MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on...

kepojanganberlebihan tarafından

4.3M 359K 103K

Rank #1 Comeback/450 stories #2 Nakal/1.52k stories Cerita ini melanjutkan kisah RaniAldo. Rania Pratista Kai... Daha Fazla

MHIME 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
ini part dipost ulang✨
39
40
41
42
BACA CERITANYA!
43
44
45
46
47
48
49
51
52
53
54
55
56
cekkkk!
57
58
Vote Cover MHIME 1!
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70

50

65.2K 5.5K 3.2K
kepojanganberlebihan tarafından

Eyyoooo! 3k votes & 2.5k komen sabiii dongg?!

Kalo bisaa spam komen disetiap kalimat, BOS suka bacainnyaa. Ehee, makasiiiiii.

Selamat membacaaa!

-

20.00 wib.
       Rania masuk ke dalam kos-annya, disambut dengan Sekar yang duduk dikasur sambil menunggu makanan dan minuman yang dibawakan oleh Rania.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam.. waaaah, banyak banget! Lu dapet duit dari mana, Ran?!" tanya Sekar saat melihat makanan yang dibawa oleh Rania.

"Morotin om-om," balas Rania. Ia meletakkan makanan dan minumannya dilantai.

"Heh, mulut lo!" ucap Sekar sambil memelototi Rania. Cewek itu segera turun dari kasurnya dan langsung mengambil martabak telur. Ia lalu menikmatinya.

Rania masuk ke dalam kamar mandi, hendak mencuci kaki, tangan, dan muka. "Ga percaya, ya udah."

Sekar tak membalas perkataan Rania barusan. Temannya itu memang tak pernah serius.

Setelah selesai, Rania segera keluar dari kamar mandi dan duduk didekat Sekar. Ikut menikmati makanan yang tadi dibeli olehnya.

"Sekar," panggil Rania tiba-tiba.

"Ha?"

"Lo percaya kalo gue udah nikah?" tanya Rania, membuat Sekar mengerutkan dahinya.

Sekar lalu meletakkan telapak tangannya di-dahi Rania. "Ga panas.."

Rania langsung menepis tangan Sekar dari dahinya. "Apaan, sih, gue serius!"

"Lo ngebet nikah, Ran? Dari kemaren ngomongin tentang nikah mulu," ucap Sekar dengan heran.

"Gue ga ngebet nikah, anjir!"

"Trus apa? Kapan coba lo nikah? Taun lalu? Kemaren?"

"Pas SD!" balas Rania dengan malas. Ia kembali menikmati martabak telur dihadapannya.

"Tuh, kan," gumam Sekar.

Rania lalu mengambil satu minuman kaleng dan membukanya.

"Ngomong-ngomong, Ran.."

"Apa?" Rania mulai meneguk minumannya.

"Tadi malem lo ngapain aja ke rumah sodara lu? Kok sampe ga sempet ngasi tau gue?" tanya Sekar tiba-tiba, membuat Rania tersedak.

Uhuk! Uhuk!

Rania langsung meletakkan kaleng minumannya dilantai, berusaha menghentikan batuknya.

Uhuk! Ekhem!

"Ran?!" Sekar menepuk-nepuk punggung Rania dengan panik. 

Setelah merasa baik, Rania langsung menghentikan Sekar menepuk-nepuk punggungnya. Cewek itu perlahan mengelap bibirnya yang basah.

"Udah gapapa, Ran?" tanya Sekar dengan masih panik.

"Gapapa, kok, uhuk.."

"Lo kenapa, sih? Kok kaget gitu?"

"Gue.." Rania menggantungkan ucapannya, ia kembali teringat dengan hal yang ia lakukan dengan Aldo tadi malam.

"Kenapa?" tanya Sekar, masih menunggu ucapan Rania.

"Gue gapapa, kok, tadi refleks aja." ucap Rania dengan cepat.

"Kok bisa?"

"Bisa dong," balas Rania. Cewek itu langsung beranjak dari duduknya dan naik ke atas kasur.

"Heh, mau ngapain lu?"

"Mau tidur, Nona Sekar." ucap Rania sambil berbaring. "Nape?"

"Tumben lu," ucap Sekar dengan curiga.

"Diem lu, gue capek!"

Rania langsung menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya. Pikirannya tiba-tiba kembali mengingat kejadian semalam.

Rania memukul-mukul kepalanya dengan pelan, berharap agar pikirannya dapat teralihkan.

