Mizuki pun berjalan menuju jendela dan membuka kain yang menutupi jendela. Cahaya langsung masuk ke dalam kamar Shinra.
"Aduh silau "
"Bangun sekarang aku tunggu di bawah "
"Baik "
Mizuki pun berjalan keluar kamar dan menunggu di depan,Shibra pun duduk di kasurnya dan berpikir mengapa dia selalu bermimpi hal aneh akhir akhir ini.
"TANAKA CEPAT!! "
Dari luar Mizuki berteriak karena Shinra sangat lama
"Ah baik sebentar lagi!! "
Shinra pun bersiap siap untuk larihan dengan memakai semua perlengkapan nya, dari jubah, katana, dan senjata apinya.
Setelah Shinra sudah siap dia langsung lari kebawah dan menemui Mizuki
"Kenapa kau lama sekali seperti ulat saja "
"Ah naaf kak aku tadu melamun sebentar "
"Ha melamun? Apa yang sedang kau pikirkan? Wanita? "
"Sudahlah kak ayo kita pergi latihan "
"Haha baik baik "
Mereka pun langsung peragi menuju ketempat hambaran yang agak jauh dari desa. Semabri melakukan perjalanan Shinra bertanya kepada Mizuki tentang kehidupannya.
"Kak MIzuki "
"Apa Tanaka "
"Apakah kakak berasal dari desa ini? "
"Ya aku lahir dari desa ini, memang kenapa? "
"Ah tidak aku hanya merasa kaka seperti orang yang berasala dari dunia ku "
"Dunia mu? Apa maksudmu? Apakah kau bukan dari dunia ini? "
"Ah bukan, bukan itu maksudku "
"Lalu bagaimana maksumu? "
"Eee maksudku kakak mirip dengan orang orang dari wilayahku "
Sambil memandang Shinra dengan serius Mizuki berpikir kalau Shinra bukan dari dunia ini dan merasa kalau dia dan Shinra berasala dari dunia yang sama.
"Apa maksud Tanaka? Apkah dia juga berenkarnasi? Atau.... Ah mungkin hanya perasaanku saja tapi.. "
Saat Mizuki melamun Shinra terus memanggilnya agar sadar kalau mereka sudah sampai.
"Kak Mizuki Kak Mizuki? Kak! "
"AH iya ada apa? "
"Kita sudah sampai "
"AH ehem baiklah mari kita mulai latihannya "
"Em baiklah "
Shinra pun mebgeluarkan katananya dan mebcoba memakai secret skill barunya.
SKILL ACTIVE : DEATH SWORD
Dengan segala dosa yang ada di seluruh dunia, berikanlah aku senjata dari api nerakaka DEATH SWORD
SaatShinra mengeluarkan skillnya diamendapat tekanan yang sangat kuat, sebuah tekananyang membuatnya ingin marah dan membunuh siapa saja yang ada didekatnya. Dan katanya mengeluarkan api berwarna hitam yang pekat dan sangat panas.
"Grrrr "
Karena Muzuki melihat Shinra nampak aneh dan mengeluarkan aura yang sangat gelap nan menakutkan, dia bersiap mengaktifkan segel yang telah terpasang di tubuh Shinra saat mengamuk terakhir kali.
"Tanaka? "
"Bunuh... Bunuh semuanya "
"Tenaka tenangkan dirimu "
Saat Mizuki menyuruh Shinra tenang, Shinra memandangi Mizuki dengan hawa pembunuh yang kuat.
"Bunuh... Hancurkan... Segalanya!! "
Shinra berlari ke arah Mizuki.
"Seperti dia sudah tidak bisa mengendalikan dirinya "
"Baiklah saatnya menghentikanya, ANGER CHAINS "
Muncul sebuah rantai dari bawah bayangan Mizuki dan langsung mengarah ke Shinra dan mengikatnya. Perlahan kekuatan dan amarah yang keluar dari tubuh Shinra menghilang.
Setelah semua kekuatan dan amarah itu menghilang, Shinra merasa lelah dan mata nya merasa berat lalu tak sadarkan diri.
Beberapa menit kemudian Shinra bangun di babtalan paha Mizuki yang sangat empuk.
"Em, dimana ini? "
"Kau sudah bangun? "
"Kak Mizuki? Eh EHHH!?!? "
Shinra langsung bangun dari bantalan paha yang sangat empuk itu dan langsung bersujud.
"Maafff!!! "
"Eh kenapa minta maaf? "
"Ka-karena tiba-tiba aku kehilangan kendali dan melakukan hal yang berbahaya "
"Ah itu ternyata, tenanglah kau tidak menghancurkan apapun "
"Ahh, syukurlah "
"Hei Tanaka duduklah di sebelahku "
"E-, baiklah "
Shinra pun duduk disamping Mizuki.
