Mr(s) Evil Cultivator 先生修魔者

Από Lyvia_May

23.8K 6.5K 967

[Bukan novel terjemahan] Aku adalah seorang wanita biasa yang bekerja sebagai pegawai kantoran. Lalu, hanya... Περισσότερα

零 (ling) - Prologue
一 (yi) - Jili sect (I)
二 (er) - Jili sect (II)
三 (san) - Jili Sect (III)
五 (wu) - Hongli Academy (I)
六 (liu) - Hongli Academy (II)
七 (qi) - Hongli Academy (III)
八 (ba) - Pavilion of Hell
九 (jiu) - Pavilion of Hell (II)
十 (Shi) - Holiday
十一 (shi yi) - Festival
十二(shi er) - Lost
十三 (shi san) - Dream
十四 (shi si) - Back
十五 (shi wu) - Mountain
十六 (shi liu) - Emperor
十七 (shi qi) - Back to Jili
十八(shi ba) - QING WEIHE?!!!
十九(shi jiu)
二十(er shi)
二十一(er shi yi)
二十二(er shi er)

四 (si) - Jili Sect (IV)

1K 285 34
Από Lyvia_May

Hua Lijun POV

Hmm, udara pagi hari yang sejuk dan bersih dari polusi, langit pagi hari yang nyaman dipandang oleh mata, suara kicauan burung yang menambah kesan menenangkan, kemudian ditambah pula dengan tubuh segar bugar dan tinggi. Kurasa menjadi seorang pria tidak ada ruginya juga ya, hanya perlu menunggu sampai terbiasa saja.

Oke, sekarang aku siap untuk pergi latiha—

"Lijun, diam di tempatmu!"

Ah, lupakan apa yang ingin kulakukan tadi, sekarang diriku hanya dapat diam di tempatku berdiri dan menatap ke arah Lian Zhen yang berjalan menghampiriku dengan tatapan kosong, ada apa dengan ekpresi wajahnya itu? Apa aku habis melakukan sesuatu yang salah lagi?

"Kau tak perlu latihan hari ini," ujarnya tiba-tiba yang menimbulkan tanda tanya besar di otakku. "Diamlah di ruanganmu karena aku ingin membicarakan sesuatu penting denganmu."

Ya, ini aneh. Lian Zhen yang selama ini kerjaannya marah-marah padaku dan membentakku kini tampak seperti orang yang nyaris putus asa, entah apa yang terjadi padanya padahal baru tadi malam dia meneriakiku karena mataku yang masih terbuka di saat jam tidur telah lewat.

Aku pun kembali masuk ke dalam ruanganku dan duduk diam menatap Lian Zhen yang tampak membawa sesuatu ke dalam ruangan ini. Dia membawa sebuah kotak kayu yang cukup besar dan tampak sangat berat, kemudian setelah meletakkan kotak itu barulah dia berjalan menghampiriku dan duduk di hadapanku.

Tangannya bergerak membuka kotak tersebut kemudian mengeluarkan sebuah pedang dari dalam kotak tersebut. "Coba kau pegang pedang ini," pintanya sembari menyodorkan pedang tersebut ke arahku.

Ukuran pedang yang lumayan besar itu membuat diriku ragu apabila tanganku dapat mengangkatnya. Ya, tapi namanya juga mencoba, jadi apa salahnya.

Akhirnya, aku mengulurkan tanganku untuk meraih pedang tersebut. Namun tepat pada saat pedang tersebut di serahkan kepada diriku kemudian tangan Lian Zhen beralih dari pedang, seketika …

'Bruk

… pedangnya jatuh, hiks.

Ekspresi wajah Lian Zhen yang awalnya sudah tampak tidak enak kini menjadi semakin kusut. Takut Takut memperburuk suasana, aku pun dengan cepat berkata, "Ma-Maafkan aku, kurasa tanganku terlalu lemah untuk mengangkat pedang seberat ini, ta-tapi tenang! Aku bisa membawa yang lebih ringan sedi—"

"Ini adalah pedang paling ringan yang hanya memerlukan sedikit energi kultivasi untuk mengangkatnya."

Ah ….

… i-ini paling ringan?

"A-Ahahahaha! Kurasa diriku sedikit tidak enak badan hari ini sehingga tidak bisa mengangkat pedang, bagaimana kalau kita coba lain har—"

"Cobalah gambar salah satu mantra di dalam buku ini." Tiba-tiba Lian Zhen menyodorkan sebuah buku bersampul biru yang bertuliskan 'buku mantra' di atasnya. "Ini buku mantra yang biasa bisa menghasilkan sihir apabila kau tidak ahli pedang, cobalah."

