Best Marriage Friend. [ Nomin...

By Real_ohr

436K 53.3K 3.5K

✒ 노민 [ Completed ] Kisah Nandara Jaemin menjadi sahabat sekaligus Istri? Suami. Bagi Jeno Jevanino sahabat k... More

1. Best Marriage
2. Best Night?
3. Best day
4. Best Home
5. Best Husband
6. Best Wife
7. Best View
8. Best thing
9. Best daily
10. Best Satnight
11. Best Pregnancy
12. Best Fault
13. Best Break
14. Step by step
15. Again and Again
16. Problematika Rumah Tangga
17. Afleur
18. Be The Best
19. Best Gift
Sequel : Best Childern
promote
NEW WORK

20. Best Ending

20.5K 2.1K 392
By Real_ohr

Attention Please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Pagi itu Jeno sedang mengangkut karung dari truk pengatar menuju sebuah ruko dua tingkat dibantu beberapa orang yang mengantar barang, Jeno menyeka keringatnya dan duduk sebentar untuk mengistirahatkan dirinya.

" Ini." Jeno menoleh melihat Jaemin memberikannya sebotol air mineral untuk Jeno.

" Makasih sayang." ucap Jeno.

" Sama-sama, ayo semangat sedikit lagi!" jeno tersenyum dan mengangguk.

Lima tahun lebih sudah setelah kelahiran Jisung, Jeno dan Jaemin memulai hidup baru kembali, setelah di landa kesulitan empat tahun yang lalu akibat ekonomi yang tak kunjung stabil karena beban Jeno bertambah, harus membeli popok, susu, belum perawatan si kecil ditambah Jaemin yang tidak bekerja kembali karena fokus menguru Jisung yang kala itu butuh perawatan khusus.

Setelah terpuruk satu-satunya jalan adalah menjual rumah dan mobil, hasil dari menjual rumah dan mobil Jeno belikan ruko dua tingkat, tempat usaha sekaligus tempat tinggal.

" jenpaaa." Jisung yang sudah berusia lima tahun setengah menghampiri Jeno hendak memeluknya, Jeno tersenyum gemas dan langsung menggendong Jisung.

" Arji, mau apa? Udah jajannya sama jaema?" Jisung terkekeh lucu, membuat Jeno semakin gemas.

" udah." jawab jisung lucu.

" Bos, barangnya udah beres ya." Ucap salah satu pria yang membantu Jeno menurunkan barang.

" Oh iya, makasih ya bang."

Jeno menjadikan uang terakhir mereka sebesar 1,5 Milyar jadi ladang usaha, Jeno membeli 22 are/kotak sawah setara 2 hektar tanahnya seharga 660 juta, dan membeli ruko seharga 500 juta. Sisa dari uangnya dijadikan modal sawahnya.

Dan sekarang usaha Jeno meluas tak hanya jadi pengusaha sekaligus petani beras, jeno juga menjadi petani sayuran dan buah-buahan, tanah dimana-mana, namun sebelum itu terjadi jeno sempat menjajal menjadi pertani sebelum akhirnya mempekerjakan beberapa orang untuk bekerja di sawahnya. Keuntungannya sudah lebih besar sekarang dari tahun pertamanya bertani, sempat mengalami gagal panen namun Jeno tak patah semangat.

Sampai akhirnya disinilah ia, merasakan kenikmatan atas keringatnya selama ini bersama sang suami dan anaknya, agar Jaemin tak bosan Jeno memodali Jaemin untuk bisnis rumahan.

" Jen nanti siang aku mau nganter pesanan ya." Ucap Jaemin.

" Yaudah, jisung di bawa?"

" Iya." Jeno mengangguk, dan tersenyum setelahnya.

" Kenapa senyum-senyum?"

" Enggak."

Walau baru merintis tapi usaha Jaemin cukup di minati, Jaemin berjualan kue basah kekinian yang ia beri nama Sweet nomin cake.

Prinsip Jeno sekarang adalah menjadi pengusaha sukses, menjadi bos karena dulu bosnya menginjaknya seenaknya memecatnya, jadi sekarang ia yang menjadi bos membimbing bawahannya untuk berusaha dan jangan menyerah. Dulu rekeningnya hanya berisisa uang seratus ribu namun kini nolnya tak terhingga, dulu ia bermain di lumpur, jalan kaki kemana-mana, sekarang tanah dimana-mana, mobil sudah bisa ia beli, motor juga.

