CHARMOLIPI | HOGWARTS X OC

By laceirn

46.2K 6.4K 2.4K

Ini bukan tentang Cinderella yang menemukan pangerannya dalam satu malam, bukan juga tentang Aurora yang ters... More

CAST
Prologue
Prologue II
s a t u
d u a
t i g a
e m p a t
l i m a
e n a m
t u j u h
d e l a p a n
s e m b i l a n
s e p u l u h
s e b e l a s
d u a b e l a s
t i g a b e l a s
e m p a t b e l a s
l i m a b e l a s
e n a m b e l a s
d e l a p a n b e l a s
s e m b i l a n b e l a s
e p i l o g
t a h u n k e ─ 4
p r o l o g
s a t u
d u a
t i g a
e m p a t
l i m a
e n a m
t u j u h
✨HAPPY EID MUBARAK✨

t u j u h b e l a s

939 182 130
By laceirn

haloo!
udh cuma gt saja

••••••

Hermione duduk berhadapan dengan Ron. Makanan berjajar di sepanjang meja.

Harry tengah berada di ruangan Prof. Lupin untuk mengucapkan salam perpisahan.

Di samping Ron ada Fred yang duduknya berjarak cukup untuk dua orang dan masih kosong.

Laki-laki itu sendirian karena kembarannya tadi pergi ke Hospital Wings untuk menemani Listy sepanjang jam makan siang.

"Ron, kau tahu siapa Raphael?"

Ron mendongak menatap Hermione yang menatapnya penasaran.

Sebelum menjawab Ron diam dulu seakan enggan untuk membuka mulut.

Laki-laki itu refleks menoleh ke arah pintu Great Hall saat mendengar suara tawa yang familiar.

Keningnya berkerut saat melihat Listy berjalan masuk ke Great Hall sambil tertawa, dengan George di sampingnya yang memasang wajah sebal.

Hermione ikut menoleh ke arah yang sama dan mengernyit bingung saat melihat gadis itu sudah keluar dari Hospital Wings.

Ron langsung menoleh ke arah Hermione lagi dengan wajah serius.

"Dengar-"

Hermione menoleh menatap Ron dengan kening berkerut, menunggu perkataan Ron selanjutnya.

"Jangan pernah sebut-sebut nama itu di hadapan Listy!" Ron mencondongkan badannya ke depan berkata dengan suara lirih.

"Memangnya kenapa?"

Ron hendak membuka mulut lagi, tapi tidak jadi saat suara lain terdengar.

"Halo, Gais!"

Listy menyengir saat keduanya melihat ke arahnya.

"Loh Listy? Kok sudah keluar?" Fred menatap bingung ke arah Listy dan kembarannya bergantian.

Listy otomatis harus berbalik supaya dapat menatap Fred yang bertanya.

Mulut gadis itu sudah terbuka, tapi terhenti sebentar saat matanya menangkap sosok George yang masih berdiri di sampingnya.

Wajah ceria gadis itu langsung berganti menjadi melas. Fred yang menyadarinya semakin bingung.

"Kau harus tau, Fred," Listy berjalan mendekat ke arah Fred dan duduk di samping laki-laki itu.

"Ada apa?"

"George memaksaku untuk keluar dari Hospital Wings."

"APA?" George menatap tidak terima ke arah Listy yang memutar balikkan fakta.

Anak-anak Gryffindor yang ada disana langsung menoleh. Begitu pun beberapa anak dari asrama lain.

"Dia memaksaku padahal Madam Pomfrey bilang aku belum sembuh sepenuhnya," Listy memasang wajah paling melasnya dengan bibir melengkung ke bawah.

"Hei, aku tidak-"

"Lalu dia memaksaku keluar dari sana saat Madam Pomfrey pergi."

"Dia berbohong!"

George menatap tidak terima ke arah Fred yang nampaknya lebih percaya pada Listy. Terlihat dari laki-laki itu yang merangkul Listy.

"Lihat Fred, dia malah mengatakan aku berbohong!"

Listy menatap Fred, kemudian menoleh ke arah George sebentar sebelum kembali menatap Fred.

Fred menatap kembarannya dan memberi kode laki-laki itu untuk duduk.

George memutar bola matanya kesal, tapi tetap duduk di antara Listy dan Ron.

Fred melanjutkan makannya dengan sebelah tangan yang masih merangkul pundak Listy.

George belum memulai makannya, ia masih menatap sebal ke arah Listy yang menurutnya sangat menyebalkan hari ini.

Gadis berambut coklat terang yang gelungannya tak serapi biasanya itu menoleh ke arah George.