"Lu kenapa, sih, Ran?! Aneh banget," tegur Sekar.

"Ga tau, ish! Otak gue kenapa, sih?!"

"Kalo ada masalah cerita sini, bunda!"

"Ga ada!" balas Rania sambil menahan kesal.

"Gue curiga, anjrit!"

***

Senin, 16.30 wib.
      Rania beristirahat sejenak diruangannya, duduk sambil menelungkupkan wajahnya diatas meja.

Ting!

Satu notifikasi membuat layar handphone Rania menyala. Cewek itu segera memeriksa handphonenya, ternyata ada pesan di WhatsApp dari nomor yang tak dikenal.

+628XXXXXXXXXX
Online

Malem ini pulang.

Rania mengerutkan dahinya. Siapa yang mengirim pesan padanya saat ini?

Lu siapa?

• (Photo)

Suaminya Rania Pratista Kaila.

Rania membelalakkan kedua bola matanya. Dari mana Aldo mendapatkan nomornya?

"Cie.. siapa, tuh, Ran?" celetuk Serin tiba-tiba, membuat Rania langsung menutup layar handphonenya.

"Eh?!" Rania langsung menoleh ke arah Serin yang ternyata berada disebelahnya.

"Cowok lu, Ran?" ledek Serin.

"Eh? Bu-bukan.. gue aja ga tau dia siapa."

"Rania, mah, main sembunyi-sembunyian." celetuk Ica.

"Serius.."

Serin tersenyum. "Lo mau nitip minum, gak? Gue sama Ica mau ke depan, beli minum."

"Boleh," ucap Rania sambil menganggukan kepalanya. Ia lalu memberikan satu lembar uang seratus ribu dari saku celananya.

"Ga ada duit kecil, Ran?"

Rania menggelengkan kepalanya dengan tak enak hati. "Ga ada, Rin."

"Oke, deh," ucap Serin lalu melangkahkan kakinya dengan Ica keluar dari ruangan mereka.

Rania kembali menyalakan handphonenya.

+628XXXXXXXXXX
Online

•Di read doang?

Maaf, tadi ada temen.✓

Oh

Marah lu?✓

Kalo boleh, ya, gue marah.

Kalo ga boleh?✓

Ya ga jadi marah.

Dih, bisa gitu?

Gue boleh marah?

Terserah lu mau marah ato ngga.

Ya udah, gue marah.
Jangan lupa simpen nomor gue.

Nyuruh lagi🙄

❤️

Lah?

Lu ga mau ngirim foto lu gitu?

Biar apa?

Kangen.

Y

Ga mau ngirim?

Ntar malem juga ketemu, Aldo.✓

•Ok.

Iya-iya, gue kirim!
(Photo)✓

Itu siapa, Rania?🙂

Ga tau, gue nemu jadi gue ajak foto aja🥰

Lu ngeselin, ya, Ran.

Gausa marah Aldooooo✓
Gaboleh maraaah, ntar cepet tua✓

Iya, sayang.

...✓

Kenapa?

Gapapa✓

Rania langsung meletakkan handphonenya diatas meja, cewek itu mengulum bibirnya karna salting.

"Sialan, gue baper." gumam Rania.

Tok! Tok! Tok!

Ceklek..

"Rania?!"

Rania langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu. "Iya?"

"Lo dipanggil Dokter Gita, ada pasien!"

"Oke!" ucap Rania. Ia mematikan handphone-nya dan segera pergi menemui Dokter Gita.

Saat tiba, Rania terdiam sejenak sambil memandangi pasien dihadapannya dengan terkejut.

"Bantu saya operasi pasien ini," ucap Dokter Gita menyadarkan Rania.

"I-iya, Dokter."

Tubuh Rania seketika bergetar hebat, menatap Devan -sahabat lamanya- yang kini terbaring lemah dengan tubuh yang penuh tetesan darah.

"Kamu ga pernah liat pasien kecelakaan atau gimana?" tanya Dokter Gita sambil menatap Rania dengan datar.

-

Jangan lupa vote dan komen banyak-banyak!

3k votes & 2.5k komen sabiiii donggg?!

Gimana part ini?!

Part selanjutnya mau gimana? Ada saran?

SPAM KOMEN APA AJA SINIIII!

See u!

Senin, 28 Maret 2021.

Happy birthday!

Have a nice day, RANIALDO LOVERS!🔥

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

552K 26.9K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
3M 152K 22
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
513K 19.2K 33
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
2.6M 129K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...