"Sebenar kau sudah menggunakan kekuatan baru itu cukup kendalikan amarah yang ada dalam dirimu "
"Baiklah aku akan berusaha "
"Entah kenapa kau terlihat seperti orang yang ku kenal di masa lalu "
Gumam Muzuki
"Kak mizuki? Kenapa kau menatapku? "
"Ah bukan apa apa, aku hanya meraaa kalau aku pernah melihat seseorang yang mirip denganmu "
"Begitu ya, Aku juga aku merasa kalau kak Mizuki sepeeti orang yang pernah ku temui saat kecil "
"Benar kah siapa itu? "
"Aku juga tidak begitu mengingatnya, yang ku ingat adalah dia sosok wanita yang hebat dan kuat "
"Begitu ya jadi aku seperri wanita itu ya "
"Iya "
Mereka pun terdiam untuk sementara. Lalu Mizuki memutuskan untuk kembali karena hari sudah mulai gelap.
"Baiklah latihan kita hari ini cukup sudah, untuk latihan bersok dan seterusnya adalh mengendalikan emosimu "
"Baiklah "
Mereka berdua pun berjalan kembali ke rumah Mizuki.
Setelah menempuh perjalanan cukup lama medeka sampai di rumah.
"Kami pulang "
"Selamat datang "
Saat Mizuki dan Shinra masuk kedalam makan malam sudah tersedia di meja.
"Wah, Raptaria-Chan ini semua masakanmu? "
"Tidak, ini masakan kami semua, kami mdmasaknya bersama "
"Wah sepertinya enak ada daging sapi, kentang rebus, salad "
Karena melihat makanan telah tersedia dimeja tanpa pikir panjang Shinra langsung duduk dan berteriak.
"Mari kita makan!! "
Saat Shinra ingin mengambil makanannya. Mikasa langsung memegang bahu Shinra dengan erat.
"Aduh duh duh Sakit "
"Oi sialan sebelum kau makan bersihkan tanganmu dulu "
"Ba-Baik "
Saat melihat kelakuan Shinra semua tertawa termasuk Mizuki, tetapi di balik tawanya dia seperti melihat Shinra adalah seorang anak kecil yang pernah dia temui. Shinra pun pergi ke sumur belakang dan membersihkan tangannya. Setelah membersihkan tangan Shinra kembali dan mereka pun makan malam bersama.
Serelah selesai makan malam Mizuli langsung kembali kekamarnya dan menurutnya rapat rapat. Mikasa bertanya tanya dengan keadaan Mizuki yang berubah 180 derajat saat sebelum makan dan sesudah makan.
"Kenapa kak Mizuki aneh sekali setelah makan, apakah makanannya tidal enak? "
Lalu Yuri-Chan menjawab dengan semangat
"Makan yang dibuat Kak Mikasa enak kok, Yuri suka "
"Oh terimakasih Yuri-Chan "
" Sejak kapan kalian jadi akrab "
Gumam Shinra
Lalu Mikasa melihat ke arahku dengan tatapan yang menyeramkan.
"Ke-Kenapa kau menatap ku seperti itu? "
"Jika bukan karena masakanku berarti karena kau "
Kata Mikasa sambil menunjuk ke arahku
"Eh, kenapa jadi aku yang kena? "
"Apa yang kau lakukan saat sedang latihan "
"Aku tidak melaku- "
Tiba tiba Shinra menyadari sesuaty dan langsung terdiam
"Kenapa kau tidak melanjutkan perkataan mu? "
"Apa jangan jangan saat aku tidak sadar diri aku melakukan sesuatu yang membuatnya marah, tidak tidak katanya(Mizuki) aku tidak melakukan apa apa "
Kata Shinra dalam hati
"Oi kenapa kau diam saja?... Oi jawab aku!! "
"A-Aku tidak melakukan apa apa mungkin "
"Mungkin? "
"Saat aku latihan aku sempat tidak sadarkan diri dan saat kesadaran ku kembali aku tertidur di pahanya(Muzuki) "
"Apa?!?! "
"Tunggu a-aku tidak sadarkna diri, Raptaria tolong bantu aku menjelaskannya pada nya(Mikasa) "
Saat Shinra melihat ke arah Raptaria, Raptaria nampak merasa cemburu
"Ka-Kalau Tuan i-ingin itu a-aku kan ju-juga bisa "
Saat mendengar kata itu Mikasa semakin murka
"Beraninya kau membuat Raptaria cemburu dan Kak Mizuki sedih, lebih baik kau kubunuh saja "
Kata Mikasa sambil mengeluarkan pedangnya
"Tu-Tunggu, aduh kenapa jadi begini"
Shinra mencari ide untuk mengalihkan perhatian mereka
"Lihat ada moster disana "
"Dimana? Diamana? "
Mikasa dan Raptaria langsung melihat sekitar mereka dan Shinta mengambil kesempatan untuk lari
"Tidak ada "
Saat mereka berdua melihat kearah Shinra berada dia sudah tidak ada.
"TANAKA BERANINYA KAU!!! "