Ia tersenyum mengejek dengan mata menggerling. Menjulurkan lidah sebentar sebelum tersenyum puas.

"Dia berbohong."

Listy langsung menoleh ke arah Percy yang duduk tak jauh darinya di sebelah Oliver. Laki-laki itu masih tetap makan sambil melirik Listy.

Si kembar, Ron, dan Hermione ikut menoleh menatap prefek Gryffindor itu.

"Apa? Aku tidak!" Listy berkata dengan tidak terima sambil mendelik ke arah Percy.

"Aku tidak menyebut namamu."

"Ee. Itu-"

Listy melirik ke arah Fred, Ron, dan Hermione bergantian yang tengah menatapnya curiga. Kemudian langsung beralih ke arah makanan yang ada di depannya.

"Wahh, roti lapis!"

Gadis itu buru-buru meraih dua lembar roti dan isiannya. Menyusunnya sebelum memasukkannya ke dalam mulut.

Berusaha mengabaikan tatapan curiga dari orang-orang di sekitarnya.

Beberapa anak yang lain terkekeh melihat kelakuan gadis itu, contohnya Oliver dan Angelina.

"Kalau mau kembali ke Hospital Wings sendiri, silahkan. Aku mau makan di Great Hall," George menirukan perkataan Listy saat di lorong menuju Great Hall tadi sambil meraih pie labu di depannya.

Listy melirik George sekilas, tapi berusaha tak menghiraukannya.

"Sialan," umpat gadis itu pelan.

Setelah kejadian itu Listy masih asyik menyantap hidangan makan siangnya.

George yang duduk di samping Ron menyenggol tangan kanan laki-laki itu, melirik sekilas ke arah Listy saat adiknya itu melihat ke arahnya.

Ron yang mengerti apa maksudnya sedikit gelagapan. Menelan ayam yang ada di mulutnya susah payah, lalu minum.

George berdiri dari duduknya, melangkah ke arah Fred untuk mengambil ayam goreng yang masih banyak di piring saji dekat kembarannya itu.

Tentunya yang ada di piring saji dekatnya sendiri sudah hampir ludes di makan Ron.

‘’Uhm, Listy."

“Ya?” gadis yang dipanggil itu lantas menoleh.

Ron terlihat sedikit gugup, menoleh ke Hermione dan kakak kembarnya untuk meminta bantuan.

Namun, kakak kembarnya malah menaikkan bahu acuh, membuatnya menghembuskan nafas kesal lalu kembali menatap gadis berambut coklat yang masih asyik meneruskan makan siangnya itu.

“Ee—aku ingin minta maaf.”

“Untuk?” balas Listy dengan menaikkan satu alisnya tanda tak mengerti apa maksud dari pemuda berambut merah ini.

“Ee- karena aku sudah berburuk sangka denganmu selama ini dan juga menjauhimu serta mengucapkan kata-kata yang tak pantas padamu, ternyata aku yang salah paham.”

Gadis itu mengangguk mengerti lantas tersenyum kecil.

“Bukan masalah besar, Ron."

Ron nampak menghembuskan nafas lega.

"Aku tahu otakmu sedikit tidak beres sampai punya pikiran aku berpacaran dengan Malfoy," gumam Listy pelan sambil melahap makanannya lagi.

"Kau bilang apa?" Ron menoleh dan menatap Listy bertanya.

"Ha? Bukan apa-apa," Listy menggeleng cepat dan makan lagi.

Ron mengangguk, rasanya lega setelah bermaafan dengan Listy.

Namun baru saja ia ingin kembali bermesraan dengan ayam-ayam kesayangannya. Hermione sudah kembali memukul tangannya, membuatnya mendengus kesal tak terima.

“Apa lagi sih?”

“Ucapkan terimakasih, Ronald,” ucap Hermione dengan dengusan dan memutar bola mata sebal.

Ron tampak sebal sesaat sebelum kembali bersuara.

“Listy.”

Gadis itu tidak menyahut hanya menoleh lalu menaikkan satu alisnya.

“Terima kasih."

Listy semakin menaikkan alisnya, tak mengerti maksud dari ucapan lelaki gembul ini.

“Telah memaafkanku,” sambung Ron lagi setelah menyadari ekspresi kebingungan dari gadis berambut digelung itu.

“Bukan apa-apa, Ron. Seperti dengan siapa saja,” Listy mencondongkan tubuhnya ke arah Ron dan memukul punggung laki-laki itu cukup keras.

Membuat tubuh Ron terdorong ke depan dan menabrak pinggiran meja.

Ron menoleh dan menatap Listy dengan kening berkerut. Tapi, ia memilih menghela nafas pasrah dan melanjutkan makannya.