" Aku punya kejutan buat kamu besok." Ucap Jeno.

" Tumben, apaan?" Tanya Jaemin, jisung ada di gendongan Jaemin sedang mengemuti empengnya.

" ya rahasia lah namanya juga kejutan." Jeno tersenyum, Jaemin mencubit pingangnya.

" Maennya rahasia-rahasiaan sekarang."

" Udah, pokoknya kejutan."

Brak!

Jaemin menutup pintu mobilnya, sisinilah ia sekarang di daerah dago pakar, Jaemin menutup mulutnya sementara Jeno tersenyum bangga atas usahanya.

" Selamat hari jadi yang ke lima sayang." Ucap Jeno, Jaemin menatap Jeno.

" I-ini."

" Hunian kita yang baru, maaf aku baru bisa bahagian kamu sekarang." Jaemin langsung menghampiri Jeno dan memeluk suaminya dengan erat.

" Makasih banyak sayang."

" Aku yang harusnya makasih sama kamu, kamu udah mau nemenin aku dari nol, dari masa terpuruk aku sampai saat ini."

" Sama-sama sayang." Jeno mencium kening Jaemin dan Jisung bergantian. " Yuk kita masuk." lanjut Jeno, Jaemin mengangguk.

Mereka masuk kedalam hunian mewah yang baru Jeno beli. Sebelumnya mereka memang tinggal di ruko, sebelum tabungan Jeno siap membeli hunian yang lebih layak.

Seminggu setelah pindah dari ruko yang selama ini jadi tempat tingga mereka bertiga, keluarga Jaemin dan jeno sedang berkumpul di rumah, ini hari libur nasional dan kedua keluarga itu berencana mengadakan barbeque di rumah Jaemin dan Jeno.

" bang yutaa di balik dangingnya nanti gosong!" Ucap Jaemin melihat yuta begitu santai memanggang dagingnya.

" Sabar dek ini belum mateng." ucap Yuta.

" Yatapi itu udah mau item!!" Jaemin mengambil alih pangangan.

" Bang Jae lama banget beli minuman aja." keluh jeno yang sedang menata halaman belakang.

" Dia beli ke bagdad kali." Celetuk mark yang sedang memakan semangkanya.

" Mark jangan di makanin terus nanti abis!" Intruksi mamanya, jeno terkekeh melihat Mark di geplak oleh sang mama.

" Jenpa! Nih!" Jisung menghampiri Jeno dan Mark diikuti Anak anak perempuan bernama nayanika, anak Mark dan Haechan yang usianya di bawah Jisung setahun.

" Apa ini?" Tanya Jeno berjongkok di hadapan Jisung sembari memegang pemberian dari Jisung.

" Ji bikin ni." sebuah gambar keluarga khas anak-anak, Jeno tersenyum lalu mengelus kepala Jisung.

" Bagus, bagus banget pinter banget anaknya Jenpa. Coba deh liatin ke Jaema." Jisung mengangguk, langkah kecil itu menghampiri sang mama dengan lucu dan menyodorkan kertas itu kehadapan Jaemin, Jeno melihatnya hanya tertawa.

" haaaa? Apa ini? Buatan jisung?" Jisung mengangguk.

" Jaema Jenpa Alji." Jaemin menepuk tangannya.

" Bagus banget, makasih ya sayang." Jaemin menggendong Jisung dan mencium keningnya.

Kehebohan mulai terjadi ketika Jaehyun dan Taeyong baru saja datang dari supermarket membawa beberapa camilan anak-anak, anak-anak langsung menyerbunya. Disini ada anak Jeno Jaemin —Jisung, anak Jaehyun dan Taeyong —David dan devano, anak Yuta dan winwin — Yura dan Yuri, anak Mark dan Haechan —Nayanika.

Ramai sudah rumah jeno dan Jaemin malam itu, semua keluarganya lengkap berkumpul. Setelah selesai acara pangang-pangangan sekarang acara makannya.

" gila, lo bener-bener keja keras banget Jen sampe jadi begini." ucap Yuta.