Aku menganggukan kepalaku dan membuka sembarang halaman pada buku tersebut, kemudian kuambil sebuah kertas dan kuas sebelum akhirnya mencoba untuk meniru apa yang tertulis dalam buku tersebut. Setelah segalanya selesai, kuteteskan sedikit darahku dan hasilnya ….

"Eh, kenapa tidak terjadi apa-apa?" bingungku saat tak mendapatkan reaksi apa-apa dari mantra tersebut.

Dan, pada saat itu juga telingaku dapat mendengar jelas suara desahan nafas Lian Zhen yang tampak sangat-sangat kecewa. Dia memijat pelan pelipisnya lalu memejamkan matanya erat, "Sekarang apa yang harus kulakukan padamu?"

"Memangnya apa yang terjadi pada diriku?" bingungku. "Apa mengangkat pedang ini dan mengaktifkan mantra itu sangat penting?"

"Tentu saja!" teriaknya tiba-tiba yang membuatku terkejut. "Kalau kau tidak bisa melakukan satu pun diantara kedua hal ini itu artinya kau tidak memiliki sedikit pun energi kultiv—"

'Pssttt

Tiba-tiba dari sudut mataku tampak sebuah anak panah yang melesat cepat menuju Lian Zhen yang tengah marah-marah di hadapanku ini. Untung saja aku baik hati dan tidak mudah dendam, karena itu kutangkap anak panah tersebut sebelum dia mencapai tujuannya, yaitu dahi Lian Zhen.

"Kau menangkapnya?"

Jiaelah masih pakai tanya segala. "Kalau aku tidak menangkapnya lalu apa yang sedang kulakukan sekarang, hm? Memakannya?" balasku sesabar mungkin di hadapan pria yang selama ini kerjaannya membentakku terus-menerus.

"Bukan, maksudku yang barusan itu panah lho, kau bisa menangkap panah yang melesat kencang seperti itu? Atau jangan-jangan kau memiliki trik untuk menangkap panah?"

Hm, dia mencoba menguji kesabaranku atau bagaimana? Lagian apa istimewanya dari menangkap panah yang melesat kencang? Toh di mataku semuanya tampak sangat pelan. "Aku tidak pakai trik apapun, dia hanya tampak lambat di mataku karena itu aku menangkapnya. Selain itu, makhluk apa yang melepaskan anak panah ke sini hah?!"

Dan seketika suara deru nafas berat kembali terdengar dari arah Lian Zhen, dia terlihat seperti banyak pikiran saat ini. "Sudahlah, itu sudah pasti ulah 'mereka' lagi."

"Mereka siapa?"

"Orang yang ingin membunuhmu lah! Tidak ada gunanya jika bertarung di tempat ini yang ada kau hanya akan membuat kediaman Xing Guang Zhao yang kubersihkan dengan sepenuh hati ini menjadi hancur berantakan dan menambah pekerjaanku lagi."

Padahal aku pemimpin di sini, hiks, tetapi kenapa aku malah merasa kalau di sini Lian Zhen-lah yang menjadi pemimpinnya dan aku pelayannya. "Ah! Ngomong-ngomong apa yang ingin kau katakan tadi? Ucapanmu terpotong karena anak panah."

Pada saat itu juga Lian Zhen terdiam. Mendadak raut wajah kesal yang selalu ia pasang itu berubah menjadi raut wajah serius. "Lijun, sebenarnya kau itu siapa?" Lah, kok dia malah nanya masalah ini padaku. "Apa kau benar-benar anak haram dari pemimpin sebelumnya?"

'Mana kutahu' Sebenarnya itulah jawaban yang ingin kuucapkan, tapi ya mana mungkin juga aku menjawab seperti itu. Kujawab setahuku saja. "Heem, pemimpin sebelumnya adalah ayahku, kemudian ibuku adalah seorang wanita biasa, lalu kenapa?"

"Jika benar kau anak pemimpin sebelumnya lalu kenapa aku tak menemukan adanya energi kultivasi dalam dirimu?" Oke, aku terbungkam sekarang. "Jika orang tua memiliki energi kultivasi, maka besar kemungkinan kalau anaknya juga akan menguasai hal yang sama. Tapi kenapa kau tidak?"

