Menaklukan Pak Ridho [ END ]

By FrdiPrstyo

99.1K 4.2K 379

*** 20 Februari 2021 DILARANG MENJIPLAK!!! -Gay -BxB Bagaimana rasanya menaklukkan seseorang? tentu sebagian... More

🄿 🅁 🄾 🄻 🄾 🄶
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🅂 🄰 🅃 🅄
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🄳 🅄 🄰
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🅃 🄸 🄶 🄰
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🄴 🄼 🄿 🄰 🅃
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🄻 🄸 🄼 🄰
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🄴 🄽 🄰 🄼
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🅃 🅄 🄹 🅄 🄷
PENGUMUMAN
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🄳 🄴 🄻 🄰 🄿 🄰 🄽
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🅂 🄴 🄼 🄱 🄸 🄻 🄰 🄽
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🅂 🄴 🄿 🅄 🄻 🅄 🄷
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🅂 🄴 🄱 🄴 🄻 🄰 🅂
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🄳 🅄 🄰 🄱 🄴 🄻 🄰 🅂
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🅃 🄸 🄶 🄰 🄱 🄴 🄻 🄰 🅂
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🄻 🄸 🄼 🄰 🄱 🄴 🄻 🄰 🅂
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🄴 🄽 🄰 🄼 🄱 🄴 🄻 🄰 🅂
🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🅃 🅄 🄹 🅄 🄷 🄱 🄴 🄻 🄰 🅂
🄴 🄿 🄸 🄻 🄾 🄶

🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🄴 🄼 🄿 🄰 🅃 🄱 🄴 🄻 🄰 🅂

2.7K 160 8
By FrdiPrstyo

🅷 🅰 🅿 🅿 🆈 🆁 🅴 🅰 🅳 🅸 🅽 🅶

🅰🆄🆃🅷🅾🆁 🅿🅾🆅

Cafe, tempat yang pak Ridho dan Ichsan kunjungi, karena disana sudah ada Angga, dan juga Alex. Mereka duduk, dan mengatakan kalau mereka tidak menemukan petunjuk yang jelas tentang keberadaan Yoga.

"Tadi, Yoga telpon saya, menggunakan handphone Sastra, dan katanya, Yoga berada disebuah rumah ditengah hutan." Ujar pak Ridho.

"Sebentar, emang ada ya, disini rumah ditengah hutan?". Tanya Angga dengan bingung.

"Saya juga tidak tau." Jawab pak Ridho, pak Ridho tampak lemas.

"Ya sudah, kita makan dulu, nanti kita cari tau, dimana hutan itu." Ujar Alex, dan setelah itu mereka memesan makanan.

***

Yoga berjalan mendekati kearah tiga orang yang membelakangi dirinya. Yoga kali ini benar-benar takut, kalau orang itu adalah orang jahat. Salah satu diantara mereka menoleh kebelakang, dan itu adalah anak kecil.

"Om siapa?". Tanya anak kecil itu.

Kedua orang itu, langsung menoleh kebelakang, dan mereka tampak terkejut, melihat Yoga.

"Kamu siapa?". Tanya pria yang lebih dewasa itu.

"A-aku Yoga." Jawab Yoga dengan gugup.

"Kenapa kamu bisa sampai disini?". Tanya pria, yang memiliki wajah manis.

"Aku diculik." Jawab Yoga.

"Nasib kita sama, kita bertiga juga diculik, dan diasingkan disini." Ujar pria dewasa itu.

"Kalian keluarga?". Tanya Yoga, soalnya Yoga melihat ada anak kecil laki-laki, diantara mereka.

"Ya, kita keluarga, dulu sangat harmonis, tapi, sekarang kita ada disini." Ujar pria manis itu.

Flashback On

Anak kecil itu sedang berlarian dihalaman rumahnya, bahkan anak kecil itu memekik senang, saat ada anak kucing lewat.

"Ihhh, kamu lucu banget!". Ujar anak itu, sambil mengelus kepala anak kucing itu.

"Dave, makan siang dulu sayang!". Teriak suara dari dalam rumah.

Dave, nama anak itu, Dave langsung beranjak dari halaman rumah dan masuk kedalam rumah. Sebelum masuk ruang makan, Dave mencuci tanganya dan kaki dikamar mandi, dan setelah itu, Dave berjalan menuju ruang makan.

"Mama masak apa?". Tanya Dave, dan duduk dikursinya.

Pria manis itu tersenyum kearah Dave, dan mengelus rambut Dave, "mama masak makanan kesukaan Dave."

"Wah, terimakasih mama!". Ucap Dave.

Setelah itu, mereka makan dengan lahap dan tenang. Tapi, saat mereka sedang makan, ada dua orang berbadan besar masuk kerumah mereka yang membuat mereka terkejut.

"Kalian siapa?!". Tanya Gio.

Mereka tidak menjawab pertanyaan Gio, justru mereka menarik tangan Dave dan Gio, dan membawanya masuk kedalam mobil.

