ke Hogwarts. Perutku sudah lapar sejak di kereta tadi, tapi lihatlah Professor Dumbledore masih sibuk mengoceh panjang lebar. Selalu seperti itu tiap awal tahun ajaran baru.

Apa beliau tidak lelah? Seharusnya lelah kan? Beliau sudah tua. Persingkat saja pidatonya, untung buatku juga buat beliau. Menghemat tenaga.

Untuk tahun ini katanya akan ada banyak dementor yang berjaga di Hogwarts sebagai bentuk tambahan keamanan karena Sirius Black berhasil kabur dari Azkaban.

Sebenarnya, aku sedikit terkesan dengan Sirius Black. Ia keren sekali bisa kabur dari Azkaban dan mengelabuhi para dementor. Tapi jika tindakannya membuat dementor harus berjaga di Hogwarts aku memilih untuk mengurungkan niatku yang terkesan padanya.

Dementor berjaga di Hogwarts? Itu menyusahkanku untuk berjalan-jalan keluar secara diam-diam.

Dan lagi, kenapa semua orang tak henti-henti membicarakan soal Sirius black sih? Aku sudah muak mendengarnya di sepanjang perjalanan kereta tadi.

Baru ingat. Soal dementor, tadi para dementor yang lepas dari kandangnya itu mengacaukan perjalanan kami kesini, membuat kereta berhenti mendadak, memadamkan semua penerangan di kereta, bahkan juga menyerang Harry hingga ia pingsan.

Untung saja ada Prof. Lupin yang tampan─barusan beliau diperkenalkan oleh Prof. Dumbledore sebagai guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang baru─dengan sigap membantu mengusir dementor itu menggunakan tongkatnya yang mengeluarkan cahaya keperakan entah mantra apa yang ia ucapkan.

Beliau juga memberikan Harry coklat supaya pulih. Sungguh baik dan budiman sesuai dengan wajahnya. Sepertinya aku tidak akan bosan saat pelajaran PTIH. Setidaknya jika cara beliau mengajar tidak enak, aku bisa memandangi wajahnya yang tampan itu. Yah walau penampilannya sedikit kucel. Tapi tak apa, tetap tampan.

Usai pidato Prof. Dumbledore, makanan berjejer terjejer di sepanjang meja setiap asrama. Dengan cepat aku meraih dua roti dan isiannya, menyusunnya sebelum memasukkan ke mulutku dalam sekali dorongan. Suasana makan cukup tenang sampai.

"Psst, psst, Potter. Potter. Apa benar kau pingsan?" aku mengangkat kepalaku dengan pipi yang masih penuh makanan dan mulut yang berusaha mengunyahnya.

Aku dapat menangkap sosok berambut pirang tengah mengejek Harry dengan teman-teman di sampingnya yang bergaya seperti pingsan. Tanpa sadar aku mengunyah makanan dalam mulutku pelan tetapi penuh akan emosi. Suara anak itu memang mood-breaker paling manjur untukku.

"Maksudku, kamu benar-benar pingsan?"

"Diam, Malfoy!" Ron mendorong punggung Harry supaya pria itu tak menoleh ke arah Malfoy lagi.

CHARMOLIPI | HOGWARTS X OCWhere stories live. Discover now