Tidak lucu bukan jika baru minta maaf sudah mulai adu mulut lagi?

Hermione yang melihat interaksi keduanya ikutan tersenyum.

“Maafkan aku juga Listy,” ucap Hermione masih dengan senyumannya.

“Yeah, aku juga minta maaf, telah meninggalkan kalian hari itu."

“Bukan salahmu Listy, itu kan sudah perjanjian kita, dengan begitu Harry akhirnya bisa pergi ke Hogsmeade juga."

Listy menoleh dan menatap Fred malas.

"Ssttt," gadis itu mendesis dengan jari telunjuknya berada di depan bibirnya.

"Lebih kau diam dan makan," gadis itu menunjuk ke arah piring Fred. Meminta lelaki itu untuk fokus kembali pada makanannya.

Fred hanya memutar bola matanya malas.

George duduk lagi ke tempatnya semula setelah melihat Ron selesai dengan urusannya.

Menyodorkan sebuah paha ayam goreng pada Listy yang diterima dengan senang hati.

Gadis itu makan dengan lahap sampai ia menyadari bahwa ada salah satu temannya yang kurang.

"Hei, dimana Harry?" tanyanya pada teman-temannya yang ada disekitarnya sambil kepalanya terus menoleh ke sana ke mari mencoba untuk menemukan kehadiran lelaki berkacamata bulat itu.

"Tadi seingatku Harry pamit ke ruangan Professor Lupin," jawab Ron dengan mulut penuh makanan.

"Telan dulu makananmu, Ronald," tegur gadis berambut megar di depannya.

Sepertinya ia kesal karena buku kesayangannya menjadi korban dari muncratan makanan Ron yang masih dikunyahnya.

"Ups, sorry," lelaki berambut merah tadi hanya mengangkat bahu acuh lalu kembali melahap habis sisa ayam goreng yang ada di depannya.

Listy mengangguk-angguk paham. Menyenggol lengan Fred dan memberi kode pada laki-laki itu untuk mengambilkan dua paha ayam goreng yang ada di sebelahnya.

Fred mengambilkan dan menyodorkannya ke arah Listy. Kemudian gadis itu memakannya.

Setelah dua paha ayam, ia beralih ke buah-buahan yang ada disana. Mengambil beberapa butir anggur dan memasukkannya secara bersamaan.

"Oiya, siapa yang membawaku ke Hospital Wings malam itu?" tanya gadis berambut coklat itu lagi setelah anggur di dalam mulutnya tertelan.

Gadis itu menatap Hermione dan Ron bergantian sambil meraih piala miliknya.

Hermione melirik sebentar ke arah gadis itu sebelum menutup bukunya.

"Professor Snape."

Uhuk

"Hati-hati!"

Listy menaruh gelasnya sambil memukul-mukul dadanya pelan. Sesekali ia masih batuk-batuk.

Fred di sampingnya langsung menoleh dan memukul-mukul punggung Listy.

Bukk

Bukk

Bukk

"FRED!"

Listy mendelik ke arah Fred saat laki-laki itu tak henti-hentinya memukul punggungnya yang lama kelamaan juga semakin kencang dan sakit.

Fred hanya menyengir dan mengerling jahil sebelum kembali melanjutkan makannya.

Listy kembali menatap Hermione dengan tidak percaya.

"Kau tadi bilang Professor Snape?" tanyanya dengan nada memastikan.

"Ya, Professor Snape yang membawamu ke Hospital Wings. Entahlah, kami juga bingung mengapa ia tiba-tiba mau menggendongmu dengan sangat hati-hati. Kalau aku jadi Professor Snape, sudah ku tinggalkan kau disana," jawab Ron setelah ayam di tangannya habis. Usai berkata pun, laki-laki itu meraih piala miliknya dan minum dari sana.

Raut wajah Listy mengerut dimana-mana, pertanda ia sedikit tidak percaya.

Kemudian gadis itu menoleh ke meja dimana para professor duduk.

Menatap guru ramuan dengan jubah serba hitamnya yang duduk di salah satu kursi disana.

Prof. Snape yang baru selesai minum seakan sadar tengah di perhatikan gadis itu.

Guru itu menaruh piala miliknya sambil menatap Listy balik dengan mata menyipit.

Listy yang sadar di tatap balik langsung kelabakan.

Gadis itu langsung membalikkan tubuh lagi menghadap mejanya.

Kening Listy tampak berkerut lalu menelengkan kepalanya ke samping seraya masih memasang wajah keheranan.

Gadis itu masih tetap tidak percaya dengan yang ia dengar.

Seakan tahu apa yang ada di pikiran gadis ini, Hermione membuka mulutnya.