"Hey, lepaskan kami!!!". Teriak Gio, dan mobil itu langsung tancap gas meninggalkan rumah itu.

Edward, berjalan menuju rumahnya, tapi, Edward terkejut, melihat pintu rumah yang terbuka. Dengan tergesa-gesa, Edward masuk kedalam rumah, dan tidak mendapati istri dan anaknya.

"Gio!!, Dave!!, Kalian dimana?!". Teriak Edward.

Saat akan berjalan menuju ruang makan, handphone Edward berdering, dan Edward langsung mengangkatnya.

'Anak dan istrimu ada ditanganku Ed, kalau ingin mereka selamat, datanglah kealamat yang sudah aku kirimkan!'

"Halo!!, Halo!!, Wirawan sialan!!!"

Edward langsung masuk kedalam mobil, menuju alamat yang sudah pak Wirawan kirim. Sesampainya disana, Edward melihat anak dan Istrinya yang sedang diikat dikursi.

"APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA ANAK DAN ISTRIKU!!". Teriak Edward, sedangkan pak Wirawan hanya tertawa.

Pak Wirawan berjalan kearah Edward, dengan seringainya.

"Serahkan perusahaanmu, atau anak dan istrimu akan celaka!". Ujar pak Wirawan, sedangkan Edward hanya terdiam.

Pak Wirawan yang melihat Edward terdiam, langsung menyuruh anak buahnya, untuk menodongkan pistol didepan wajah anak dan istri Edward, dan membuat Edward terkejut.

"Baiklah, aku akan memberikan perusahaanku, tapi lepaskan anak dan istriku!". Ujar Edward.

"Bagus, bawa mereka semua keruang bawah tanah!!". Teriak pak Wirawan.

Edward yang mendengar itu langsung emosi, mereka menyeret Edward, Gio, dan Dave keruang bawah tanah.

"WIRAWAN SIALAN, LIHATLAH, AKU AKAN MEMBUAT PERHITUNGAN KEPADAMU!!!"

Flashback Off

Yoga yang mendengar cerita itu, tanpa sadar meneteskan air matanya.

"Pak Wirawan benar-benar keterlaluan, dia sama sekali tidak punya hati!". Ujar Yoga.

"Ya, itulah sifat Wirawan." Ujar Edward.

"Oh iya,kalian masih ingat, ini dimana?". Tanya Yoga, Yoga melihat Edward sedang berpikir.

"Kalau tidak salah, ini ada di hutan Herba." Jawab Edward, yang membuat Yoga tersenyum.

Yoga mengambil handphone Sandy, dan mengirim pesan kepada pak Ridho, kalau dia ada di hutan Herba.

"Kalian tenang saja, kita pasti akan bebas." Ujar Yoga, yang membuat Edward dan Gio tersenyum.

Yoga melepas ikatan ditangan dan kaki mereka, setelah lepas, mereka bertiga langsung berpelukan.

"Terimakasih Yoga!". Ucap Gio, dan Yoga hanya menganggukan kepalanya.

"Lihat saja, aku akan membuat perhitungan kepada Wirawan!". Ujar Edward.

🆁🅸🅳🅷🅾 🅿🅾🆅

Gue tadi mendapat pesan, kalau Yoga ada di hutan Herba. Lantas, gue langsung memberitahu yang lain tentang ini.

"Benarkah?". Tanya Angga.

"Iya benar, tadi Yoga mengirim pesan lewat handphone Sandy." Jawab gue.

"Eh, tunggu dulu, tadi katanya Yoga telpon menggunakan handphone Sastra, dan sekarang Yoga mengirim pesan lewat handphone Sandy. Apa jangan-jangan yang menculik Yoga adalah Sastra dan Sandy!". Ujar Alex, dan gue langsung membulatkan mata.

"Tidak bisa dibiarin ini, ayo kita langsung ke hutan Herba!". Ujar Ichsan, dan kita langsung masuk kedalam mobil.

Ichsan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dan beberapa menit kemudian, kita sudah sampai di hutan Herba. Gue melihat hutan ini sangat lebat sekali.

Kita masuk kedalam hutan, dan banyak sekali nyamuk. Kita menyusuri hutan ini, untuk menemukan rumah itu. Kita sudah masuk terlalu dalam dihutan ini, tapi belum juga menemuka rumah itu.

"Kita sudah terlalu dalam memasuki hutan ini, tapi belum juga menemukan rumah itu." Ujar Angga.

"Coba kita kesana." Ujar gue, sambil menunjuk kearah barat.

Kita berjalan kearah barat, dan jalurnya itu sangat terjal, bahkan pohonya lebih rimbun daripada pohon yang dijalur lainnya.

Jalur terjal dan pohon yang begitu rimbun sudah kita lewati, dan kita bisa melihat rumah yang ada ditengah hutan, yang kita cari.

"Itu pasti rumahnya." Ujar gue, dengan sumringah.