" Namanya mau nyenengin keluarga, apa sih yang enggak." Ucap Jeno.

" iya tapi sampe tanah dimana-mana, lo dapet hidayah dari mana."

" Ya dari tuhan lah." semua yang medengar tertawa.

" jaemin jeno anak mama, mama bangga banget sama kalian, sama kalian semua juga Jaehyun, mark, yuta." Ucap mama yona.

Sebenarnya tidak ada yang tidak sukses di dunia ini, hanya saja waktunya belum tepat. Pasti nanti tuhan akan berikan hanya harus bersabar.

Selesai acara, karena sudah terlalu malam jadi semua menginap di rumah Jeno jaemin, Seperti kebanyakan menginap mereka akan tidur bersama di ruang keluarga beralas kasur karpet ditemani canda tawa.

Namun Jeno dan Jaemin tak ikut nibrung karena sudah penuh kecuali Jisung yang mau bersama kawan-kawannya tidur bersama.

" sayang, gak nyangka kita ada di titik ini sekarang." Ucap Jeno.

" Iya, aku gak nyangka banget, kamu udah nyenengin aku banyak banget." Jeno tersenyum dan mengecup kening Jaemin.

" Sekarang tinggal kamu nyenengin aku, rumah kita kan besar buat kita bertiga gimana kalau nambah? Bang Jaehyun sama bang yuta aja anaknya ada dua masa kita kalah." jaemin tertawa mendengarnya.

" Iya iya.. Emangnya kamu maunya berapa?"

" Sepuluh? Enak tuh."

" gak sebanyak itu juga!"

" Tapi makin rame makin seru sayang."

" Empat cukup."

" Sepuluh."

" empat."

" lima? Deal!"

" Deal!" jeno tersenyum menang.

Sementara itu di luar Yuta dan Mark menguping Jeno dan Jaemin dari depan pintu.

" Heh! Lagi ngapain kalian?" Tanya Jaehyun sembari berkacak pinggang.

" eh bang jaehyun, sini bang seru lho."  Ucap Mark, Jaehyun yang tadinya ingin marah jadi kepo juga.

" Ahh! Jangan keras-keras Jenohh." ketiganya terbelak mendengar desahan dari dalam.

" si jeno mainnya kasar." Ucap Yuta.

" iya nih." ucao Mark.

" HEH!! NGAPAIN KALIAN? KEPO AMAT SAMA URUSAN RANJANG ORANG!" Ucap Haechan bercaka pinggang dan siap menjewer Mark, Ada taeyong dan Winwin juga.

" Eh ada yang beb, ayok bobok lagi yang beb." Ucap yuta, winwin langsung menjewer Yuta.

" ini gak seperti yang kamu liat yong, mereka berdua yang ngajakin."ucap Jaehyun, Taeong tersenyum namun selanjutnya ia menarik kerah baju Jaehyun.

" Iya ini mau bali lagi, jangan marah-marah dong, besok aku beliin seblak." Mark tersenyum tanpa dosa namun setelahnya ia menunduk di hadapan Haechan.

Nyatanya mereka semua adalah wujud dari suami takut istri, selesai sudah cerita perjuangan Jeno dan Jaemin, mari kita tutup dengan best ending.

END

Akhirnya kita ada di penghujung cerita, gak kerasa udah berakhir juga ff ini.. Makasih banyak buat yang udah baca, vote dan komen, jadi mari kita tutup Best Marriage Friend dengan pertanyaan.

1. Perasaan kalian baca BMF?

2. ada pertanyaan?

3. Ada saran??

Sunny pwark. Apr 12, 2021.

Continue Reading

You'll Also Like

995K 72.4K 28
𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑷𝒊𝒏𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕 |Tamat| Kisah manis keluarga Jaeyong dengan anak-anak mereka, si kembar Mark & Jeno ft. Beomgyu, si bu...
474K 51.9K 20
[COMPLETED] Jaehyun pernah berpikir bahwa dirinya mungkin akan mati kebosanan menghadapi kejamnya nasib hidupnya yang monoton. Ingin sekali ia memili...
311K 36.6K 17
Cerita tentang Jung Minhyung yang berusaha untuk menyatukan kedua orang tuanya kembali. JaeYong ❤