"Itu artinya aku adalah bagian dari kemungkinan kecilnya!" Aduh dasar mulut, bisa-bisanya aku malah menjawab seperti itu dan membuat ekspresi tidak senang di wajah Lian Zhen menjadi semakin tidak senang. "I-Ibuku adalah manusia biasa! Ka-Karena itu bisa saja aku terkena pengaruh dari keturunan ibu!"

"Ah … bisa jadi." Bagus otakku! Tumben-tumbenan diriku dapat berpikir jernih. "Tapi tetap saja, kalau seperti ini maka apa yang harus kau lakukan pada gelar pemimpinmu? Seorang pemimpin haruslah lebih kuat dari siapapun, sementara kau disini bahkan tidak sekuat prajurit baru di sekte ini."

Ugh, kalimatnya sakit tapi benar, dan sekarang aku pun tak tahu harus membalas ucapannya itu dengan apa. Akhirnya, keheningan menyelimuti suasana antara kami berdua dan aku di sini sedang berpikir mengenai apa yang harus kulakukan untuk menanggulangi segala masalah yang tak henti-hentinya mencariku semenjak diriku datang ke dunia ini.

"Bagaimana dengan energi natural?"

"Energi natural?"

Lian Zhen menganggukan kepalanya dan menopang dagunya. "Energi natural adalah energi yang bersumber dari benda alam sekitar kita, berbeda dengan kultivasi yang didapat dari alam dan diolah ke dalam tubuh seorang kultivator."

Maaf IQ-ku kerendahan sampai-sampai otakku tak mengerti apa yang sedang dia katakan.

"Sebenarnya kau bisa belajar kultivasi, hanya saja itu akan memakan waktu cukup lama, belum lagi mengingat penyelisihan akademi yang akan datang tiga bulan lagi dan kalau sampai kau tidak berhasil masuk maka nama sekte Jili akan menjadi bahan tertawaan di Jianghu," lanjutnya.

Setelah kupikir-pikir, menjadi seorang pemimpin klan ternyata merupakan salah satu dari kesialan terbesarku setelah memasuki dunia ini. "Kalau begitu apa yang harus kulakukan sekarang? Aku akan berusaha keras."

"Hm, pelajari keduanya dalam waktu tiga bulan." Buset. "Baik itu energi kultivasi dan natural, pelajari keduanya semampumu."

Hah, tampaknya aku akan sibuk.

______________

Dan, dengan begitulah bagaimana aku menghabiskan waktu tiga bulan tanpa istirahat barang sehari pun untuk berlatih kemampuan energi kultivasi dan energi natural. Benar ucapan Lian Zhen, tubuhku sama sekali tidak ada energi kultivasi sehingga aku mempelajari semuanya dari dasar.

Ya setidaknya sekarang aku mampu mengangkat pedang dan senjata-senjata kultivator lainnya, selain itu juga setidaknya sekarang aku sudah sama kuatnya dengan prajurit di sekte Jili, walau tetap tidak sebanding jika di adu dengan kekuatan jendral maupun prajurit lama sekte Jili.

Untuk energi natural … aku hanya berhasil menguasai satu hal, dan itu adalah memanfaatkan alat musik pipa sebagai senjata. Pada saat yang sama, aku paling banyak menghabiskan waktu untuk menguasai kemampuan ini.

Ya, pada akhirnya semua hal itu kudapatkan dalam waktu tiga bulan berlatih terus menerus siang dan malam tanpa ada hari untuk beristirahat. Lalu kalian tanya untuk apa aku melakukan semua ini? Maka jawabannya ….

… aku melakukannya agar dapat bertahan hidup di dunia baru ini.

_______________

Ahaks~

Buat yang ga tau apa itu alat musik Pipa, diriku kasih gambar dan penjelasannya di sini ya ...

Pipa adalah sejenis alat musik tradisional Tiongkok yang terbuat dari kayu. Alat musik pipa ini telah ada pada zaman Dinasti Qin dan telah dimainkan selama lebih dari 2000 tahun. Cara memainkan pipa yaitu dengan dipetik.

Yap, sampe situ sedikit informasinya~

Terima kasih banyak buat kalian yang meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

73.5K 6.2K 40
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
Remove Wounds Από Rain_

Φαντασίας

977K 92.4K 30
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
669K 46K 28
"kenapa foto kelulusanku menjadi foto terakhirku.."
615K 27.4K 37
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...