Kita berjalan masuk kedalam rumah itu, dan kita langsung melihat Sastra yang terbaring di lantai dengan darah yang mengering dikepalanya. Bahkan, kita juga melihat Sandy, yang kepalanya juga berdarah.

"S-siapa yang melakukan ini?". Tanya Angga dengan gugup.

"Pasti ini perbuatan Yoga." Jawab Ichsan, yang membuat kita langsung menatap kearah Ichsan, "masih tidak percaya, ya sudah, kita cari Yoga dulu, biar Yoga yang menjelaskan semuanya." Ujar Ichsan.

Kita berpencar untuk mencari keberadaan Yoga, kebetulan gue mencari diruang bawah tanah. Ini benar-benar sangat gelap. Saat sudah menuruni tangga, gue mendengar suara orang yang sedang mengobrol. Gue mencari dimana sumber suara itu berada.

"Kalian siapa?". Tanya gue, dan mereka langsung menoleh, gue terkejut, ternyata itu adalah pak Edward beserta istri dan anaknya, dan juga Yoga.

Gue langsung memeluk tubuh Yoga dengan erat, gue benar-benar rindu dengan Yoga.

"Kamu tidak papa?". Tanya gue, dan Yoga hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Lho, pak Ridho!". Ujar orang itu, yang sepertinya gue sangat familiar dengan suara itu.

"Sepertinya saya tidak asing dengan anda." Ujar gue, dan orang itu hanya tersenyum.

"Saya pak Edward."

Gue benar-benar terkejut, ternyata pak Edward masih hidup. Karena, bulan lalu ada berita bahwa pak Edward beserta keluarga meninggal dalam kecelakaan pesawat dan jasadnya tidak ditemukan.

"Pak Edward, m-masih hidup?". Tanya gue dengan gugup.

"Iya saya masih hidup, ini semua perbuatan Wirawan!". Jawab pak Edward, yang membuat gue terkejut.

"Apa, jadi, semua ini ulah pak Wirawan!". Ujar gue, dan pak Edward hanya menganggukan kepalanya.

"Ya sudah, ayo kita keluar dari ruangan ini." Ujar Yoga, dan kita berjalan keluar dari ruang bawah tanah.

Saat kita sampai diatas, ada polisi yang datang kerumah ini, dan meringkus Sandy dan juga Sastra. Gue berjalan kearah mereka, dan melihat Sastra dan Sandy yang sedang diborgol.

"Terimakasih atas kerja samanya pak Ridho, kami bisa menemukan buronan ini!". Ujar salah satu polisi tersebut, dan membawa Sastra dan Sandy keluar dari rumah ini.

"Eh, terus bagaimana dengan pak Wirawan?". Tanya Yoga.

"Tenang saja, biar saya yang urus." Jawab pak Edward, bahkan Ichsan sempat terkejut kalau pak Edward masih hidup.

"Eh, baby, apa kamu yang membuat Sastra dan Sandy menjadi seperti itu tadi?". Tanya gue dengan penasaran.

"Tentu saja, siapa lagi kalau bukan aku." Jawab Yoga dengan antusias.

"Hebat juga kamu Yog." Ujar Angga, dan Yoga hanya terkekeh kecil.

"Oke, kita keluar dari rumah ini." Ujar Alex, namun, saat kita sedang berjalan, tiba-tiba handphone Alex berdering. Kita berhenti sejenak untuk menunggu Alex yang sedang menerima telepon.

"Ada apa Lex?". Tanya gue, saat Alex sudah selesai menelepon.

"Luciano sudah lahiran." Jawab Alex, yang membuat gue juga ikut bahagia.

"Wow, selamat Lex, kamu sudah menjadi seorang ayah." Ujar gue, sambil memeluk Alex.

Yang lain juga mengucapkan selamat untuk Alex. Setelah itu, kita melanjutkan perjalanan untuk keluar dari hutan Herba ini.






🆃🅾 🅱🅴 🅲🅾🅽🆃🅸🅽🆄🅴🅳

Akhirnya mereka sudah menemukan Yoga.

Ternyata ketiga orang itu adalah Edward, Gio, dan juga Dave.

Dalang dari masalah ini adalah Sandy dan juga pak Wirawan.

Apa Edward bisa membuat pak Wirawan kapok?

🆂🅴🅴 🆈🅾🆄 🅽🅴🆇🆃 🅲🅷🅰🅿🆃🅴🆁

Continue Reading

You'll Also Like

12.8K 437 20
pertemuan dua adam di sebuah desa di pulau jawa, yogi putra Pratama umur 24 merupakan seorang laki" penduduk desa yang mempunyai paras yang menawan d...
308K 18.2K 20
Anya Galdriella(18) dipaksa menjadi istri seorang penjahat yang telah membunuh seluruh keluarganya. Sosok yang tidak berperasaan, dominan, tidak ingi...
290K 3.1K 4
Oneshoot gay tentang Daniel yang memiliki memek dengan bermacam macam dominan. Jangan salah lapak-!!!