"Betulan Listy, kami tidak mengada-ada. Bahkan kami sendiri juga keheranan ada apa denganmu dan Professor Snape sampai-sampai ia terlihat sangat peduli denganmu saat melihatmu pingsan malam itu."

Listy meringis mendengar perkataan Hermione yang terasa menggelikan di telinganya.

"Oh shut up, Hermione. Kau berbicara seakan-akan aku ada hubungan khusus dengan Professor Snape."

Listy hanya menggeleng-gelengkan kepalanya samar, lalu kembali meraih pialanya dan minum dari sana.

Tak ingin memikirkan apa alasan Prof. Snape tiba-tiba baik padanya.

Sedangkan, tanpa ia sadari ada salah satu laki-laki yang menyimak pembicaraannya mereka sejak tadi dan tampak tak suka setelah mengetahui fakta bahwa yang membawa gadis itu ke Hospital Wings adalah guru ramuan yang dingin itu.

Tak lama datanglah beberapa ekor burung hantu pembawa surat.

Salah satu burung hantu asing di sana tampak kesusahan membawa sebuah paket yang cukup besar di kakinya.

Ron langsung menangkapnya sebelum burung berwarna coklat itu sempat mendarat di meja dan akan mengacaukan makan siang mereka.

Disana tertulis nama Harry dengan jelas namun tak diketahui siapa pengirimnya dan apa isinya.

Penasaran dengan isinya, Ron lantas membuka bungkusan itu.

"WOW!!"

Pekikan kagum Ron mengundang banyak perhatian. Semua murid Gryffindor yang ada disana melotot saat tahu apa isinya.

Bagaimana tidak? Jika isinya adalah sebuah sapu terbang keluaran terbaru─Firebolt─dengan kemampuan melayangnya yang super cepat.

Tak lama dari arah pintu datanglah seorang pemuda yang memiliki tanda petir di dahinya, berjalan mendekat ke arah teman-temannya yang sedang berkumpul.

Harry yang kebingungan lantas berusaha menyibak kerumunan orang-orang yang ada disana untuk mengetahui apa yang sedang mereka kelilingi.

"Harry, maafkan aku sudah membukanya sebelummu. Ini untukmu, Firebolt baru namun tak diketahui siapa pengirimnya," jelas Ron yang dari wajahnya masih terlihat jelas tidak percaya.

"AYO NAIKI HARRY, AYOOO!!!" sorak semua murid yang ada disana.

Lantas Harry membawanya keluar menuju pelataran kastil dan bersiap untuk menaikinya.

WOSHHHHH

Sapunya langsung melejit kencang begitu Harry menaikinya hingga menerbangkan daun-daun yang berguguran di sekitarnya, senyumnya lantas terbit seraya menikmati hembusan angin yang menerpa wajah tampannya.

Seakan meminta izin, ia menoleh ke bawah melihat sebagian besar anak Gryffindor yang masih menyorakinya dengan tatapan kagum dari mereka.

"HATI-HATI HARRYYY!!!" teriak Listy kencang.

Ia lantas mengangguk dan tersenyum kecil sebelum membali memacu Firebolt─nya semakin kencang hingga sepenuh tubuhnya menghilang dari penglihatan.

Ginny menghampiri Listy yang berdiri di tengah-tengah kakak kembarnya sambil membawa sebuah surat.

Sampai di dekat Listy, gadis itu menyodorkan surat tersebut.

"Dari Mum."

Listy menerima surat tersebut sambil mengerutkan kening. Tatapannya yang semula ke arah surat itu beralih ke arah gadis berambut merah.

"Ada apa Ibu mengirim surat untukku?"

"Entahlah," Ginny mengendikkan kedua bahunya. "Sepertinya Mum tahu kau tidak sadarkan diri."

Listy mengangguk-angguk paham.

"Baiklah. Terima kasih. Nanti akan langsung aku balas."

••••••

wow, makasihh yaa yang udah baca dan meninggalkan jejak.

semoga pada sukaaa ❤️💚💙💛
(btw, ini aku warna love nya sesuai sama asrama hogwarts lhoo <3)

kalo ada yang salah ato typo, tandain ajaa✨

kecup jauh😘😘😘
luci-kunti💗

Continue Reading

You'll Also Like

298K 2.7K 38
boypussy, cowok bermeki, BXB area TREASSURE COUPLE MINOR DNI !!!! pair: woohwan
711K 56.9K 61
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...
142K 11K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
338K 20.7K 25
"I'll do everything for you." -Lian ⚠️ mengandung kata kata kasar. Entah kesialan apa yang membuat Lilian Celista terlempar ke dalam novel yang baru...